Share

seminggu

Penulis: Ria Abdullah
last update Terakhir Diperbarui: 2022-09-26 11:12:02

Seminggus setelah insiden mempermalukan diriku di kebun, tidak terdengar kabar apapun tentang Mas Hamdan atau Maura. Katanya dia akan memberiku lima puluh persen dari nilai aset, maka harusnya kata kata itu dia tepati sebelum semua orang mencap Mas Hamdan hanya berani di bibir saja.

Tapi ... bukankah Mas Hamdan dalam kesulitan ekonomi, lalu uang dari mana yang akan dia dapatkan untuk mengganti rugi padaku, apa dia akan meminjam bank atau malah menjual kebun dan sawah ke juragan Herman? Ah, hatiku gamang.

Tapi seperti yang dikatakan suami, jika dia memang ingin merampas demi memuaskan hati, maka berikan saja apa keinginannya. Percuma menahan karena pada akhirnya sia sia saja. Buang tenaga dan waktu.

Kuambil ponsel, kuhubungi Mas Irsyad yang baru sehari kemarin pulang ke rumah lalu pergi lagi demi bisnis-bisnisnya. Kuhubungi suamiku lalu tak lama kemudian dia mengangkatnya.

"Assalamualaikum aish, apa kabar?"

"Aku sudah putuskan Mas, demi terbebas dari semua ini aku akan pindah ke kota
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   kubicarakan

    Sejak punya suami, aku selalu membicarakan segala sesuatu kepadanya, termasuk apa saja kegiatan yang kulakukan dan kemanapun aku hendak pergi, aku selalu minta pendapatnya. Kodratnya memang harus demikian ya?Pun dengan apa yang terjadi hari ini, setelah renteten panggilan tak terjawab dari Maura, pikiranku terus sibuk berkutat pada wanita muda yang diperistri Mas Hamdan ketika umurnya belum genap dua puluh tahun itu. Kepanikan yang digambarkan padaku lewat telepon tadi terus terngiang-ngiang di kepala.Bisakah dia merawat Mas Hamdan? bisakah dia menangangi admistrasi di rumah sakit? sudahlah dia memberi orang yang pernah jadi suamiku makan, dan sudahkah dia memberi tahu keluarga apa yang terjadi?Rasa rasanya semakin kucoba mengalihkan perhatian semakin pusing diri ini. Kalau aku tidak memberikan arahan, mungkinkah hamdan mati?Iya, kalau masalah akan hilang dengan matinya biang kerok itu. Tapi, bagaimana dengan anak anak yang sejak awal amat bergantung hati mereka pada ayahnya. Ba

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-26
  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   di sinilah

    Di sinilah aku sekarang duduk berdua dengan wanita yang terus menangisi dirinya. Kami bersandar pada kursi panjang di lorong rumah sakit, menatap dinding tanpa bicara dan hanya sibuk dengan perasaan masing masing. Kulirik wanita di sisiku, dia masih mengusap netra dan kembali memilin jemarinya dengan sedih."Apa yang masih kamu tangisi?""Aku masih syok dengan keadaan Mas Hamdan, juga bingung dengan apa yang akan kulakukan besok," jawabnya lirih."Tidak perlu terlalu memusingkan hari esok jika kau punya keyakinan dan bersandar pada Tuhan," jawabku sambil menghela nafas dan menatap dirinya, kuucapkan kata kata itu dengan nada bicara yang datar."Aku pikir aku bisa mengatasi segala sesuatu dalam hidup ini ternyata semua itu tidak mudah. Aku yang menciptakan jarak diantara kalian dan karena perbuatan diri sendiri juga yang membuat keluarga Mas Hamdan menjauh.""Kesalahan bisa luntur dengan permintaan maaf dan pengampunan. Masalah akan hilang jika dihadapi dan dicarikan solusi bukannya di

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-26
  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   bagaimana

    * "Bagaimana keadaan Hamdan setelah kau jenguk?" tanya suamiku yang menelponku malam ini."Detailnya aku kurang tahu karena aku tidak menjumpainya langsung. Aku hanya lihat lewat jendela kaca dan dia tertidur.""Apa semua urusan administrasi sudah selesai?""Sudah, aku juga sudah memanggil keluarganya datang.""Oh, syukurlah, aku salut padamu, Sayang.""Kenapa?""Kau tetap punya kepedulian dan rasa belas kasih di dalam hatimu.""Bukannya kamu yang menasehati saya agar saya membantu?""Ya betul, dan aku senang kau percaya arahanku."Aku tergelak mendengar jawaban Mas Irsyad, dari seberang sana dia juga ikut tertawa kecil dan menggoda."Aku merasa khawatir tadi siang takut bahwa pertemuanmu dengan Hamdan akan membuat pria itu semakin jatuh cinta karena kau yang cantik dan juga perhatian.""Hahahah, itu tidak akan terjadi, kalau pun iya, aku tidak akan menanggapi karena sekarang aku milikmu," jawabku."Sungguhkah?""Aku serius dengan itu, Mas.""Kau menjamin?""Tentu saja.""Baiklah, a

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-26
  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   menyusul

    Kami sampai di rumah sakit umum kota, bangunan berlantai dua dengan dengan dinding depan yang kesemuanya dilapisi panel kaca tebal yang jika tertimpa matahari akan berwarna kehijauan. Ada ruang UGD di sebelah kiri dan lobby utama yang ada di tengah-tengah bangunan. Mas Irsyad segera membawa mobilnya ke lokasi parkir yang di taman kanan sebelah depan bangunan, berdekatan dengan parkiran motor dan anjungan tunai mandiri."Di mana Mas Hamdan berada?""Di ruang perawatan intensif, keadaannya lemah dan nyaris tidak sadarkan diri."Ngobrolnya nanti saja ayo segera lihat Hamdannya," ucap Mas Irsyad sambil mengarahkan kami ke pintu lobby utama.Dengan langkah setengah berlari kami menyusuri lorong koridor dan beberapa anak tangga juga turunan, kontur rumah sakit yang dibangun di daerah perbukitan dengan tanah yang tidak rata membuat kami berkali-kali harus melewati lantai menukik yang menuju ke kamar perawatan penyakit dalam.Kuketuk perlahan pintu kamar Mas Hamdan ucapkan salam lalu orang-or

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-26
  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   ternyata

    Setelah usai berbicara dengan Mas Hamdan aku dan suamiku lantas berinisiatif untuk pamitan meninggalkan ruang perawatan mantan suamiku.Kusalami dia dan semua orang yang ada di sana lantas mengajak anak anak untuk kembali pulang ke rumah. Sewaktu akan meninggalkan lorong khusus penyakit dalam, tiba tiba Maura menahan langkahku."Oh ya, Mbak, masih ada sedikit hal yang harus saya bicarakan, tunggu sebentar saja.""Tapi ini sudah siang, aku harus ke pasar dan menyiapkan makanan," jawabku sambil melirik arloji kecil yang melingkari tangan."Gak apa apa, Bund," ucap Mas Irsyad sambil mengangguk padaku."Tapi kita sudah habiskan banyak waktu, Mas, maura bisa menyampaikannya padaku lewat telepon.""Tidak bisa lewat telepon Mbak, aku harus bicara langsung.""Baiklah, ayo duduk di kursi itu," jawabku ambil menunjuk kursi yang ada di sudut ruangan. Kami lalu melangkah beriringan ke sana dan duduk untuk bicara secara pribadi."Ada apa Maura?""Sebenarnya ini topik yang cukup serius entah tepat

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-26
  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   ada apa

    Kunaiki mobil Fortuner milik suamiku lalu kami pun meluncur di jalan mulus menuju kembali ke rumah. "Apa yang terjadi dengan Maura. Kenapa dia menangis tersedu-sedu seperti tadi?""Dia terus mengeluhkan nasibnya yang tidak terduga, Mas Hamdan dan dia sering berselisih paham, lalu utang yang menumpuk juga permasalahan lain," jawabku."Mungkin itu resiko menikahi wanita muda ya, mereka mudah sekali menyerah dan mengeluh.""Masalahnya, Mas Hamdan seolah kehilangan akal dan tidak punya gairah bekerja, minatnya hilang pada semua hal sejak aku dan kamu menikah.""Apa hubungannya?""Sebenarnya tidak ada, tapi entah kenapa dia harus depresi seperti itu.""Mungkin masih cinta.""Bisa jadi, tapi maaf, aku tidak bisa membalas cintanya.""Hem ... Ayah mungkin terlalu lelah, Bund, bukan Bucin." Raihan tiba tiba menimpali, kulirik anakku yang duduk di kursi belakang, dia nampaknya tidak senang ayahnya dibicarakan demikian."Maaf.""Hanya ayah dan Tuhan yang tahu perasaan dan keinginannya, jadi

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-26
  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   tenang

    "Baiklah, tenang, jangan panik, aku akan segera menghubungi Ira," jawabku pada Maura."Kenapa dengan Mbak Ira?""Aku akan memintanya datang untuk membantumu," jawabku."Tapi, aku minta bantuan pada Mbak Aisyah, bukan Mbak Ira.""Bukannya tidak mau membantu, tapi aku bingung ...""Bingung kenapa, Mbak tinggal transfer ke rekening saya," jawabnya cepat. "Bukan masalah itu ... sejujurnya aku harus bicara pada suamiku dulu.""Apakah tadi pagi Mbak memberi saya uang atau izin suaminya?""Tentu saja, sekarang aku sudah menikah, tentu saja segala sesuatu harus atas sepengetahuan suamiku," jawabku memberi alasan. Sebenarnya bukan tidak mau menolong, tapi aku tidak ingin terlalu memanjakan dan membuat Maura bergantung padaku. Masih baik aku menolongnya sedikit dan aku tak akan memberinya ruang untuk melunjak lebih dari batasan. Aku hanya orang asing bagi dia dan keluarganya sekarang. Lagipula keluarga mantan mertua juga bukan keluarga miskin jadi, untuk ukuran uang dua ratus ribu, aku yakin

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-26
  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   dia tercengang

    Wanita itu langsung tercengang sambil memegangi pipinya yang berubah merah, kuyakin itu sakit dan pedih. "Jadi ini adalah hal yang ingin Mbak bicarakan padaku?""Beraninya kau menghubungi anakku dan minta solusi darinya. Apa kau sungguh putus asa?!""Iya, aku putus asa, kupikir ia akan membantuku bicara padamu atau minimal ....""Minimal apa? minimal kau menciptakan jarak di antara kami?! Kurang ajar sekali kau ini, sudah kuberi hati, tapi kau malah menikam jantungku!"Wanita muda yang sedang hamil 6 bulan itu itu mendongak ke arahku dengan bola mata berkaca-kaca. Bibirnya bergetar hendak mengatakan sesuatu tapi dia menahannya."Apa kau ingin bilang bahwa kamu saat itu tidak punya pilihan?"Tak lantas menjawab wanita itu malah menangis, tersedu sedu dan menarik perhatian semua orang yang kebetulan lewat. Ia tergugu sambil menutupi wajahnya dengan kedua tangan, lalu berlari ke arah kamar Mas Hamdan.Dia pasti akan membuat drama lagi dengan mengadu pada Ibu dan Hamid lebih jauh dia a

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-26

Bab terbaru

  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   164

    Mungkinkah sikap arogan Mas Irsyad ditengarai oleh kecemburuannya yang begitu besar kepada Hamdan atau mungkinkah karena dendamnya padaku karena sudah menyakiti Elsa, entahlah, aku tak tahu, yang jelas aku merasa sangat sakit dan tersinggung. Air mataku berurai pedih dan menyesal. "Andai aku tidak termakan kata kata manis dan bujukan sejak awal, mungkin aku tidak akan pernah menikahi pria busuk seperti Irsyad. Dia hanya baik di awal dan kejam di akhir, dia benar benar membalikkan persepsiku tentang perilaku dan sifatnya."Pagi menjelang, matahari menyapa, tapi aku enggan menatapnya. Diri ini masih terbaring di ranjang meski waktu sudah menunjukkan pukul tujuh."Kamu tidak bangun untuk menyiapkan sarapanku dan anak-anak?""Aku sedang tidak enak badan dan kalian bisa beli makanan di drive thru, anak anak akan senang," jawabku dari balik selimut."Aneh sekali sikapmu hari ini Aisyah," gumamnya."Memangnya aku tidak boleh sakit memangnya sesekali aku tidak boleh libur dari rutinitas rum

  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   163

    "Berani sekali istrimu memukulku, aku kesakitan Mas, aku kesakitan ...." Wanita itu meraung dan menjerit kesakitan sambil berusaha melindungi dirinya di belakang Mas Irsyad.Saat itu yang aku rasakan tidak ada lagi kewarasan, hanya sakit, panas hati dan amarah yang menggelegak. Saking tak tahannya aku dengan kekesalan, rasa-rasanya ubun-ubun ini ingin meleleh."Beraninya kau mengusik suamiku, menghapus ketentraman rumah tangga dan membuat hidupku tidak nyaman!" Aku melesat ke belakang Mas Irsyad, tanpa bisa dicegah aku langsung mencekik leher wanita itu sampai dia terdorong dan terdesak tepat di depan tangga rumah."To-tolong... Akh ... akkk ...." Wanita itu meronta "Aisyah, stop, ya Allah, Aish, please, lepasin Elsa." Mas Irsyad berusaha menengani tapi sia sia saja.Nafas wanita itu mulai sesak dan megap-megap, dia ingin mengatakan sesuatu tapi tidak bisa. Aku yang seakan dirasuki sebuah kekuatan besar terus menekan lehernya hingga nyaris saja wanita itu meregang nyawa dengan bola

  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   162

    Seminggu kami jalani hidup tanpa tegur sapa dan saling menjauhi. Lebih tepatnya aku yang menjaga jarak dan menjauhi Mas irsyad. Begitu dia mendekati, terlebih ketika di kamar, anak aku langsung bangun dan memasang jarak. Bukannya dia tak mencoba membujuk hanya saja aku yang menolak bujukannya.Seperti ketika suatu malam dia mendekat, mencoba memeluk dan menciumku dengan paksa seperti yang selama ini dia lakukan kala aku merajuk kecil. Sontak, aku berontak dan mendorongnya. Aku menghardik dengan kesal agar dia jangan memaksakan dirinya padaku."Aku bukan pelacur atau wanita yang bisa kau perkosa kapan pun. Enyahlah dari hadapanku.""Mengapa kau marah sekali, aish. Ini sudah hampir seminggu, gak takutkah kamu akan dosa menolak hasrat suami.""Kenapa tidak kau bagi saja hasrat itu kepada wanita yang masih kau cintai!" Tentu saja Mas Irsyad terkejut dan wajahnya langsung pucat. Pria itu mengigit bibir lalu bersurut mundur."Apa? Kenapa diam, Kenapa tidak kau temui mantan istrimu lalu ung

  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   161

    Seminggu kami jalani hidup tanpa tegur sapa dan saling menjauhi. Lebih tepatnya aku yang menjaga jarak dan menjauhi Mas irsyad. Begitu dia mendekati, terlebih ketika di kamar, anak aku langsung bangun dan memasang jarak. Bukannya dia tak mencoba membujuk hanya saja aku yang menolak bujukannya.Seperti ketika suatu malam dia mendekat, mencoba memeluk dan menciumku dengan paksa seperti yang selama ini dia lakukan kala aku merajuk kecil. Sontak, aku berontak dan mendorongnya. Aku menghardik dengan kesal agar dia jangan memaksakan dirinya padaku."Aku bukan pelacur atau wanita yang bisa kau perkosa kapan pun. Enyahlah dari hadapanku.""Mengapa kau marah sekali, aish. Ini sudah hampir seminggu, gak takutkah kamu akan dosa menolak hasrat suami.""Kenapa tidak kau bagi saja hasrat itu kepada wanita yang masih kau cintai!" Tentu saja Mas Irsyad terkejut dan wajahnya langsung pucat. Pria itu mengigit bibir lalu bersurut mundur."Apa? Kenapa diam, Kenapa tidak kau temui mantan istrimu lalu ung

  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   160

    Tak mau terus menyiksa batinku sendiri dengan terus menguping pembicaraan Mas Irsyad dan mantan istrinya akhirnya kuputuskan untuk turun saja mengambil air minum dan kembali ke kamar.Namun sebelum aku melanjutkan langkah, kembali perasaan marahku meronta-ronta. Haruskah aku melabrak dan meneriakinya, lalu mencecarnya dengan banyak pertanyaan mengapa dia berani sekali menelepon wanita lain di tengah malam dan memberinya kata-kata yang indah. Oh Tuhan, hatiku dilema.Ingin kutahan diri tapi rasa haus seakan menusuk tenggorokan sehingga aku tidak punya pilihan.Dengan gaun tidur yang masih menjuntai ke lantai, aku berjalan ke dapur. Melihatku tiba-tiba datang pria itu terkesiap dan kaget. Dengan salah tingkah dia segera mematikan ponsel dan menyembunyikan benda itu di bawah dudukannya. Tapi sayang, aku melihatnya.Aku yang pura-pura tidak tahu apa-apa hanya berjalan dengan cuek lalu mengambil gelas dan memencet dispenser lantas kuteguk air sambil berusaha menahan diriku."Kok belum tid

  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   159

    Hal yang baru saja dia katakan memantik sebuah keheranan di hatiku. Di satu sisi dia ingin aku membiarkannya untuk berhubungan baik dengan Elsa namun sebaliknya ketika aku dan Mas Hamdan berkomunikasi dan hendak menjalin hubungan baik lagi, dia seakan sangat keberatan dan benci."Mungkinkah suamiku adalah penganut pernikahan terbuka di mana dia bebas melakukan apa saja dengan dunia dan teman wanita, sementara aku akan terjerat dan harus mematuhi semua aturan yang dibuat. Bukankah itu tidak adil?!"Alangkah arogan dirinya ketika mengatakan bahwa aku tidak boleh turut serta dalam acara aqiqah yang diselenggarakan Mas Hamdan sementara dia terus malah padaku agar bisa menemui mantan istrinya dengan berbagai alasan kurasa jika aku sudah jengah sendiri dan bosan, dia akan kutinggalkan.Kadang timbul kesesakan tersendiri di dalam hatiku, keheranan entah mengapa aku selalu gagal menjalin tali pernikahan. Apakah aku memang harus ditakdirkan punya suami ajaib yang tidak pernah sesuai dengan

  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   158

    Mungkin aktivitas romantis yang kami lakukan semalam yang membuat moodku membaik di pagi hari. Aku bangun, menyibak tirai jendela membiarkan matahari menghangatkan setiap sisi ruangan rumah. Aku beranjak ke dapur untuk menjerang air dan membuat sarapan keluarga. Selagi menunggu air mendidih luperiksa ponsel yang Alhamdulillah tidak ada notifikasi apa apa. Ya, bagiku kehadiran notifikasi selalu membuat diri ini berdebar dan cemas. Selalu, setiap kali ada yang menghubungi pasti ada masalah atau apa saja yang berkemungkinan merepotkan diri ini."Ah, andai setiap hari hidup kita seperti ini, pasti akan menyenangkan sekali," gumamku sambil menakar bubuk kopi dan gula ke dalam cangkir suami."Bunda ...." Anak anak turun lebih pagi, mereka terlihat sudah rapi degan seragam dan sunggingan senyum yang ceria. "Bagaimana malam tadi, apa kalian tidur dengan nyenyak?""Tentu, kami tidur dengan nyaman dan pulas sekali, Icha tidur bersamaku dan kami sempat membaca buku cerita dan dongeng. Oh ya

  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   157

    "Tidak perlu harus sedramatis itu, Aish, wanita itu sudah demikian tersakiti," ujar Mas Irsyad sambil menutup pintu mobilnya."Jadi kau membelanya?""Bukan begitu?""Mas ... Kalau kamu memang merasa kasihan dan sayang pada wanita itu maka tinggalkan aku dan pilihlah dia, aku tidak akan keberatan sama sekali.""Aisyah, kamu hanya salah paham.""Cukup, jangan mengulur pembicaraan dan mengulang situasi yang sama. Situasi yang pernah aku rasakan bersama Mas Hamdan, aku sudah bosan, demi tuhan, aku ingin menghindarinya," jawabku sambil beranjak masuk ke dalam rumah."Bisa kita pura pura baik baik saja setidaknya di depan Icha, kasihan anakku, dia pasti bingung ....""Aku juga tidak mau membuat anakmu bingung tapi dia pun harus diberi pengertian dan harus tahu seperti ini kondisi orang tuanya sekarang, anak itu harus menyadarinya, Mas.""Jangan terkesan memaksa " Mas Irsyad memburuku di tangga."Lebih cepat tahu lebih baik. Anak anak harus diajari dari sekarang contoh bahwa kita tidak boleh

  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   156

    Akhirnya aku dan anak tiriku berkendara satu mobil menuju rumah ibunya. Aku sebenarnya punya rencana sendiri untuk membongkar apa yang sebenarnya terjadi. Besar keyakinanku bahwa wanita itu hanya pura pura amnesia untuk meraih perhatian semua orang.Sepuluh menit kemudian kami sampai di rumah bercat cream dengan taman kecil dan pohon palem di depannya. Elsa terlihat menunggu di depan teras, senyumannya terkembang saat melihat Fortuner milik Mas Irsyad. Meski tertatih namun semangat dan visual ceria terlihat sekali di wajahnya. Melihat ibunya mendekat, Aisyah membuka pintu dan menyambut, mereka berpelukan dan hendak masuk. Alangkah terkejut Elsa saat mendapati diri ini duduk di kursi depan di dekat mantan suaminya. Raut wajahnya berubah syok dan tidak nyaman."Hai, Elsa," sapaku sambil melambai kecil, bahagia sekali melihat wanita kesal."Siapa dia Mas?"Mas Irsyad nampak ragu, tapi aku yang tidak suka mengulur waktu segera memberi tahu bahwa aku istrinya. Biasanya reaksi orang yang

DMCA.com Protection Status