Share

Rasa Bahagia Seorang Ayah

“Abang enggak kerja?” Aura bertanya setelah suaminya mengantar George dan Robert hingga pintu.

Rendra membalikan tubuh kemudian berjalan mendekat ke arah ranjang sambil menggelengkan kepala sekilas.

Lalu duduk di sisi ranjang menghadap Aura yang sudah menegakan punggungnya bersandar pada kepala ranjang yang dibuat tegak.

“Abang nemenin kamu sampai mami dan papi datang,” sahut Rendra sambil mengangkat tangan menyentuh kening Aura yang membiru lalu mengusap lembut dengan ibu jarinya.

“Mami sama papi udah tau?” tanya Aura.

Rendra menjawab dengan anggukan kepala kemudian terdengar ringisan Aura meringis.

“Sshhh....”

“Sakit?” tanya Rendra seraya menjauhkan tangannya dari kening Aura.

Seharusnya tidak perlu ditanya karena sudah jelas warna biru tadi malam itu kini sudah berubah ungu dan tentunya pasti terasa sangat sakit.

“Enggak,” kata Aura berbohong.

“Ya Tuhan, Ra...apa engga bisa kamu ngeluh saja sekali ini sama Abang,” batin Rendra getir.

“Muka Aura jelek banget ya, Bang?” c
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status