Share

Hilang

“Abang?”

“Iya ini Abang, Ra...”

“Abaaang...hiks...hiks...hiks...” Aura berhamburan memeluk Rendra sambil terisak, mencari perlindungan dari suatu trauma yang sedang di membelenggunya.

Tangis pilu Aura sungguh menyayat hati Rendra, sambil mengusap rambut Aura yang basah karena keringat, Rendra tidak segan mengecup puncak kepala Aura berkali-kali.

Putra mahkota konglomerat Gunadhya itu bingung harus berkata apa untuk menenangkan Aura.

Dia memang tidak pandai berkata-kata percis sang Papa.

Jadi yang dia lakukan adalah membawa Aura kembali berbaring di atas ranjang sambil memeluk tubuh Aura yang masih bergetar.

Perlahan tangan Rendra mengusap lembut punggung Aura dan selalu berhasil membuat Aura tenang.

Aura berhenti menangis, jantung Aura pun kembali berdetak normal tidak seperti ketika tadi pertama kali Rendra memeluknya.

Rendra sampai dapat merasakan jantung Aura yang menggedor rongga dadanya saat pertama kali dada mereka menempel.

Masih mengelus punggung Aura yang nampakny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status