"Jangan hanya menyalahkanku. Semenjak kita menikah, nyaris setiap malam kau kelayapan tak pulang ke rumah. Rupanya meniduri gundikmu, hmm!" Brenda Yin melirik Julia Ang dengan tampang sadis. Dia baru bertemu sekali saja sudah bisa mengenali ciri-ciri pelakor di wanita yang tadi dipeluk Joshua dari belakang.Tanpa diminta pun Joshua langsung pasang badan di depan Julia Ang seraya berkata, "Jaga mulutmu, jangan menyemburkan kotoran ke istri keduaku! Dia bukan gundik karena status pernikahan kami sah di mata hukum!" "What the fuck! Apa katamu, Josh? Lantas kenapa kau menikahiku?!" Telunjuk Brenda Yin menusuk dada suaminya yang penuh tipu daya itu dalam-dalam."Bukankah wajar bila pria memiliki beberapa istri sejak zaman kuno? Kaisar dari kerajaan timur bahkan mendirikan harem untuk menyimpan selir-selirnya!" jawab Joshua dengan arogan seenak jidatnya.Kali ini Welson Liu tertawa kering dengan kencang setelah mendengar jawaban Joshua Cheng. "Hey, tolong Joshua ... jangan memandang dirimu
"Julius, tahan semua tamu untukku di sisa siang hingga sore nanti. Ada kesibukan yang ingin kulakukan di ruang presdir!" titah Welson Liu sebelum mengunci pintu ruangan kerjanya.Asisten kepercayaannya mengerti maksud Welson Liu, ada Brenda Yin yang menemani bosnya di dalam sana. Maka Julius Ma memilih untuk memberi tahu para pengawal agar mencegah siapa pun bertamu hingga nanti jam pulang kantor."Hey, aku tak ingin mengganggu pekerjaanmu, Sayang!" ucap Brenda Yin dengan canggung berdiri di tengah ruangan menatap Welson Liu yang berjalan mendekatinya.Pria itu meraih wajah Brenda Yin dengan telapak tangannya lalu mengecup bibir merah wanita itu. "Tidak setiap hari kau berkunjung ke mari, aku juga ingin membujukmu untuk melakukan sesuatu!" ujar Welson Liu dengan senyuman miring."Apa itu? Aku akan melakukannya kalau bukan suatu hal yang berbahaya, Darling!" sahut Brenda Yin yang dibawa berjalan ke arah sofa oleh Welson Liu."Brenda, tinggalkan saja suami palsumu itu. Aku sudah menyuru
"Joshua, bagaimana ini? Sudah sebulan lebih mall keluarga Cheng tidak beroperasi. Listrik tak bisa menyala sama sekali di seluruh lantai bangunan, air menggenang tak pernah surut di semua bagian mall itu!" omel Tuan Winston Cheng di kantor kerja rumahnya.Selama pusat perbelanjaan terbesar di China town, New York itu tutup. Ada banyak hal yang terjadi, pihak penyewa memutus kontrak kerja sama dan beberapa brand besar menuntut ganti rugi atas wanprestasi yang dilakukan oleh pihak Cheng Yi East Star.(Wanprestasi adalah istilah dari bahasa Belanda "wanprestatie" berarti tidak dipenuhi prestasi atau kewajiban dalam suatu perjanjian, salah satu pihak bersepakat dalam perjanjian memiliki prestasi buruk akibat dari kelalaiannya.)Joshua ketar ketir karena dia pun tidak bisa melakukan apa pun atas situasi pelik yang baru pertama kali dihadapinya. Tak hanya itu satu per satu anggota elite managemen mall menyampaikan pengunduran diri kepadanya. Sementara kondisi lainnya adalah perusahaan masih
"Joel, Albert, aku akan terbang ke New York besok pagi dengan private jet bersama Eva dan Ares. Kalian kuserahi tanggung jawab sebagai perwakilan presdir sementara di Pulau K," tutur Jason di ruang kerjanya.Joel Yi dan Albert Chan mengangguk paham dan mengiyakan keputusan bos mereka. Kedua anak buah kepercayaan Jason itu telah terbiasa menangani bisnis maritim perusahaan Cheng Yi East Star cabang Pulau K selama bertahun-tahun. "Berapa lama Master Jason akan menghabiskan waktu di New York?" tanya Albert Chan, direktur operasional kantor Jason.Pria itu menjawab, "Aku belum tahu pastinya, tetapi mungkin sekitar sebulan. Setiap sore, aku ingin kalian melapor melalui zoom meeting mengenai pekerjaan selama sehari!" Setelah berkoordinasi dengan kedua anak buah kepercayaannya, Jason pun pulang ke rumah barunya bersama dengan sopir. Kehamilan Eva Xin telah masuk trimester kedua, semenjak kasus serangan ninja, dia tidak terlalu sering bekerja di restoran miliknya di Kota Kaki Naga. Dia kasi
"Hey, Brenda ... milikilah sedikit rasa hormat kepada keluarga mertuamu!" tegur Joshua di telepon usai menemui ayahnya di ruang kerja rumah keluarga Cheng. Lawan bicara Joshua tertawa renyah lalu menjawab sinis teguran yang baginya terasa egois itu, "Hohoho, apa aku tak salah dengar ini? Bagaimana dengan sikapmu sendiri Tuan Muda Cheng? Bukankah kau justru yang menginjak-injak martabat keluarga Yin bahkan dengan menikahiku sementara statusmu pria beristri?!""Ckk ... kita sama-sama diuntungkan, jangan lupakan itu. Kau mendapat banyak harta sebagai kompensasi pernikahan kita dulu. Tentang statusmu, kita akan bicarakan setelah anakmu lahir nanti!" ujar Joshua dengan logis, dia tahu dirinya salah. Namun, wanita bermarga Yin itu pun materialistis."Apa maksudmu dengan statusku? Apa kau ingin bercerai setelah aku melahirkan?" tantang Brenda Yin.Welson Liu yang berada di sisi ranjang Brenda pun ikut menyimak pembicaraan suami istri yang tak pernah akur itu. "Sebaiknya begitu agar kita sa
"Welcome! Akhirnya kamu sampai juga di New York, Jason. Titipkan saja anak dan istrimu ke mama, kita harus segera berkunjung ke mall!" sambut Joshua dengan begitu tergesa-gesa. Dia sama sekali tak memberi Jason kesempatan beristirahat setelah penerbangan jarak jauh dari Pulau K.Nyonya Helena Cheng tak menghiraukan omongan Joshua, wanita berusia lanjut itu memeluk Jason dengan hangat penuh kerinduan lalu bergantian ke Eva dan juga si kecil Ares. "Senang melihat kalian lagi di rumah ini! Kita makan siang dulu saja sebelum Jason sibuk. Ayo langsung ke ruang makan, Semuanya!" ujarnya sambil menggendong Ares.Sedangkan, Joshua yang tak ditanggapi oleh Jason pun menggerutu dalam hatinya, dia benar-benar tak ada waktu untuk beramah tamah karena situasi perusahaan begitu genting. Joshua bergegas mengejar rombongan keluarga kecil dari Pulau K itu ke meja makan."Mama, aku serius ... Jason setelah makan siang harus ikut aku ke mall agar dia tahu situasi di sana dan bisa lekas membantuku mencar
"Mister Jason Cheng, silakan Anda baca isi peralihan jabatan presiden direktur Mall Gladious Sky milik Grup Cheng Yi East Star dari Mister Joshua Cheng ke tangan Anda. Jika sudah sesuai bisa ditanda tangani di kolom yang dibutuhkan!" ujar Notaris Juan Alberto Perez, rekanan dari pengacara kepercayaan di New York.Joshua memandangi adik kembarnya dengan perasaan campur aduk, dia tak rela sebenarnya melepaskan jabatan prestigious miliknya ke Jason. Akan tetapi, situasi mendesak seperti telur di ujung tanduk. Dia tak ingin hancur bila perusahaannya tak segera mendapat pertolongan. Setidaknya Jason adalah adik kembarnya, tak mungkin menghancurkan perusahaan warisan keluarga Cheng. Terkait warisan dari orang tuanya, langkahnya sedikit bodoh karena Jason pada akhirnya justru menerima porsi lebih besar karena limpahan saham dan posisi kepemilikannya di pusat bisnis Cheng Yi East Star di New York.Tuan Winston Cheng mendesak dengan nada kasar, "Tak perlu lama-lama membaca surat pelimpahan ha
"Hubby, kok jam segini sudah pulang? Apa kau baik-baik saja?" tanya Julia Ang ketika menyambut suaminya di dasar anak tangga mansion house mewah di Queens. Joshua berdecak kesal seraya menjawab, "Hari ini aku menyerahkan jabatan presdir mall ke Jason. Itu syarat bantuan darinya untuk mengatasi kekacauan yang terjadi sejak sebulan lalu, kau tahu sendiri 'kan?" Dia naik ke lantai dua menuju ke kamar induk sembari merangkul bahu Julia Ang."Ohh, Jason ada di New York? Berarti kamu bertemu dengan Eva Xin lagi, apa tidak terjadi sesuatu—" Julia Ang menggantung kalimat pertanyaannya."Wanita sombong itu sungguh menyebalkan, aku heran kenapa dulu sempat berpacaran lama dengannya! Dia pamer kemesraan dengan adik kembarku di meja makan kemarin siang. Sudahlah, jangan tanya lagi tentang dia atau Jason, aku malas membicarakan mereka!" cerocos Joshua bernada kesal. Dia membaringkan istrinya ke atas ranjang dan mulai melucuti kancing baju khusus kehamilan satu per satu."Apa kau ingin melakukanny