Home / Rumah Tangga / Maafkan Aku Telah Mendua / Bab 186 Akhirnya Bu Tika Tahu

Share

Bab 186 Akhirnya Bu Tika Tahu

Author: Aira Tsuraya
last update Last Updated: 2025-02-12 13:00:46

“Asyik!! Akhirnya aku gak telat, kan?” seru Zafran kegirangan.

Fakhri hanya mengulum senyum mendengar celoteh Zafran. Sesekali ia melirik Zafran melalui kaca spion di depannya. Bocah laki-laki itu terus mengulas senyuman sepanjang perjalanan ini. Berbanding terbalik dengan wanita cantik yang duduk di sebelah Fakhri.

Aina hanya diam, duduk bersandar sambil melipat tangan di depan dada. Sementara matanya sibuk menatap kesibukan di luar sana. Fakhri melihat Aina dari sudut matanya. Meski Aina terlihat jutek hari ini, tapi ia masih tampak cantik di mata Fakhri.

“Kamu ada urusan apa ke sekolah Zafran?” Tiba-tiba Fakhri bertanya memecah keheningan mereka.

Aina menoleh sekilas dan berkata tanpa melihat Fakhri.

“Biasa, Mas. Mau konsultasi dikit.”

Fakhri tidak berkomentar, tapi kepalanya sudah mengangguk.

“Nanti kamu langsung pulang saja, aku bisa naik taxi online.”

“Eng … jan

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (3)
goodnovel comment avatar
nzahirah097
cepat2 buat test DNA ......
goodnovel comment avatar
Dessy Maya Shanty
ditunggu lanjutan'y thuorrr....
goodnovel comment avatar
Rina Mariana
Makin seru Bikin greget aja
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 187 Amarah Calon Mertua

    “Iya, Tante. Aina memang mantan istri saya,” sahut Fakhri.Aina sangat terkejut mendengar jawaban Fakhri. Ia membalikkan badan dan menatap Fakhri dengan mata membola. Fakhri hanya diam dan tak melepas pandangannya dari Aina. Sementara Bu Tika tampak tercengang, bahkan Damar yang berdiri di sebelahnya diam tak bersuara.“Bukannya istrimu Wulan, Fakhri. Kenapa ---”“Saya rasa Tante bisa tanya ke Damar. Dia tahu apa yang terjadi di antara saya dan Aina,” potong Fakhri dengan cepat.Bu Tika seketika melihat Damar. Wajah wanita paruh baya itu tampak tegang. Matanya menyalang tajam ke Damar. Damar hanya diam menundukkan kepala tak berani membalas tatapan ibunya.“Mama tunggu penjelasanmu di rumah, Damar!!”Tiba-tiba Bu Tika berkata seperti itu sambil berlalu lebih dulu. Tidak ada sepatah kata keluar dari bibir Damar, tapi kepalanya sudah mengangguk. Baru beberapa langkah, Bu Tika menghentikan kakinya

    Last Updated : 2025-02-13
  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 188 Mantan Suami versus Calon Suami

    “Mama mohon jangan kamu tunda lagi!!” tandas Bu Tika.Seketika senyum terkembang di raut manis Damar. Damar langsung berhambur memeluk ibunya. Bu Tika membalas pelukannya sambil sesekali mengecup wajah Damar.“Mama suka Aina. Mama juga suka Zafran. Apapun statusnya dulu, Mama tak peduli. Toh, pada akhirnya dia memilih kamu.”Damar kembali tersenyum menganggukkan kepala sambil menatap Bu Tika penuh kasih.“Biar Mama yang bicara dengan Tante Rahma agar Fakhri mengikhlaskan Aina. Mama yakin Fakhri akan menuruti apa kata ibunya.”Lagi-lagi senyum kemenangan terlihat di raut manis Damar. Ia senang pada akhirnya Bu Tika mau menerima Aina sepenuhnya. Kini tinggal Damar kembali menyakinkan Aina. Dia tidak mau Aina berpaling darinya.Baru satu bulan lebih ia tinggal, Fakhri sudah beraksi dengan cepat. Rasanya dia memang harus membicarakan hal ini dengan Fakhri. Bukankah pria itu sudah berjanji akan mundur teratur s

    Last Updated : 2025-02-13
  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 189 Damar yang Panik

    “Yups, benar sekali. Kenapa juga kamu tampak kaget begitu? Apa Wulan tidak memberitahumu?” tanya Fakhri.Damar semakin terkejut mendengar pertanyaan Fakhri. Sementara Fakhri tersenyum masam sambil menggoyangkan kakinya. Mata pria tampan itu tak sedikit pun lepas dari Damar.“Aku tahu kamu mengenalnya dengan baik. Bukankah kamu juga pernah mengantarnya pulang saat Wulan mabuk.”Lagi-lagi ekspresi panik terlihat di wajah Damar. Ia terlihat gugup dan buru-buru menghindar dari tatapan Fakhri. Tentu saja reaksi Damar membuat Fakhri curiga. Namun, kali ini bukan hubungan Damar dengan Wulan yang ingin dia bicarakan.Fakhri berdecak, kemudian tiba-tiba bangkit dari duduknya. Ia menepuk tangannya berulang sambil tersenyum menatap Damar.“Aku rasa sudah cukup pembicaraan kita hari ini. Jadi, asal kamu tahu. Mulai hari ini kita bersaing mendapatkan Aina.”Damar mendongak, membuat mata mereka beradu. Fakhri membalas t

    Last Updated : 2025-02-13
  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 190 Bangkai yang Tersembunyi

    “Test DNA?” ulang Damar.Pria manis itu melebarkan matanya dan mengawasi Aina dengan saksama. Aina tersenyum sambil menganggukkan kepala.“Iya. Bukannya kamu pernah bilang akan melakukan test DNA tempo hari. Saat itu, aku menolaknya karena aku berpikir tidak perlu. Namun, sekarang aku berpikir ada baiknya melakukan test DNA.”Damar belum bersuara hanya jakunnya yang naik turun menelan saliva. Sebisa mungkin ia meredam debaran di dadanya yang terus menggebu. Andai saja Aina tahu apa yang sedang terjadi padanya saat ini.“Aku … aku akan membayar biayanya, jika kamu keberatan,” imbuh Aina.Damar sontak terperanjat kaget, matanya kembali membola. Kemudian dengan gerak cepat dia menggelengkan kepala.“Enggak, Aina. Aku sama sekali gak keberatan. Hanya saja kenapa kesannya kamu tiba-tiba melakukannya.”Aina terdiam, menunduk sekilas sambil melirik sandwich miliknya. Sebenarnya, usai pem

    Last Updated : 2025-02-14
  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 191 Bukti Baru

    “Tepat sekali. Damar yang selalu rutin mentransfer sejumlah uang ke rekening Wulan yang ini,” ucap Robby.Fakhri terdiam, matanya kembali mengamati nominal angka yang tertera di sana. Jumlahnya selalu sama setiap bulan dan dilakukan rutin selama dua tahun belakangan ini. Alis Fakhri mengernyit mencoba mengingat, apa Wulan melakukan kerja sama dengan Damar?Setahu dia, Wulan tidak pernah melakukan hal itu. Kalaupun ada kerjasama pasti pembayarannya masuk ke rekening perusahaan. Selain itu, nominal sebesar itu tidak ada di daftar manipulasi data yang dilakukan Wulan. Itu artinya ada sesuatu yang disembunyikan Wulan darinya selama ini.“Aku tidak pernah tahu tentang hal ini, Rob.”Robby tersenyum sambil menganggukkan kepala. “Itulah sebabnya aku ke sini, Fakhri.”“Tempo hari saat kamu bertanya tentang Damar yang mengantar Wulan mabuk pulang. Sudah aku tanyakan ke anak buahku dan ternyata memang mereka hang out

    Last Updated : 2025-02-14
  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 192 Perselisihan Dua Ibu Mertua

    “Apa itu penting, Tika?” sahut Bu Rahma. Wanita paruh baya itu awalnya terkejut dengan pertanyaan Bu Tika. Namun, ekspresi wajah Bu Rahma berubah tenang bahkan bisa berkata sesantai itu. Malah kini tampak asyik menikmati makan siangnya kembali. Bu Tika masih terdiam, bibirnya terkatup dengan wajah tegang menatap Bu Rahma. “Aku tidak mempermasalahkan masa lalu Aina. Aku sudah menyukainya begitu juga Damar. Yang jadi masalah adalah Fakhri.” Sontak Bu Rahma terkejut, meletakkan sendok garpu dan menatap Bu Tika dengan ekspresi bingung. “Fakhri? Memangnya ada apa dengan Fakhri?” Bu Tika berdecak sambil menarik napas panjang. Bu Rahma melihat kekesalan di wajah kerabatnya ini. Bu Rahma tahu akan ke arah mana pembicaraan mereka nantinya, tapi dia hanya diam, pura-pura mengikuti alurnya. “Fakhri meminta Aina rujuk. Apa dia lupa kalau sudah punya Wulan? Lalu apa dia juga lupa apa yang telah dia lakukan pada Aina selama ini?” Bu Tika memang belum tahu jika Fakhri sudah bercerai dengan Wu

    Last Updated : 2025-02-14
  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 193 Bertemunya Sekutu

    “Masalah? Aku rasa masalahku lebih besar, Damar,” jawab Wulan.Damar terdiam, mendengkus kesal sambil menatap Wulan dengan tajam. Kepalanya menggeleng dengan wajah amarah memandang Wulan.“Ini tidak sesuai dengan perjanjian kita, Wulan.”Wulan mendongak, matanya melebar membalas tatapan Damar yang penuh amarah.“Tidak sesuai apanya? Kamu sebentar lagi akan menikah dengan Aina. Kamu akan hidup bahagia dengannya. Sedangkan aku. Aku harus mendekam di penjara. Harusnya aku yang menuntutmu, Damar.”Damar tidak menjawab pernyataan Wulan. Dia hanya diam sambil melihat wanita cantik di depannya ini.“Aku rasa kamu yang beruntung dan aku yang sial. Aku diceraikan Mas Fakhri, kehilangan harta bendaku dan yang paling penting aku juga kehilangan Alex.”Damar mendengkus sambil menggelengkan kepala.“Jadi kamu selingkuh dengan bocah ingusan itu dan Fakhri mengetahuinya, begitu?”

    Last Updated : 2025-02-15
  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 194 Bukan Sebuah Kesengajaan

    “Fakhri, ada apa?” tanya Bu Rahma.Wanita paruh baya itu terkejut saat Fakhri tiba-tiba teriak memanggil nama Zafran. Fakhri tidak menjawab hanya menggelengkan kepala sambil menyimpan ponselnya.“Gak tahu, Bu. Aku … aku ke rumah Aina dulu.”Tanpa menunggu jawaban dari Bu Rahma, Fakhri sudah berlalu pergi. Suara deru mobilnya terdengar menjauh dari rumah. Bu Rahma hanya diam memperhatikannya. Padahal baru saja ia hendak meminta Fakhri makan malam lebih dulu.Selang beberapa saat, Fakhri sudah turun dari mobil. Usai memarkir mobilnya dengan rapi, ia berlarian masuk ke dalam rumah Aina. Fakhri langsung terperangah kaget saat melihat Zafran sedang duduk bersimpuh di lantai sambil mencoba membangunkan Bu Hani.“Zafran, Nenek kenapa?” tanya Fakhri.Zafran mendongak, wajahnya tampak lega saat melihat kedatangan Fakhri.“Gak tahu, Yah. Tiba-tiba Nenek pingsan.”Fakhri berlutut, tur

    Last Updated : 2025-02-15

Latest chapter

  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bonus Bab

    “Saudari Wulan Ariani terbukti bersalah telah melakukan penggelapan uang perusahaan … .” Hari ini adalah hari pembacaan keputusan sidang untuk Wulan. Semua bukti yang terkumpul untuk kejahatan yang dilakukan Wulan sama sekali tidak disangkal dan Wulan mengakuinya. Bahkan dia juga mengaku telah menukar bayi Fakhri dan Aina serta menjebak Aina dengan memberi minuman obat perangsang. Fakhri yang ikut hadir di sana hanya diam mendengarkan. Sesekali ia melirik Wulan yang duduk di kursi pesakitan. Wulan sudah jauh berbeda. Wajahnya tidak secantik dulu, rambut indahnya juga tampak ditata dengan asal apalagi kini tubuhnya semakin kurus tidak seksi seperti dulu. Kalau boleh jujur, Fakhri kasihan melihatnya. Aina yang duduk di samping Fakhri hanya diam. Ia sadar siapa yang sedang diperhatikan suaminya saat ini. Aina tidak berkomentar dan terus memperhatikan Fakhri. “Kamu mau menemuinya?” Tiba-tiba Aina bertanya usai pembacaan keputusan berakhir. Fakhri menghela napas dan melihat Aina.

  • Maafkan Aku Telah Mendua   Extra Bab

    “Udah, Mas. Mau sampai berapa kali kamu melakukannya?” dumel Aina.Ia berkata sambil menyingkirkan wajah Fakhri yang menempel di dadanya. Fakhri terkekeh sambil terus mendaratkan beberapa kecupan di sana. Ia sama sekali tidak mau melepas pelukannya ke Aina.“Memangnya kamu lupa, kalau Ibu bersama Zafran dan Ryan minta oleh-oleh adik. Makanya aku berusaha mewujudkannya.”Aina berdecak, sambil menyelipkan rambut ke belakang telinga. Fakhri sudah mengangkat kepalanya dan kini duduk bersandar di samping Aina.“Iya, aku tahu. Namun, ini sudah sore, Mas. Kita bahkan melewatkan makan pagi dan makan siang. Aku laper.”Fakhri mengulum senyum saat melihat ekspresi Aina. Kalau mau jujur dia juga sudah merasa lapar. Namun, rasanya Fakhri tidak mau kehilangan satu momen pun dengan Aina.“Ya sudah, aku pesan makanan dulu.”Fakhri membalikkan tubuhnya dan bersiap meraih telepon yang ada di nakas. Namun

  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 325 Happy End

    BRAK!!!Pintu kamar tertutup dan Fakhri hanya diam melongo berdiri di depannya. Matanya mengerjap berulang saat menyadari jika dirinya sudah berada di luar kamar.“Fakhri!! Kamu ngapain di sini?” seru Bu Rahma.Wanita paruh baya itu terkejut saat melihat putranya berdiri di depan pintu kamar dengan ekspresi wajah bingung. Fakhri menoleh sambil menghela napas panjang.“Istriku baru saja disabotase Zafran dan Ryan, Bu.”Sontak Bu Rahma terkekeh mendengar aduannya.“Sudah, biarin saja. Toh, kamu tadi siang sudah melakukannya. Lagian besok kalian sudah berangkat untuk honeymoon. Jadi biarkan anak-anak bersama bundanya malam ini.”Fakhri menghela napas panjang sambil menganggukkan kepala. Untung saja, tadi siang dia sudah melakukan pemanasan tiga ronde dengan Aina, kalau tidak pasti sangat kesal malam ini.“Apa mau ditemani Ibu tidur, Fakhri?” Tiba-tiba Bu Rahma bersuara dengan menggod

  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 324 Rebutan Bunda

    “Fakhri!! Kamu ke mana aja? Dari tadi Ibu telepon gak diangkat!” Suara Bu Rahma langsung terdengar di telinga Fakhri.Fakhri menguap lebar sambil mengucek matanya. Usai ijab kabul di KUA, harusnya Fakhri bersama Aina merayakan resepsi dan tasyakuran di rumah Bu Rahma. Namun, Fakhri malah sengaja mengajak Aina pulang ke rumah baru mereka dan menikmati malam pernikahan lebih awal.“Aku ngantuk, Bu,” jawab Fakhri sambil menguap.“Ngantuk? Memangnya kamu di mana? Kenapa juga Pak Udin gak balik ke rumah?”Pak Udin adalah sopir Fakhri yang baru dan kebetulan tadi Fakhri menyuruhnya untuk istirahat. Sepertinya Pak Udin menurut perintahnya.“Banyak tamu mencari kamu dan Aina. Mereka pengen ketemu, Fakhri.”Fakhri menghela napas panjang. Dari awal, Fakhri dan Aina memang tidak mau melakukan perayaan. Toh, ini bukan pernikahan pertama mereka. Hanya Bu Rahma saja yang telah mengundang para tamu hingga mer

  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 323 Hari Bahagia

    Rabu pagi, satu minggu kemudian tampak kesibukan di rumah Bu Rahma. Wanita paruh baya itu tampak berjalan mondar mandir dari ruang tamu ke kamar Fakhri. Wajahnya terlihat gelisah saat melihat pintu kamar Fakhri masih tertutup rapat.“Ryan, Zafran, coba periksa ayahmu!! Kenapa dari tadi belum keluar? Nenek takut kita datang terlambat ke KUA,” ujar Bu Rahma.Hari ini memang hari pernikahan Fakhri. Sesuai permintaan Aina, mereka akan melakukan jiab kabul di kantor KUA. Setelahnya akan mengadakan tasyakuran dan resepsi sederhana di rumah Bu Rahma.Sebenarnya Bu Rahma ingin merayakan pernikahan kedua putranya ini dengan meriah, tapi Aina dan Fakhri menolaknya. Mereka tidak mau lelah, bahkan sehari setelahnya akan melakukan perjalanan keluar negeri untuk honeymoon.“Iya, Nek!!” Ryan dan Zafran menjawab berbarengan.Mereka berjalan beriringan menuju kamar Fakhri. Baru saja Ryan hendak mengentuk pintu kamar Fakhri, tiba-tiba handel

  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 322 Penebusan Wulan

    “TUNGGU!!! STOP!!! Jangan bilang kamu mau mencabut gugatanmu ke Wulan!!” sahut Robby.Rini yang mendengar ucapan Robby tampak terkejut. Hal yang sama juga ditunjukkan Fakhri, sayangnya Robby tidak bisa melihat reaksinya kali ini.“HEH??? Mencabut gugatan ke Wulan? Siapa juga yang mau mencabut gugatan?” ucap Fakhri.Sontak helaan napas panjang keluar dengan kasar dari bibir Robby, bahkan pria bermata sipit itu sudah mengurut dadanya.“Lalu kamu mau minta tolong apa tadi?”Fakhri mendengkus sambil melirik interaksi Aina bersama Zafran dan Ryan di ruangannya.“Aku mau minta tolong kamu percepat pernikahanku.”Kini berganti Robby yang terkejut, mata sipitnya melebar usai mendengar permintaan Fakhri.“Bukannya tinggal dua minggu lagi. Kenapa mau dipercepat lagi?”Fakhri tersenyum sambil menyembunyikan wajahnya. Ia berdiri dan menjauh dari Aina serta kedua putranya. F

  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 321 Keyakinan Rini

    “Sayang … kok kamu ngomong gitu?” tanya Fakhri.Aina tidak menjawab, malah kini yang berganti menundukkan kepala. Dia paham hanya wanita kedua yang datang ke hati Fakhri. Meski pada akhirnya Fakhri lebih memilihnya, tapi setidaknya ada kenangan indah antara Fakhri dan Wulan.“Aku sama sekali gak bermaksud akan membahas ke arah sana. Aku sudah tidak mencintainya. Aku hanya sekedar memberitahumu mengenai keadaan Wulan.” Fakhri menambahkan kalimatnya dan terkesan sedang membuat pembelaan.Aina menghela napas panjang sambil mengangkat kepalanya. Matanya bertemu dengan netra coklat Fakhri dan terdiam untuk beberapa saat.“Aku juga sama sekali gak masalah jika kamu mengenang momen dengannya. Dia cinta pertamamu, bagaimanapun ada kenangan indah antara kamu dan dia. Bisa jadi itu yang membuatmu melankolis seperti ini.”Suara Aina terdengar datar, tidak tertangkap dia sedang sedih apalagi cemburu. Hanya saja Fakhri

  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 320 Penyesalan Wulan

    “Sialan!! Bangsat!! Jadi kamu yang menyebabkan kecelakaanku?” sergah Wulan.Damar tersenyum sambil berdiri menjauh dari sisi brankar. Wajah Wulan sudah merah padam dengan bunyi gigi yang saling beradu belum lagi tangannya yang sudah mengepal seakan hendak melayangkan sebuah pukulan ke Damar.“Kalau iya, kenapa? Kamu ingin membalasku, Wulan?”Tidak ada jawaban dari Wulan. Ia duduk bersandar ke bantal dengan dada kembang kempis mengolah amarah dan wajah yang semakin merah.“Bukankah kamu juga yang telah menabrakku tempo hari hingga membuatku tak berdaya.”Wulan membisu dan buru-buru memalingkan wajah.“Aku rasa kita sudah impas, Wulan. Aku akan mencabut gugatanku dan melupakan semua. Sayangnya, kamu tidak bisa melakukan hal yang sama seperti aku.”Wulan belum menjawab, tapi wajahnya sudah meredup bahkan tatapan matanya tampak sayu. Dengan sendu Wulan menatap kaki kanannya yang kini dibabat

  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 319 Kunjungan Sahabat

    “APA!!! Mama mau bunuh diri?” seru Devi.Amar yang duduk di sebelah Devi tampak terkejut. Tanpa banyak bertanya, ia langsung menjalankan mobilnya meninggalkan rumah Fakhri lebih dulu. Fakhri yang berada di dalam mobil mengabaikannya. Bisa jadi Amar dan Devi punya kepentingan lain yang harus dilakukan.Selang beberapa saat Devi dan Amar sudah tiba di rumah sakit tempat Bu Vita dirawat. Wanita paruh baya itu tampak tergolek lemah di atas brankar dengan kedua pergelangan tangannya di babat perban.Devi baru saja dijelaskan oleh perawat yang bertugas jika Bu Vita berusaha mengakhiri hidupnya dengan menyayat pergelangan tangan menggunakan pecahan cermin di kamarnya. Bu Vita shock saat tahu kenyataan tentang Wulan.“Memangnya siapa yang memberitahu keadaan Kak Wulan ke Mama? Bukannya hanya kita yang diberitahu dokter,” gumam Devi.Ia seolah sedang berbicara pada dirinya sendiri. Amar yang berdiri di sebelahnya hanya diam sambil menatap Bu Vita dengan iba.“Sebenarnya beberapa saat yang lalu,

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status