Beranda / Pernikahan / Maaf, Aku Pantang CERAI! / Sentuhan Pertama Yang Mendebarkan.

Share

Sentuhan Pertama Yang Mendebarkan.

Penulis: Winarsih_wina
last update Terakhir Diperbarui: 2023-01-03 21:32:14
Maaf, Aku Pantang Cerai! (72)

"Kau yang melakukannya sendiri, Lang?"

Alea semakin lemas saat melihat Erlangga mengangguk. Airmata tumpah membasahi pipi Alea, dia semakin ingin tau beban yang selama ini di sembunyikan Erlangga.

"Tapi kenapa, Lang? Kau punya segalanya yang tak aku dan Wisnu miliki. Harta, tahta dan wanita semua ada dalam gengamanmu, meski untuk wanita kau sendiri yang menolaknya. Kenapa masih ada rasa tak puas hati, hingga kau menyakiti diri sendiri?"

Alea menatap Erlangga yang kini memejamkan mata. Entah apa yang dia pikirkan saat ini, sedangkan Alea masih menunggu pria itu membuka mulutnya.

"Cinta dan kasih sayang. Itu yang tak aku miliki, Al. Hidupku seperti milik orang lain, tak ada hak untuk menikmatinya, tapi sejak mengenalmu aku ingin di cintai dan di sayangi. Meski akhirnya kau juga memilih pria lain untuk kau cintai."

Alea terpaku mendengar ucapan Erlangga. Jauh dalam hatinya dia masih bingung dengan semua yang di katakan oleh Erlangga.

"Sejak umur sepuluh tahun
Winarsih_wina

Kira-kira dapatkan mama Erlangga memberikan restunya pada Alea. Yuk Klik tanda vote kak. agar bisa tetap eksis di aplikasi, jangan lupa baca juga cerita saya yang lainnya. 1. ISTRIKU MINTA CERAI SETELAH AKU TAGIH HUTANGNYA (Tamat) 2. KUNCI BRANGKAS RAHASIA SUAMIKU(tamat)

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Bertemu Mantan Ibu Mertua.

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (73)"Assalamualaikum Mas, maaf baru bisa datang menjenggukmu. Aku datang bersama putra kita, Aska Wisnu Erlangga nama pemberian Erlangga untuk anak kita. Maaf mas aku akan menikah dengan pria yang kau pilihkan untukku, jangan mencemaskan kami lagi, ada Erlangga yang akan menjaga kami menggantikanmu. Terima kasih atas semua yang kau berikan padaku selama kita menikah, dan juga hadiah terindah yang kau tinggalkan akan aku jaga sebaik mungkin."Alea menyentuh batu nisan Wisnu. Setelah membersihkan rumput liar di atas makam dia lalu berdoa, kemudian lanjut mencium nisan Wisnu seolah itu kening sang suami. Tanpa menyadari seseorang menatapnya penuh kebencian, siapa lagi kalau bukan Bu wastika mantan mertuanya.Semua yang telah dia alami ternyata tak membuatnya sadar sama sekali. Dia masih menyalahkan Alea atas semua yang telah terjadi."Ingat juga kau pada makam suamimu. Setelah bahagia bersama pria selingkuhanmu itu, aku dengar kau akan menikah, apa pria itu juga

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-04
  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Pernikahan

    Maaf, Aku Pantang CERAI! (74)Pernikahan baru saja selesai. Kini Alea dan juga Erlangga sudah berada di kamar hotel yang mereka sewa untuk acara resepsi, Alea sudah berada di kamar mandi untuk membersihkan diri, sedangkan Erlangga sudah menunggu karena dia duluan mandi.Erlangga sedikit heran saat tau Alea cukup lama berada di kamar mandi. Dia menduga mungkin Alea masih gugup karena ini malam pertama mereka, tanpa mengetahui kalau Alea tengah gundah gulana.Tok ...tok ...tok ...."Al, sudah lama banget keluar yuk."Erlangga mengetuk pintu dengan pelan. Agar istri segera keluar dari kamar mandi, untung tak lama Alea keluar, namun wajahnya terlihat tak biasa membuat Erlangga sedikit heran."Maaf Mas, kita tunda dulu ya malam pertamanya. Aku sedang datang bulan."Lirih terdengar suara Alea, namun cukup untuk membuat Erlangga terkejut. Meski kecewa namun Erlangga mencoba untuk tenang, karena itu hal yang terjadi bukan keinginan Alea juga."Tidak apa-apa, aku bisa kok menunggu sedikit lagi.

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-05
  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Di Awasi Orang Asing.

    Maaf, Aku Pantang CERAI! (75)"Al!""Um, ada apa?"Alea mengulurkan kepala dari dapur. Menunggu Erlangga turun membawa Aksa putranya. Saat ini dia sedang menyiapkan sarapan untuk suaminya."Nanti siang bawa makanan ke kantor, kita makan siang bareng. Sepertinya aku tak bisa makan siang keluar, banyak banget kerjaan."Alea tak langsung menjawab, dia hanya meletakkan piring berisi nasi goreng seafood. Melihat nasi goreng buatan Alea, Erlangga terlihat menelan air liur. Sejak menikah tujuh hari yang lalu, perutnya benar-benar di manjakan oleh masakan istrinya."Ada apa? Perutmu sakit atau ada yang tak enak di badanmu?"Alea menatap Erlangga yang sedang membelai perutnya. Pria itu tersenyum sembari meraih piring berisi nasi goreng, tentu setelah meletakkan Aska di Strollernya."Sepertinya aku harus rajin olahraga, kalau tidak roti sobek ini akan berganti menjadi tumpukan lemak. Aku tak mau terlihat seperti om-om."Alea mendengus kesal mendengar ucapan Erlangga. Dia mencemaskan kesehatan su

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-06
  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Kecemburuan Alea.

    Maaf, Aku Pantang CERAI!(76)Alea baru saja masuk pintu kantor Erlangga. Saat terdengar bisik-bisik para pegawai wanita, sepertinya mereka pegawai baru karena tak ada yang Alea kenal."Iya, cakep banget tuh pak Erlangga. Sayang dia sudah menikah dengan janda pula, kalau pak Erlangga mau aku rela kok naik ke ranjangnya, tak apa jadi yang kedua asal perhatian dan cinta jadi nomor satu. Secara kan aku gadis bedalah dengan janda anak satu itu."Alea berhenti mendorong stroller Aska. Kupingnya berdenging saat mendengar kata-kata tak sopan itu, entah kenapa emosinya naik ke ubun-ubun, karena wanita itu membicarakan dirinya dan juga Erlangga."Kalian berdua!"Alea berteriak cukup kuat. membuat beberapa orang berhenti bergerak hanya untuk melihatnya. Wanita itu terlihat sangat marah namun tak ada yang perduli, begitu juga dengan wanita tak tau malu yang tadi menggunjingkan dirinya dan juga Erlangga.Melihat sikap kedua wanita itu yang tak memperdulikan dirinya. Amarah Alea semakin meningkat de

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-07
  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Jatuh Pingsan.

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (77)Alea mencoba melepaskan gengaman tangan Erlangga, tapi pria itu justru membawanya duduk di sofa. Erlangga lalu meminta Dani untuk memeriksa CCTV, mereka terkejut saat mendengar pembicaraan kedua wanita yang bertemu Alea di lantai bawah."Kau dalam mode cemburu rupanya."Alea merasa tercekik saat mendengar ucapan Erlangga. Dani yang melihat keadaan yang aneh itu segera pamitan, dia memilih mengurus kedua pegawai baru yang tadi menyinggung istri bosnya."Cemburu? Aku rasa hubungan kita tak akan pernah mengenal kata cemburu, Lang. Kau harus ingat pernikahan ini hanya untuk memenuhi wasiat mas Wisnu, jadi kau tak perlu takut aku cemburu."Alea meraih rantang berisi makan siang Erlangga. Menyusun semua yang dia bawa ke atas meja, tanpa dia sadari Erlangga berdiri lalu melangkah menuju meja kerjanya. Wanita itu mengerutkan kening melihat Erlangga yang mulai sibuk dengan kerjaannya."Dia ngambek rupanya. Aku kira dia sudah dewasa ternyata masih kekanak-kanakan,"

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-08
  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Ketakutan Alea.

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (78)"Al, bangun dong. Jangan membuatku takut."Erlangga berusaha membangunkan Alea yang masih pingsan. Memberinya minyak kayu putih di perut sang istri, lalu mengoleskan minyak kayu putih itu ke hidung Alea. Usahanya terlihat berhasil karena tak lama Alea mulai mengerakkan tubuhnya.Erlangga terlihat senang melihat Alea sudah bisa membuka mata. Wanita itu memijit kepalanya yang masih terasa pusing, hingga tiba-tiba dia terlihat panik mencari sesuatu."Kau mencari apa, Al?"Bukannya menjawab pertanyaan Erlangga. Alea justru berusaha bangun, membuat Erlangga terkejut karena Alea terlihat limbung. Pria itu buru-buru menangkap tubuh istrinya sebelum jatuh ke lantai."Aska, dimana anakku?"Erlangga terkejut melihat reaksi Alea. Wanita itu terlihat takut saat menyebut nama bayinya, bayi yang baru saja dia lahirkan beberapa bulan yang lalu."Ada, dia baik-baik saja. Sekarang kau tenang dulu duduklah di sini, minum teh hangat ini agar perutmu terasa enak."Erlangga be

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-10
  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Gagal Lagi Malam Pertama.

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (79)"Alea!"Brak ....Terdengar pintu terbuka dengan sangat kencang. Alea hanya melirik Erlangga yang tersengal menarik napas, sepertinya pria itu berlari saat naik tangga ke kamar mereka."Tetap di tempatmu, Lang. Jangan bergerak mendekat, jika tidak aku bisa kehilangan kendali."Tanpa dosa Alea membuka handuk di tubuhnya, lalu memakai daster yang dia siapkan tadi sebelum mandi. Dia bahkan tak perduli meski melihat Erlangga menatapnya nanar. Saat ini dia hanya ingin segera mengetahui, apa sebenarnya yang di sembunyikan Erlangga."Apa ada yang kau sembunyikan dariku, Lang? Apa yang tak aku ketahui tentang mas Wisnu?"Erlangga terkejut mendengar pertanyaan Alea. Dia tak mengerti, tapi otaknya benar-benar tak bisa di buat untuk berpikir, saat ini otaknya hanya mengingat tubuh istrinya yang tadi nyaris telanjang. Malangnya dia tidak berani menyentuhnya karena saat ini Alea sedang marah, entah karena apa."Nanti kita bicara lagi. Saat ini aku harus pergi ke kamar

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-12
  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Kesalahpahaman Lagi.

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (80)Setelah perjuangan panjang, menjelaskan alasan dia belum bisa melayani Erlangga. Akhirnya Elea bisa bernapas lega, meski Erlangga sempat merajuk karena Alea membohongi dirinya, soal datang bulan agar tak melakukan malam pertama. Sebuah janji yang akhirnya membuat pria itu luluh " Malam Pertama yang tak akan terlupakan" Alea mendesah resah. Sebab malam ini mau tidak mau dia harus menunaikan janji yang dia buat sendiri."Ish ...bodoh. Buat apa juga aku janji seperti itu, sekarang aku tak bisa mundur lagi."Alea menatap cermin yang memantulkan sosok tubuhnya yang terbalut lingerie warna merah. Baju kurang bahan itu hanya sedikit menutupi dada dan juga daerah intimnya, perlahan dia kembali menutup lingerie itu dengan kimono. Grogi menunggu pria yang sudah sah menjadi suaminya masuk ke kamar."Sudah jam sembilan dan dia belum pulang juga. Katanya ada urusan di luar hingga tak makan malam di rumah, tapi urusan apa jam segini belum kelar juga?"Alea mendesah kesa

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-15

Bab terbaru

  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Ending.

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (156)"Mama pasti tidak lupa di mana tempat itu? Lihat kain yang di kenakan Aino. Mama tidak lupa kan dengan hadiah istimewa itu?"Erlangga tertawa puas hingga menangis. Alea semakin mengeratkan pegangan tangannya, dia tau Erlangga tengah kembali ke masa paling menyedihkan dalam hidupnya."Siapa jalang yang sebenarnya, Ma. Aku kasihan melihatmu tapi kau sendiri yang menginginkannya, gadis yang kau puja setinggi langit justru wanita mainan suamimu. Dia di puaskan sebelum memuaskan dirimu, mereka bahkan bercinta di tempat tidur yang kau persiapkan untuk acara ulang tahun mu, bahkan mengunakan baju yang sama seperti milikmu. Saat kau mengerang di atas tubuh pria ini, dia tengah membayangkan bercinta dengan Aino buka dengan wanita tua sepertimu."Erlangga menuding jarinya pada sang mama. Terlihat kurang ajar jadi Alea menarik tangan itu dan mengecupnya, membuat Erlangga segera mengusap wajahnya dengan kasar."Rekaman ini yang suamimu minta sebelum mengirim ku ke pe

  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Membuka Rahasia Kelam Masa Lalu.

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (155)"Apa yang kau lakukan perempuan sialan? Kau menghancurkan perusahaan papaku!"Jennie berteriak seperti orang gila. Dia berusaha menyerang Alea, namun di saat yang tepat seseorang mendekap erat Alea."Jangan berani menyentuh istriku. Kalau tidak kau akan bernasib sama seperti perusahaan papamu, coba saja jika kau ingin membuktikannya."Jennie terkejut mendengar suara dingin di depannya. Dia tak menyangka Erlangga akan datang tepat waktu, dia sudah merencanakan penyerangan pada Alea, tapi tetap saja ketahuan."Dia hanya seorang janda beranak satu, Angga. Kenapa kau begitu mencintainya bahkan mengabaikan aku dan Aino."Jennie benar-benar tak habis pikir pada otak Erlangga. Dia sudah begitu lama berada di sisi Aino, tapi tak membuatnya ingat pada dirinya yang selalu ada ketika Erlangga bertemu Aino."Kau pasti tak bisa melihatnya karena matamu sudah buta. Wanita itu tak hanya cantik wajahnya tapi juga hatinya, sesuatu yang tak kau miliki begitu juga dengan Ai

  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Hubungan Jennie Dan Aino

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (154)"Selamat siang Bu Alea, bisakah kita bicara sebentar. Saya ada hal penting untuk dibicarakan dengan Bu Alea."Alea menatap wanita yang ada di depannya. Wanita yang baru-baru ini membuatnya pusing, sekarang dengan berani dia mengajak bicara. Apakah pelakor memang tak takut lagi dengan kuasa istri sah."Apa yang ingin anda katakan? Silakan saya akan mendengarkan."Alea memberi kesempatan pada Jennie untuk bicara. Dia ingin tau apa yang wanita ini inginkan, dia juga ingin tau sampai mana kebohongan Erlangga."Sebelumnya saya minta maaf, karena telah membuat Bu Alea dan pak Erlangga menjadi salah paham. Sebenarnya saya memang tak mengenal pak Erlangga sebelum saya pergi ke kantornya, kebetulan saat itu kami bertemu dan satu lift."Alea tersenyum tak menyela penjelasan Jennie. Jari tangannya mengetuk pelan meja, membuat Jennie sedikit gelisah. Ketukan jari Alea berhenti saat pelayan kafe datang membawa pesanan mereka."Silakan nikmati dulu minuman yang anda pe

  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Siapa sebenarnya wanita itu.

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (153)Erlangga mendesah kesal, sembari menatap ruangan sang istri yang terlihat kosong. Wanita itu benar-benar marah hingga tak mau bicara dengannya, bahkan dia rela pindah ke kantor agar ayah dan ibunya tak curiga. Kalau anak dan menantunya sedang ribut, tapi begitu di kantor dia menutup ruangannya dan menghabiskan waktu dengan kedua anaknya. Pintu semua terkunci, jadilah Erlangga tak bisa masuk. Kalau Erlangga tidur di kamarnya, Alea dan kedua anaknya tidur di ruangan Alea, mengunakan tilam lantai."Bos, makan siang sudah siap."Dani berkata pelan sembari menatap kaca pembatas ruangan yang sudah tertutup gorden. Kemudian dia berbalik dan menatap si Bos yang terlihat kacau, jangankan makan, minum saja si bos tak mau."Dan, aku tunggu di ruanganku. Tetap di tempatmu." Melihat Alea muncul di pintu ruang istirahat. Erlangga hendak menemuinya, tapi Alea segera memberinya peringatan untuk tidak bergerak.Dani hanya bisa menggaruk kepalanya. Setelah melihat pintu

  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Gadis itu Jennie?

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (152)"Selamat siang Bu Alea, saya perwakilan dari perusahaan Samudra Jaya. Saya ada janji dengan pak Erlangga, tapi di arahkan untuk bicara dulu dengan anda."Alea menjabat tangan wanita yang baru saja menemuinya. Sepertinya wanita ini belum tau prosedur di perusahaan Erlangga."Iya silakan duduk, mohon maaf kalau boleh tau nama anda ....?"Alea bertanya karena sejak tadi wanita ini belum memperkenalkan dirinya. Dia melihat wanita ini sering melirik ke arah ruangan Erlangga, walau suaminya tak bereaksi tapi dia sedikit tak menyukainya."Di perusahaan ini memang seperti prosedurnya. Tamu pria bertemu dengan pak Erlangga sedangkan tamu wanita bertemu istrinya. Pria di sana itu suami saya jadi jangan tergoda dengannya."Alea tertawa seolah ucapan hanya bercanda. Wanita di depannya juga tertawa walau terdengar garing. Alea heran karena sampai sekarang wanita ini belum menyebut namanya sama sekali."Maaf sekali lagi saya harus memanggil nyonya atau nona?" tanya Ale

  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Lepas Tangan Dengan Urusan Mantan Mertua.

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (151)"Assalamualaikum Bu," ucap Alea."Mau apa kau kemari? Mau menertawai kemalanganku ini," tanya Bu Wastika."Bu, sekali saja jangan berpikir buruk padaku. Sejak awal menikah dengan mas Wisnu ibu tau pasti, kalau aku berusaha keras berbakti padamu, karena saat itu aku tak tau masih memiliki orang tua. Jadi aku menganggap ibu sebagai orang tuaku sendiri, apa yang tak ku lakukan untuk kalian semua. Jadi pembantu gratisan aku juga rela, tapi apa pernah kalian menganggap ku? Tidak sama sekali.Ibu terus membenci dan memfitnahku, di depan tetangga bahkan di depan suamiku sendiri. Seolah senang aku diam ibu terus berulah, hingga akhirnya menikahkan suamiku dengan wanita lain. Jika wanita itu baik mungkin aku bisa terima bermadu, tapi wanita itu seorang pelacur yang hamil bukan anak mas Wisnu. Katakan Bu, tidakkah ibu yang telah begitu kejam padaku dan mas Wisnu?"Alea menyeka airmatanya dia sudah tak tahan lagi. Semua yang dia pendam selama ini akhirnya keluar dar

  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Mengurus masalah mantan mertua.

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (150)"Ada apa? Aku lihat melamun aja daritadi."Erlangga merentangkan tangannya agar sang istri tidur beralas lengannya. Sejak kembali dari beli makanan bersama ibunya, Alea terus diam seolah memikirkan sesuatu."Ini soal ibunya mas Wisnu. Tadi tak sengaja aku melihatnya sedang memulung, apa begitu parah nasibnya, Yank. Apa kau tak ada cara untuk membantunya tanpa berurusan soal uang?"Erlangga menarik napas setelah mendengar ucapan istrinya. Dia memang sudah tau tentang ibunya Wisnu tapi dia belum tau cara untuk membantunya."Kalau kita beri uang pasti nanti dia akan terus meminta. Satu-satunya cara kita memang harus tega padanya, tapi hati ini juga tak kuat melihatnya seperti itu."Kembali Erlangga menarik napas panjang. Masalah Bu Wastika memang susah di selesaikan, karena wanita ini keras kepala dan juga serakah."Hentikan Lang, geli ih."Tiba-tiba Erlangga mengecup leher Alea karena melihat wanita itu mulai melamun lagi. Dia memang tak bisa membuat sang i

  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Nasib Mantan Ibu Mertua.

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (149)"Ini benar-benar luar biasa. Aku akan punya cicit lagi," ucap tuan Dirga."Iya Kek, kemungkinan anak kami ini perempuan. Doakan saja agar kelak ada lagi perempuan terlahir dari rahim Alea, jadi keturunan anak perempuan bisa lebih banyak," ujar Erlangga.Plak ...."Ini saja belum lahir tapi kau sudah bermimpi punya anak lagi."Alea memukul pelan tangan sang suami. Dia tak habis pikir dengan apa yang Erlangga inginkan."Kita harus punya rencana, Yank. Bunda anak perempuan satu-satunya, kau juga begitu jadi kita harus berjuang untuk punya anak perempuan lebih banyak."Lang, kau mau aku mutilasi gak itu mu. Enak aja kalau ngomong, lahir kan dulu anak ini baru kita pikirkan yang lainnya," ucap Alea lagi."Yakin mau dimutilasi? Ingat kalau itu tak ada kau tak punya pegangan kalau tidur."Erlangga tertawa saat melihat wajah sang istri yang memerah. Untung mereka bicara berbisik kalau tidak bisa makin malu Alea."Kalau boleh kakek minta. Bisakah acara tujuh bulan

  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Rupanya Salah Paham.

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (148)"Yank, syukurlah aku sudah bangun. Tolong jangan membuatku takut."Alea terpaku melihat Erlangga memeluknya sembari menangis. Dia masih tak mengerti apa yang terjadi, hanya saja tadi dia bermimpi tentang Wisnu. Membuatnya percaya kalau dia adalah pendosa yang sebenarnya."Tolong pergilah, Yank. Aku minta maaf kalau selama ini bersalah padamu, katakan pada Jenie aku juga minta maaf. Sekarang kembalilah padanya aku akan mengurus perceraian kita."Alea sudah menguatkan hatinya untuk berpisah dengan Erlangga. Dia sudah tau apa yang terjadi memang salahnya, jadi dia rela kehilangan pria sebaik Erlangga."Apa kau dengar sayangku Jennie. Cepatlah datang papi dan mami menunggumu."Alea tersentak mendengar ucapan Erlangga di depan perutnya. Dia masih tak mengerti tapi Erlangga tak mau menjelaskannya, dengan kesal dia menarik rambut sang suami membuatnya mengangkat kepalanya."Apa maksudmu memanggil nama Jennie di depan perutku. Memangnya perempuan itu ada di sana,

DMCA.com Protection Status