Share

di sinilah

Di sinilah aku sekarang duduk berdua dengan wanita yang terus menangisi dirinya. Kami bersandar pada kursi panjang di lorong rumah sakit, menatap dinding tanpa bicara dan hanya sibuk dengan perasaan masing masing. Kulirik wanita di sisiku, dia masih mengusap netra dan kembali memilin jemarinya dengan sedih.

"Apa yang masih kamu tangisi?"

"Aku masih syok dengan keadaan Mas Hamdan, juga bingung dengan apa yang akan kulakukan besok," jawabnya lirih.

"Tidak perlu terlalu memusingkan hari esok jika kau punya keyakinan dan bersandar pada Tuhan," jawabku sambil menghela nafas dan menatap dirinya, kuucapkan kata kata itu dengan nada bicara yang datar.

"Aku pikir aku bisa mengatasi segala sesuatu dalam hidup ini ternyata semua itu tidak mudah. Aku yang menciptakan jarak diantara kalian dan karena perbuatan diri sendiri juga yang membuat keluarga Mas Hamdan menjauh."

"Kesalahan bisa luntur dengan permintaan maaf dan pengampunan. Masalah akan hilang jika dihadapi dan dicarikan solusi bukannya di
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status