Share

Deja vu.

Maaf, Aku Pantang Cerai! (104)

"Ish ...kenapa jadi tak ada yang enak di pakai sih?"

Alea terlihat sibuk dengan baju yang akan dia pakai malam ini, kalau bukan karena takut Erlangga terpincut keponakan Arifin. Dia tak akan mau ikut undangan.

"Perutku juga sudah terlihat buncit jadi tak enak di pandang. Pasti wanita itu akan mudah merebut suamiku."

Mungkin karena hormon kehamilannya makanya Alea sedikit labil. Dia mulai mencurigai suaminya, walau dia tau betapa cintanya Erlangga mencintainya.

"Cinta saja tak cukup kuat, apalagi kalau pengoda itu itu cantik, seksi dan masih perawan."

Lagi-lagi Alea berpikiran buruk, membuatnya pusing sediri, hingga tak menyadari sang suami menatapnya heran. Pria itu tak pernah melihat istrinya jadi seperti orang bingung.

"Ada apa lagi, Yank? Kok belum siap-siap. Acaranya jam 7 loh, kita tak mungkin datang terlambat."

Alea mendengus kesal karena mendengar ucapan Erlangga. Dia jadi kesal karena suaminya jadi tak peka.

"Kita tak usah pergi aja ya? Tak ada ba
Winarsih_wina

Rumah siapakah itu? kenapa ibu Alea bisa berlutut di tempat itu. Yuk ah lanjut baca dan jangan lupa sumbangkan Gems, Agar bisa tetap eksis di aplikasi, jangan lupa baca juga cerita saya yang lainnya. 1. ISTRIKU MINTA CERAI SETELAH AKU TAGIH HUTANGNYA (Tamat) 2. KUNCI BRANGKAS RAHASIA SUAMIKU(tamat)

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status