"Joshua, bagaimana ini? Sudah sebulan lebih mall keluarga Cheng tidak beroperasi. Listrik tak bisa menyala sama sekali di seluruh lantai bangunan, air menggenang tak pernah surut di semua bagian mall itu!" omel Tuan Winston Cheng di kantor kerja rumahnya.Selama pusat perbelanjaan terbesar di China town, New York itu tutup. Ada banyak hal yang terjadi, pihak penyewa memutus kontrak kerja sama dan beberapa brand besar menuntut ganti rugi atas wanprestasi yang dilakukan oleh pihak Cheng Yi East Star.(Wanprestasi adalah istilah dari bahasa Belanda "wanprestatie" berarti tidak dipenuhi prestasi atau kewajiban dalam suatu perjanjian, salah satu pihak bersepakat dalam perjanjian memiliki prestasi buruk akibat dari kelalaiannya.)Joshua ketar ketir karena dia pun tidak bisa melakukan apa pun atas situasi pelik yang baru pertama kali dihadapinya. Tak hanya itu satu per satu anggota elite managemen mall menyampaikan pengunduran diri kepadanya. Sementara kondisi lainnya adalah perusahaan masih
"Joel, Albert, aku akan terbang ke New York besok pagi dengan private jet bersama Eva dan Ares. Kalian kuserahi tanggung jawab sebagai perwakilan presdir sementara di Pulau K," tutur Jason di ruang kerjanya.Joel Yi dan Albert Chan mengangguk paham dan mengiyakan keputusan bos mereka. Kedua anak buah kepercayaan Jason itu telah terbiasa menangani bisnis maritim perusahaan Cheng Yi East Star cabang Pulau K selama bertahun-tahun. "Berapa lama Master Jason akan menghabiskan waktu di New York?" tanya Albert Chan, direktur operasional kantor Jason.Pria itu menjawab, "Aku belum tahu pastinya, tetapi mungkin sekitar sebulan. Setiap sore, aku ingin kalian melapor melalui zoom meeting mengenai pekerjaan selama sehari!" Setelah berkoordinasi dengan kedua anak buah kepercayaannya, Jason pun pulang ke rumah barunya bersama dengan sopir. Kehamilan Eva Xin telah masuk trimester kedua, semenjak kasus serangan ninja, dia tidak terlalu sering bekerja di restoran miliknya di Kota Kaki Naga. Dia kasi
"Hey, Brenda ... milikilah sedikit rasa hormat kepada keluarga mertuamu!" tegur Joshua di telepon usai menemui ayahnya di ruang kerja rumah keluarga Cheng. Lawan bicara Joshua tertawa renyah lalu menjawab sinis teguran yang baginya terasa egois itu, "Hohoho, apa aku tak salah dengar ini? Bagaimana dengan sikapmu sendiri Tuan Muda Cheng? Bukankah kau justru yang menginjak-injak martabat keluarga Yin bahkan dengan menikahiku sementara statusmu pria beristri?!""Ckk ... kita sama-sama diuntungkan, jangan lupakan itu. Kau mendapat banyak harta sebagai kompensasi pernikahan kita dulu. Tentang statusmu, kita akan bicarakan setelah anakmu lahir nanti!" ujar Joshua dengan logis, dia tahu dirinya salah. Namun, wanita bermarga Yin itu pun materialistis."Apa maksudmu dengan statusku? Apa kau ingin bercerai setelah aku melahirkan?" tantang Brenda Yin.Welson Liu yang berada di sisi ranjang Brenda pun ikut menyimak pembicaraan suami istri yang tak pernah akur itu. "Sebaiknya begitu agar kita sa
"Welcome! Akhirnya kamu sampai juga di New York, Jason. Titipkan saja anak dan istrimu ke mama, kita harus segera berkunjung ke mall!" sambut Joshua dengan begitu tergesa-gesa. Dia sama sekali tak memberi Jason kesempatan beristirahat setelah penerbangan jarak jauh dari Pulau K.Nyonya Helena Cheng tak menghiraukan omongan Joshua, wanita berusia lanjut itu memeluk Jason dengan hangat penuh kerinduan lalu bergantian ke Eva dan juga si kecil Ares. "Senang melihat kalian lagi di rumah ini! Kita makan siang dulu saja sebelum Jason sibuk. Ayo langsung ke ruang makan, Semuanya!" ujarnya sambil menggendong Ares.Sedangkan, Joshua yang tak ditanggapi oleh Jason pun menggerutu dalam hatinya, dia benar-benar tak ada waktu untuk beramah tamah karena situasi perusahaan begitu genting. Joshua bergegas mengejar rombongan keluarga kecil dari Pulau K itu ke meja makan."Mama, aku serius ... Jason setelah makan siang harus ikut aku ke mall agar dia tahu situasi di sana dan bisa lekas membantuku mencar
"Mister Jason Cheng, silakan Anda baca isi peralihan jabatan presiden direktur Mall Gladious Sky milik Grup Cheng Yi East Star dari Mister Joshua Cheng ke tangan Anda. Jika sudah sesuai bisa ditanda tangani di kolom yang dibutuhkan!" ujar Notaris Juan Alberto Perez, rekanan dari pengacara kepercayaan di New York.Joshua memandangi adik kembarnya dengan perasaan campur aduk, dia tak rela sebenarnya melepaskan jabatan prestigious miliknya ke Jason. Akan tetapi, situasi mendesak seperti telur di ujung tanduk. Dia tak ingin hancur bila perusahaannya tak segera mendapat pertolongan. Setidaknya Jason adalah adik kembarnya, tak mungkin menghancurkan perusahaan warisan keluarga Cheng. Terkait warisan dari orang tuanya, langkahnya sedikit bodoh karena Jason pada akhirnya justru menerima porsi lebih besar karena limpahan saham dan posisi kepemilikannya di pusat bisnis Cheng Yi East Star di New York.Tuan Winston Cheng mendesak dengan nada kasar, "Tak perlu lama-lama membaca surat pelimpahan ha
"Hubby, kok jam segini sudah pulang? Apa kau baik-baik saja?" tanya Julia Ang ketika menyambut suaminya di dasar anak tangga mansion house mewah di Queens. Joshua berdecak kesal seraya menjawab, "Hari ini aku menyerahkan jabatan presdir mall ke Jason. Itu syarat bantuan darinya untuk mengatasi kekacauan yang terjadi sejak sebulan lalu, kau tahu sendiri 'kan?" Dia naik ke lantai dua menuju ke kamar induk sembari merangkul bahu Julia Ang."Ohh, Jason ada di New York? Berarti kamu bertemu dengan Eva Xin lagi, apa tidak terjadi sesuatu—" Julia Ang menggantung kalimat pertanyaannya."Wanita sombong itu sungguh menyebalkan, aku heran kenapa dulu sempat berpacaran lama dengannya! Dia pamer kemesraan dengan adik kembarku di meja makan kemarin siang. Sudahlah, jangan tanya lagi tentang dia atau Jason, aku malas membicarakan mereka!" cerocos Joshua bernada kesal. Dia membaringkan istrinya ke atas ranjang dan mulai melucuti kancing baju khusus kehamilan satu per satu."Apa kau ingin melakukanny
"Julius, ini gawat! Bagaimana bisa mall milik Grup Cheng Yi East Star sudah dibuka lagi? Tadi mobilku lewat di depan sana dan pengunjung membludak ingin masuk ke mall mereka. Huhh, sialan!" umpat Welson Liu dongkol karena mall miliknya kalah saing. Dia tak mengerti kenapa situasi berbalik 180°, terlalu luar biasa rasanya.Asisten Welson Liu itu sudah gerak cepat memata-matai mall milik Joshua Cheng ketika lampu mall mulai menyala di seberang jalan tempat kerjanya. Julius Ma segera menjawab pertanyaan bosnya, "Saya sudah mengirim anak buah untuk menyelidiki perbaikan mall di seberang mall Grup Liu Dao, Tuan Muda Welson. Ternyata ada perubahan jabatan CEO, Tuan Muda Joshua Cheng kini tak menjabat sebagai Presdir lagi digantikan oleh Jason Cheng."Alis Welson Liu tertaut sengit seraya berpikir, 'Hmm ... sehebat itukah adik kembar Joshua? Dahulu pun aku menukar kamar pengantin dan Jason berhasil mendapatkan Eva Xin dengan mudah.' Dia pun berkata, "Julius, aku ingin berkunjung ke kantor me
"Permisi, Miss. Kami ingin mencari Mister Joshua Cheng!" ujar seorang polisi NYPD berpakaian seragam resmi sambil menunjukkan identitas bersama lencana letnan di tangannya ke sekretaris baru Joshua yang bernama Vivian Feng.Wanita muda berdarah oriental itu beranjak bangkit dari kursi dan menjawab, "Saya tanyakan dulu ke beliau, Sir—""Ini adalah penjemputan tersangka. Menghalangi tugas kami sama juga melawan hukum, Miss. Jangan berbelit-belit, katakan saja bos Anda ada atau tidak di ruangannya?" desak Letnan Bryan Landon mencegat langkah Vivian Feng.Sekretaris Joshua mengangguk dengan mata terbelalak, jantungnya berdetak kencang. Dia masih pegawai yang baru sebulan terakhir ini bergabung di perusahaan Grup Cheng Yi East Star. Letnan Bryan Landon segera mengetok pintu ruangan kerja wakil presdir lalu membuka sendiri pintu tersebut. Di dalam ruangan, Joshua terkejut dan agak bengong melihat semua petugas berseragam NYPD. Mereka berenam melangkah maju hingga ke depan meja Joshua Cheng