Share

42. Ranjang, Kopi, dan ... Toasted Bread!

“Kamu ... tidak ingin mengatakan sesuatu?” Hayden bertanya ketika dia telah di depan pintu unit apartemen Darline dan wanita itu masuk setelah mengucapkan tiga deret ucapan.

“Hmm? Bukannya tadi sudah aku mengatakan terima kasih?”

“Hmm, tapi bukan itu yang kuharapkan,” kata Hayden dengan sebelah tangannya bersandar di kusen pintu dan tubuhnya ikut bersender di sana.

Mendengar itu, sebelah alis Darline menaik. “Hmmm? Jadi apa yang ingin Mas dengar? Selamat tidur dan sampai jumpa?”

“Argh! Itu justru hal yang tidak ingin kudengar darimu.”

“Lalu? Maunya dengar apa?”

“Hmm, begini. Tidur-nya sudah benar. Tapi depannya bukan ‘selamat’.” Hayden terkekeh mendengar teka tekinya sendiri.

Apalagi saat wajah Darline berpikir keras. Sebenarnya dia kesal juga kenapa dia jadi menggunakan teka teki untuk hal se-sepele itu. Harusnya dia katakan saja terus terang.

Apalagi dengan pengalamannya yang selama ini tidak pernah menutup diri pada wanita, mengatakan keinginan untuk tidur bersama itu bukan hal sul
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status