Share

Bab 28

Author: Safiiaa
last update Last Updated: 2025-04-17 15:47:02

Bab 28

Suara tangis Sarah terdengar memilukan di rumah Bu Aisyah. Ia terus menangis mencari keberadaan Kavi, suaminya.

"Diamlah, Sarah! Ibu tidak tahu harus kemana mencari suamimu! Kerjaannya banyak dan ngga melulu ada dikantor!" Bu Aisyah pusing dengan suara tangis Sarah yang terus saja meraung mencari Kavi, seperti anak kecil kehilangan ibunya.

"Sudah dua hari Mas Kavi pergi, Bu. Anaknya diabaikan begitu saja," rengek Sarah sambil mengusap perutnya.

"Kan ada Ibu di sini! Yang penting Ibu sudah merawatmu dengan baik! Kamu juga tidak kekurangan makanan apapun, lalu kurang apa lagi? Biarkan Kavi bekerja, jangan selalu mencarinya!" sungut Bu Aisyah tak lagi mampu menahan rasa kesalnya. Suaranya yang biasa lemah lembut, kini meledak-ledak karena emosi.

"Ibu yakin Mas Kavi kerja? Apa dia tidak sedang berjumpa dengan Nadiya?" sinis Sarah setelah berusaha menahan tangisnya. Ia menatap mertuanya dengan seringai penuh kebencian.

"Jangan berburuk sangka!" sembur Bu Aisyah keras. Ia menatap t
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Malam Pernikahan Yang Terenggut    Bab 29

    Bab 29Pemandangan di luar kamar itu terasa menyakitkan untuknya. Laut lepas ditambah deburan ombak yang membuatnya trauma seolah semakin menenggelamkan hatinya ke dasar lautan. Sakit hati, merasa diabaikan dan tak dihargai setelah disentuh sedemikian rupa.Air matanya terus saja mengalir. Penyesalan yang dalam membuatnya enggan bangkit dari duduknya sejak kemarin. Kepalanya bertumpu di atas lutut yang ditekuk. Sesekali pandangannya terarah pada deburan ombak yang terus saja menari di atas segara. Hatinya lagi-lagi terpanggil untuk melangkah keluar, masuk ke dalam pusara air yang kedalamannya bisa melahap nyawanya."Seharusnya kamu tidak perlu menyelamatkanku. Seharusnya biarkan aku mati. Tak hanya pernikahanku yang gagal, kehormatanku pun rupanya tak ada harganya," lirihnya dengan air mata yang terus saja berurai."Aku tidak akan biarkan itu terjadi. Kalaupun kamu harus mati, paling tidak setelah semuanya kembali menjadi baik. Bukan pasrah dan larut dalam kesedihan seperti ini," ucap

    Last Updated : 2025-04-18
  • Malam Pernikahan Yang Terenggut    Bab 30

    Bab 30Dira berjalan menyusuri batu karang yang disekelilingnya terdapat garis polisi. Di sana, tempat kejadian naas itu, di mana sang istri dengan sengaja menceburkan diri ke dalam lautan. Tak peduli teriakan orang sekitar, perempuan itu melaju dengan yakin untuk tenggelam ke dasar segara."Beruntung seseorang langsung menceburkan dirinya ke dalam laut untuk membawa perempuan itu kembali. Kalau tidak ada pemuda itu, pasti perempuan itu sudah tenggelam," papar seorang pedagang yang menjadi sasaran Dira meluapkan rasa penasarannya.Dira terdiam memikirkan nasib Nadiya, yang mungkin adalah orang yang dimaksud dari cerita pedagang di sekitar pantai. Tidak ada yang tahu identitas korban tapi berdasarkan cerita, saat kejadian itu adalah sehari setelah Dira berjumpa dengan Nadiya di ambang pintu kamarnya."Apa itu kerabat Bapak?" tanya pedagang itu lagi. Wajah Dira membuatnya mengerutkan dahi, menebak apa yang sedang ada di dalam kepala lelaki di depannya.Dira membelalakkan matanya. Lalu,

    Last Updated : 2025-04-19
  • Malam Pernikahan Yang Terenggut    Bab 31

    Bab 31Mata Nadiya menyapu sekitar ruangan. Sebuah kamar hotel yang tak jauh beda dengan kamar yang disewakan Dira untuknya cukup nyaman dan membuat hatinya tenang, setidaknya untuk sementara ini ketika hatinya sedang tidak baik-baik saja."Apa kamu sudah lebih baik? Mau jalan-jalan? Lihat pemandangan di luar? Atau mau main air di pantai?" Kavi menyambut wajah Nadiya dengan rentetan pertanyaan."Aku sudah terlalu lama di sini, Mas. Mas Dira pasti ...." Ucapan Nadiya terhenti. Ia mendadak tak yakin dengan ucapannya sendiri. Apa benar lelaki itu mencarinya? Ah rasanya tak mungkin mengingat saat terakhir bertemu ucapan Dira membuatnya sakit hati."Kenapa? Kenapa dengan Dira?" Kavi menyahuti. Wajahnya tampak penasaran dengan respon wanita di depannya itu.Nadiya menghela napas dalam. Ia mendadak ragu dengan ucapannya sendiri. Apa mungkin lelaki itu akan mencarinya setelah menghilang beberapa hari? "Kamu rindu suamimu?" Kavi kembali bertanya. "Apa mau aku cari dia di hotelnya? Sebenarnya

    Last Updated : 2025-04-20
  • Malam Pernikahan Yang Terenggut    Bab 32

    Bab 32Suasana lorong kamar tiba-tiba saja terasa mencekam. Ayunan tangan Karina itu membuat suasana makin tak karuan. Nadiya, sudah bersiap dengan tangan yang melindungi wajahnya agar terhindar dari ayunan tangan itu. Namun, sudah beberapa saat menunggu, tangan itu tak juga menepi di wajah Nadiya. Ia pun memberanikan diri untuk membuka matanya.Betapa terkejutnya Nadiya saat melihat tangan kekar Dira mencekal tangan itu dan mengambang di udara. Rahang Dira mengeras, seolah tak terima dengan sikap kekasihnya itu."Mas!" sentak Karina keras. Ia menarik tangannya agar terlepas dari pegangan tangan sang kekasih."Jangan sentuh Nadiya! Dia baru saja kembali. Setidaknya, biarkan dia tenang dulu setelah apa yang terjadi padanya." Dira mengutarakan maksud tangannya mencekal tangan Karina, bukan karena ada rasa atau yang lainnya.Karina menatap wajah Dira nyalang. Ia tak menyangka kekasihnya bisa berbicara seperti itu padanya dan lebih membela istri yang notabene orang baru dalam hidup mere

    Last Updated : 2025-04-21
  • Malam Pernikahan Yang Terenggut    Bab 33

    Bab 33Dira terdiam di tempatnya. Matanya masih saja terpaku pada pintu yang sudah tertutup rapat di depannya. Sikap Nadiya itu, menimbulkan rasa yang tak nyaman di hati Dira.Langkah Kaki Dira kembali melaju menuju depan kompor. Ia menghidu aroma nasi goreng yang masih tersisa di dalam wajan. "Hmmm," ucap Dira sambil memejamkan matanya. Aroma nasi goreng itu terasa nikmat dan menggugah selera makannya. Perut yang semula sudah berteriak minta diisi, kini makin bersorak tak sabaran.Tangan Dira meraih piring yang ada di atas rak. Ia segera mengambil seporsi nasi goreng dan membawanya ke meja makan, tak peduli pada sikap bungkam Nadiya padanya.Dira makan dengan lahapnya. Ia butuh tenaga untuk kembali melakukan aktivitas. Ah tidak, bukan untuk melakukan aktivitas tapi lebih karena ia butuh tenaga untuk mengatasi kondisi yang serba canggung antara dirinya dengan sang istri.Bagaimana pun hubungan antara mereka saat ini, pernikahan harus tetap berjalan paling tidak sebulan atau dua bulan

    Last Updated : 2025-04-23
  • Malam Pernikahan Yang Terenggut    Bab 34

    Bab 34Mata Nadiya membelalak saat pintu itu tiba-tiba saja terbuka. Bagaimana tidak, ia baru selesai mandi dan hanya mengenakan handuk sebatas dada tanpa sempat menutupnya dengan apapun. Namun, Nadiya berusaha tetap tenang. Ia tak peduli pada sorot mata laki-laki yang tiba-tiba saja muncul di hadapannya tanpa permisi."Ah maaf. Aku tak sengaja." Dira kembali menutup pintu kamarnya. Entah mengapa kali ini hatinya terasa berbeda. Seharusnya pemandangan seperti tadi adalah hal biasa bagi Dira. Akan tetapi, hubungan yang sedang canggung itu membuatnya jadi salah tingkah."Buruan ganti baju, kita berangkat ke rumah Papa setelah ini," teriak Dira dari luar kamar.Nadiya mengerutkan dahinya. "Rumah Papa? Mau apa dia?" batin Nadiya terusik. Akan tetapi, ia malas berdebat dan lebih menurut saja kemana Dira akan membawanya. Semangat hidupnya sudah padam sejam ucapan Dira yang menyakiti hatinya itu.Dira pun bersiap. Ia harus tampak rapi di depan orang tuanya. Tak bisa ia biarkan papanya berpi

    Last Updated : 2025-04-24
  • Malam Pernikahan Yang Terenggut    Bab 1

    Bab 1"Pernikahan ini bukan mainan, Mas! Bapak bisa murka kalau dengar kabar ini!" Nadiya berucap dengan pandangan tak lepas dari laki-laki di depannya."Aku ngga bermaksud seperti itu, tapi Sarah tiba-tiba datang pada Mas dengan membawa kabar itu," balas Kavi, laki-laki yang sudah menyiapkan sebuah pernikahan untuk Nadiya esok pagi."Kalau Mas tidak merasa ya sudah. Jangan dihiraukan ucapan perempuan itu." Nadiya berusaha tenang meskipun hatinya timbul gelisah."Semoga saja Sarah tidak nekat datang ke rumah kamu. Mas sudah katakan padanya kalau Mas tidak percaya tapi dia mengancam.""Datang atau tidak, selama Mas tidak melakukannya pernikahan ini akan tetap berjalan. Aku percaya penuh padamu, Mas," sambung Nadiya percaya diri.Namun malam itu, Sarah benar-benar datang ke rumah Nadiya untuk mengadukan semuanya."Tolong batalkan pernikahan ini, Pak. Di dalam rahim saya ada benih Mas Kavi," ucap perempuan berambut panjang itu dengan raut penuh kesedihan."Jangan ngawur kamu kalau bicara

    Last Updated : 2025-03-02
  • Malam Pernikahan Yang Terenggut    Bab 2

    Bab 2"Kamu dengar sendiri kan, Nak," ucap Halimah setelah keluar dari ruang rawat Suradi. Ia kembali meyakinkan putrinya untuk tetap menikah, entah dengan siapa."Bu, Bapak sedang seperti ini. Aku tidak akan bisa tenang meninggalkannya di rumah sakit hanya untuk pernikahan yang bisa ditunda sewaktu-waktu." Nadiya berusaha mengulur waktu. "Bapakmu akan sembuh tapi undangan pernikahanmu sudah disebar. Bagaimana jika tamu undangan datang tapi kamu tidak jadi menikah? Mau ditaruh mana muka Bapak dan Ibu? Kalau kamu egois, sama saja kamu meraup wajah kedua orang tuamu dengan kotoran!" Halimah menatap wajah anaknya dengan tatapan tak dapat dibantah.Nadiya bergeming. Ia berusaha mencerna ucapan ibunya. "Menikah? Dengan siapa?" batin Nadiya bertanya-tanya.Bersamaan dengan itu, ponsel Halimah berdering. Sebuah nomor yang lama tak menghubunginya tiba-tiba muncul di saat genting seperti ini."Assalamualaikum," sapa suara diujung."Waalaikum salam. Mas Yusuf?" balas Halimah sopan."Iya, Hal

    Last Updated : 2025-03-03

Latest chapter

  • Malam Pernikahan Yang Terenggut    Bab 34

    Bab 34Mata Nadiya membelalak saat pintu itu tiba-tiba saja terbuka. Bagaimana tidak, ia baru selesai mandi dan hanya mengenakan handuk sebatas dada tanpa sempat menutupnya dengan apapun. Namun, Nadiya berusaha tetap tenang. Ia tak peduli pada sorot mata laki-laki yang tiba-tiba saja muncul di hadapannya tanpa permisi."Ah maaf. Aku tak sengaja." Dira kembali menutup pintu kamarnya. Entah mengapa kali ini hatinya terasa berbeda. Seharusnya pemandangan seperti tadi adalah hal biasa bagi Dira. Akan tetapi, hubungan yang sedang canggung itu membuatnya jadi salah tingkah."Buruan ganti baju, kita berangkat ke rumah Papa setelah ini," teriak Dira dari luar kamar.Nadiya mengerutkan dahinya. "Rumah Papa? Mau apa dia?" batin Nadiya terusik. Akan tetapi, ia malas berdebat dan lebih menurut saja kemana Dira akan membawanya. Semangat hidupnya sudah padam sejam ucapan Dira yang menyakiti hatinya itu.Dira pun bersiap. Ia harus tampak rapi di depan orang tuanya. Tak bisa ia biarkan papanya berpi

  • Malam Pernikahan Yang Terenggut    Bab 33

    Bab 33Dira terdiam di tempatnya. Matanya masih saja terpaku pada pintu yang sudah tertutup rapat di depannya. Sikap Nadiya itu, menimbulkan rasa yang tak nyaman di hati Dira.Langkah Kaki Dira kembali melaju menuju depan kompor. Ia menghidu aroma nasi goreng yang masih tersisa di dalam wajan. "Hmmm," ucap Dira sambil memejamkan matanya. Aroma nasi goreng itu terasa nikmat dan menggugah selera makannya. Perut yang semula sudah berteriak minta diisi, kini makin bersorak tak sabaran.Tangan Dira meraih piring yang ada di atas rak. Ia segera mengambil seporsi nasi goreng dan membawanya ke meja makan, tak peduli pada sikap bungkam Nadiya padanya.Dira makan dengan lahapnya. Ia butuh tenaga untuk kembali melakukan aktivitas. Ah tidak, bukan untuk melakukan aktivitas tapi lebih karena ia butuh tenaga untuk mengatasi kondisi yang serba canggung antara dirinya dengan sang istri.Bagaimana pun hubungan antara mereka saat ini, pernikahan harus tetap berjalan paling tidak sebulan atau dua bulan

  • Malam Pernikahan Yang Terenggut    Bab 32

    Bab 32Suasana lorong kamar tiba-tiba saja terasa mencekam. Ayunan tangan Karina itu membuat suasana makin tak karuan. Nadiya, sudah bersiap dengan tangan yang melindungi wajahnya agar terhindar dari ayunan tangan itu. Namun, sudah beberapa saat menunggu, tangan itu tak juga menepi di wajah Nadiya. Ia pun memberanikan diri untuk membuka matanya.Betapa terkejutnya Nadiya saat melihat tangan kekar Dira mencekal tangan itu dan mengambang di udara. Rahang Dira mengeras, seolah tak terima dengan sikap kekasihnya itu."Mas!" sentak Karina keras. Ia menarik tangannya agar terlepas dari pegangan tangan sang kekasih."Jangan sentuh Nadiya! Dia baru saja kembali. Setidaknya, biarkan dia tenang dulu setelah apa yang terjadi padanya." Dira mengutarakan maksud tangannya mencekal tangan Karina, bukan karena ada rasa atau yang lainnya.Karina menatap wajah Dira nyalang. Ia tak menyangka kekasihnya bisa berbicara seperti itu padanya dan lebih membela istri yang notabene orang baru dalam hidup mere

  • Malam Pernikahan Yang Terenggut    Bab 31

    Bab 31Mata Nadiya menyapu sekitar ruangan. Sebuah kamar hotel yang tak jauh beda dengan kamar yang disewakan Dira untuknya cukup nyaman dan membuat hatinya tenang, setidaknya untuk sementara ini ketika hatinya sedang tidak baik-baik saja."Apa kamu sudah lebih baik? Mau jalan-jalan? Lihat pemandangan di luar? Atau mau main air di pantai?" Kavi menyambut wajah Nadiya dengan rentetan pertanyaan."Aku sudah terlalu lama di sini, Mas. Mas Dira pasti ...." Ucapan Nadiya terhenti. Ia mendadak tak yakin dengan ucapannya sendiri. Apa benar lelaki itu mencarinya? Ah rasanya tak mungkin mengingat saat terakhir bertemu ucapan Dira membuatnya sakit hati."Kenapa? Kenapa dengan Dira?" Kavi menyahuti. Wajahnya tampak penasaran dengan respon wanita di depannya itu.Nadiya menghela napas dalam. Ia mendadak ragu dengan ucapannya sendiri. Apa mungkin lelaki itu akan mencarinya setelah menghilang beberapa hari? "Kamu rindu suamimu?" Kavi kembali bertanya. "Apa mau aku cari dia di hotelnya? Sebenarnya

  • Malam Pernikahan Yang Terenggut    Bab 30

    Bab 30Dira berjalan menyusuri batu karang yang disekelilingnya terdapat garis polisi. Di sana, tempat kejadian naas itu, di mana sang istri dengan sengaja menceburkan diri ke dalam lautan. Tak peduli teriakan orang sekitar, perempuan itu melaju dengan yakin untuk tenggelam ke dasar segara."Beruntung seseorang langsung menceburkan dirinya ke dalam laut untuk membawa perempuan itu kembali. Kalau tidak ada pemuda itu, pasti perempuan itu sudah tenggelam," papar seorang pedagang yang menjadi sasaran Dira meluapkan rasa penasarannya.Dira terdiam memikirkan nasib Nadiya, yang mungkin adalah orang yang dimaksud dari cerita pedagang di sekitar pantai. Tidak ada yang tahu identitas korban tapi berdasarkan cerita, saat kejadian itu adalah sehari setelah Dira berjumpa dengan Nadiya di ambang pintu kamarnya."Apa itu kerabat Bapak?" tanya pedagang itu lagi. Wajah Dira membuatnya mengerutkan dahi, menebak apa yang sedang ada di dalam kepala lelaki di depannya.Dira membelalakkan matanya. Lalu,

  • Malam Pernikahan Yang Terenggut    Bab 29

    Bab 29Pemandangan di luar kamar itu terasa menyakitkan untuknya. Laut lepas ditambah deburan ombak yang membuatnya trauma seolah semakin menenggelamkan hatinya ke dasar lautan. Sakit hati, merasa diabaikan dan tak dihargai setelah disentuh sedemikian rupa.Air matanya terus saja mengalir. Penyesalan yang dalam membuatnya enggan bangkit dari duduknya sejak kemarin. Kepalanya bertumpu di atas lutut yang ditekuk. Sesekali pandangannya terarah pada deburan ombak yang terus saja menari di atas segara. Hatinya lagi-lagi terpanggil untuk melangkah keluar, masuk ke dalam pusara air yang kedalamannya bisa melahap nyawanya."Seharusnya kamu tidak perlu menyelamatkanku. Seharusnya biarkan aku mati. Tak hanya pernikahanku yang gagal, kehormatanku pun rupanya tak ada harganya," lirihnya dengan air mata yang terus saja berurai."Aku tidak akan biarkan itu terjadi. Kalaupun kamu harus mati, paling tidak setelah semuanya kembali menjadi baik. Bukan pasrah dan larut dalam kesedihan seperti ini," ucap

  • Malam Pernikahan Yang Terenggut    Bab 28

    Bab 28Suara tangis Sarah terdengar memilukan di rumah Bu Aisyah. Ia terus menangis mencari keberadaan Kavi, suaminya. "Diamlah, Sarah! Ibu tidak tahu harus kemana mencari suamimu! Kerjaannya banyak dan ngga melulu ada dikantor!" Bu Aisyah pusing dengan suara tangis Sarah yang terus saja meraung mencari Kavi, seperti anak kecil kehilangan ibunya."Sudah dua hari Mas Kavi pergi, Bu. Anaknya diabaikan begitu saja," rengek Sarah sambil mengusap perutnya. "Kan ada Ibu di sini! Yang penting Ibu sudah merawatmu dengan baik! Kamu juga tidak kekurangan makanan apapun, lalu kurang apa lagi? Biarkan Kavi bekerja, jangan selalu mencarinya!" sungut Bu Aisyah tak lagi mampu menahan rasa kesalnya. Suaranya yang biasa lemah lembut, kini meledak-ledak karena emosi."Ibu yakin Mas Kavi kerja? Apa dia tidak sedang berjumpa dengan Nadiya?" sinis Sarah setelah berusaha menahan tangisnya. Ia menatap mertuanya dengan seringai penuh kebencian."Jangan berburuk sangka!" sembur Bu Aisyah keras. Ia menatap t

  • Malam Pernikahan Yang Terenggut    Bab 27

    Bab 27Karina menatap wajah Dira dengan senyum meremehkan. Ia lantas berjalan menuju dinding kaca yang menampakkan pemandangan luar yang sayang untuk dilewatkan. Tangan Karina bersidekap, matanya menatap pemandangan di luar sebelum kembali terarah pada wajah lelaki di belakangnya."Kamu pikir dia anak kecil yang tidak bisa menggunakan mulutnya untuk bertanya? Banyak jalan untuk pulang jika dia ingin. Perempuan itu sudah dewasa, tak perlu kamu khawatirkan seperti itu," ucap Karina santai. "Tapi Sayang, aku suaminya. Aku tak bisa diam saja melihat dia tidak ada di kamarnya," sanggah Dira cepat."Ini masih semalam. Mungkin dia tertidur atau sedang menghabiskan waktu di tempat yang lain. Kamu jangan berpikiran buruk dulu," lanjut Karina lagi. Ia tak mau termakan kekhawatiran yang sedang dirasakan kekasihnya.Karina menatap wajah sang kekasih. Ia berangsur mendekat lalu melingkarkan tangannya di leher pria yang masih dicintainya itu, bermaksud untuk merayunya."Aku bisa membuatmu tenang.

  • Malam Pernikahan Yang Terenggut    Bab 26

    Bab 26Bu Halimah tak bisa menahan senyumnya. Ia merasa lega sebab sang putri terdengar bahagia di acara bulan madunya. Pernikahan yang dipaksakan, rupanya tak terlalu buruk. Harapan demi harapan teruntai sempurna di hatinya yang mulai merasa lega.Namun, hingga malam hari sang putri tak juga bisa ditelepon. Berulang kali panggilannya tersambung tapi tak kunjung diangkat. Hal itu membuat Bu Halimah mendadak gelisah.Berawal dari rasa gelisah, Bu Halimah tak dapat tidur dengan nyenyak. Seperti ada yang mengganjal dalam dadanya. Hal itu makin membuat tidurnya menjadi tak karuan. Matanya memang terpejam, tapi pikirannya terus bekerja.Mimpi buruk pun menyapa Bu Halimah dan makin menambah rasa cemasnya terhadap sang putri. Tidak pernah dalam hidupnya ia berpisah jarak jauh seperti sekarang ini. Apalagi ditambah dengan kekhawatiran yang melanda hatinya.Tak bisa diam saja, Bu Halimah kembali menghubungi Pak Yusuf keesokan harinya untuk menyalurkan rasa gelisahnya. Berharap lelaki itu mampu

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status