Share

D12. Ciuman Maut

Author: Cheezyweeze
last update Last Updated: 2024-12-22 19:00:37

Ara membuka matanya saat ponselnya bergetar pada genggaman tangannya. Ara melirik layar ponselnya dan mengeja nama J-E-A-N. Ara memutarkan bola matanya dan menarik napas.

"Tinggal satu atap, tapi kenapa harus begini caranya." Ara menggeser ikon hijau pada layar ponselnya dan menempelkan benda pipih itu pada telinganya.

"Halo, Ara. Apa kabar?"

"Menurutmu?"

"Aku yakin kau pasti senang tinggal di dalam sana. Kau sudah menjadi bagian dari maid senior. Enaknya lagi seminggu sekali kau pasti libur. Sungguh enak jadi dirimu di sana," oceh Jean. Ara hanya menarik napas dan mendengus kesal.

"Pffff ... mudahnya bibirmu bicara, Jean. Kau tidak tahu jika aku seharian ini stres dan depresi," keluh Ara.

"Tidak masalah kau mau stres atau depresi. Yang jelas seminggu sekali kau bisa libur. Kau bisa pergi keluar untuk membuang rasa penat yang kau rasakan selama kerja."

"Makin lama aku ingin menj
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Maid Istimewa Tuan Arrogant   D13. Iri Hati Dengan Pengasuh Anaknya

    Jacob meninggalkan kamar Ara meninggalkan bau parfum khas. Aroma itu belum hilang dari tempat Jacob mencium Ara bahkan terbawa ke ranjang Ara. Beberapa kali Ara memejamkan matanya, tapi selalu gagal. Ara dibuat mabuk kepala dengan ketampanan Jacob, walaupun waktu itu hanya beberapa saat. "Aah, kenapa aku kesulitan memejamkan kedua mataku? Aku bisa bangun kesiangan jika begini, tapi kenapa wajah itu selalu menyusahkan ku?" kata Ara sambil memajukan bibirnya. "Eh, kenapa dia bisa masuk ke dalam kamarku? Bukankah pintu aku kunci? Hmm ... kunci ku pun raib entah kemana? Atau jangan-jangan——ah, sudahlah, aku ingin tidur." Ara terlelap dalam tidurnya setelah bergelut dengan bayangan wajah tuannya. Apakah Ara mulai terpikat dengan tuannya? Hanya waktu yang bisa menjawabnya. *** Profesi baru Ara memang tergolong tidak mudah. Dia harus memahami tahap demi tahap apa ya

    Last Updated : 2024-12-23
  • Maid Istimewa Tuan Arrogant   D14. Tidak Ingin Kalah Saing

    Seusai sarapan, Jacob langsung pergi ke kantor. Tanpa menunggu perintah dari sang nyonya besar, Ara langsung menghampiri Albert. Gadis itu melakukan tanpa pikir panjang. Sebab jika dia lemot, dia pun yang akan kenyang ceramah pagi dari sang nyonya besar. Belum lagi sang nenek lampir, jika tahu ada keributan di pagi hari pasti dia akan ikutan berkicau. Namun, ada pemandangan janggal saat itu. Belum ada satu menit Jacob pergi, Mandy langsung menghubungi seseorang. Wanita itu terlihat tertawa bahagia dengan lawan bicara di seberang sana. Entah lawan bicaranya pria atau wanita yang jelas sikap Mandy sangat berbeda saat di samping sang suami. Ara menemani dan menyuapi Albert. Bocah tampan itu langsung tersenyum senang melihat pengasuhnya datang dan menyuapinya bahkan sarapan Albert habis tanpa sisa. Ara baru sadar jika Albert begitu manja. Wajar lah anak seusia Albert manja, tapi Albert sama sekali tidak mendapatkan kasih sayang dari sang ibu. Dia anak yang

    Last Updated : 2024-12-24
  • Maid Istimewa Tuan Arrogant   D15. Bad Mood yang Terlampiaskan

    Usulan dari asisten rumah tangganya diterima dengan baik oleh Mandy. Yang tadinya Mandy akan ikut dengan sang ibu, tiba-tiba pindah haluan. Mandy mengatakan jika dia tidak jadi ikut, itu membuat wanita paruh baya itu sedikit kesal. "Itulah yang ibu tidak suka dari kau, Mandy. Kau tidak bisa memilih dari dua pilihan. Selalu plin-plan jika disuruh mengambil keputusan." "Maaf, bu. Aku mendadak bad mood. Dari pada nanti di sana aku malah uring-uringan." "Baiklah, tapi jaga sikapmu selama ibu pergi. Ibu tidak ingin kau membuat masalah dan membuat Jacob marah besar. Kau tahu kan artinya jika Jacob sampai murka," hardik Nyonya Merry. Mandy hanya menganggukkan kepalanya dan mengiyakan perintah ibunya. Setelah ibunya pergi barulah Mandy mencari cara. "Nyonya———" Mandy sedikit terkejut saat asistennya menepuk bahu Mandy. Wanita itu sempat terjengit kaget. Dia memegang dadanya. Posisi Mandy saat itu sed

    Last Updated : 2024-12-25
  • Maid Istimewa Tuan Arrogant   D16. Dongeng di Malam Hari

    Malam telah tiba. Sebelumnya Ara dibuat kesal dengan drama dari Albert yang tidak mau mandi. Berbagai cara Ara lakukan untuk merayu tuan mudanya itu. Bahkan sampai ada acara berlarian di kamar Albert sampai main petak umpet. Ara sempat kewalahan saat Albert bersembunyi dan ternyata Albert bersembunyi di kamar Ara. Setelah Albert selesai mandi, saatnya Ara melakukan rutinitas setiap malam yaitu menidurkan tuan muda dan Albert pun telah bersiap untuk tidur. Malam itu Tuan Muda Albert meminta satu permintaan khusus pada Ara. Permintaan yang tidak sulit, tapi membuat Ara bingung. "Bibi, tolong bacakan sebuah dongeng untukku. Aku ingin mendengarkan sebuah cerita untuk teman tidurku," cicit Albert. Ara pun mengangguk dan berdiri mencari buku di sebuah rak yang ada di sisi kanan ranjang. "Bibi, aku sudah membaca semua buku dongeng yang ada di rak buku itu dan aku sudah bosen membacanya berulang kali. Aku ingin dongeng yang lain, bi," rengek Albert memohon dengan mimik wajah yang sangat imut

    Last Updated : 2024-12-25
  • Maid Istimewa Tuan Arrogant   D17. Teman Masa Kecil

    Jantung Ara berdetak dua kali lipat saat mata itu terus menatapnya tanpa berkedip. Degup jantung Ara tidak menentukan seperti orang punya hajatan. Jacob menatap Ara tanpa mengeluarkan sepatah kata apapun atau mungkin karena pria tersebut enggan berkata karena tidak ingin membangunkan Albert yang sedang tidur.Ara semakin menundukkan kepalanya karena takut, tetapi Ara dengan pelan kembali bangkit dari posisi semula. Namun, bersamaan dengan itu Jacob menyentuh rambut Ara dan membelainya dengan lembut. Belaian tangan Jacob turun ke bawah dan mengusap lembut pipi Ara.Ara terkejut dengan perlakuan tuannya itu. Tentunya aksi itu kembali membuat jantung Ara berdetak tidak karuan dan hampir membuat Ara salah tingkah, akan tetapi Ara mampu mengendalikan dirinya. Ara membalas tatapan Jacob yang terlihat kaku, tetapi kemudian tatapan itu berubah menjadi tatapan hangat disertai dengan senyuman manis dari bibir Jacob. "Jadi anak perempuan cengeng itu adalah kau?"Baga

    Last Updated : 2024-12-26
  • Maid Istimewa Tuan Arrogant   D18. Aset Berharga Milik Ara

    Suara ketukan pintu kembali terdengar dan membuat Ara menurunkan kedua kakinya dan memakai sandal bulunya."Malam-malam begini siapa yang mengetuk pintu?" gumam Ara sembari melirik jam analog yang menyala hijau. "Jam 10 malam."Ara melangkah perlahan menuju pintu kamar. Saat akan membuka pintu kamar itu, secara mengejutkan pintu kamar itu terbuka. Ara tercengang dan tidak percaya."Ba-bagaimana bisa pintu ini terbuka dari depan?" Ara langsung menatap orang yang masuk ke dalam kamarnya. "Tu-tuan Jacob?"Jacob menutup pintu kamar Ara dan berjalan terhuyung-huyung dengan tatapan mata sayup. Fokus mata Ara tertuju pada punggung tangan Jacob yang berdarah."A-anda kenapa, tuan?" tanya Ara terkejut saat melihat punggung tangannya luka. Jacob tidak mempedulikan pertanyaan Ara. Pria itu terus melangkah mendekati Ara. Setelah kurang selangkah lagi, pria itu merobohkan tubuhnya mengarah ke Ara. "Aauww ... berat, tuan." Ara mengeluh saat tubuh itu a

    Last Updated : 2024-12-27
  • Maid Istimewa Tuan Arrogant   D19. Dilema Berat

    Pemandangan yang dilihat oleh Ara saat kembali ke dalam kamarnya. Rupanya Jacob telah melepaskan celananya hingga menyisakan celana boxer pendek berwarna hitam. Jacob berbaring terlentang dengan kedua mata terpejam. "Apa dia sudah tidur?" Ara mendekati tuannya. Tiba-tiba Jacob mengigau memanggil ibunya beberapa kali. Itu akibat dari panas yang terlalu tinggi. Ara terdiam sesaat ketika melihat wajah tuannya yang sudah mulai tenang. Ara menarik napas lalu Ara mulai mengompres untuk pertama kalinya. Karena air itu terlalu dingin membuat Jacob reflek membuka kedua matanya. "Ma-maaf, tuan. Jika airnya terlalu dingin." "Tidak apa-apa." "Tidurlah, tuan. Aku akan menjagamu," ujar Ara pelan sambil tersenyum. "Tidurlah di sampingku," pinta Jacob. Kembali Ara dibuat terkejut oleh tuannya. "Aahh, tuan, jangan bercanda. Ini tidak mungkin, pasti demam anda semakin naik sehingga anda terus bica

    Last Updated : 2024-12-28
  • Maid Istimewa Tuan Arrogant   D20. Kemarahan Tuan Jacob

    Ara sangat panik. Gadis itu mendorong tubuh Jacob, akan tetapi terlalu sulit untuk mengusirnya. Terlihat Jacob pun enggak beranjak dari sana, apalagi melepaskan Ara. "Aku tidak ingin menggoda pria yang sudah beristri," ucap Ara dengan mata yang berkaca-kaca. "Tapi kau menerima ciumanku dan itu bukan hanya sekali," lanjut Jacob. "Tolong, jangan lakukan ini padaku, tuan." Suara Ara terlihat serak dan lirih. Matanya berkaca-kaca berusaha memohon pada tuannya untuk dilepaskan. Jacob yang tidak tega melihatnya, lantas melepaskannya. "Aku tidak akan berhenti sampai di sini," sambung Jacob lirih. Ara hanya diam dan tidak menjawab sepatah pun. Lantas Ara mengambil handuknya untuk segera membersihkan diri. "Tolong segara keluar dari kamar ini, sebelum ada yang mengetahui jika anda berada di kamar ini semalaman." Ara segera masuk ke dalam kamar mandi. Jacob terdiam sesaat, sebelum akhirnya keluar dari kamar Ara karena pagi itu Jacob teringat jika ada pertemuan dengan kolagen. Sekuat

    Last Updated : 2024-12-28

Latest chapter

  • Maid Istimewa Tuan Arrogant   D96. Takdir Kehidupan

    Di dalam kamarnya Ara terus menangis. Dia menyesali semua perbuatan dan juga kesalahannya. Dia benar-benar telah salah mengartikan cinta Dan menyia-nyiakan permata berharga dalam hidupnya. Ara tidak bisa menahan perasaan dan pikirannya yang tidak sejalan. Ara masih teramat mencintai Jacob, tetapi dia juga tidak tega atas kebaikan Tobey selama ini.Cinta yang didasari rasa belas kasih dan budi adalah penyebab dirinya tersiksa dalam pernikahannya selama ini.Andai waktu bisa diputar, Ara benar-benar tidak ingin menyakiti hati Tobey sejauh ini. Harusnya dia tidak boleh egois atas perasaan yang tidak bisa diubah oleh waktu. Ara benar-benar merasa gagal dalam menjalani kewajibannya sebagai seorang istri.Dia tergoda oleh cinta yang tidak semestinya."Mengapa cinta selalu datang di waktu yang tidak tepat?"Hari-hari dilalui Ara sendirian dan sosok seorang Jacob yang selalu membayangi hidupnya."Pergi!""Ara ...,""Pergi dari hidupku!""Maafkan, aku ...," ucap Jacob lirih."Semua sudah terla

  • Maid Istimewa Tuan Arrogant   D95. Tidak Ingin Bercerai

    Ara tidak pernah menyangka jika Tobey akan datang hari itu. Dia pun merasa kecolongan, kenapa Tobey tidak memberi kabar terlebih dahulu pada dirinya dan sekarang Ara pun tidak bisa mengelak, bersembunyi, ataupun berbohong lagi pada Tobey. Begitu sungguh ironis, Tobey yang datang jauh-jauh dari kota Daeson hanya untuk menemui istri tercinta dan juga Putra kesayangannya Justru malah melihat kejadian yang mungkin Jika dia tidak datang ke kota tersebut, hal itu akan terus berlanjut entah sampai kapan. Namun, pada akhirnya yang namanya kebohongan pasti akan terbongkar juga. Mungkin jika tidak terbongkar pada hari itu, Tobey akan terus merasa dibodohi oleh Ara. Pria berhidung mancung dan memiliki suara deep voice itu telah memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada sang istri, tapi justru arah telah menghianati kepercayaan yang telah diberikan Tobey olehnya. Adapun langsung menunduk dan bersimpuh di kaki Tobey. Dia menangis kencang, meskipun Tobey terus menjauh dan menolak itu darinya.

  • Maid Istimewa Tuan Arrogant   D94. Penyesalan Ara

    Nasi memang sudah menjadi bubur dan semuanya tidak bisa dikembalikan atau diulang kembali. Semua sudah berlalu dan hanya ada rasa penyesalan yang bergelut di dalam hati Ara.Ara merasa dosanya semakin bertambah banyak. Hal itu sudah terjadi dan tidak mungkin bisa dicegah. Lambat laun pun akan cepat terlihat karena seiring bertambahnya bulan, perut Ara akan semakin membesar.Bagi Ara mungkin tidak masalah, tapi bagaimana cara dia akan menjelaskan pada suaminya dan lagi apakah Tobey akan menerimanya. Tangisan Ara tidak berhenti pada saat itu."Kenapa hidupku serumit ini? Hiks ... Kenapa setiap aku dekat denganmu, aku selalu siap," rintih Ara. Jacob mendekat Ara dengan kuat."Aku janji, aku akan selalu menjaga dan melindungimu," kata Ara."Haruskah aku menggugurkan kandungan ini?"Jacob merenggangkan pelukannya dan menatap tajam wanita yang ada di depannya. Ekspresi pria itu yang terlihat tidak begitu suka dengan kalimat yang baru terlontar dari bibir Ara."Tidak!" seru Jacob pada Ara. "

  • Maid Istimewa Tuan Arrogant   93. Aku adalah Ayah Biologisnya

    Dada Ara terasa sesak saat mendengarkan kalimat Jacob. Terasa sakit seperti tersayat pisau berkali-kali, tapi tidak berdarah.Ingin menyangkal, tapi Ara tertampar oleh kenyataan bahwa Jacob adalah ayah biologis Jaden. Hal itu tidak bisa dibantah lagi karena jikalau diproses secara DNA pun hasil akan akurat."Dia sungguh putraku!?" Ara hanya diam seribu bahasa. Dia merasa sudah sangat lelah untuk beradu mulut dengan Jacob yang nyatanya memang semuanya sesuai dengan fakta yang ada."Pulanglah. Aku sudah sangat lelah!" usir Ara secara halus pada Jacob. Namun, pria itu kekeh ingin tetap tinggal untuk menemani Ara.Justru Jacob khawatir jika nanti dirinya pergi, Ara akan berbuat nekat. Tentunya Jacob tidak ingin terjadi apa-apa pada Ara, terlebih calon bayi yang ada dalam kandungan Ara."Aku akan tetap ada di sini. Jangan pernah menyuruhku untuk pergi jika keadaanmu seperti ini," tegas Jacob.Ara kembali diam. Dia tidak ingin berdebat, akan sangat sulit jika pria itu sudah mengucapkan kat

  • Maid Istimewa Tuan Arrogant   D92. Kau Harus Jadi Milikku!

    "Surat dari Mandy. Dia hanya berpesan padaku untuk menyampaikan langsung pada orangnya."Setelah menerima surat tersebut, Ara langsung berbalik arah sambil membuka surat itu. Namun, dia urungkan. Ada rasa ragu pada surat yang tengah dia pegang sekarang. Ara justru berpikir jika isi surat itu akan membuatnya semakin tergoncang hebat. Si pria yang mengantarkan surat tersebut juga tidak banyak bicara. Dia hanya bicara seperlunya saja dan setelah mengantar surat itu dia pun langsung pergi.Ara kembali teringat akan kata-kata Jacob waktu itu.'Statusku sudah berubah. Sekarang aku sudah duda karena Mandy sudah meninggal.'"Benarkah itu? Ah, sepertinya mustahil." Ara merenung untuk sesaat. "Atau pria itu berbohong padaku? Mungkin———jangan-jangan surat ini yang menulis nenek lampir itu?" Ara teringat pada sosok wanita paruh baya yang begitu sangat menakutkan. "Tapi, jika tidak aku baca, aku pun tidak tahu apa isi surat ini."Wanita itu memberanikan diri kembali membuka surat tersebut. Ara ber

  • Maid Istimewa Tuan Arrogant   D91. Surat dari Mandy

    Jacob berdiri di depan sebuah nisan bertuliskan Mandy Feehily, beberapa kali pria itu menghela napas panjang tanpa sedikit pun untuk berkata pada orang yang sedang tertidur pulas di dalam sana. Sejujurnya pria itu masih sedikit kesal dengan mendiang sang istri yang terlalu bodoh dan dengan mudahnya diperalat oleh ibunya sendiri. Hal yang juga membuat Yosep heran adalah dia datang, tapi tidak membawa bunga sama sekali sekedar untuk menghiasi makamnya."Setelah istrimu meninggal pun kau sama sekali tidak romantis padanya ish ... ish ...," ejek Yosep."Lain kali aku akan datang ke sini lagi. Untuk sekarang aku hanya ingin tahu di mana makam mendiang istriku. Terima kasih sebelumnya kau sudah merawatnya dan membuat dia berubah, jadi dia meninggal tidak sia-sia. Dia meninggal sudah dalam keadaan menjadi orang baik," ungkap Jacob membalikkan badannya dan menatap Yosep."Uh, aku tidak berbuat banyak padanya, bahkan aku sering berkata kasar mengusirnya," balas Yosep."Baiklah. Aku pamit dul

  • Maid Istimewa Tuan Arrogant   D90. Makam Mandy

    Yosep berdiri terkejut saat membukakan pintu untuk sang tamunya. Tamu yang memang tidak asing lagi bagi Yosep karena beberapa hari sebelumya dia sudah pernah bertemu dengannya. Yosep mempersilakan Jacob untuk masuk ke dalam rumahnya. Jacob pun masuk ke dalam rumah dan duduk setelah tuan rumah mempersilahkan dia untuk duduk. Jacob menyebarkan pandangannya ke seluruh rumah tersebut. Awal mulanya Jacob agak sedikit risih dengan keadaan rumah Yosep, karena rumah tersebut lumayan cukup berantakan. Tuan rumah pun bergegas merapikan sedikit barang-barang yang berserakan di ruang tamu, dia membersihkan ruang tamu dengan tersenyum dan agak sedikit malu. "Maaf, rumahku agak berantakan. Ya, memang begini-lah keadaannya." Yosep menatap Jacob yang tidak berekspresi sama sekali. "Kau mau minum apa? Aku hanya punya air mineral dingin," lanjut Yosep menawarkan minuman untuk sang tamu. Jacob memperhatikan Yosep dengan seksama, lalu dia tersenyum, "Boleh." Yosep pun mengambil dua botol air mineral

  • Maid Istimewa Tuan Arrogant   D89. Iblis Bermuka Dua

    Nyonya Merry masih bisa berkeliaran bebas dan keluar masuk ke dalam rumah Jacob, tapi si empunya rumah pun sudah punya taktik tersendiri untuk mengawasi si musuh dalam selimut. Jacob pun tidak membiarkan seseorang yang berhati iblis tinggal di rumahnya lebih lama lagi. Terlebih lagi status dia bukan lagi mertuanya, tapi anehnya si wanita paruh baya itu belum juga menyadarinya.Dia masih bisa menemui bawahannya atau mungkin sedang berusaha merencanakan sesuatu."Nyonya, apa kita harus tetap mencarinya?" ujarnya memberanikan diri untuk bertanya karena sebelumnya dia merasa takut karena wajahnya sudah tidak bersahabat.Nyonya Merry mengangkat kepalanya. "Apa penjelasanku kurang jelas! Kalian dibayar untuk melakukan tugas ini. Aku membayar kalian semua dengan nominal yang cukup besar. Aku tidak mau tahu, kalian harus selesaikan tugas itu dan kalian harus bisa mendapatkan apa yang ku maksud. Paham!" Wanita tua itu menggebrak meja dan begitu saja pergi dari sana.Empat orang bawahannya yang

  • Maid Istimewa Tuan Arrogant   D88. Ancaman Terbesar

    Sebuah suara keluar dari benda yang sedang dipegang oleh Jacob dan pastinya wanita paruh baya itu mengenali suara tersebut. Ya, Nyonya Merry merasakan seluruh badannya bergetar hebat. Darahnya berdesir hingga terasa nyeri. Kedua kakinya tidak mampu lagi untuk menopang badannya."Ibu mengenali suara siapa?" tanya Jacob menatap tajam pada mertuanya. Seolah tatapan itulah yang mencerca Nyonya Merry. Kenapa ibu diam?""I-ibu ti-dak mengenali suara itu. Memangnya itu suara siapa?" sangkalnya.Jacob tersenyum smirk. Dia tahu jika mertuanya itu sebenarnya ketakutan. Sudah bisa dilihat dari wajah wanita paruh baya itu."Oh, jadi ibu tidak mengenali suara itu?""I-iya. Tentu saja!" Mendadak suara gugup itu meninggi.Suasana hening sebenar. Jacob masih terus memperhatikan mertuanya dan sang mertua berusaha untuk menutupi kegugupannya."Bagaimana jika begini?" Jacob menunjukan sesuatu pada Nyonya Merry. Pria itu menunjukkan senyum sengitnya pada wanita paruh baya yang berdiri tidak jauh dari tem

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status