Share

Bab 30

Author: Safiiaa
last update Huling Na-update: 2025-04-19 18:10:15

Bab 30

Dira berjalan menyusuri batu karang yang disekelilingnya terdapat garis polisi. Di sana, tempat kejadian naas itu, di mana sang istri dengan sengaja menceburkan diri ke dalam lautan. Tak peduli teriakan orang sekitar, perempuan itu melaju dengan yakin untuk tenggelam ke dasar segara.

"Beruntung seseorang langsung menceburkan dirinya ke dalam laut untuk membawa perempuan itu kembali. Kalau tidak ada pemuda itu, pasti perempuan itu sudah tenggelam," papar seorang pedagang yang menjadi sasaran Dira meluapkan rasa penasarannya.

Dira terdiam memikirkan nasib Nadiya, yang mungkin adalah orang yang dimaksud dari cerita pedagang di sekitar pantai. Tidak ada yang tahu identitas korban tapi berdasarkan cerita, saat kejadian itu adalah sehari setelah Dira berjumpa dengan Nadiya di ambang pintu kamarnya.

"Apa itu kerabat Bapak?" tanya pedagang itu lagi. Wajah Dira membuatnya mengerutkan dahi, menebak apa yang sedang ada di dalam kepala lelaki di depannya.

Dira membelalakkan matanya. Lalu,
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Gupta Pitra Pramesti
diluar kamar biasanya ada cctvnya,pasti klihatan sat karin masuk dan nadiya keluar... masak g bsa mikir ksitu dir.dir..
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

  • Malam Pernikahan Yang Terenggut    Bab 31

    Bab 31Mata Nadiya menyapu sekitar ruangan. Sebuah kamar hotel yang tak jauh beda dengan kamar yang disewakan Dira untuknya cukup nyaman dan membuat hatinya tenang, setidaknya untuk sementara ini ketika hatinya sedang tidak baik-baik saja."Apa kamu sudah lebih baik? Mau jalan-jalan? Lihat pemandangan di luar? Atau mau main air di pantai?" Kavi menyambut wajah Nadiya dengan rentetan pertanyaan."Aku sudah terlalu lama di sini, Mas. Mas Dira pasti ...." Ucapan Nadiya terhenti. Ia mendadak tak yakin dengan ucapannya sendiri. Apa benar lelaki itu mencarinya? Ah rasanya tak mungkin mengingat saat terakhir bertemu ucapan Dira membuatnya sakit hati."Kenapa? Kenapa dengan Dira?" Kavi menyahuti. Wajahnya tampak penasaran dengan respon wanita di depannya itu.Nadiya menghela napas dalam. Ia mendadak ragu dengan ucapannya sendiri. Apa mungkin lelaki itu akan mencarinya setelah menghilang beberapa hari? "Kamu rindu suamimu?" Kavi kembali bertanya. "Apa mau aku cari dia di hotelnya? Sebenarnya

    Huling Na-update : 2025-04-20
  • Malam Pernikahan Yang Terenggut    Bab 32

    Bab 32Suasana lorong kamar tiba-tiba saja terasa mencekam. Ayunan tangan Karina itu membuat suasana makin tak karuan. Nadiya, sudah bersiap dengan tangan yang melindungi wajahnya agar terhindar dari ayunan tangan itu. Namun, sudah beberapa saat menunggu, tangan itu tak juga menepi di wajah Nadiya. Ia pun memberanikan diri untuk membuka matanya.Betapa terkejutnya Nadiya saat melihat tangan kekar Dira mencekal tangan itu dan mengambang di udara. Rahang Dira mengeras, seolah tak terima dengan sikap kekasihnya itu."Mas!" sentak Karina keras. Ia menarik tangannya agar terlepas dari pegangan tangan sang kekasih."Jangan sentuh Nadiya! Dia baru saja kembali. Setidaknya, biarkan dia tenang dulu setelah apa yang terjadi padanya." Dira mengutarakan maksud tangannya mencekal tangan Karina, bukan karena ada rasa atau yang lainnya.Karina menatap wajah Dira nyalang. Ia tak menyangka kekasihnya bisa berbicara seperti itu padanya dan lebih membela istri yang notabene orang baru dalam hidup mere

    Huling Na-update : 2025-04-21
  • Malam Pernikahan Yang Terenggut    Bab 33

    Bab 33Dira terdiam di tempatnya. Matanya masih saja terpaku pada pintu yang sudah tertutup rapat di depannya. Sikap Nadiya itu, menimbulkan rasa yang tak nyaman di hati Dira.Langkah Kaki Dira kembali melaju menuju depan kompor. Ia menghidu aroma nasi goreng yang masih tersisa di dalam wajan. "Hmmm," ucap Dira sambil memejamkan matanya. Aroma nasi goreng itu terasa nikmat dan menggugah selera makannya. Perut yang semula sudah berteriak minta diisi, kini makin bersorak tak sabaran.Tangan Dira meraih piring yang ada di atas rak. Ia segera mengambil seporsi nasi goreng dan membawanya ke meja makan, tak peduli pada sikap bungkam Nadiya padanya.Dira makan dengan lahapnya. Ia butuh tenaga untuk kembali melakukan aktivitas. Ah tidak, bukan untuk melakukan aktivitas tapi lebih karena ia butuh tenaga untuk mengatasi kondisi yang serba canggung antara dirinya dengan sang istri.Bagaimana pun hubungan antara mereka saat ini, pernikahan harus tetap berjalan paling tidak sebulan atau dua bulan

    Huling Na-update : 2025-04-23
  • Malam Pernikahan Yang Terenggut    Bab 34

    Bab 34Mata Nadiya membelalak saat pintu itu tiba-tiba saja terbuka. Bagaimana tidak, ia baru selesai mandi dan hanya mengenakan handuk sebatas dada tanpa sempat menutupnya dengan apapun. Namun, Nadiya berusaha tetap tenang. Ia tak peduli pada sorot mata laki-laki yang tiba-tiba saja muncul di hadapannya tanpa permisi."Ah maaf. Aku tak sengaja." Dira kembali menutup pintu kamarnya. Entah mengapa kali ini hatinya terasa berbeda. Seharusnya pemandangan seperti tadi adalah hal biasa bagi Dira. Akan tetapi, hubungan yang sedang canggung itu membuatnya jadi salah tingkah."Buruan ganti baju, kita berangkat ke rumah Papa setelah ini," teriak Dira dari luar kamar.Nadiya mengerutkan dahinya. "Rumah Papa? Mau apa dia?" batin Nadiya terusik. Akan tetapi, ia malas berdebat dan lebih menurut saja kemana Dira akan membawanya. Semangat hidupnya sudah padam sejam ucapan Dira yang menyakiti hatinya itu.Dira pun bersiap. Ia harus tampak rapi di depan orang tuanya. Tak bisa ia biarkan papanya berpi

    Huling Na-update : 2025-04-24
  • Malam Pernikahan Yang Terenggut    Bab 35

    Bab 35Suasana makan malam terasa hangat dan intim. Nadiya yang mulai buka suara menyahuti obrolan ibunya membuat suasana ruang makan makin terasa hidup.Dira tak sanggup menyembunyikan rasa bahagianya melihat Nadiya sudah kembali seperti semula. Paling tidak, ia bisa bernapas lega sebab terlepas dari rasa bersalah yang sejak kemarin membelenggu hatinya."Kalian menginaplah di sini sampai ibumu pulang. Kapan lagi kita bisa berkumpul seperti ini?" pinta Pak Yusuf setelah mereka menyelesaikan makan malamnya.Kehangatan yang terjalmin dalam keluarga itu membuat Pak Yusuf tak rela melepasnya begitu saja. Paling tidak, ia tahu bahwa kondisi rumah tangga anaknya masih baik-baik saja setelah apa yang terjadi kemarin."Iya. Lusa Ibu baru balik. Setidaknya menginaplah di sini semalam agar besok pagi kita bisa makan bersama lagi," sahut Bu Halimah. Ia tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya melihat sang putri sudah sampai di titik ini, dibawa pulang ke rumah suaminya dengan raut wajah yang sumr

    Huling Na-update : 2025-04-25
  • Malam Pernikahan Yang Terenggut    Bab 36

    Bab 36Dira terdiam sambil menggenggam tangannya erat. Ia tahu sekarang bahwa semua yang terjadi di Bali adalah ulah kekasihnya. Bagaimana pun yang terjadi sekarang, tak seharusnya Karina berbuat demikian sebab akan menimbulkan masalah baru bagi keduanya.Kaki Dira melangkah dengan lebar menuju mobilnya. Ia tak bisa bicara dengan Karina di dalam rumah. Jika seisi rumah mendengar obrolannya dengan sang kekasih maka masalah baru akan kembali timbul."Iya, Sayang? Kenapa? Mau ketemuan?" jawab suara diujung setelah panggilan terhubung."Apa benar kamu yang memberikan minuman itu? Apa tujuan kamu memberi aku minuman yang sudah dicampur obat perangsang? Kamu sengaja membuat semua ini terjadi?" tanya Dira tanpa tedeng aling-aling. Napasnya menderu, sesuai dengan isi hatinya yang sedang meletup-letup."Kamu bicara apa sih!" sembur Karina pura-pura tak paham."Kejadian di Bali itu, apa benar kamu yang merencanakannya?" Dira mengulangi pertanyaannya."Kejadian apa sih!" Lagi, Karina pura-pura.

    Huling Na-update : 2025-04-26
  • Malam Pernikahan Yang Terenggut    Bab 37

    Bab 37Dira terdiam ditempatnya duduk. Tatapannya menerawang jauh. Wajah itu, wajah yang ketika pertama menikah kerap mencari perhatiannya, kini mendadak abai setelah ia tak sengaja menyentuhnya."Sebenarnya aku juga tak ingin ada resepsi itu, tapi rasanya Papa akan marah jika aku yang menolaknya. Lebih baik kamu yang bicara pada Papa untuk menolak acara itu."Nadiya mengangkat wajahnya. Ia menatap Dira dengan tatapan malas. "Bicara sendiri. Mas punya mulut kan?" jawab Nadiya ketus."Papa tak akan bisa menerima jika aku yang menolak. Akan beda jawaban kalau kamu yang bilang. Tolong lah, Nad. Sekali ini saja.""Baiklah. Aku tidak janji. Akan kuusahakan semampuku tapi jangan terlalu berharap sebab aku malas berdebat dengan mereka. Kalau Mas mau, nanti ketika aku bicara, Mas yang menimpali."Dira mengangguk setuju. "Baiklah, aku setuju.""Oh iya. Aku mau tanya," ucap Dira takut-takut. Ia menatap lekat wajah Nadiya yang rasanya mulai bersahabat itu.Nadiya diam saja. Pandangannya sesekali

    Huling Na-update : 2025-04-27
  • Malam Pernikahan Yang Terenggut    Bab 1

    Bab 1"Pernikahan ini bukan mainan, Mas! Bapak bisa murka kalau dengar kabar ini!" Nadiya berucap dengan pandangan tak lepas dari laki-laki di depannya."Aku ngga bermaksud seperti itu, tapi Sarah tiba-tiba datang pada Mas dengan membawa kabar itu," balas Kavi, laki-laki yang sudah menyiapkan sebuah pernikahan untuk Nadiya esok pagi."Kalau Mas tidak merasa ya sudah. Jangan dihiraukan ucapan perempuan itu." Nadiya berusaha tenang meskipun hatinya timbul gelisah."Semoga saja Sarah tidak nekat datang ke rumah kamu. Mas sudah katakan padanya kalau Mas tidak percaya tapi dia mengancam.""Datang atau tidak, selama Mas tidak melakukannya pernikahan ini akan tetap berjalan. Aku percaya penuh padamu, Mas," sambung Nadiya percaya diri.Namun malam itu, Sarah benar-benar datang ke rumah Nadiya untuk mengadukan semuanya."Tolong batalkan pernikahan ini, Pak. Di dalam rahim saya ada benih Mas Kavi," ucap perempuan berambut panjang itu dengan raut penuh kesedihan."Jangan ngawur kamu kalau bicara

    Huling Na-update : 2025-03-02

Pinakabagong kabanata

  • Malam Pernikahan Yang Terenggut    Bab 37

    Bab 37Dira terdiam ditempatnya duduk. Tatapannya menerawang jauh. Wajah itu, wajah yang ketika pertama menikah kerap mencari perhatiannya, kini mendadak abai setelah ia tak sengaja menyentuhnya."Sebenarnya aku juga tak ingin ada resepsi itu, tapi rasanya Papa akan marah jika aku yang menolaknya. Lebih baik kamu yang bicara pada Papa untuk menolak acara itu."Nadiya mengangkat wajahnya. Ia menatap Dira dengan tatapan malas. "Bicara sendiri. Mas punya mulut kan?" jawab Nadiya ketus."Papa tak akan bisa menerima jika aku yang menolak. Akan beda jawaban kalau kamu yang bilang. Tolong lah, Nad. Sekali ini saja.""Baiklah. Aku tidak janji. Akan kuusahakan semampuku tapi jangan terlalu berharap sebab aku malas berdebat dengan mereka. Kalau Mas mau, nanti ketika aku bicara, Mas yang menimpali."Dira mengangguk setuju. "Baiklah, aku setuju.""Oh iya. Aku mau tanya," ucap Dira takut-takut. Ia menatap lekat wajah Nadiya yang rasanya mulai bersahabat itu.Nadiya diam saja. Pandangannya sesekali

  • Malam Pernikahan Yang Terenggut    Bab 36

    Bab 36Dira terdiam sambil menggenggam tangannya erat. Ia tahu sekarang bahwa semua yang terjadi di Bali adalah ulah kekasihnya. Bagaimana pun yang terjadi sekarang, tak seharusnya Karina berbuat demikian sebab akan menimbulkan masalah baru bagi keduanya.Kaki Dira melangkah dengan lebar menuju mobilnya. Ia tak bisa bicara dengan Karina di dalam rumah. Jika seisi rumah mendengar obrolannya dengan sang kekasih maka masalah baru akan kembali timbul."Iya, Sayang? Kenapa? Mau ketemuan?" jawab suara diujung setelah panggilan terhubung."Apa benar kamu yang memberikan minuman itu? Apa tujuan kamu memberi aku minuman yang sudah dicampur obat perangsang? Kamu sengaja membuat semua ini terjadi?" tanya Dira tanpa tedeng aling-aling. Napasnya menderu, sesuai dengan isi hatinya yang sedang meletup-letup."Kamu bicara apa sih!" sembur Karina pura-pura tak paham."Kejadian di Bali itu, apa benar kamu yang merencanakannya?" Dira mengulangi pertanyaannya."Kejadian apa sih!" Lagi, Karina pura-pura.

  • Malam Pernikahan Yang Terenggut    Bab 35

    Bab 35Suasana makan malam terasa hangat dan intim. Nadiya yang mulai buka suara menyahuti obrolan ibunya membuat suasana ruang makan makin terasa hidup.Dira tak sanggup menyembunyikan rasa bahagianya melihat Nadiya sudah kembali seperti semula. Paling tidak, ia bisa bernapas lega sebab terlepas dari rasa bersalah yang sejak kemarin membelenggu hatinya."Kalian menginaplah di sini sampai ibumu pulang. Kapan lagi kita bisa berkumpul seperti ini?" pinta Pak Yusuf setelah mereka menyelesaikan makan malamnya.Kehangatan yang terjalmin dalam keluarga itu membuat Pak Yusuf tak rela melepasnya begitu saja. Paling tidak, ia tahu bahwa kondisi rumah tangga anaknya masih baik-baik saja setelah apa yang terjadi kemarin."Iya. Lusa Ibu baru balik. Setidaknya menginaplah di sini semalam agar besok pagi kita bisa makan bersama lagi," sahut Bu Halimah. Ia tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya melihat sang putri sudah sampai di titik ini, dibawa pulang ke rumah suaminya dengan raut wajah yang sumr

  • Malam Pernikahan Yang Terenggut    Bab 34

    Bab 34Mata Nadiya membelalak saat pintu itu tiba-tiba saja terbuka. Bagaimana tidak, ia baru selesai mandi dan hanya mengenakan handuk sebatas dada tanpa sempat menutupnya dengan apapun. Namun, Nadiya berusaha tetap tenang. Ia tak peduli pada sorot mata laki-laki yang tiba-tiba saja muncul di hadapannya tanpa permisi."Ah maaf. Aku tak sengaja." Dira kembali menutup pintu kamarnya. Entah mengapa kali ini hatinya terasa berbeda. Seharusnya pemandangan seperti tadi adalah hal biasa bagi Dira. Akan tetapi, hubungan yang sedang canggung itu membuatnya jadi salah tingkah."Buruan ganti baju, kita berangkat ke rumah Papa setelah ini," teriak Dira dari luar kamar.Nadiya mengerutkan dahinya. "Rumah Papa? Mau apa dia?" batin Nadiya terusik. Akan tetapi, ia malas berdebat dan lebih menurut saja kemana Dira akan membawanya. Semangat hidupnya sudah padam sejam ucapan Dira yang menyakiti hatinya itu.Dira pun bersiap. Ia harus tampak rapi di depan orang tuanya. Tak bisa ia biarkan papanya berpi

  • Malam Pernikahan Yang Terenggut    Bab 33

    Bab 33Dira terdiam di tempatnya. Matanya masih saja terpaku pada pintu yang sudah tertutup rapat di depannya. Sikap Nadiya itu, menimbulkan rasa yang tak nyaman di hati Dira.Langkah Kaki Dira kembali melaju menuju depan kompor. Ia menghidu aroma nasi goreng yang masih tersisa di dalam wajan. "Hmmm," ucap Dira sambil memejamkan matanya. Aroma nasi goreng itu terasa nikmat dan menggugah selera makannya. Perut yang semula sudah berteriak minta diisi, kini makin bersorak tak sabaran.Tangan Dira meraih piring yang ada di atas rak. Ia segera mengambil seporsi nasi goreng dan membawanya ke meja makan, tak peduli pada sikap bungkam Nadiya padanya.Dira makan dengan lahapnya. Ia butuh tenaga untuk kembali melakukan aktivitas. Ah tidak, bukan untuk melakukan aktivitas tapi lebih karena ia butuh tenaga untuk mengatasi kondisi yang serba canggung antara dirinya dengan sang istri.Bagaimana pun hubungan antara mereka saat ini, pernikahan harus tetap berjalan paling tidak sebulan atau dua bulan

  • Malam Pernikahan Yang Terenggut    Bab 32

    Bab 32Suasana lorong kamar tiba-tiba saja terasa mencekam. Ayunan tangan Karina itu membuat suasana makin tak karuan. Nadiya, sudah bersiap dengan tangan yang melindungi wajahnya agar terhindar dari ayunan tangan itu. Namun, sudah beberapa saat menunggu, tangan itu tak juga menepi di wajah Nadiya. Ia pun memberanikan diri untuk membuka matanya.Betapa terkejutnya Nadiya saat melihat tangan kekar Dira mencekal tangan itu dan mengambang di udara. Rahang Dira mengeras, seolah tak terima dengan sikap kekasihnya itu."Mas!" sentak Karina keras. Ia menarik tangannya agar terlepas dari pegangan tangan sang kekasih."Jangan sentuh Nadiya! Dia baru saja kembali. Setidaknya, biarkan dia tenang dulu setelah apa yang terjadi padanya." Dira mengutarakan maksud tangannya mencekal tangan Karina, bukan karena ada rasa atau yang lainnya.Karina menatap wajah Dira nyalang. Ia tak menyangka kekasihnya bisa berbicara seperti itu padanya dan lebih membela istri yang notabene orang baru dalam hidup mere

  • Malam Pernikahan Yang Terenggut    Bab 31

    Bab 31Mata Nadiya menyapu sekitar ruangan. Sebuah kamar hotel yang tak jauh beda dengan kamar yang disewakan Dira untuknya cukup nyaman dan membuat hatinya tenang, setidaknya untuk sementara ini ketika hatinya sedang tidak baik-baik saja."Apa kamu sudah lebih baik? Mau jalan-jalan? Lihat pemandangan di luar? Atau mau main air di pantai?" Kavi menyambut wajah Nadiya dengan rentetan pertanyaan."Aku sudah terlalu lama di sini, Mas. Mas Dira pasti ...." Ucapan Nadiya terhenti. Ia mendadak tak yakin dengan ucapannya sendiri. Apa benar lelaki itu mencarinya? Ah rasanya tak mungkin mengingat saat terakhir bertemu ucapan Dira membuatnya sakit hati."Kenapa? Kenapa dengan Dira?" Kavi menyahuti. Wajahnya tampak penasaran dengan respon wanita di depannya itu.Nadiya menghela napas dalam. Ia mendadak ragu dengan ucapannya sendiri. Apa mungkin lelaki itu akan mencarinya setelah menghilang beberapa hari? "Kamu rindu suamimu?" Kavi kembali bertanya. "Apa mau aku cari dia di hotelnya? Sebenarnya

  • Malam Pernikahan Yang Terenggut    Bab 30

    Bab 30Dira berjalan menyusuri batu karang yang disekelilingnya terdapat garis polisi. Di sana, tempat kejadian naas itu, di mana sang istri dengan sengaja menceburkan diri ke dalam lautan. Tak peduli teriakan orang sekitar, perempuan itu melaju dengan yakin untuk tenggelam ke dasar segara."Beruntung seseorang langsung menceburkan dirinya ke dalam laut untuk membawa perempuan itu kembali. Kalau tidak ada pemuda itu, pasti perempuan itu sudah tenggelam," papar seorang pedagang yang menjadi sasaran Dira meluapkan rasa penasarannya.Dira terdiam memikirkan nasib Nadiya, yang mungkin adalah orang yang dimaksud dari cerita pedagang di sekitar pantai. Tidak ada yang tahu identitas korban tapi berdasarkan cerita, saat kejadian itu adalah sehari setelah Dira berjumpa dengan Nadiya di ambang pintu kamarnya."Apa itu kerabat Bapak?" tanya pedagang itu lagi. Wajah Dira membuatnya mengerutkan dahi, menebak apa yang sedang ada di dalam kepala lelaki di depannya.Dira membelalakkan matanya. Lalu,

  • Malam Pernikahan Yang Terenggut    Bab 29

    Bab 29Pemandangan di luar kamar itu terasa menyakitkan untuknya. Laut lepas ditambah deburan ombak yang membuatnya trauma seolah semakin menenggelamkan hatinya ke dasar lautan. Sakit hati, merasa diabaikan dan tak dihargai setelah disentuh sedemikian rupa.Air matanya terus saja mengalir. Penyesalan yang dalam membuatnya enggan bangkit dari duduknya sejak kemarin. Kepalanya bertumpu di atas lutut yang ditekuk. Sesekali pandangannya terarah pada deburan ombak yang terus saja menari di atas segara. Hatinya lagi-lagi terpanggil untuk melangkah keluar, masuk ke dalam pusara air yang kedalamannya bisa melahap nyawanya."Seharusnya kamu tidak perlu menyelamatkanku. Seharusnya biarkan aku mati. Tak hanya pernikahanku yang gagal, kehormatanku pun rupanya tak ada harganya," lirihnya dengan air mata yang terus saja berurai."Aku tidak akan biarkan itu terjadi. Kalaupun kamu harus mati, paling tidak setelah semuanya kembali menjadi baik. Bukan pasrah dan larut dalam kesedihan seperti ini," ucap

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status