Share

kusidang

Siang hari aku kembali dari rumah mertua, ku buka pintu kalau mengedarkan pandanganku pada rumah yang memiliki banyak jendela kaca dan desain interior kayu klasih yang dibuat sehangat mungkin. Ada sofa besar, karpet bulu di ruang keluarga sebuah perapian dan TV besar melengkapi suasana kami membangun kebahagiaan keluarga.

Kututup kembali pintu, suaranya menggema, memantul ke dinding merefleksikan suasana yang memiliki sensasi ketakutan tersendiri.

Semuanya sepi dan kesepian itu terasa menusuk di dalam dada ini. Pukul 12 lewat dua puluh siang anak-anak belum kembali dari sekolah mereka, jadi kuputuskan untuk pergi berwudhu dan membentangkan sajadah menunaikan salat zuhur.

Selepas salat, banyak kuucapkan istigfar dan doa memohon pengampunan atas sikapku pagi tadi pada dua pasangan pengantin baru yang berbahagia.

Sebenarnya dari lubuk hati terdalam aku bukanlah tipe wanita kejam dan suka cari masalah seperti tadi, tapi tidak tahu mengapa, hati ini tergerak untuk membalaskan dendam d
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status