Share

Mempelai Wanita yang Lenyap

Author: agneslovely2014
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

"Ukhh ... kepalaku rasanya seperti mau pecah!" keluh Joshua. 

Sinar matahari yang terang menyilaukan matanya ketika dia membuka mata pertama kalinya seusai pesta semalam. Kamar pengantin yang dihias dengan indah itu hanya ada dirinya sendirian. Saat kesadaran memasuki benaknya, dia bangun dan mencari mempelai wanitanya yang tak nampak di mana pun. 

"Eva ... Eva Sayang! Di mana kamu?" panggilnya nyaring sembari memeriksa kamar mandi yang ternyata kosong. Joshua bertolak pinggang dengan setelan jasnya yang kusut. Dia berpikir keras mengenai keberadaan istrinya. 

Hari memang sudah siang, jam dinding menunjukkan pukul 11.30 waktu New York. Sayup-sayup dia dapat mendengar suara hiruk pikuk lalu lintas di depan hotel bintang 5 yang disewa keluarganya.

"Apa mungkin Eva sedang menemui sanak saudara kami di restoran hotel? Aku pasti telah membuatnya kecewa karena menungguku semalaman dan malah tumbang karena mabuk berat. Aku harus mandi sekarang!" Joshua pun bergegas melepas pakaiannya dan mandi di bawah shower air dingin untuk menyegarkan sel-sel tubuhnya yang masih kelelahan seusai perayaan besar.

Setelah mandi dan berpakaian dengan baju ganti bersih dari kopernya, Joshua segera turun ke lantai satu di mana restoran hotel berada. Memang tempat itu masih ramai oleh tamu undangan dan sanak saudara yang bercengkrama bersama ayah ibunya. Namun, sejauh matanya memandang sang mempelai wanita tak ada di mana pun. 

Hingga saat seorang pelayan restoran lewat di hadapannya, Joshua menghentikannya dan bertanya, "Apa kau melihat mempelai wanita keluarga Cheng?"

"Maaf, Tuan. Seharusnya beliau masih bersama suaminya karena mereka belum turun sedari pagi tadi!" jawab pelayan pria itu mengendikkan bahunya. Dia pun tak mengenali Joshua sebagai sang mempelai pria.

'Sialan, di mana Eva? Sungguh merisaukan sekali?' batin Joshua gundah seraya mencari keluarga Xin di restoran itu. Dan memang orang tua Eva ada di meja sebelah yang ditempati Tuan Winston Cheng dan Nyonya Helena Cheng.

Maka dengan cemas Joshua melangkahkan kakinya buru-buru menghampiri meja keluarga Xin. "Selamat siang, Papa Mama Mertua!" sapanya dengan raut wajah panik.

"Selamat siang, Joshua. Kuharap malam pertama kalian berlangsung sukses. Di mana istrimu?" jawab Tuan Edmund Xin dengan senyuman lebar.

Semua mata tertuju kepada sosok sang mempelai pria yang datang tanpa istrinya. Mereka penasaran apakah Eva Xin kelelahan pasca menjalani malam pertamanya atau ada apa sebenarnya?

"Maaf, Papa Mertua. Namun, saya ke mari untuk mencari keberadaan Eva, istriku. Semalam saya mabuk berat hingga tak sempat menemuinya. Saya pikir dia marah dan turun sendirian ke restoran tanpa menunggu saya bangun!" tutur Joshua menjelaskan kejadian yang sebenarnya dengan rasa bersalah atas keteledorannya.

"APA?!" seru Tuan Edmund Xin dengan emosi bercampur aduk tersirat dari wajahnya. Pria berumur dengan wajah aristokrat itu bangkit dari kursinya lalu memanggil tangan kanan terpercayanya, "Chao Yansong, cari puteri kesayanganku sampai ketemu! Suaminya tak bisa menjaganya di hari pertama mereka menikah, huhh sungguh memalukan!"

Wajah Joshua sontak merah padam karena rasa malu dan amarah dipermalukan di hadapan publik oleh papa mertuanya. Dia pun berpamitan untuk ikut mencari istrinya yang lenyap entah ke mana. Sebenarnya dia sangat mencintai Eva Xin, tetapi saat ini rasanya dia ingin menampar wanita itu karena telah mempermalukannya sebagai suami di hadapan keluarga besar mereka.

Tuan Winston dan istrinya segera menyusul Joshua dengan sama cemasnya. Kemudian ayah Joshua menangkap bahu puteranya seraya bertanya, "Josh, ada apa dengan keributan ini? Jelaskan kepada kami dengan singkat!"

"Papa, Mama, mempelai wanitaku hilang dari kamar kami ketika aku bangun tidur. Jadi aku turun mencarinya ke restoran tadi. Ternyata Eva tak ada juga di sana!" Joshua bersedekap seraya memijit pelipisnya yang bertambah nyeri saja.

"Astaga, kita harus segera menemukan istrimu. Apa kau sudah menghubungi ponsel Eva?" ujar Nyonya Helena Cheng dengan bijak.

Joshua merogoh saku jasnya lalu mengeluarkan HP miliknya. Dia menelepon nomor Eva, tetapi ponsel istrinya tak aktif. "Mati ponselnya, Ma! Sungguh istri yang payah, aku tak menyangka dia akan bertingkah seperti ini setelah aku menikahinya. Dia selalu bertindak cerdas dan patuh kepadaku saat kami berpacaran dulu," gerutu pria itu mendongkol.

Orang-orang yang bekerja untuk keluarga Cheng dan Xin berseliweran di setiap lantai hotel bintang 5 itu. Namun, hingga satu jam penuh tak ada seorang pun yang berhasil menemukan Eva.

Mereka tidak menyadari bahwa selain Eva, ada sosok penting yang selalu terabaikan yang ikut menghilang yaitu Jason Cheng. Perayaan di hotel bintang 5 itu pun bubar dengan insiden memalukan yang membuat seseorang tertawa puas karena rencananya berjalan mulus.

Tuan Edmund Xin dan Nyonya Rosaline Xin berpamitan dengan dingin kepada besan mereka lalu bergegas pulang ke kediaman Xin. Kedua orang tua Eva berharap puteri mereka pulang ke rumah dengan selamat pasca kecewa dengan suaminya yang tak dapat diandalkan itu.

"Aarrghhh, sialan! Di mana kau, Eva Xin?!" teriak Joshua dengan gelombang amarah yang menggelegak di dadanya saat dia duduk di dalam mobil pribadinya. Kemudian dia bertitah kepada asisten pribadinya, Lucas Wang, "Hey, Lucas, cari istriku sampai ketemu. Kerahkan seluruh anak buah Grup Cheng Yi untuk mencari Eva Xin di seluruh penjuru kota New York!"

Sementara itu wanita yang keberadaannya sedang dicari-cari orang banyak sedang tergolek lemah di atas ranjang kabin pribadi Jason yang ada dalam kapal Great Oceania meninggalkan pelabuhan New York dan berlayar di samudera luas yang membiru.

"Hey, Cantik. Kenapa tidurmu lama sekali? Apa kau baik-baik saja?" tanya Jason cemas seraya menyentuh dahi serta leher Eva Xin. Sepertinya wanita itu demam, dia pun bergegas mencari Joel Yi di luar kabinnya.

"Joel, panggil Dokter Ma ke kabinku. Wanita penghibur yang semalam melayaniku sepertinya kurang sehat!" titah Jason yang segera ditanggapi oleh asisten pribadinya. Joel bergegas ke sisi lain kapal mencari Dokter Ma Jingwu.

Dalam sekejap saja kondisi Eva berhasil tertangani, Dokter Ma memasang selang infus di pembuluh nadi pergelangan tangan wanita itu dan juga menyuntikkan beberapa obat dan multivitamin.

"Tak perlu kuatir, Master Jason. Wanita ini hanya kelelahan dan mengalami penurunan tekanan darah akibat aktivitas yang berlebihan. Segalanya akan normal setelah rehidrasi. Berikan makanan yang bergizi saat dia bangun nanti!" pesan Dokter Ma sebelum keluar dari kabin tuan mudanya. Dia dipekerjakan untuk pelayaran jarak jauh ini untuk merawat kesehatan awak kapal Great Oceania.

Dengan sabar Jason menanti hingga Eva yang hingga kini belum dia ketahui namanya, terbangun dari tidur panjangnya. Pria itu duduk bersandar di kepala ranjang sisi tempat tidur yang kosong menemani Eva sambil membaca buku tebal tentang ilmu bisnis modern yang baginya menarik untuk dipraktikkan dalam perusahaan Grup Cheng Yi cabang Pulau K.

"TOK TOK TOK." Pintu kabinnya diketok dari luar, Jason pun menutup bukunya lalu membukakan pintu.

"Makan siang, Tuan Muda!" ujar anak buah Chef Edwin Lin mendorong kereta makan susun 4 masuk ke kabin pribadi bos besarnya.

Dengan cekatan Yenlie menyajikan menu-menu lezat masakan chef kapal ke meja makan bundar bertaplak putih. Aroma makanan yang menggugah selera itu membangunkan wanita cantik yang di kesehariannya berprofesi sebagai Head Chef Golden Lantern Restaurant cabang New York City.

"Ohh ... aku lapar!" ucapnya pelan yang sontak membuat Jason menoleh lalu bergegas menghampirinya di atas ranjang.

"Sayang, apa kamu mau kusuapi dengan bubur ayam?" tawar Jason sembari menopang tubuh ramping yang nampak ringkih itu dengan lengannya yang kokoh.

"Iya, Hubby. Suapi aku!" jawab Eva dengan tatapan mata penuh cinta. Dia masih belum menyadari sosok pria yang mirip bak pinang dibelah dua dengan Joshua Cheng itu bukanlah suami yang dia nikahi 24 jam yang lalu.

Comments (11)
goodnovel comment avatar
Yanti Amir
ya ampun Eva saking nikmatnya dan juga lelah akibat digempur oleh Jason sehingga kamu belum juga sadar ya gimana reaksi ya Eva y kalau dia sadar nanti
goodnovel comment avatar
Icha Qazara Putri
Wah Jason membawa Eva kemana tuh kok berada di kapal. Eva masih belum sadar ya kalau Jason bukan Joshua. karna Mereka kembar jadi susah untuk membedakan. si Jason percaya banget lagi kalau Eva adalah wanita penghibur nya.
goodnovel comment avatar
Riani Handoko
Josua ga perlu emosi dan mnyalahkan Eva Smua ini terjdi karna kebod*han km anadai saja km pergi nya ke kmar pengantin bkan mlah mabuk"n pasti kekacaun ini ga bkal terjdi dsni Eva cma korban
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Malam Pertama dengan Adik Kembar Suamiku   Berselingkuh Dengan Adik Ipar

    "PRANG!" Sebuah gelas dilempar ke arah kepala pengawalnya dan meleset hingga membentur lantai marmer dan pecah berkeping-keping."Aku tak mau dengar kegagalan kalian menemukan istriku!" bentak Joshua di ruang presdir Grup Cheng Yi East Star Company cabang New York.Tak ada yang berani mendebat perintah Joshua sekalipun para pengawalnya sudah sangat putus asa. Ini adalah hari ketiga pasca menghilangnya Nyonya Muda Cheng. Ada kepanikan yang mencekam di keluarga Cheng, mereka merasa bersalah kepada keluarga Xin karena keteledoran putera kesayangan Tuan Besar Winston Cheng tersebut dalam menjaga Eva Xin."Hey, Lucas. Apa ada kabar dari kepala sekuriti Hotel North Star American tentang rekaman CCTV di malam perayaan pernikahanku?" tanya Joshua dengan kedua kepalan tangannya terbenam di saku celana kain sembari menatap asisten kepercayaannya.Pria monolid berambut cepak dengan tubuh setinggi 190cm itu menggelengkan kepalanya. "Nihil, Tuan Muda Joshua. Nampaknya memang ada pihak yang sengaja

  • Malam Pertama dengan Adik Kembar Suamiku   Perlakuan Istimewa Di Pulau Indah Bagaikan Surga

    "Ikat talinya kuat-kuat! Master Jason siap untuk turun ke dermaga," teriak mandor kapal Great Oceania, Adam Huo.Anak buahnya segera mengerjakan perintah mandor kapal. Mereka juga memasang jembatan kayu dari kapal ke jalan dermaga yang terpisah oleh air. "Eva, ayo kita naik ke daratan. Kau pasti akan menyukai pemandangan Pulau K. Kuharap kau betah tinggal di sini, Sayangku!" ujar Jason seraya merangkul bahu wanita cantik yang memasang cadar hitam ke wajahnya. Memang sudah kebiasaan Eva Xin menutupi sebagian wajahnya sejak kecil seperti itu. Jason tidak keberatan karena dia pun merasa kecantikan wanita penghiburnya yang baru itu agak di atas standar. Menikmati privilege untuk berhadapan langsung dengan Eva Xin tanpa cadar sungguh istimewa bagi Jason.Ketika Eva Xin turun dari kapal, dia terkesima melihat hamparan bangunan atap warna-warni di perbukitan yang langsung menghadap ke pantai dengan permukaan air lautan yang membiru bak saphire tertimpa cahaya. Pohon-pohon bunga Bougenville

  • Malam Pertama dengan Adik Kembar Suamiku   Memiliki Istri Adalah Berkat Dari Langit

    "Rumah peristirahatan ini sangat luas dan indah, Hubby. Apa boleh aku bertanya sampai kapan kita akan tinggal di Pulau K?" ujar Eva Xin sambil melingkarkan tangannya di lengan kekar pria jangkung di sisinya.Jason semakin curiga bahwa wanita itu adalah kakak iparnya. Dia pun bersandiwara, "Apa kamu lebih suka tinggal di New York, Eva? Setelah menjadi istriku seharusnya kau ikut di mana aku menetap bukan?""Hmm ... Joshua, aku merindukan Golden Lantern Restaurant setelah beberapa hari tidak masuk ke dapur untuk memasak. Bagaimana kalau kau mengizinkanku memasak di sini juga kapan-kapan?" jawab Eva Xin seturut kata hatinya tanpa menyadari sedikit pun pria yang sedang berjalan di taman bersamanya itu bukanlah suaminya, Joshua Cheng."Tentu saja boleh, aku akan suruh Joel untuk menyampaikannya ke koki rumah agar mengizinkanmu memakai dapurnya kapan saja. Apa kamu senang, Eva? Namun, sepertinya aku ingin kita menetap di Pulau K untuk kurun waktu yang lama. Bisnis yang kujalankan membutuhka

  • Malam Pertama dengan Adik Kembar Suamiku   Membawanya Menghilang Dari Kejaran Joshua

    "Uugh, beri aku air ... haus!" rintih Joshua dengan bulir keringat membasahi tubuhnya dan wajahnya pun memerah karena demam yang dideritanya.Nyonya Helena Cheng menyodorkan segelas air putih ke dekat bibir puteranya. Tatapannya iba melihat Joshua sedemikian menderita pasca kehilangan istri yang baru saja dinikahinya. "Nak, makanlah bubur lalu minum ramuan tabib keluarga kita!" ujar wanita beruban yang masih nampak cantik di usianya kepala lima itu.Joshua menggelengkan kepalanya. "Nanti dulu, Ma. Aku tidak lapar!" tolak pria itu dengan melengos ke samping kiri menghadap dinding kamar tidurnya untuk menghindari tatapan ibundanya yang membuat dirinya lebih terluka."Kalau kamu masih mencintai Eva dan ingin dia kembali, maka kamu harus bangkit, Josh! Jangan membiarkan pikiran negatif merusak kesehatanmu apalagi membahayakan nyawamu. Ribuan karyawan Grup Cheng Yi membutuhkanmu untuk kelangsungan kehidupan mereka. Kamu pemimpin masa depan keluarga Cheng. Mama sangat kuatir melihatmu begin

  • Malam Pertama dengan Adik Kembar Suamiku   Sebuah Telepon Dari Kakak Kembarnya

    "Hubby, berapa lama kita akan tiba di Italia?" tanya Eva Xin bergelanyut manja di dada Jason Cheng. Wanita itu benar-benar tak menaruh curiga sedikit pun bahwa pria yang mencumbu dan memanjakannya sejak malam pertama di New York adalah adik kembar suaminya.Dengan tatapan penuh kasih, Jason membelai wajah cantik kakak iparnya yang kini menjadi wanitanya. Dia berbisik di telinga Eva Xin, "Untuk apa bertanya? Di mana pun kita berdua menghabiskan waktu akan sama saja, Eva."Pipi Eva sontak merona, dia mengerti betul apa yang dikatakan pria yang dia pikir adalah suaminya. Mereka terus menerus bermesraan dan berakhir dengan pergumulan panas di ranjang setiap malam hingga pagi bangun tidur pun selalu begitu. Jason hanya tidak menyentuhnya ketika berada di luar kamar dan bekerja. "Kamu yang biasanya workaholic bisa meninggalkan pekerjaanmu yang hectic itu hanya untuk berbulan madu ke Italia denganku. Kenapa tidak kembali ke New York saja? Aku tersanjung dengan perhatianmu, Hubby!" sindir Ev

  • Malam Pertama dengan Adik Kembar Suamiku   Memilih Bermain Api Dengan Dua Wanita Penghibur

    "Selamat pagi, Presdir!" Sambutan hangat serempak yang mengiringi langkah-langkah tegap Joshua terdengar sepanjang lantai pusat perbelanjaan milik Grup Cheng Yi East Star. Dia selalu menggunakan tangga berjalan manual dibanding lift untuk berkeliling melihat kondisi mall secara langsung.Tatapan kagum dan mendamba dari para karyawati mall yang berharap bisa mendapat sedikit perhatian darinya mengiringi kepergian Joshua hingga berakhir di ruangan CEO lantai enam.Sesampai di kantor, Joshua menghenyakkan tubuhnya di kursi nyaman bersandaran tinggi berlapis kulit hitam. Dia melirik tajam ke asisten kepercayaannya, Lucas Wang lalu berkata dengan nada kasar, "Dasar tolol! Apa kerja kalian selama sebulan ini, hah? Bahkan mencari seorang wanita saja tidak bisa!""Maafkan kami, Tuan Muda. Namun, tak ada petunjuk yang bisa didapat saat malam Nyonya Eva Xin lenyap. CCTV hotel kebetulan rusak sehingga tidak merekam kejadian di lorong semua lantai hingga lobi. Saya menduga memang penculikan ini t

  • Malam Pertama dengan Adik Kembar Suamiku   Berpetualang Liar Bersama Wanita Pewaris Asal Italia

    "Hai, Nona Cantik. Apa aku boleh berkenalan denganmu?" Joshua berjoget penuh semangat di sisi wanita bule Italia sexy bergaun perak berkilauan di lantai dansa. Tatapan matanya menunjukkan ketertarikan istimewa.Mata bermanik biru cemerlang bak batu safir itu berbinar ketika menatap wajah Joshua. Garis bibir merah sensualnya melengkungkan senyuman elok, dia pun menjawab, "Hey ... aku mengenalmu. Kau terkenal di New York, Sir. Joshua Oleander Cheng, itu namamu bukan? Aku Felicia Rosa!" Gadis itu mengulurkan tangan kanannya untuk berjabat tangan dengan Joshua yang menanggapinya dengan antusias."Ohh ya itu memang namaku ... senang berkenalan denganmu Nona Felicia Rosa. Bolehkah aku mentraktirmu minuman?" balas Joshua menyodorkan lengannya kepada wanita berdarah Italia itu.Dengan luwes Felicia melingkarkan tangannya di lengan pria berdarah Asia yang dikenal super tajir itu. Dia tertawa berderai bersama Joshua sambil berjalan membelah lautan manusia yang berjoget seru di lantai dansa Quee

  • Malam Pertama dengan Adik Kembar Suamiku   Bercinta Di Laut Mediterania

    "Aakkhh ... Sayaaaang!" jerit Eva Xin ketika cairan kenikmatannya meluap saat Jason menghunjamkan batang kejantanannya sambil berdiri di dekat jendela kabin kapal yang terbuka..Kedua tangannya bertumpu di bingkai kayu jendela menahan serangan ganas pria yang sedang berada di puncak gairahnya saat bangun tidur di ujung pagi.Telapak tangan lebar Jason meremas bulatan kembar milik kakak iparnya yang tak mengetahui hubungan mereka yang sebenarnya. Bibirnya berkelana di leher mulus beraroma semerbak bunga segar dan meninggalkan lusinan bekas kepemilikan yang jelas. Dia begitu memuja tubuh molek wanita itu dan sudah kecanduan bercinta dalam tahap yang kronis. Sepanjang pelayaran dari Pulau K sampai mendekati benua Eropa, mereka telah puluhan kali berhubungan badan tanpa mengenal waktu."Eva Cantik, kau suka dengan kejantananku bukan? Katakan kalau kau bosan, maka aku akan berhenti!" goda Jason dengan sengaja. Dia mencabut batang berurat itu dalam posisi masih keras dan tegak sempurna lalu

Latest chapter

  • Malam Pertama dengan Adik Kembar Suamiku   Harta yang Paling Berharga (THE END)

    Tahun-tahun hukuman pidana yang dijalani Welson Liu sama sekali tidak menyeramkan, sekalipun kehidupan dalam penjara itu keras dan menuntut kehati-hatian bersikap serta bertindak. Welson tahu kapan dia harus mengalah sekalipun ditindas penjahat yang menjadi penguasa penjara demi keselamatannya sendiri. Tak jarang dia dihajar hingga memar dan berdarah-darah oleh narapidana lain yang tidak menyukainya. Namun, sipir penjara baik dan menolongnya hingga lama kelamaan dia menjadi tahanan senior. Dia lebih dihargai oleh rekan-rekan satu penjara lain di Wyoming tersebut. Di sana Welson Liu belajar menjadi sosok preman sekalipun tadinya dia seorang tuan muda konglomerat."Welson Liu, ada yang membesukmu. Cepatlah keluar!" seru penjaga penjara di depan pintu sel tahanan sambil membuka kunci gembok.Wajah pria bercambang subur itu terhiasi oleh senyum bahagia. Ini adalah akhir pekan, dia sudah hapal bahwa istri dan anaknya pasti mengunjunginya di Wyoming Correctional Facility. Welson melangkah

  • Malam Pertama dengan Adik Kembar Suamiku   Membuka Lembaran Hidup Baru

    "Vonis persidangan Tuan Welson Albertus Liu melawan negara dalam kasus percobaan pembunuhan Tuan Oliver Jason Cheng telah diputuskan yaitu sanksi pidana selama tujuh tahun di Wyoming Correctional Facility, Negara Bagian New York. Demikian putusan dari Hakim Ulysses Malcom!" "TOK TOK TOK!" Palu hakim diketok tiga kali mengakhiri kasus percobaan pembunuhan terhadap Jason Cheng yang merengut nyawa pengemudi mobil.Seisi ruang pengadilan negara bagian New York sontak riuh, pihak keluarga Liu merasakan kesedihan yang mendalam. Sedangkan, keluarga Cheng dan keluarga Xin merasa puas dengan hasil vonis sidang yang baru saja diputuskan oleh hakim.Awak media heboh meliput kasus yang menjadi pusat perhatian publik karena melibatkan dua grup konglomerasi terkaya di China Town. Lampu blitz kamera berkilat-kilat mengabadikan peristiwa tak terlupakan dalam sejarah kelam persaingan bisnis tycoon asal China yang berdarah tersebut.Brenda Yin sambil menggendong Shawn menghentikan rombongan polisi yan

  • Malam Pertama dengan Adik Kembar Suamiku   Kembali Dari Pintu Kematian

    "Ohh ... Mister Jason Cheng!" seru Suster Angelina Collins yang baru saja selesai menyuntikkan obat di pembuluh nadi pasien ICU itu.Jason merasakan sakit yang hebat di bagian kepalanya hingga seperti mau pecah saja, pandangannya masih berputar-putar melihat langit-langit putih di ruang perawatannya. Dia bergumam, "Ugh ... tolong, pusing—" Segera saja perawat berusia awal tiga puluh tahun itu berlari memanggil Dokter Russell Octario di ruangan praktiknya. Kemudian dokter asal Mexico itu bergegas masuk ke ruang ICU untuk memeriksa kondisi pasiennya yang tadinya tak sadar."Apa Anda bisa mendengar kata-kata saya, Sir?" tanya Dokter Russell sambil memeriksa fungsi organ vital Jason dengan stetoskop. "Ya, Dok. Kepala saya sakit sekali dan rasanya berputar-putar!" jawab Jason dengan lemas.Dokter Russell berkata, "Segalanya akan baik-baik saja, dengan kembali sadar, itu sudah sangat bagus. Kami tetap monitor kondisi Anda dan berikan perawatan intensif hingga nanti pulih. Tolong jangan ba

  • Malam Pertama dengan Adik Kembar Suamiku   Berjuang Membela Nasib Adiknya

    "APA?!" Joshua berteriak seakan tak percaya ketika Arthur Devlinski melaporkan kecelakaan yang menimpa Jason sekeluarga di jembatan tol layang saat berangkat ke Bandara John F. Kennedy tadi pagi."Temani aku ke rumah sakit sekarang, Lucas!" ujar Joshua kepada asisten pribadinya seraya bergegas keluar dari ruangan presdir mall. Jantungnya serasa dipukul kencang, ini kabar buruk yang tak terduga. Joshua diikuti oleh beberapa pengawalnya turun dengan lift. Sebuah mobil sedan telah menunggu di depan pintu lobi utama mall, sopir segera melajukan kendaraan ke rumah sakit. Di dalam mobilnya Joshua menghubungi kepala sekuriti rumah dan mall untuk memeriksa rekaman kamera CCTV di mana mobil yang dipakai Jason dan mengalami kecelakaan itu terparkir sejak kemarin. Tak ada yang nampak kebetulan karena sopir keluarga Cheng yang mengantarkan Jason sekeluarga itu telah melayani selama belasan tahun. Pria paruh baya itu sangat hati-hati bila menyetir mobil, pasti ada yang salah dengan mesin mobilny

  • Malam Pertama dengan Adik Kembar Suamiku   Tragedi Kecelakaan Di Jembatan Tol Layang

    "Jason, bisakah kau berkompetisi dengan sportif? Aku memintamu untuk menyalakan listrik mall waktu itu, kenapa masih saja ada gangguan listrik hingga hari ini?" cecar Welson Liu di kantor Jason Cheng.Mendengar protes Welson Liu, tentu saja Jason hanya bisa tertawa. Dia pun menjawab, "Kurasa itu sama sekali bukan karena perbuatanku, tak ada buktinya juga kalau aku yang mengakali aliran listrik mall Grup Liu Dao. Itu hanya sekadar asumsimu saja, Sir!" Joshua pun menimpali dengan kebingungan bercampur kesal di sebelah sofa adiknya, "Seharusnya kau tanyakan ke teknisi PLN, kenapa malah ke Jason? Dia bukan insinyur listrik, dia ini CEO!" Namun, Welson Liu berdecak kesal. "Kau tidak tahu apa-apa, Joshua. Diamlah!" Kemudian dia berkata lagi kepada Jason, "katakan apa syarat darimu agar mallku kembali normal!" "Maaf, aku tak butuh apa pun darimu, Tuan Muda Liu. Aku hanya mengurusi mall Grup Cheng Yi East Star dan nampaknya usahaku sudah cukup berhasil. Lusa aku akan kembali menyerahkan ma

  • Malam Pertama dengan Adik Kembar Suamiku   Warning, Mall Eror!

    "Master Welson, listrik di mall sudah menyala!" lapor Julius Ma dengan penuh semangat di kantor hotel bosnya.Welson Liu tertawa pongah mendengar berita baik itu, dia berpikir masalahnya telah berakhir. Dia lalu bangkit dari kursi presdir lalu bergegas meninggalkan ruangan untuk meninjau langsung situasi mall pasca delapan hari tutup.Sayangnya bagian sayur dan buah segar mengalami pembusukan akibat lama tanpa pendingin. Lantai juga kotor karena tak ada cleaning service yang bekerja dalam kondisi gelap gulita sepanjang hari."Julius, suruh bagian cleaning service membersihkan semua bagian dalam mall ini! Kita masih belum bisa buka dan menerima pengunjung dalam kondisi berantakan begini!" seru Welson Liu frustasi sembari berkacak pinggang."Tentu, Sir. Segera saya suruh mereka membereskan kekacauan mall!" sahut Julius Ma sigap. Dia segera menelepon kepala bagian kebersihan mall.Dalam waktu kurang dari 24 jam, semua lantai dan dinding mall telah bersih sempurna. Welson Liu pun menyuruh

  • Malam Pertama dengan Adik Kembar Suamiku   Pertukaran yang Sepadan

    "Selamat datang, Jason Cheng!" sambut Welson Liu dengan kedua tangan terbuka lalu memeluk tamu kehormatannya."Hmm ... tak usah berbasa basi, Tuan Muda Liu. Kau memiliki apa yang sedang aku cari, bukan? Serahkan kembali Ares kepadaku sebelum aku membawa kasus penculikan anak di bawah umur ini ke jalur hukum!" balas Jason dengan tatapan mata dingin berbahaya.Tawa Welson Liu bergema di ruangan CEO hotel bintang lima itu. Dia mengajak Jason duduk bersamanya di sofa berlapis kulit licin warna hitam. "Kenapa begitu keras kepadaku, Jason? Kita bisa membicarakan ini baik-baik, anakmu itu aman di tempatku. Dia sedang menghabiskan waktu bersama Bibi Brenda Yin!" bujuknya dengan persuasif."Brenda?" Alis Jason berkerut. Wanita itu pernah menjadi bibinya Ares karena menikah dengan Joshua dulu. "Hmm ... baiklah, apa maumu?" lanjut Jason tak ingin bertele-tele dan membuat istrinya cemas berkepanjangan."Nyalakan aliran listrik mallku, kamu pun sudah mendengar permintaanku kemarin, Jason!" jawab W

  • Malam Pertama dengan Adik Kembar Suamiku   Bersama Bibi Brenda

    Brenda Yin yang disuruh menemani keponakannya oleh Welson Liu menunggui hingga Ares siuman dari efek Chloroform di salah satu kamar hotel milik pria itu. Sedangkan, pelayan remaja yang menemani Ares yaitu Lena Chia telah siuman dan duduk di sofa berhadapan dengannya."Bibi—" panggil Ares yang baru tersadar dan duduk di atas ranjang king size. Dia mengedarkan pandangan berkabutnya ke sekeliling ruangan luas nan mewah itu sembari mengucek-ngucek matanya.Kedua wanita berbeda usia itu bergegas menghampiri Ares. Karena takut kepada Brenda Yin, pelayan berusia remaja itu hanya terdiam dan duduk di tepi ranjang menunggu bocah yang diasuhnya bertanya."Lho, Bibi Brenda kok bisa ada di sini? Emm ... ini di mana ya?" tanya Ares polos seraya menatap wajah Brenda Yin yang agak kebingungan menghadapi bocah kecil itu."Ares Sayang, kita di hotel. Apa kamu lapar? Bibi Brenda pesankan makanan enak ya? Sebentar!" jawab wanita cantik itu dengan ramah. Dia tahu itu putra Jason Cheng dan wajah bocah itu

  • Malam Pertama dengan Adik Kembar Suamiku   Langkah Berbahaya Welson

    Kantor kerja pria itu telah pindah ke tempat managemen Hotel Honeymoon in New York. Situasi di Mall Golden Lotus masih gelap gulita seminggu ini. Para suplier membatalkan perjanjian promosi potongan harga besar, penyewa lapak di mall meneror setiap hari menuntut ganti rugi akibat bisnis mereka terhenti. Itu membuat Welson Liu mengambil sebuah langkah yang sedikit berbahaya untuk mengamankan bisnisnya agar tidak jatuh pailit."Apa kau sudah mengatur yang kuperintahkan kemarin, Julius?" tanya Welson Liu dari kursi kebesarannya. "Sudah, Master Welson. Saya sudah mengirim beberapa anak buah untuk mengawasi kediaman Cheng. Kita tunggu saja kesempatan itu tiba!" jawab Julius Ma yang selalu dapat diandalkan.Sementara itu beberapa bodyguard Welson mengintai di dalam mobil Land Rover yang terparkir tak jauh dari kediaman Cheng. Mereka menunggu target mereka keluar dari pintu gerbang untuk diculik.Kesabaran mereka membuahkan hasil, setelah jam makan siang bocah balita yang penuh semangat itu

DMCA.com Protection Status