Beranda / Romansa / Maduku Sahabatku / BAB 24 - kedekatan Sinta dan Nada

Share

BAB 24 - kedekatan Sinta dan Nada

Penulis: Dita Sintiya
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-29 17:11:52

Sudah 25 hari Mas Renda dan aku bersama, namun tetap tak ku lihat sinar cinta untukku di matanya itu. Entah aku harus melakukan apa agar bisa mengembalikan lagi cinta suamiku untukku. Semenjak kami bersama hanya 1 kali kami melakukan hubungan suami istri, di hotel malam itu.

Kami memutuskan pulang setelah menghabiskan waktu berdua di vila keluarga kami, vila keluarga kami yang ada di daerah Bogor, dengan udara yang masih sejuk dan banyak pohon rindang sangat bisa menyegarkan pikiran.

"Mas, kita mampir dulu beli oleh-oleh untuk ibu dan anak-anak."

"Hmmm.."

Mas Rendra hanya menjawab dengan gumaman sambil terus menyetir mobil.

Setelah selesei membeli oleh-oleh kami bergegas untuk segera ke kota, kami berdua merindukan Nada dan Rangga. Dalam perjalanan tidak ada pembicaraan di antara kami, Mas Rendra hanya fokus menyetir.

Rumah 2 lantai bercat putih itu akhirnya terlihat, kami sudah sampai di rumah. Ibu sedang sibuk bermain dengan si kecil Rangga.

Melihat mobil kami yang memasuki pekara
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Maduku Sahabatku    BAB 25 - jauhi Anakku!

    "Jauhi Anakku!"Sinta menatapku ketika aku mengatakan agar dia menjauhi Nada. Nada sudah tenang duduk di ruang tamu sambil menonton tv dan memakan coklat. Aku berusaha setenang mungkin berbicara kepada maduku ini yang sudah terlihat tabiat aslinya."Bukankah anak-anak Mas Redra bearti menjadi anak-anakku juga?" "Jangan seenaknya bicara, kamu tidak ada hak untuk mereka berdua!" "Aku juga istrinya Mas Rendra, Tari. Aku juga ibu dari kedua anak Mas Redra.""Heh.. kamu hanya istri siri, jangan banyak bertingkah, Aku masih sabar. Aku bisa menuntutmu dan Mas Redra kapan saja jika kamu masih mendekati anakku!" Sinta terdiam mendengar jawabanku, dia tidak menjawab lagi seperti sebelumnya, wajahnya terlihat kalah. Wajah polosnya itu kembali dia tampakkan, sungguh sangat memuakkan."Tari... Aku mohon, biarkan Nada bersama denganku dan Mas Rendra, kamu masih memiliki Rangga dan kamu masih bisa hamil lagi. Sedangkan Aku, untuk memiliki anak saja sangat sulit."Aku mendecak dan tersenyum sinis

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-30
  • Maduku Sahabatku    BAB 26 - kehamilan ke empat

    "Dek, Mas ingin pergi ke rumah Sinta." Mas Rendra langsung mengutarakan isi hatinya yang selama satu bulan ini dia tahan demi menghormati permintaanku."Jadi kamu sudah memutuskan, Mas? Jadi kamu lebih memilih bersama Sinta lalu kita berpisah?""Tidak, Dek. Mas tetap ingin mempertahankan rumah tangga kita.""Aku tidak bisa Mas, jika harus terus mengalah, karena kamu mau bersama Sinta lepaskan Aku dan anak-anak!""Tapi dek.. Mas tidak bisa kehilangan kamu dan anak-anak juga.""Egois sekali ya kamu, Mas!" "Kenapa pagi-pagi sudah meributkan perpisahan?" Tanya ibu mendekati kami yang sedari tadi sedang bersitegang.Mas Rendra kelihatan bingung, melihat ibu yang tiba-tiba masuk karena memang tadi pintu kamar tidak kami tutup."Sesuai perjanjian Bu. Jika selama satu bulan ini Mas Rendra tidak bisa mencintaiku lagi maka kita akan berpisah, karena aku sudah tidak mau di poligami.""Dek.." "Jika harus ada yang berpisah maka itu Rendra dan Sinta, kenapa harus kamu Tari?" Ucap ibu menyela per

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-31
  • Maduku Sahabatku    BaB 27 - membawa Nada

    "Nada dan Rangga adalah anak-anakku, Mas. Sinta tidak punya hak menjadi ibu mereka meskipun dia gundikmu!" Ucapku begitu emosi."Tari! Jangan hina Sinta seperti itu, dia juga istri Mas yang Sah!""Kamu tidak terima jika Sinta di hina, lalu kamu tidak pernah memikirkan bagaimana terhinanya aku kamu membawa anakku kepadanya, Mas. Tanpa seizinku kamu berani membawa Nada untuk bertemu Sinta. Aku Ibunya, masih sehat dan kuat merawat dan menjaga mereka." Ucapku dengan nafas memburu karena menahan emosi."Perlu kamu ingat , Nada juga anakku, Mas berhak membawanya kemana saja!" Mas Rendra berlalu meninggalkan aku sendiri, Mas Rendra berjalan melewati para tamu menggendong Nada dan pergi."Nada... Mas Rendra, berhenti jangan bawa Nada!" Aku berlari mengejar Mas Redra yang sudah menggendong Nada, tanpa memikirkan kondisiku yang sedang hamil muda aku berlari kencang hingga tersandung dan hampir terjatuh."Kak Tari hati-hati, Kaka bisa membahayakan diri Kaka dan juga bayi yang ada di dalam kand

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-02
  • Maduku Sahabatku    BAB 28 - Pertemuan dengan Dokter Mozhaf Anan

    "Ini harus segera di operasi!" Jawab dokter kandungan yang sedang memeriksa Tari. Begitu melihat raut wajah dokter yang terlihat panik, Akupun ikutan panik, hanya bisa berdoa agar kami berdua selamat. Semua ku pasrahkan kepada Tuhan yang memiliki diri ini, ibu dan Sherly dengan setia menemaniku, mereka tidak sekalipun meninggalkan aku. Berbeda dengan kelahiran kedua anakku sebelumnya yang ditemani oleh Mas Rendra, sekarang dia tidak ada di sini. "Selamat ya Ibu, anaknya cowo, sehat dan tampan." Ucap dokter yang memperlihatkan bayiku saat baru keluar dari perut. Karena masih terlalu lemah, antara sadar dan tidak karena masih dalam pengaruh obat bius, aku hanya menganggukkan kepala, lalu tertidur. "Kaka istirahatlah dahulu, sudah cukup geraknya, nanti lagi." Protes Sherly padaku yang masih melihatku tidak mau diam. "Kalau banyak gerak bisa cepet pulih, Sher. Biar kita bisa cepat pulang." Begitu aku sadar pasca operasi, suster menyarankan aku untuk segera belajar memiringkan badan

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-03
  • Maduku Sahabatku    BAB 29 - Bukan putra wijaya

    "Tidak heran bukan, jika selama ini Ibu sangat menyayangimu melebihi seorang menantu.""Kenapa ibu tidak menceritakannya kepadaku? Kenapa hanya kepadamu, Mas?""Mungkin ibu sudah muak atas sikapku yang terus menyakitimu, awalnya ibu akan menyimpan rahasia ini sampai akhir hayatnya tetapi terpaksa harus di ungkap agar aku bisa tahu diri, itu yang ibu katakan kepadaku, Dek."Dengan kedua tangan aku menutup wajahku terasa berat kenyataan ini, ternyata selama ini ibu mertuaku adalah ibu kandungku sendiri."Dek, apakah kamu masih mau menerima, Mas? Dengan kenyataan Mas bukan orang kaya?" "Kenapa kamu bertanya seperti itu? Aku mencintaimu bukan karena harta, Mas. Aku mencintai kamu, kamu yang lembut dan perhatian kepadaku. Saat ini semuanya sudah berubah, sekarang wanita yang kamu cintai bukanlah aku melainkan Sinta, sikapmu yang lembut dan perhatian kepadaku juga sudah tidak pernah aku rasakan!""Aku mencintaimu dan mencintai Sinta juga, Dek."Aku tersenyum sinis, bagaimana bisa lelaki di

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-04
  • Maduku Sahabatku    BAB 30 - Memenjarakan Ibu

    Sudah seminggu semenjak kejadian pagi itu, Mas Redra belum menengok bayi kami lagi. Tepat hari ini acara pemberian nama dan Aqiqah putra ketigaku. Aku mencoba meneleponnya ataupun mengirimkan pesan singkat agar Mas Redra datang di acara anaknya, namun nihil semuanya tidak dia gubris."Apa aku coba menelepon Sinta saja?" Pikirku dalam hati.Biarlah saja jika Mas Redra tidak ingin menghadiri acara pemberian nama dan Aqiqah putranya, daripada aku harus menghubungi Sinta.Acara berjalan dengan khidmat, ku namai bayiku itu Haris Putra Wijaya, kali ini aku tidak menyematkan nama Mas Rendra di belakang nama anak kami , nama keluarga besarku yang aku sematkan kepadanya.Setelah acara selesei, kami bercengkrama di ruang keluarga, Ayah Sofyan pun turut hadir dalam acara ini, sudah begitu lama aku tidak bertemu dengan Ayah yang membesarkan Aku."Nak, semoga kebahagiaan selalu menghampirimu, masa-masa pahit ini semoga cepat berlalu. Ayah harap rumah tanggamu bisa kembali seperti dulu." Ucap Ayah

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-05
  • Maduku Sahabatku    BAB 31 - Menyerahkan Nada

    Pengacara kami langsung mengangkat tangan pertanda keberatan untuk semua pasal yang di tuduhkan."keberatan yang mulia, Klien kami dengan Bapak kandung dari Rendra Pratama sama sekali tidak melakukan transaksi jual beli bayi, serta untuk pasal-pasal yang lainnya bagaimana bisa di tuduhkan kepada Ibu Retno? Sedangkan pertukaran bayi itu di setujui oleh kedua belah pihak." Pengacaraku beradu argumen dengan pengacara Mas Rendra yang kondang itu, persis seperti pertempuran yang sengit. Lalu Pak Alghif memanggil seorang saksi atas kejadian pertukaran bayi ini. Aku ingin tahu siapakah saksi yang akan memberikan kesaksian itu? Mataku membulat ketika melihat yang berdiri di kursi saksi itu adalah laki-laki yang membesarkan Aku, Ayah Sofyan."Ayah!"Kami semua terkejut, sejak kemarin memang Ayah tenang-tenang saja bahkan seperti tidak merasa khawatir, kini dia malah berniat melawan kami. Ku lihat Mas Rendra tersenyum merasa menang karena Ayah Sofyan berada di pihaknya."Pak Sofyan waktu pe

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-06
  • Maduku Sahabatku    BAB 32 - Rasa Iri

    "Itu surat perjanjian bahwa kamu tidak akan pernah mengambil Nada dari Sinta dan tidak akan menemui Nada tanpa seizin dari Sinta."Deg"Apa!" Pekikku tak percaya dengan apa yang baru ku dengar."Mas, aku ibu kandungnya, kenapa kamu bisa setega ini kepadaku, Mas? Memisahkan aku dengan putriku sendiri!" "Tadi Aku sudah menjelaskan , bahwa kamu bisa menemui Nada dengan seizin Sinta. Ayo segera tanda tangani itu." Titahnya kepadaku.Mataku membelalak melihat isi amplop itu bahkan tidak hanya surat perjanjian bahkan dokumen adopsi juga ada disana, hatiku sangat mendidih rasanya."Adopsi? Kapan aku pernah bilang mengizinkan untuk mengadopsi Nada?" "Agar lebih aman saja jika Nada sudah di adopsi oleh Sinta kamu tidak akan pernah berani seenaknya." "Aku seenaknya? Kamu Mas yang selalu seenaknya kepadaku, kamu yang selalu mendzolimiku bahkan sampai aku rela untuk di poligami, tapi kini kamupun akan mengambil anakku, benar-benar diluar nalar jalan pikiranmu, Mas." "Sudah, aku tidak mau berd

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-06

Bab terbaru

  • Maduku Sahabatku    BAB 96 - Meminta untuk menjadi Istri Kedua

    Setelah puas menikmati malam yang panas, Rindu dan Yash saling menatap langit-langit hotel."Yash, apakah yang kita lakukan ini benar?" "Tentu saja benar, sayang. Aku mencintaimu." "Seharusnya kamu menghabiskan malam pertama dengan Azura. Hiks." Rindu menangis meratapi kenyataan bahwa Yash sudah beristri tapi malah menghabiskan malam bersamanya. "Hai.. hai dengarkan Aku. Aku punya tujuan lain menikahi Azura. Aku sama sekali tidak mencintainya." "Kenapa kamu seperti ini Mas?""Itu karena ornagtua Azura yang sudah mengahancurlan masa kecilku, Rin." "Apa? Tante Tari dan Om Mozhaf memang mereka melakukan apa." Akhirnya Mozhaf menceritakan semuanya kepada Rindu. Rindu sangat terkejut ternyata meraka masih memiliki hubungan di masa lalu. "Yash.. apa kamu sudah gila?" Rindu mendorong Yash setelah mendengar ceritanya."Biarlah aku melakukan urusan balas dendamku, Rin. Cintaku tetaplah kamu, tolong jangan campuri rencanaku dan tetap bahagia bersamaku." "Tapi.. Azura tidak bersalah."

  • Maduku Sahabatku    BAB 95 - Gairah Malam Pertama (21+)

    Satu jam sebelum ijab qobul Yash dan Azura.Setelah semalam berkabar dengan penuh penyesalan kepada Azura bahwa Rindu tidak bisa datang di acara pernikahannya, Rindu sudah berada di bandara untuk menunggu pesawat yang akan dia naiki menuju Bali."Kenapa begitu mendadak acara bedah buku ini ya? Pas sekali di acara pernikahan Adikku." Cicit Rindu ketika sudah menunggu jadwal keberangkatannya. Tapi karena sedang ada masalah di pesawat yang akan Rindu naiki, maka penerbangan akan delay selama enam jam untuk proses perbaikan. Rindu begitu senang, dengan delaynya pesawat, jadi dirinya bisa menghadiri pernikahan Azura dan ikut berbahagia bersama adiknya itu."Zura, Kaka datang, Kaka ingin ikut hadir dalam acara bahagiamu." Rindu segera mengendarai mobilnya ke rumah Tari dan Mozhaf dimana acara pernikahan Azura berlangsung. Sekitar dua puluh menit Rindu mengendarai akhirnya Rindu sampai di rumah Tari dan Mozhaf.Tari yang melihat Rindu datang begitu bahagia, menyambut Rindu dengan hangat b

  • Maduku Sahabatku    BAB 94 - Hari Pernikahan

    Azura dan keluarganya sibuk mengurus pernikahannya yang akan dilaksanakan besok, hanya beberapa tamu undangan yang akan menghadiri acara pernikahan Azura dan Yash.Sesuai permintaan Yash, acara di laksanakan di rumah Azura dan tidak mengadakan acara besar-besaran. Tari dan Mozhaf mengikuti semua permintaan Yash asal nanti Azura bisa berbahagia.Namun tampak Azura tidak bersemangat, wajahnya terlihat sedih dan murung. Tari yang menyadari itu langsung mengajak Azura untuk berbicara di kamarnya."Nak, ada apa denganmu? Harusnya kamu bahagia besok hari pernikahanmu." Tanya Tari saat sudah berada di kamar pengantin Azura."Ma, apakah Mas Yash sesibuk itu? Sampai selama seminggu ini kami tidak bertemu? Bahkan Mas Yash meminta temannya yang menyerahkan sesesahan itu. Bahkan pas fitting baju Mas Yash tidak hadir, sepertinya pernikahan ini tidak membuatnya senang." Azura tertunduk sedih, bulir bening menetes dari pipinya. Azura yang memiliki hari lembut, sangat kecewa dengan sikap dari Yash

  • Maduku Sahabatku    BAB 93 - Hanya Kau Wanitaku

    "Tuan, apakah kita akan memberitahu ornagtua Tuan dan kakek bahwa Tuan akan segera menikah?" Tanya Baim sembari menyetir.Yash mendekati Baim dan memukul kepala Baim dengan cukup keras walau tidak terlalu sakit."Apa kau sudah gila, Im? Ini pernikahan jebakan, orangtua dan kakek ku tidak harus tahu!" "Baik Tuan, maafkan saya." "Kamu juga harus merahasiakan ini, mengerti Im?" "Baik Tuan." Baim kembali serius menyetir, agar bisa membawa mobil mewah Tuannya dengan nyaman.Yash kembali menatap kearah luar mobil, kecupan yang Azura berikan tadi masih terbayang di pikirannya. Tiba-tiba ponsel Yash berdering. Tertera naman Cintaku di sana. Bayang-bayang Azura seketika hilang saat Yash melihat panggilan telepon itu dan segera menerima telepon itu."Halo , sayang. Maaf Aku terlalu sibuk jika tidak bisa menghubungimu." Wanita di sebrang sana yang sedang bertelepon dengan Yash pun dengan lembut menjawab. (Tidak apa-apa sayang. Kamu pasti sibuk setelah pelantikan CEO dan kebebasan ibumu."

  • Maduku Sahabatku    BAB 92 - Pernikahan Penjara

    "Mama, papa. Mas Yash sudah datang."Deg.. Yash sangat terkejut, Azura ternyata menyiapkan makan malam bersama kedua orangtuanya yaitu Tari dan Mozhaf. Yash masih belum siap untuk bertemu dengan mereka berdua yang begitu Yash benci.Yash terdiam, sejujurnya Yash belum siap untuk bertemu kedua orangtua Azura. Tetapi gadis berjilbab di depannya itu justru sudah membawa kedua orangtuanya."Mas, kenalkan ini Papa dan Mama ku," Azura memberikan kode dengan mengedipkan sebelah matanya kepada orangtuanya. "Nak Yash, senang bertemu denganmu Nak. Kami orangtua Azura." Mozhaf sembari menyodorkan tangannya.Yash seolah muak dengan makan malam ini, tapi demi rencananya berhasil Yash harus bisa bertahan. "Saya Yash. Kekasih Azura, putri kalian." Mozhaf dan Tari saling pandang dan tersenyum, tampannya mereka bergitu bahagia saat Yash menyebut dirinya kekasih Azura. Begitupun Azura terlihat malu-malu."Azura beruntung bisa mendapatkan kekasih yang tampan sepertimu, nak." Cicit Tari setelah semua

  • Maduku Sahabatku    BAB 91 - Kejutan Besar

    Yash bersiap untuk menyambut kedatangan Mamanya, setelah dua puluh tahun berlalu, kini mamanya akan menginjakkan kakinya di rumah masa kecilnya lagi. Rasa rindu begitu menyeruak di hati Yash. Rumah telah di hias dengan begitu cantik atas ide dari Yash. Berbagai makanan kesukaan Nia juga sudah di siapkan. Yash sudah mulai memahami kondisi mamanya sejak berusia sepuluh tahun. Yash muda yang sudah begitu dewasa, dengan tegar sering mengunjungi mamanya di penjara, walau hanya sekedar berbagi cerita ataupun membawakan makanan kesukaan Nia.Setelah Yash lulus SMA, Nia sudah mulai melarang Yash menjenguknya ketika. Nia tidak ingin membuat citra Yash yang saat itu sudah masuk Universitas terbaik menjadi buruk hanya karena sering menemuinya.Yash menolak permintaan mamanya, sebab bagi Yash tidak bertemu dengan Mamanya adalah suatu siksaan. Tapi tekad Nia sudah bulat, Nia sama sekali tidak akan menemui Yash ketika Yash berkunjung. Rasa sedih mulai menghinggapi hatinya, sampai akhirnya Yash ha

  • Maduku Sahabatku    BAB 90 - Dua Puluh Tahun Kemudian

    Yash kecil menangis, tidak semua perkataan Ayah dan kakeknya Dia mengerti, tapi Yash cukup tahu bahwa ibunya tidak pergi bekerja melainkan di dalam penjara. "Mama.." Gumam Yash dan perlahan menutup pintu ruang kerja kakeknya.Yash kecil berjalan perlahan dengan airmata dan ingus yang keluar, walau sudah berulang kali Yash hapus dengan ujung bajunya. Yash kembali ke dalam kamarnya. Duduk diam di ranjang berbentuk perahu itu. "Siapa om Mozhaf itu? Hingga Mama rela berbuat apapun untuknya dan meninggalkan Yash sendiri?" "Mama salah apa hingga harus dipenjara? Bukankah di penjara itu untuk orang yang jahat? Tapi mama Yash bahkan orang jahat. Hiks." Yash menangis, anak sekecil itu masih banyak bingung dan tidak mengerti perkataan orang dewasa. Melihat Ayahnya menangis membuat Yash ketakutan. Yash takut di tinggal pergi Ayahnya juga setelah mamanya meninggalkannya begitu saja. Lelah menangis akhirnya Yash tertidur begitu saja. Masa depan Yash akan saling terhubung dengan kehidupan oran

  • Maduku Sahabatku    BAB 89 - Semua untuk Yash

    "Sekarang jangan lagi coba untuk bertemu denganku lagi, Ayah!" Nia berucap dengan kedua netra yang membahas, hatinya begitu lara merasa Ayah yang selama ini membela dan melindunginya kini malah membiarkannya masuk penjara. "Ayah tahu, keadaan ini sangat berat dan sulit untuk kita tapi percayalah, apapun yang Ayah lakukan adalah yang terbaik untukmu, Nak." Pak Wijaya berdiri lalu berjalan ke arah putrinya yang sedari tadi tidak ingin duduk bersamanya lalu mencoba meraih tangan putrinya untuk membujuknya. Mendengar ucapan Ayahnya, Nia malah tertawa meledek, "Terbaik apanya Yah? Sekarang aku berada di penjara." Dalam benak Nia."Kini Aku berada di penjara , apakah ini yang Ayah harapkan?" Ucap Nia sembari mengibaskan tangan Ayahnya."Tentu bukan itu yang Ayah mau, Nak. A.. Ayah hanya ingin kamu tahu kesalahanmu. Bahwa perbuatan apapun semuanya ada konsekuensinya," "Cukup! Nia tidak ingin mendengar apapun yang Ayah ucapkan. Nia tidak bersalah, mas Mozhaf lah yang bersalah karena tela

  • Maduku Sahabatku    BAB 88 - Demi kebaikannu, Anakku

    Dalam ruangan sidang, Nia sudah memakai baju Oren dengan tangan di borgol dan berdiri di bagian podium terdakwa. Pengacara Nia sudah bersiap dengan segala pembelaannya nanti. Pak Wijaya juga sudah datang untuk melihat jalannya persidangan.Lukas juga sudah berada di kursi terdakwa. Walau bagaimanapun Lukas tetap terlibat dalam kejahatan yang Nia lakukan. Bahkan bisa di sebut Lukas sebagai kaki tangan dari Nia yang bertugas menjalankan tugas yang Nia berikan dengan imbalan sejumlah uang."Persidangan untuk terdakwa Nia Wijaya Kusuma dan Lukas Andrian akan segera di mulai. Silahkan untuk jaksa penuntut umum untuk menyebutkan tuntutannya." Ujar pak Hakim membuka persidangan dengan mengetuk palu."Baik pak hakim, saya jaksa Hendri mewakili tuntutan dari bapak Mozhaf untuk kejahatan yang sudah Ibu Nia lakukan dengan kaki tangannya Bapak Lukas dengan imbalan memberikan sejumlah uang atas perbuatan yang bapak Lukas lakukan. Semua bukti dan saksi sudah sangat jelas, kami harap ibu Nia dan Bap

DMCA.com Protection Status