Share

Bab. 59. Sabodolah

Gue lirik jam di pergelangan tangan, waktu sudah menunjukkan pukul delapan pagi. Langkah kaki auto ngacir, menyusuri jalan yang sama dengan siapa tadi? Ah, iya. Almira! Gadis cantik, tapi nggak ada sopan-sopannya.

Dari jauh, langkahnya masih tertangkap jelas. Buru-buru, celingukan sambil megang tali tas selempang butut, belum lagi jinjit-jinjit. Ngapain, sih? Astaga! Aneh beud.

Sementara di sekitar kampus, sepi. Mungkin, seluruh penghuninya sudah masuk ke kelas. Takut, kalau sampai keduluan dosen-dosen galak seperti Pak Budiman.

Aih, bentar? Astaga! Hari ini, kan jadwalnya Pak Budiman? Mati gue kalau sampai telat lagi. Sial! Ini semua gara-gara Almira, nih.

Ambil langkah seribu, gue susul langkah kaki si cewek bawel berponi Dora itu. Almira, siapa lagi kalau bukan dia?

“Awas!”

Gue menepuk dan menarik cepat pundak Almira begitu langkah kaki sampai di sebelahnya. Dia tersentak, bergidik dengan kedua alis hampir bertaut. “Apa, sih?” tanyan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status