" Kau kira aku tidak ada serangan lain?" Angel
" maafkan aku" cicit Sonia. Dia pasti merepotkan Ansel." kenapa minta maaf? " tanya Ansel." kau pasti terganggu karena ku" jawab Sonia pelan, Ansel malah merasa bingung." tentu tidak, sudahlah aku tidak biasa dengan suasana seperti ini" balas Ansel kemudian dia keluar dari Kamar untuk membawakan makan malam Sonia. Tapi lain halnya dengan Sonia, dia merasa Ansel baru saja menyentak nya. Wanita itu kembali sedih. Dia berbaring memunggungi pintu masuk.Tak berselang lama Ansel masuk, dia melihat Sonia yang malah tidur lagi." Sonia, bangun dan makanlah dulu" ucap Ansel tanpa ada kelembutan. Lelaki itu tidak merasa ada sesuatu yang janggal." Sonia, jangan tidur terus. Tidak baik untuk kesehatanmu" ulang Ansel.Sonia mati matian menahan isaknya, wanita itu perlahan beranjak. Dia dengan pelan menuruni ranjang tanpa melihat ke arah Ansel yang berdiri di samping ranjang." ini" Ansel menyerahkan makanannya. Lelaki itu masih banyak pekerjaan sehingga langsung meninggalkan Sonia ke ruang ker
" sasarannya tetap sama, lalu apa ada pergerakan lain?" tanya Angel lagi." tidak ada, tuan Lucas berada di tempatnya terus. bahkan tidak ke bar atau yang lainnya" jawab Asisten, hal ini di rasa sedikit aneh, lelaki itu tidak mungkin absen mengunjungi bar." tetap awasi, aku memiliki firasat buruk padanya" tutup Angel. Wanita itu sibuk dia markas dan mengurusi hampir setengah dari pekerjaan GM. membuatnya tampak sibuk namun sangat disegani." baik nona" jawa Asisten itu kemudian pergi.Angel menatap kosong ke arah tumpukan laporan. Kali ini berurusan dengan Lucas terasa begitu menarik, apalagi dengan adanya Gael. Angel merasa begitu akrab dengan lelaki itu. Padahal mereka kenal tidak kurang dari beberapa minggu yang lalu.Privat jet baru saja berhenti, Ansel membangunkan Sonia. Lelaki itu tidak memiliki keinginan untuk menggendong wanitanya." kita sudah sampai" ucap Ansel" em." Sonia masih menyiapkan kesadaran tak kala Ansel sudah keluar terlebih dahulu. Sonia mengelus perutnya pelan
Hari mulai siang, Myria dan Sonia tengah menikmati tidur siang, sedangkan Gael dan Ansel sibuk membahas sesuatu." sepertinya kita perlu memindahkan PIN" ucap Ansel. Mereka duduk di gazebo dengan banyak makanan tersaji." kau benar, aku sudah keberadaan PIN semakin lama semakin mudah di temukan " balas Gael menyetujui saran Ansel." kita perlu membuat samaran biar pihak lain terkecoh"" Seperti itu juga bagus" balas Gael mengangguk singkat." aku ingin meninggalkan dunia hitam" celetuk Gael yang sangat mengagetkan." kau besar disana Gael" balas Ansel dingin." aku tau, maka dari itu aku perlu izinmu" ucap Gael sambil menatap Ansel serius." kau yang paling tau siapa diriku ini, sejak kecil hanya 2M yang menjadi tempatku berkembang. Entah bagaimana dunia itu, karena hanya PIN yang menjadi duniaku" jelas Ansel menerawang." aku akan pergi jika kau mengizinkannya" balas Gael halus, dia tidak mau memaksakan kehendak. Dia masih tau balas budi, selama ini dirinya hanyalah seorang jaminan, y
Tak perlu waktu lama mencari Gael, lelaki itu terlihat duduk di bangku taman." Gael" panggil Ansel. kemudian duduk di depan Gael." kau bekerja sama dengan GM?" tanya Ansel terkait dengan hal yang sedari tadi mengganggu pikirannya." waktu menyelamatkan Myria, iya. Saat ini sudah tidak" jawab Gael jujur. Dia merasa jika Ansel sedikit curiga padanya." apa niatmu waktu itu memang sudah bulat?" tanya Ansel random. Gael menarik sudut bibirnya, Ansel jelas bukan orang bodoh." kau tidak mungkin membiarkan peledakan itu tanpa suatu alasan bukan? kau menyembunyikan hal ini dariku pasti ada sebabnya" Ansel mulai menemukan titik temu." aku memang sengaja menyembunyikan nya dan membiarkannya terjadi. Seperti yang aku bilang, saat ini aku merencanakan menarik diri. Aku yakin kita bisa hidup normal Ansel. Bukan lagi di dunia hitam itu kita hidup, kita bisa memilih Ansel" jelas Gael. Semua yang Gael katakan memang sudah ada dalam fikiran Ansel, sahabatnya telah memilih." aku memang ingin hidup
Myria berlari lewat pintu samping, dengan begitu kelompok Lucas akan tau dan dia bisa berlari keluar.tap tap tap" itu dia tuan" teriak anak buah Lucas. Sesuai dengan prediksi Myria. kelompok itu langsung ikut berlari mengejarnya." segera tangkap dia!" teriak Lucas. Myria kesulitan berlari, medan disini terlalu curam dan berlumpur." hey" teriak kelompok yang mengejarnya. Myria bersusah payah berlari agar tidak tertangkap.Door dorrtembakan mulai ikut memeriahkan situasi tegang ini. posisi Myria semakin sulit. anggota Lucas seperti tidak peduli menangkapnya dalam keadaan hidup atau mati.Door doorMyria melepaskan tembakan. Satu orang terkena tembakan. Myria terus berlari, keluar dari bangunan Villanya.Mobil sampai di mansion utama, Gael keluar dari mobil. Matanya sibuk mencari sosok lain yang kunjung terlihat." dimana Ansel?" tanya Gael pada dirinya sendiri.Seseorang yang dia cari tidak kelihatan batang hidungnya." selamat datang taun Gael" ucap Angel yang sejak tadi menunggu k
Dalam perjalanan Lucas tidak ada hentinya bersenandung gembira. Dia sudah kehilangan akal. Meski Angel bahkan asisten tuan besar sedari tadi menelponnya, Lucas sama sekali tidak mengangkatnya. Yang ada di pikirannya hanyalah PIN. Lelaki itu tidak tau jika tuan besar kini membela Angel. Meski mendapatkan PIN, nyatanya sikapnya lebih dulu mengecewakan tuan besar.Di Mansion utama Angel masih terus mencoba menelpon Lucas." bagaimana nona?" tanya asisten tuan besar." belum juga di angkat" jawab Angel lemah. Dia tidak tau bagaimana keadaan Gael dan teman-temannya. Lelaki itu juga tidak bisa di hubungi.Sedangkan tuan besar semenjak melihat wajah Gael, lelaki itu seakan terseret kedalam masa lalu. Lelaki itu menatap album foto istri dan anaknya. Entah perasaannya saja atau tidak, wajah itu sangat mirip dengan dirinya. Mengingatkannya pada bayi kecilnya yang hilang puluhan tahun yang lalu." tuan mereka tidak bisa di lacak ataupun di hubungi." lapor Asistennya. Tuan besar tidak merespon, te
" kau bisa jamin bisa merawat Sonia?" tanya Gael kepada kedua orang itu." saya akan melakukan yang terbaik" jawab mereka." kalau analisa dokter bagaimana?" Tanya Gael kepada dokter rumah sakit." saya kenal baik dengan dokter Watson, dia memang hebat dan handal menangani segala kondisi. Jika Nona Sonia bisa sadar sebelum siang, saya rasa ada besar kemungkinan nona bisa di rawat di rumah" jelas Dokter." baiklah kalau begitu, tapi jika kondisinya semakin memburuk kalian yang akan aku salahkan" tegas Gael. lelaki itu tetap dalam mode keras. Tak ada yang dia kenal, hanya Angel. Jika tidak memasang ketegasan takutnya dia akan di manfaatkan orang lain." kami akan berusaha" jawab dokter kediaman. Angel tersenyum tipis. Akhirnya dia bisa membantu Gael, dengan begini lelaki itu bisa fokus mencari rekan lainnya.Menjelang siang Sonia mulai sadar, mata itu perlahan terbuka." Gael, Sonia sadar" ucap Angel yang menyadarinya. Gael sedang sibuk dengan i-pad nya sejak tadi. Lelaki itu mengurus pe
" bagusss!! kita berhasil bahkan sebelum melakukan apapun" teriak Lucas kegirangan. bagaimana tidak, Gael menawarkan keamanan serta lokasi PIN kepadanya atas pertukaran Myria dan Ansel." Gael menyerah, dia memberikan PIN jika membawa kedua temannya dalam keadaan selamat" ulang Lucas. Dia tidak perduli sama sekali dengan kedua sanderanya. Setidaknya mereka harus sadar, untuk yang lain Lucas tidak mau tau." kabar baik tuan. Lalu kapan kita bisa mengambilnya?" tanya pengawal itu" kita tunggu besok" jawab Lucas pasti.Di ruangannya tuan besar sedang duduk melihat tabletnya." tuan, kita tidak bisa melacak sinyal apapun dari tuan Lucas." lapor Asistennya." aneh sekali, apa dia memiliki alat peredam?" guman tuan besar penasaran. Dari semua perangkat tidak mungkin sinyal menghilang begitu saja." tidak mungkin tuan, jika iya jelas sinyal bawahannya bisa terdeteksi" balas asistennya." kalau begitu apa mereka berada di bangunan yang memiliki peredam?" guman tuan besar." yang saya tau di g