Share

kuambil alih

Mungkin karena merasa tidak ada yang perlu dibahas lagi, daripada hanya duduk dalam diam dan saling memandang, akhirnya mereka memutuskan pergi.

"Kalau begitu kami pulang, ya, Aisyah?"

pamit Mas Hamdan kepadaku.

"Ya ... silakan. Tapi dengar Mas jangan lupa pembagian waktu yang akan kau habiskan bersamaku dan dengannya. Mungkin aku harus mengambil jatah empat hari karena kita harus membimbing anak dan menghabiskan waktu dengan mereka. Tapi karena kau pengantin baru yang harus bulan madu ... aku akan memaklumi kau ingin tinggal lebih lama dengan Maura. Pergilah, keberadaan kalian di sini juga membuatku risih," ungkapku.

Mas Hamdan mengangguk dan mengajak istri barunya menjauh dariku, mereka berjalan beriringan menuju pintu sambil saling menggenggam tangan.

Melihat kemesraan itu aku hanya bisa tertawa sinis,

"Hah, mau keluar saja bergandengan, berlebihan sekali," gumamku.

Mungkin benar aku iri, tapi perasaan yang dominan lebih kepada jijik.

"Saya tidak mengira, bahwa Mbak Aisyah a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status