Share

129. Gudang

Pukul tiga sore, Ardina sudah berganti peran dengan saudari kembarnya tentu atas bantuan Naren. Pakaian mereka sengaja dibuat kembar agar Vidia tidak menaruh curiga.

Ada rasa bahagia yang hadir di hati Ardina karena malam ini akan kembali bersama sang suami. Setelah beberapa hari tidak beradu tatap, tentu membuat rindu membuncah tanpa mampu ditahannya.

"Hai, Ardina!" sapa Vidia.

"Iya." Ardina menjawab singkat dengan suara sangat lembut membuat Vidia curiga kalau perempuan yang kini duduk di dekatnya bukan perempuan tempramental seperti pagi tadi.

Akhirnya muncul ide untuk menelusuri lebih jauh. Dia bertanya tentang hal apa saja yang dilakukannya dengan Naren pagi tadi di depan rumah. Ardina yang lugu memutar otak karena tadi tidak diberitahu Arnila.

"Mencuci mobil, kan?"

Ardina mengangguk, sementara Vidia tersenyum penuh arti. Dia semakin yakin kalau perempuan itu adalah kakak madunya. Sekarang dia merasa bebas dari cekaman dan akan balas de

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status