Share

Bab 74

"Iya, Wak. Masa Indra bohong?"

"Baiklah. Sebaiknya kamu pulang dan istiharat. Makasih udah mau nganterin Mbakmu ya. Nanti Wak ganti ongkosnya."

"Nggak perlu, Wak. Indra kan juga lama nggak pulang."

"Ya sudah, hati-hati di jalan, ya."

"Iya, Wak."

Aku menghela napas saat Indra sudah pergi dari sini. Alhamdulillah. Maafkan anakmu ini, Pak, Bu, belum bisa bercerita sepenuhnya.

--

Sore hari.

Murni baru saja pulang, ternyata ia sudah bekerja di gerai minimarket merah. Aku bersyukur karena ia sudah memiliki pekerjaan.

"Selamat ya, Mur," ucapku, saat kami tengah bersantai di teras sambil menyuapi Shani.

"Makasih, Mbak. Mbak pulang kok nggak bilang-bilang? Aku kaget karena lihat Mbak sudah di rumah. Padahal baru sebulan yang lalu pulang juga."

"Jadi nggak boleh?" tanyaku, cemberut.

"Bukan gitu, Mbak. Tapi namanya sudah punya suami, apa Mas Andra mengizinkan? Apa jangan-jangan, Mbak ke sini karena ada masalah dengan Mas Andra?" tanya Murni lagi.

"Nggak ada, Mur. Semua baik-baik saja,"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Hilda Daeng Matanga
kelanjutan dong jgn kelamaan
goodnovel comment avatar
Mus Fira
ini masih ada kelanjutannya kahh.. ngenggantung bamgetttt dehh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status