Home / Thriller / Malapetaka Cinta Claire / Part 12 Mulai Terbongkar

Share

Part 12 Mulai Terbongkar

Author: Allena Sari
last update Last Updated: 2023-08-29 13:00:20

"Cle tunggu dulu. Kamu tuh ya kebiasaan suka mood swing gak jelas..." Randi mengejar dan menarik tanganku.

"Apalagi?" Tanpa sadar suaraku memang cukup tinggi kali ini menghadapinya.

"Ya kamu main pergi gitu aja. Aku kan cuma nanya..." Ia membela dirinya.

"Randi, untuk apa sih kita nikah kalo ujung-ujungnya kamu gak pernah kasih rasa percaya itu ke aku?"

"Maksud kamu? Aku gak mau kita masuk ke dalam rumah masih dengan kondisi marahan gini ya Cle..." Ia lagi-lagi coba mengancamku.

Aku sadar pertengkaran kami ini disaksikan juga oleh satpam yang sedari tadi sedikit melirik ke arah kami. Cuma memang aku sudah gak sabar untuk meluapkan emosi.

Aku diam, menatap tajam mata Randi lalu jalan perlahan ke arahnya.

"Ran, tolong kasih aku rasa percaya. Aku bukan lagi pacar kamu, aku sudah jadi istri kamu. Aku butuh kamu untuk percaya sama aku, aku sama Arsy ya cuma sebatas teman SMA aja gak lebih. Jadi tolong berhenti untuk berpikir yang aneh-aneh..." Ucapku yang kali ini berbicara dengan pelan.

Randi seolah paham, aku tidak sedang berdebat atau menguji pertengkaran hebat. Ia mengangguk pelan, mungkin masih mencerna kata demi kata yang sudah aku lontarkan.

Setelah redamnya emosi kami berdua, barulah Randi memegang tanganku dan mengajakku untuk masuk ke dalam pintu rumah.

"Assalamualaikum...." Aku perlahan membuka daun pintu ornamen kayu ini.

"Waalaikumsalam...."

"Eh kok ada tante, ada apa Te?" Aku cukup kaget kedatangan tante Alexa disini. Belum lagi melihat wajah Airin yang merasa tidak nyaman atas kehadiran keluargaku jelas saja membuatku berat hati selepas kerja ini.

Setelah aku duduk di sofa, Airin tanpa sepatah kata pun langsung beranjak pergi entah kemana. sementara Randi pamit untuk melanjutkan online meeting di kamar.

"Ada apa Te? Kok tumben..." Sapaku.

"Kangen aja sama kamu nih. Karena tadi kebetulan juga mau ke arah pasar jadi ya sekalian aja mampir. Kamu gimana kabarnya?" Tanya Alexa yang sudah jelas mengkhawatirkan kondisiku.

"Aku gak apa-apa Te. Ya masih bisa dimaklumi lah mungkin karna adaptasi juga kan.."

"Tapi sepertinya kedatangan aku sama sekali gak disambut dengan baik sih sama dia. Maaf ya takutnya nanti malah kamu lagi yang kena omel..." Alexa seolah bisa membaca pikiranku. Jelas saja saat ini yang terlintas dipikiranku adalah aku akan menjadi sasaran empuk kemarahannya malam ini.

"Jeng Irin halo......" Tiba-tiba suara gerombolan ibu-ibu mendekat dan

Krek....

"Eh maaf, kamu siapa?" Salah satu dari mereka menunjukku dan Alexa.

"Sa... saya...."

"Eh jeng, kok dadakan banget kesini. Ada apa?" Belum lagi sempat aku menjawab, suara Airin sudah menyambar duluan dari belakangku.

"Pengen nanya aja sih itu masalah arisan sama mau bahas si Tika itu loh" Balasnya yang sesekali melirik ke arahku dan Alexa.

"Ini siapa jeng? Baru pertama kali nih aku lihat wajahnya..." Celetuk ibu-ibu lainnya yang tidak kalah penasaran juga dengan diriku. Aku hanya menunduk membiarkan sang tuan rumah yang memperkenalkanku entah sebagai apa, tidak bisa ku prediksi. Apapun itu aku terima, karna sudah menjadi risiko untuk menikah dengan konglomerat. Belum lagi ancaman-ancaman Randi tentang surat perjanjian itu lebih membuatku semakin terserah saja dengan keluarga ini.

"Hmmmmm diaaa ini teman anakku....." Ucap Airin tertatih.

Jelas saja Alexa tidak terima keponakan kesayangannya tidak diakui dengan baik. Alexa tidak tau perjanjianku dengan keluarga kaya ini, mungkin ya kalo dia tau, jelas dia tidak akan pernah memberikan restu atas pernikahanku.

"Teman hidupnya Randi Bu...." Celetuk Alexa.

Mata Airin melotot tajam ke arah aku dan Alexa, begitu juga sorotan mata ibu-ibu sosialita gengnya Airin. Semua mata tertuju pada kami, menatap heran.

"Kkk...kok... kok bisa????" Cukup kompak mereka mengutarakan kekagetannya.

"Jeng, apa benar yang dia ucapin? Kok lo gak undang-undang kita sih...."

"Kita ngobrol di taman belakang aja....." Ajak Airin kepada gengnya. Ia sudah seperti kehilangan akal untuk menutupi keberadaanku di rumah megah ini.

"Ada apa Claire? Kok sampai segitunya ibu mertuamu memperlakukan kamu?" Alexa bingung juga. Ia memang tau dengan jelas kalo Airin tidak menyukaiku, namun ya bayangan semua orang juga hanya sebatas tidak suka, tapi ini sampai-sampai ia enggan mengakuiku sebgai menantu satu-satunya yang ia punya.

***

"Jeng, kok bisa sih?" Gejolak amarah salah satu teman sosialitanya terkuak sebab merasa sangat kaget atas pernikahan Randi.

"Duh intinya si Randi kekeh banget mau nikah sama perempuan itu. Entah apa yang dilihat Randi sampai bisa jatuh cinta sama dia....." Airin geram.

"Dia gak sepadan sama kita ya....." Ucap lainnya secara pelan.

"Ya jelas aja enggak. Dia itu sekretarisnya Randi..."

"Kalo sekretaris kayaknya memang harus bareng-bareng boss ya. Eh tapi malah keterusan hahaha. Lo gak takut harta lo direbut sama perempuan itu?"

"Merebut? Merebut seperti apa?" Airin heran dengan argumen dan perspektif temannya.

"Ya kan dia aja sudah bisa menguasai anakmu, seantero rumah juga sudah ia jejaki. Ya bisa dengan mudah aja dong dia rebut harta kamu karna kan selama ini kamu kejam sama dia..." Celetuk salah satunya sembari tertawa.

"Gue gak kejam...." Airin berusaha membela dirinya.

"Come on Airin dengan lo gak ngakuin dia aja udah gila banget. Apalagi kalo hal lain yang udah lo buat sama dia?" Tambahnya.

"Gue tuh masih gak bisa nerima aja kehadiran perempuan biasa itu ke dalam hidup Randi. Ya lo kan pada tau kalo gue punya rencana buat jodohin Randi. Tapi karna kondisinya sangat sumrawut gini jelas saja jadi gak bisa...."

"Terus lo nerima dia gitu aja? Emang seburuk apa sih itu menantu lo?"

"Ya enggak lah, ada surat perjanjian antara aku sama dia. Intinya tuh surat bilang gak ada yang tau kalo dia istri dari Randi." Ungkapnya sembari menyeruput jus jeruk yang sudah tersedia di atas meja.

"Hahahaha gokil banget lo! Emang keturunan siapa sih? Lo tau garis keturunannya gak?" Seorang yang lain menyela dan seolah ingin tau.

"Orang biasa deh pokoknya. Gak jelas juga dia keturunan siapa karna kedua orang tuanya sudah meninggal. Sejak remaja ya dia dibesarin sama tantenya itu,. Tantenya juga janda. Apa gak terlalu complicated kalo orang lain tau...." Terang Airin yang masih juga kekeh enggan mengakuiku sebagai menantunya.

"Tolong bantu rahasiakan ya. Kalo publik rame harga saham bakal drop banget...." Tambah Airin meminta dari gengnya itu merahasiakan identitasku.

****

"Dengar ya kamu. sebagai orang baru di rumah ini. Kamu gak bisa undang orang-orang lain tanpa izin dari saya. Kok bisa tante kamu itu kemari tanpa ada obrolan dulu sebelumnya...."

"Maaf Ma, tapi saya juga gak tau kenapa tiba-tiba tante Alexa kemari...." Bantahku.

"Jangan alasan! Satu lagi, selama suami kamu dinas di luar kota, mulai besok kamu pulang ke rumah maksimal jam 6. Paham gak?" Bentaknya.

"Ke luar kota? Randi gak ada bilang apa-apa ke aku besok ada mau keluar kota..." Sontak aku bingung sebab aku yang menjadi sekretarisnya saja belum tau apa-apa.

****

"Mas, kok bisa hal begini kamu gak konfirmasi ke aku dulu sih? Malah aku taunya dari mama duluan..."

"

Related chapters

  • Malapetaka Cinta Claire   Part 13 Cemburu

    "Aku mau ngobrol sama kamu malam ini..." Ia melindungi dirinya."Bukan, bukan masalah kamu baru bilangnya sekarang, tapi kok bisa mama duluan yang tau daripada aku?" Aku menegaskan kembali arah obrolanku yang sama sekali merasa tidak dihargai sebagai istri olehnya."Lah kan gak ada masalahnya juga. Udah deh jangan buat buat keributan yaaa...." Ia membantahku lagi dan beranjak pergi...****"Claire sama Cathrine tolong ke ruangan saya sekarang..." Rasanya semalaman suntuk Randi enggan berbicara kepadaku, entah karena dia badmood aku terus-terusan bermasalah dengan Airin atau memang ada yang sedang ia pikirkan, entahlah. Tiba-tiba pagi hari ini, jam delapan tepatnya ia memintaku dan Catherine untuk ke ruangannya jelas saja aku merasa sedikit awkward untuk menatap matanya."Baik Pak..." Ucap Catherine.Perempuan dengan rok diatas lutusnya itu dengan sigap memasuki ruangan Randi tanpa mengajakku. Ya memang santer kabar yang

    Last Updated : 2023-08-30
  • Malapetaka Cinta Claire   Part 14 Terpaksa Masak

    "Dengar ya kamu, jangan mentang-memtang suamimu pergi kamu mudah aja keluar masuk kamar seperti ini..."Belum ada 6 jam pasca keberangkatan Randi, ibu mertuaku sudah langsung menyeramahiku perkara aku langsung bergegas masuk kamar."Ada yang bisa aku bantu, Ma?" "Masak sana, bersih-bersih rumah. Pokoknya kamu jangan cuma makan tidur disini!" Ucapnya.Ia membentakku sehingga asisten rumah tangga yang tadi ada di belakang juga turut keluar."Nah ini Bi, coba diajarin cara bersih-bersih rumah." Tunjuk Airin kepadaku pada saat berbicara dengan asisten rumah tangga di sini."Malam ini, biar dia aja yang masak. Mau lihat apa sih yang buat Randi secinta ini sampai melawan orang tuanya..." Sindir Airin."Ma.. Maaaf tapi aku gak bisaa...." Aku menjawab pelan."Gak bisa? Apa? Kata kamu gak bisa?" "E... enggak Ma. Oke Ma, aku izin ke dapur dulu..." Alihku. Jelas saja harga diriku sudah tidak ada di rumah ini. Me

    Last Updated : 2023-08-31
  • Malapetaka Cinta Claire   Part 15 Pulang

    "Gak becus banget. Masak aja gak bisa. Apa sih kelebihan kamu di mata anak saya?" Airin membentak keras dan marah dengan kejamnya dihadapan suami dan Bi Asih selaku asisten rumah tangganya."Maaf ma....." Aku menunduk takut."Nyonya maaf, tadi saya yang lupa untuk ingatin non Claire angkat steaknya. Maaf Nyonya..." Bi Asih memelas iba kepada Airin."Ah sudah, sekarang kamu pesankan saya makan malam. Atau belikan saja langsung keluar sana...." Perintah Airin, entah itu untukku atau untuk Bi Asih dengan dentuman geprakan meja.Namun, dengan sigapnya aja aku langsung mengeluarkan ponselku dari saku rokku, membuka layanan makanan online, dan mencari steak yang mertuaku ini inginkan."Ma, sebentar ya sedang dipesan....." Ucapku pelan.***Setelah kejadian sadis makan malam tadi, aku tidak melanjutkan makan malamku. Ku biarkan Airin dan Roger untuk makan, sementara aku kembali ke kamar. Aku menangis sejadinya, meng

    Last Updated : 2023-09-01
  • Malapetaka Cinta Claire   Part 16 Rahasia Airin

    "Claire, kamu dimana?" "Ya di kantor, kenapa?" "Kamu jawabnya ketus banget. Ada apa sih dari tadi malam...." "Ya biasa, aku lagi gak dalam mood yang bagus sekarang. Ada apa?" Jelas saja rasanya aku ingin menuntaskan obrolan dengan Randi kali ini. "Arsy ke kamu?" "Oh iya itu. Dia tadi sempat nelfon aku sih mau ketemu sore ini. Ada apa ya? Katanya besok mau peresmian...." "Kamu sebetulnya ada apa sih dengan dia?" Terang saja ini membuatku bingung ada masalah apa lagi disana sampai aku diikut-ikutan olehnya . "Kenapa kamu bisa bertanya gitu? Aku lagi di kantor. Bisa gak kita ngobrolnya 30 menit lagi pas aku makan siang?" Aku memberikan penawaran terbaik untuk berbincang pribadi di luar jam kantor. Ya meskipun ia adalah atasanku langsung dan menjadi CEO di perusahaanku, tetap saja aku punya pekerjaan lain yang memberiku gaji disini. "Telfon aku 30 menit lagi...." Ia menutup telfonnya. "Ada apa sih ini? Arsy ngajak gue ketemu, dan dia berlagak aneh seperti ini..." **** "Mau i

    Last Updated : 2023-09-02
  • Malapetaka Cinta Claire   Part 16 Rahasia Airin

    "Claire, kamu dimana?""Ya di kantor, kenapa?" "Kamu jawabnya ketus banget. Ada apa sih dari tadi malam....""Ya biasa, aku lagi gak dalam mood yang bagus sekarang. Ada apa?" Jelas saja rasanya aku ingin menuntaskan obrolan dengan Randi kali ini."Arsy ke kamu?" "Oh iya itu. Dia tadi sempat nelfon aku sih mau ketemu sore ini. Ada apa ya? Katanya besok mau peresmian...." "Kamu sebetulnya ada apa sih dengan dia?" Terang saja ini membuatku bingung ada masalah apa lagi disana sampai aku diikut-ikutan olehnya ."Kenapa kamu bisa bertanya gitu? Aku lagi di kantor. Bisa gak kita ngobrolnya 30 menit lagi pas aku makan siang?" Aku memberikan penawaran terbaik untuk berbincang pribadi di luar jam kantor. Ya meskipun ia adalah atasanku langsung dan menjadi CEO di perusahaanku, tetap saja aku punya pekerjaan lain yang memberiku gaji disini."Telfon aku 30 menit lagi...." Ia menutup telfonnya."Ada apa sih ini? Arsy ngajak gue ketemu, dan dia berlagak aneh seperti ini..." ****"Mau istirahat d

    Last Updated : 2023-09-02
  • Malapetaka Cinta Claire   Part 17 Failed Dinner

    "Berantem hebat ya?" Asha seolah bisa membaca raut wajahku."Iya Mbak, biasalah..." Aku senyum tipis. Perasaanku amat tidak enak untuk menceritakan permasalahan ini dengannya, terlebih ia juga bagian dari keluarga Randi."Jujur, dulu selama ada di rumah suamiku ya sama kayak kamu juga. Apapun yang aku lakukan tuh gak disukain sama Airin, dia sebagai adik tapi ngatur, adu dombanya bukan main...." Asha menceritakan secara detail apa yang terjadi. Justru buatku diam tidak bergidik untuk menyimak apa yang terjadi."Ya menurutku, kamu akan terus seperti ini ya jika masih tinggal bersama Airin. Apalagi Randi putra tunggalnya, wah sudah pasti gak kebayang kamu makan hatinya gimana....." Ungkap Asha yang menaruh simpati kepadaku."Mbak......" Aku meneteskan air mataku, seolah ingin mengungkapkan semua yang aku rasakan setelah pernikahanku terjalin."Kamu bisa cerita kok sama aku. Karna kondisinya aku juga pernah ada diposisimu...." Asha coba menenang

    Last Updated : 2023-09-03
  • Malapetaka Cinta Claire   Part 18 Ancaman Airin

    "Non tapi ini kita mau kemana?" Sopir taxi ini juga bingung untuk mengarah kemana karna saat ini yang aku butuhin hanya menghindari Arsy terlebih dahulu."Tolong ke Jalan Cendrawasih aja Pak..." Balasku sembari seseklai menoleh ke arah belakang memastikan kalo Arsy sudah tidak mengikuti jejakku lagi."Baik Non.."Mobil melaju kencang, entah ini keputusan yang benar atau salah aku untuk mengasingkan diri terlebih dahulu di rumah tante Alexa. Meskipun aku tau akan terjadi kemarahan pada keluarga Randi dan mungkin juga Randi sendiri, tapi aku butuh sendiri saat ini.***"Assalamualaikum tante...." Beberapa kali ku mengetuk pintu namun masih belum ada jawaban.Aku melihat sekeliling rumah, tampak rumah ini begitu sepi.Ku coba mengambil ponsel di dalam tas tanganku, ku cari kontak yang bertuliskan Tante Alexa di dalamnya dan langsung saja aku menyentuh tanda hijau bergambar telfon.Dari sambungannya, terdengar berdering yang artiny

    Last Updated : 2023-09-04
  • Malapetaka Cinta Claire   Part 19 Bayaran Claire

    Degup jantungku berdetak cukup kencang. Tanganku gemetar, mulutku terkunci rapat, kakiku bahkan seolah mati rasa untuk bergerak sampai menapak di lantai bawah. Aku hanya bisa diam dan menatap bola mata Airin yang tepat berada dihadapanku."Iya, saya jamin hidup kamu sampai kamu tua asalkan kamu tinggalkan anak saya!" Kedua kalinya kalimat itu dilontarkan oleh bibir tipisnya yang berwarna merah tua."Cle, atur nafasmu, atur nafasmu...." Batinku sebab kini nafasku sudah tersengal-sengal."Gimana? Diam artinya kamu setuju kan?" Ia berdiri dan hendak memberiku sebuah amplop coklat."Di dalamnya sudah saya buat nominal cek yang akan bisa biayai hidup kamu. Kamu cuma perlu untuk tinggalin Randi dan hilang seperti ditelan bumi. Paham?" Ia menjulurkan tangannya lagi ke arahku."Ma, maaf aku gak bisa terima ini...." Seolah ada tenaga tambahan untukku menolaknya entah darimana.Aku menghalau tangannya yang berada di depan dadaku. Aku gak bisa nerima i

    Last Updated : 2023-09-05

Latest chapter

  • Malapetaka Cinta Claire   Part 28 Fakta Kecelakaan Orang Tua

    Aku memasuki mobil Randi dengan penuh pertanyaan, mengapa tante Sophia menyebutkan tentang kematian orang tuaku, bukankah sudah jelas mereka kecelakaan? "Claire, pakai seatbeltnya. Kamu kenapa bengong gini?" Randi seolah memperhatikanku dari tadi."Eh maaf..." Tanganku langsung mencari sabuk pengaman itu dan langsung ku tancapkan di penutupnya."Kamu mikirin apa? Harusnya kamu senang dong karna kita mau keluar dari rumah sekarang...""Tante Sophia tadi menyebut tentang orang tuaku...." "Astaga Claire, udah ah jangan dipikirin. Lagian kematian orang tua kamu kan juga sudah lama, apalagi yang mau dibahas?" Randi di sisi yang berbeda dariku.Aku diam, mengabaikan komentarnya."Udah pokoknya kamu jangan mikirin apapun. Aku berjuang sejauh ini untuk kamu...." Tambahnya lagi.Ia mulai menancapkan mobil dari balik basement ini menuju gerbang tinggi yang menutupi rumah megahnya. "Den, maaf gak boleh keluar...." Cegah dua orang satpam yang berada di depan gerbang menghentikan laju mobil kam

  • Malapetaka Cinta Claire   Part 27 Keluar Rumah

    "Cle, kamu mau nurut sama aku gak kali ini?" Randi perlahan mendekatiku yang sedang kalut atas paksaan dan rampasan hidup yang dibuat oleh Airin."Mau apa lagi, Mas? Rasanya semua hal yang aku lakuin juga sia-sia. Mama kamu tetap ingin kita cerai. Dengan kamu narik aku kesini, cuma untuk ngulur waktu aja kan? Karena faktanya yang diinginkan mama kamu tuh tetap saja bukan aku...." Aku coba mewaraskan semua hal yang ada di hadapanku. Rasanya air mata pun sudah gak sanggup lagi menetes."Kali ini aja, sayang. Kamu mohon mohon sama mama buat batalin semua keinginannya. Aku juga bakal ngelakuin hal yang sama....""Mas......" Aku mendongakkan kepalaku, sorotan mata kami saling bertemu."Tolong kali ini aja.. Aku mau mempertahankan kita, Claire, dan aku harap kamu juga punya hasrat yang sama....""Gak ada jaminan hati mama terketuk, Mas. Semuanya bakal sia-sia aja...." Aku sudah sampai di titik nyerahku. Rasanya sekarang jika boleh langsung Randi menalakku, aku langsung menerimanya. Luka bat

  • Malapetaka Cinta Claire   Part 26 Harus Berpisah?

    "Aku udah gak sanggup Ran setiap hari berhadapan dengan berbagai ucapan dari mama kamu..." Aku terisak nangis, seolah semua hal yang ku lakukan selalu salah di matanya."Ya jangan nyerah dong. Katanya kamu cinta sama aku, umur pernikahan kita juga baru banget Cle. Tolong bertahanlah demi kita..." Randi menurunkan egonya."Gimana bisa" aku bertahan, aku tuh udah gak diterima sama keluarga kamu, dan gak akan mungkin diterima...." "Sejak awal juga kan kamu tau gimana kerasnya mereka. Tapi apa, komitmen kamu di awal kan bakal bisa hadapin mereka apapun yang terjadi, kan?" Randi coba menguatkan hatiku yang sudah terlanjur kecewa dan patah dengan perbuatan kedua orang tuanya. Mereka betul-betul menginjak harga diriku di depan koleganya."Kesehatan mental aku yang terganggu kalo terus ada di rumah ini Ran. Mereka selalu bandingin aku dengan Natalie. Siapa sih memangnya Natalie? Kamu sama sekali gak pernah bahas tentang perempuan itu...""Ya karna gak penting, untuk apa aku bahas, sayang?" R

  • Malapetaka Cinta Claire   Part 25 Pengakuan di depan Sosialita

    "Aku sudah coba untuk ngobrol dengan mama tapi dia terus menolak apa yang udah aku pertahankan Claire..." "Terus? Kamu nyerah?" Jujur aja aku sudah gak punya tenaga bahkan untuk bicara kepada Randi sedikitpun."Gak, aku gak nyerah. Aku lagi berusaha untuk ambil hati mama buat kamu. Kamu bisa bantu aku juga?" "Bantu yang kaya gimana lagi? Aku harus apalagi supaya dapat hati mama kamu Ran...." "Saranku sih kamu coba berhenti kerja dan full time di rumah supaya sering bagi waktu untuk mama dan papa..." Ucapnya tanpa peduli dengan pertimbangan apapun."Kamu gak salah?" Aku masih coba bertahan untuk tidak mengumbar amarahku di depannya. Aku masih melihat seberapa pantas aku diperjuangkan olehnya."Ya enggak dong sayang. Kita coba satu per satu caranya supaya kamu tuh bisa akrab sama mama. Bisa kan?" "Tapi aku gak tau harus apa kalo di rumah tuh Ran..." Aku mendengus kesal."Ya kamu pasti bisa lah, browsing dulu aja caranya gimana entar di rumah kan tinggal kamu terapin aja. Pasti deh m

  • Malapetaka Cinta Claire   Part 24 Gugatan Airin

    "Pa, coba bilangin deh sama si Randi anak kesayangan kamu itu..." Airin ngedumel tak henti-hentinya."Papa juga sudah susah bilanginnya, bahkan kamu juga tau dia masih berani nikahin wanita itu padahal aku lagi serangan..." Roger pun ikut dalam obrolan bersama Airin."Lagian, dia mau apalagi sih dari wanita itu? Cantik? Ya masih banyak wanita lain yang jauh lebih cantik. Pinter? Ya kalo dia pinter mah gak mungkin jadi bawahan gitu. Keturunan? Ya mana bisa hasilnya aja udah jelas-jelas dia mandul, gimana bisa punya keturunan. Yang ada nih ya Pa, kalo sampe orang lain tau udah kita bakal kena malu banget seumur hidup..." Airin terus memanas-manasin Roger. Sebab ia tau suaminya akan lebih cepat bertindak jika dikasih sumbu api dulu untuk meledakkan emosinya.Roger wajahnya sudah merah padam, gempalan di tangannya sudah jelas bahwa ia tidak ingin kejadian yang telah disebutin Airin menjadi kenyataan. Terlebih ia paling benci jika direndahkan oleh orang lain. Dia sangat membencinya."Tapi,

  • Malapetaka Cinta Claire   Part 23 Frustasi

    Tatapanku kosong, pikiranku entah campur aduk semuanya. Fokusku tidak lagi tentang orang-orang disekitarku."Claire, kenapa? Randi ada apa?" Tante Alexa yang kian melihat tubuhku terlunglai lemas di kursi roda tak kuasa menahan pertanyaannya pada suamiku.Randi masih mendorong kursi rodaku menggantikan suster. Aku sudah sampai di tepi tempat tidur."Sayang, ayo pindah ke tempat tidur..." Randi pindah posisi disebelahku persis. Aku sama sekali tidak berani menatap wajahnya, jelas saja ekspektasiku mengatakan ia kecewa sebesar-besarnya."Aku bisa sendiri!" Sedikit bentakan dengan penolakan untaian tangan Randi sudah menjadi jawaban atas kegundahanku saat ini.Aku kehilangan semuanya bahkan harapan tetap hidup.****"Randi bisa ngobrol keluar sebentar?" Aku mendengar jelas tante Alexa mengajak Randi untuk membicarakan kondisiku. Aku tidak bergeming, karna saat ini, aku hanya bisa nangis meratapi nasib yang gak tau akan muara kemana.Randi berjalan pelan meninggalkanku, begitu juga tante

  • Malapetaka Cinta Claire   Part 22 Mandul?

    "Ma, aku sudah sampe Jakarta nih...." Pria berkaos coklat ini menelfon ibundanya tepat disampingku sehingga jelas terdengar apa yang tengah mereka obrolin walaupun Randi tidak dalam mode loudspeaker dari ponselnya. "Iya ini, aku lagi nemenin Claire di rumah sakit, kan dia masuk rumah sakit Ma. Mama kesini ya..." Entah apa respon Airin, Randi langsung mematikan ponselnya. Matanya menatapku lagi dalam-dalam. "Sayang, aku minta kita periksa semuanya ya. Kamu tuh gak pernah loh drop kayak gini...." Ia membahas lagi dan membujukku agar mau untuk melakukan pemeriksaan secara penuh. "Mama mau datang?" Aku coba mengalihkan topik pembicaraan. "Katanya sih sekarang masih arisan di rumah temennya, mungkin nanti atau besok dia baru bisa datang. Kan kamu ada aku juga disini, ada tante Alexa sama tante Asha juga. Gak apa-apa kan?" Ia bertanya kepadaku yang padahal sudah jelas aku tahu kalo Airin tidak mungkin mau melihatku. "Sayang, pemeriksaan mau ya?" Ia tetap bisa memutar topik lagi. "Iya

  • Malapetaka Cinta Claire   Part 21 Permohonan Cle

    "Claire, Randi sudah tau?" Mba Asha yang sedari tadi menemaniku disini bersama tante Alexa pun ikut khawatir dengan kondisi, meskipun jelas ucapan dokter tadi menyatakan aku hanya karna kelelahan saja. "Sudah Mba. Duh si Arsy gak boleh tau nih, gimana caranya ya...." "Coba nanti aku ngobrol sama Arsy deh, dia gak boleh tau hubungan kamu sama Randi. Ya apapun itu alasannya, orang lain diluar keluarga inti kita gak boleh tau." Mba Asha menekankan kalimat yang sama berulang kali. Ia tau persis resiko yang akan aku tanggung jika saja pernikahanku terkuak ke publik. Ya, aku gak bisa apa-apa. Aku sedih pun rasanya sudah gak bisa, aku memilih jalan ini dan bagiku inilah konsekuensinya. "Sayang, sebenarnya ada apa sih? Kamu tuh dari kecil gak pernah yang namanya pingsan. Tante tau persis kondisi fisik kamu sekuat apa. Ini gak kayak kamu biasanya...." Setelah Asha pergi meninggalkanku untuk ngobrol bersama Arsy, inilah kesempatan tante Alexa untuk menanyakan secara detail apa yang sebenar

  • Malapetaka Cinta Claire   Part 20 Memihak Airin

    "A... aku dimana....." Mataku terbuka pelan, terlihat samar-samar beberapa orang tengah mengelilingiku. "Claire......" "Sayang, kamu gak apa-apa kan? Apa yang sakit?" Wanita paruh baya yang menjadi sosok ibu penggantiku ini terlihat sangat khawatir dengan kondisiku. "Tante, apa yang terjadi?" Suaraku masih begitu pelan, tenagaku seolah masih kosong. Aku mengamati sekitarku. Tidak hanya wajah tante Alexa saja yang hadir, tetapi juga Arsy dan Mba Asha turut menemaniku disini. Aku melihat juga tangan kiriku yang tengah terinfus dan sedikit darah keluar di dalam selangnya. Tali oksigen yang masih terpasang di hidungku jelas saja ini membuatku susah bicara. "Kamu jangan mikirin apa-apa dulu ya. Sekarang kamu harus sembuh dulu...." Alexa mengusap kepalaku beberapa kali. Aku masih terus bertanya di dalam hati, apa yang terjadi sama tubuh ini. Rasanya gak mungkin kalo hanya masalah nangis bisa sampai membuatku pingsan. Mungkin karn

DMCA.com Protection Status