Share

Happy Wedding

Penulis: Reyna octavia
last update Terakhir Diperbarui: 2021-08-22 00:14:03

Sorot mata semua tamu tertuju pada kedua pengantin ini. Putri berjalan dengan angun menuju altar pernikahan. Dafa dengan jas hitam berjalan gagah menemui Putri. Putri berbinar dengan tawa yang ia tahan. 

Putri berjalan beriringan dengan Dafa. Semua sisinya di penuhi orang-orang yang memotret mereka. Penghulu sudah duduk di altar menunggu calon pasutri ini. Mereka berdua berjalan dengan sangat serasi. Semua orang bergumam menyanjung Putri dan Dafa. 

"Cantik banget istrinya."

"Ganteng sama cantik cocok banget."

"Serasi."

Suara itu mengema seisi ruangan. Sekerika ruangan itu hening hanya ada suara pak penghulu. 

"Ayah dari Putri silahkan!"ujar penghulu. 

Ayah Putri itu duduk di samping penghulu. Dia menjabat tangan Dafa dan kedua tangan mereka saling bertautan. 

"Pengantin pria siap?" Dafa mengangguk. "Pengantin wanita siap?" Putri yang tadinya menunduk dengan segara dia mendongak dan menatap pak penghulu. 

Ayah Putri itu menghela nafas singkat sembari mengucapkan kalimat basmalah. 

"Bismillah." Dafa bergumam dan segera meluruskan pandangannya pada Ayah. 

"Bismillahirrahmanirrahim, saya nikahkan engkau Dafa dirgantara bin Pratama dengan putri saya Putri anindya binti Wahyu dengan maskawin seperangkat alat sholat di bayar tunai."

"Saya terima nikahnya Putri anindya binti Wahyu dengan maskawin seperangkat alat sholat, tunai."

"Sah?" Pak penghulu menyahuti. 

"Sah!" Teriak para tamu. 

Alhamdulillah. Lastri bersama Fani ibu dari Dafa itu saling berpelukan. Putri dan Dafa saling menatap. Putri mencium punggung tangan Dafa dan Dafa mencium pucuk kepala Putri. Keduanya bertukar cincin. 

Para tamu itu mengantri untuk memberikan selamat pada pengantin baru ini. 

Silva juga hadir di pernikahan sahabatnya itu. Dia memeluk Putri memberikan selamat meski itu tidak membuat Putri bahagia. 

"Berarti besok kalian bulan madu?"tanya Silva berbisik pada Putri. Putri hanya berdehem memberi jawaban pada Silva. 

Tamu-tamu sudah mulai sepi. Silva berpamitan pulang. Pelukan hangat kedua sahabat itu terasa begitu lama. Silva melambaikan tangan pada sahabatnya yang sudah resmi menjadi seorang istri. 

Putri melihat bunga di sekelilingnya. Rasanya ingin membawa pulang semuanya. Dia adalah istri dari seseorang mulai sekarang. Apa dia akan memasak, menyapu, bangun pagi dan dijadikan babu oleh suaminya itu. Hanya hal yang mungkin terjadi yang ia pikirkan. Putri melirik Dafa yang berdiri menjulang tinggi disampingnya itu. Dia menyenggol lengan Dafa dengan dengan lengannya. Dafa menoleh menatap Putri. Dafa menganggut bertanya pada Putri. 

"Boleh gak bunganya di bawa pulang?" Putri mengangkat bucket bunga di tanganya sejajar dengan dada Dafa. 

Dafa mengangguk. "Buat apa emang?"

"Bagus." Putri berbinar. Dafa juga tersenyum melihat istrinya itu. Putri mendongak, ini kali pertama dia melihat senyum Dafa dari dekat. 

Dafa dan Putri sudah menganti baju dengan baju biasa. Putri mengenakan hoodie pink dan rok selutut. Dafa hanya mengenakan kaos hitam dan celana jeans. Putri berdiri bersama Lastri dan Fani. Sedangkan Dafa sedang berbincang dengan Ayahnya. 

"Dia masih sekolah! Tahan sampai lulus!" 

Dafa mengernyitkan dahinya. "Dia istri ku jadi suka-suka aku kalau mau ngapain dia!" Dafa tersenyum miring dan pergi meninggalkan Pratama. Pratama itu kesal melihat putranya yang sama sama sekali tidak peduli. 

Dafa menghampiri para perempuan itu dengan senyum yang melebar. 

"Ibu tinggal ya,"ucap Lastri menepuk pundak Putri. Putri tersenyum palsu. Dia mencium punggung tangan Lastri dan Fani bergantian. Kedua wanita itu melangkah pergi meninggalkan anak-anak nya. Pratama menepuk pundak Dafa dan berlalu begitu saja tanpa sepatah kata pun. 

Dafa menarik tangan Putri ke arah papan selamat yang di berikan para tamu itu. Banyak bunga segar di sampingnya. Dafa melepaskan gengamannya. Dia mengambil beberapa bunga yang indah dan ia berikan pada putri. 

"For me?" Putri mengambil bunga itu. 

"Yes, from me." Bibir keduanya tertarik. Ahh so sweet. 

Sebuah apartemen dengan dua kamar. Tidak bisa satu kamar? Jelas tidak. Putri berada di kamarnya ingin menganti baju. Dia mengangkat bajunya. 

Brakk 

Pintu itu terdorong oleh Dafa. Putri segera menurunkan bajunya kembali. Dafa melotot sambil cengengesan. 

"Waeyo?" Putri menggerutu dengan bahasa koreanya. 

"Nee?"balas Dafa dengan logatnya. 

"Argh! Keluar!" Putri mendorong tubuh Dafa tapi tubuh Dafa tidak tergeser sedikitpun. 

Dafa membuka lengannya lebar dan segera memeluk erat tubuh Putri. Dia berhenti mendorong Dafa dan diam terkejut. 

"Yakk! Ahjusi!" Putri berteriak memukul dada Dafa. 

"Ahjusi ahjusi! Mas Dafa!"ujarnya menatap Putri yang mendongak. 

Dafa berjalan mundur dengan tubuhnya yang masih memeluk Putri. Dafa berjalan ke arah kasur. Putri semakin merengek. Sialan. 

"Ya huhuhuhu ahjusi!" Putri merintih sedih ketika kakinya sudah mepet dengan ranjang. 

Dafa akan menindih Putri? Astaga. 

Brukk

Putri terbaring di kasur dengan Dafa yang masih memeluk tubuhnya. Dafa menindih tubuh Putri membuat Putri merengek. Sial! Dia berat sekali. 

"Mari tidur bersama!" Dafa mengajak dengan senyum sinis di bibirnya. 

"Gamau! Aniyo ahjusi!" Putri merengek lagi. 

Putri mendorong tubuh kekar Dafa tapi nihil pria itu tidak bergerak sedikitpun. 

"Mas Dafa!"pinta Dafa menyeringai. 

Putri menggeleng. Dia kembali mendorong tubuh Dafa. Lelah hampir lima menit dia berusaha. Benar-benar sial. 

"Akh! Bangun pak!"rengek Putri lagi. 

"Gamau, panggil Mas Dafa dulu!" Dafa meletakkan tangannya di dada Putri. 

"Penganiayaan. Tak bilangin Ayahku loh!" Putri lelah dia mulai mengancam. 

"Mas Dafa dulu!"ucap Dafa lagi. 

Mas Dafa? Ih geli. Bukan tak mau mengucapkan nya tapi dia hanya malu dan tak mau membuat Dafa menjadi besar kepala nantinya. 

"Ayolah dek!" Suara serak Dafa membuat bulu Putri berdiri ngeri. 

Jantungnya benar-benar tidak karuan. Ini begitu mustahil. Apa? Mas Dafa? Tidak. Kupu-kupu itu kembali memutari perutnya. Ini rasanya menjadi seorang istri dari seseorang yang tidak dicintai. Nama yang begitu berarti membuatnya tidak ingin menaruh harapan pada Dafa. Bagaimana jika nantinya Putri tidak bisa mempertahannkan pernikahan ini. Tidak bisa dibayangkan. 

"Malah bengong!"celetuk Dafa membuat lamunan Putri buyar. Dafa menggelitiki perut Putri membuat Putri menggeliat geli. Menyebalkan sekali. 

"Udah udah ahahha,"ucapnya disertai tawa yang pecah. 

Dafa yang tuli itu sama sekali tidak mendengarkan Putri. Dia pantang menyerah sebelum Putri memanggilnya 'mas'. 

"Ahahaha hajima ahjusi! Berhentilah pak!" Suara nyaring Putri semakin keras. 

"Mas Dafa udah!" Satu kalimat yang diucapkan Putri membuat Dafa berhenti sejenak dan lanjut menggelitiki Putri. 

"Mas Dafa!ucap Putri sedikit berteriak. 

Dafa berhenti dan berdiri. Putri menghela nafas panjang. "Mau bikin aku mati?"celetuk Putri. 

Dafa terkekeh. "Hem, gemes banget si babi!" Dafa mencubit keras pipi gembul Putri. Sakit, Putri memegangi pipinya. 

"Kekerasan dalam rumah tangga tidak busa dibiarkan,"kata Putri. Dia melangkah mengambil ponsel di mejanya. 

Dafa mengambil ponsel itu. "Mau ngapain?"

Putri tersenyum kecil. "Kembali ke kamar mas!"ujarnya mulai candu dengan panggilan barunya untuk Dafa. 

Dafa menggeleng. Putri menunjuk kamar Dafa di sebrang. 

"Oke,lirih Dafa memutar badannya. Dia berjalan menuju kamarnya, membuka pintu lalu menutupnya. 

"Sweer dream suamiku!" Putri berteriak sekalian menggejek Dafa. Putri menutup pintu kamarnya lalu membaringkan tubuh dan pergi terbang ke alam mimpi. 

Bukan malam yang sama sepert pasangan suami istri disana. Mereka pisah ranjang bahkan lebih tepatkan pisah kamar. Putri pikir dia harus menerima suami sialannya itu. Begitu juga dengan Dafa, dia harus menerima sikap istrinya. 

Bab terkait

  • MY SWEET(no) BRIDE   Honeymoon

    Pagi ini di apartemen Putri dan Dafa. Elusan hangat matahari membuat tidur semakin hangat. Udara yang menerpa membuka tirai jendela. Burung-burung berterbangan bebas. Selimut hangat menyelimuti Putri. Matanya masih terpejam dengan tubuh yang tengkurap. Sedangkan di kamar Dafa terasa amat panas matahari menyilaukan kedua matanya. Dafa membuka mata pelan dan mulai megedarkan pandangannya. Kian manik matanya tertuju pada jam dinding di tembok hadapannya. Pukul tujuh. Dafa bergegas bangun, dia berlari keluar kamar.Dafa mendorong pintu kamar Putri. Dafa menyeka rambutnya kasar. "Bangun!" Dafa berteriak sembari mengangkat tubuh Putri membuat Putri bangun kaget.Putri memberontak. "Apaan sih pak?"lirihnya dengan suara berat karena masih ngantuk.Dafa mengangkat tubuh Putri hingga gadis itu berdiri tegak. "Liat jam berapa?!" Dafa menunjuk jam tangannya.Putri membelalakkan matanya. Dia berlari memasuki kamar mandi yang berada di kamarnya.

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-22
  • MY SWEET(no) BRIDE   Selingkuh

    Hari-berganti hari… detak-detak jarum jam menghantarkanku pada suasana yang baru, suasana yang berbeda dari hari-hari kemarin. Mentari pagi tampak tersenyum gembira seakan ingin menyapa. Aku siswi bersuami baru sampai di samping sekolah. Aku ingin tertawa sejenak ketika mengingat kejadian kemarin malam."Putri, bangun!""Apa?""Anterin saya ke kamar mandi.""Pergi sendiri!" Pasalnya kamar Dafa tidak ada toilet nya."Ayolah, di luar gelap tau!" Pria ku itu menggerutu."Gamau!" Aku menolak dan melanjutkan tidur ku.Aku menolak karena memang sangat mengantuk. Aku pikir pria itu akan pergi sendiri tapi dia malah melanjutkan tidurnya dengan menggenggam batu yang ia ambil di vas bunga miliknya.Aku mencium punggung tangannya karena sudah kewajiban ku kepada yang lebih tua. Dia tersenyum sekilas lalu membuang muka. Dia marah? Tentu. Namun, aku? Tidak peduli sama sekali.AUT

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-24
  • MY SWEET(no) BRIDE   Drakor malam

    Malam begitu tenang mengiringi keindahan suasana rumah di malam hari kecuali jika Dafa datang. Langit cerah dihiasi bintang-bintang bertebaran menemani gagahnya raja malam yang bersinar terang menebar cahaya berkilauan. Nyamuk juga tidak mau kalah, terbang kesana kemari berhamburan mencari hamparan kulit untuk mengobati kehausan.Putri sudah dibekali makanan ringan di meja serta laptop yang sudah siap. Di akan begadang untuk mengatasi insomnia nya. Dia memutuskan untuk melihat para suaminya. Film Korea dengan judul 'my little bride'.22.30Film itu sudah terputar setengah. Kedatangan tamu yang tak diundang. Dafa menghampiri Putri dengan muka bantalnya."Kenapa bangun?" Putri merasa sangat terganggu."Tadi denger suara teriakan,"gumam Dafa lirih."Oh, itu sangmin." Putri membalas sambil menunjuk laptop nya.Dafa meraih jajan yang ada dimeja dan memasukkan kedalam mulutnya. Dia melirik ke arah Putri. "Kenapa nangis

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-24
  • MY SWEET(no) BRIDE   Hari Yang panjang

    Langit yang masih kelabu dengan basahnya daun karena embun. Rintikan hujan terdengar merdu dan sopan masuk ke telinga. Sejuk membuat bulu kuduk merinding. Putri sedang berada di dapur, memasak untuk sang suami. Di memotong bawang sebab dia akan memasak nasi goreng. Sejauh ini hanya itu yang bisa dia buat. Dia mulai menumis bawang-bawang itu. Aroma harum sudah mulai semerbak membuat penganggu itu datang. Dafa datang dengan kaos oblong dan celana pendek di kakinya. Dia mengendus-endus wajan di depan Putri. Tangan Putri gatal ingin mendorong wajah suaminya ke wajan."Pergi duduk!" Putri mulai terganggu dengan kedatangan jiwa setan.Dafa melangkah mundur membiarkan istrinya menuangkan nasi ke wajan. Nasi, saos, kecap ia tuangkan bergantian tak lupa sejumput garam yang ia taburkan."Jangan banyak-banyak nanti asin." Dafa berkomentar sembari berdiri menonton Putri masak."Itu telornya jangan lupa di goreng nanti!" Pria itu memerintah mem

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-25
  • MY SWEET(no) BRIDE   Kerja kelompok

    Hari ini dari pagi sampai siang hari cuaca terasa begitu panas. Seiring bertambahnya laju detak waktu langit pun semakin siang semakin membiru, tak terlihat awan berarak di sekitarnya. Matahari begitu panas berasa tepat di ubun-ubun kepala. Waktu terasa semakin lama bagi Dafa sebab istrinya itu sedang marah dengannya. Tadi pagi Putri berangkat sekolah sendiri begitu juga saat pulang. Dafa pulang terlebih dahulu dan tidak melihat pucuk hidung istrinya itu.Panas cuaca di luar di padu dengan es jeruk memang nikmat tingkat dunia. Dafa duduk di sofa menatap ke arah luar jendela menanti istrinya pulang sekolah.Tap tapSuara langkah terdengar dari arah luar. Dafa menajamkan pandangannya ke pintu.CeklekPintu itu terbuka lebar. Netra Dafa mendapati Putri bersama seseorang di belakangnya. Wendi dan Silva. Dafa terbelalak membuat kakinya bangun tegak. Putri membawa temannya, bukankah dia tidak ingin siapapun tau tentang pernikahann

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-26
  • MY SWEET(no) BRIDE   In day

    Malam yang gaduh begitu berisik. Putri berada di kasur dengan telinga yang ia tutup dengan tangannya. Hampir depresi. Suara teriakan Dafa dan Wendi di ruang tengah memenuhi seluruh rumah. Putri menenggelamkan wajahnya di kasur."GOL...." Suara teriakan Dafa dan Wendi lagi. Suara para pria itu terlalu keras membuat film yang ditonton Putri tidak terdengar suaranya. Putri mendongak,dia geram menggigit giginya. Dia berdiri dengan tangan yang mengepal di kedua sisi tubuhnya.BrakSuara bantingan itu pun tidak mereka dengar. Putri berjalan dengan emosi yang sudah meluap."WOI!" Teriakan Putri membuat keduanya menoleh. Sejenak mereka berdua meninggalkan film bola itu. Dafa menghampiri Putri."Bisa gak jangan berisik?"tegur Putri."Gak bisa." Dafa membalas dengan suara ketus. Dia berniat ingin menggoda Putri.Putri merotasikan matanya lalu beralih menatap tajam Dafa. "Hih." Putri menggigit geram. Dia mengh

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-29
  • MY SWEET(no) BRIDE   Kosong minus

    "PUTRI..... " Suara lantang Dafa terdengar sampai luar apartemen. Putri yang mendengarnya itu pun segera berdecak kesal dan melangkah dengan menghentakkan kakinya keras. Padahal dia hanya ingin mencari angin tapi Dafa itu tidak berhenti mengomel."Apa sih?"tanya Putri menggerutu saat sudah masuk ke dalam dan menghadap Dafa yang sudah siap di kamar Putri. Beberapa buku tebal berada di gendongan Dafa."Belajar! Besok loh tes nya,"ucap Dafa dengan lantang. Putri menggeleng membuat emosi Dafa semakin menguap. Kali ini peran Dafa adalah guru di rumah bukan sebagai seorang suami."Putri." Dafa memanggil sekali lagi membuat gadis itu menggeleng dengan cepat. Dafa membanting buku tebal itu di meja belajar Putri membuat Putri tersentak kaget. "Kebun bunga gak jadi." Dafa menekan lalu melangkah pergi membuat Putri membelalakkan matanya."Iya iya iya belajar,"ucap Putri dengan cepat sembari mendudukkan pinggulnya di kursi. Dafa itu kini berba

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-01
  • MY SWEET(no) BRIDE   Hilang!

    Malam ini Dafa disibukkan dengan kebingungan. Putri sembari tadi belum juga pulang padahal ia pamit untuk pergi ke supermarket dekat apartemen. Dafa bertanya pada pegawai supermarket tapi tidak ada satupun yang tau. Dafa membawa mobilnya untuk mengitari kota pada saat langit sudah gelap. Khawatir berada pada puncak. Pria itu mencoba menelfon istrinya tapi tak juga ada balasan.Sudah hampir dua jam Dafa mencari pucuk hidung Putri yang hilang. Dia sudah menghubungi Lastri tapi dia bilang tidak ada Putri di rumahnya. Semua keluarga itu dibuat panik dengan menghilangnya Putri. Dafa tidak bisa lapor pada pihak yang berwajib sebelum 24 jam. Dia terus melajukan mobilnya kencang sambil menoleh ke kanan-kiri. Sangat hancur.Dafa menghentikan mobilnya di jembatan. Lumayan sepi karena itu bukan jembatan umum. Dafa menenangkan dirinya sejenak menyenderkan tubuhnya pada pembatas jembatan. Dafa meremas rambutnya keras. "Aarrgghh." Dafa berteriak keras untung saja tidak a

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-02

Bab terbaru

  • MY SWEET(no) BRIDE   Milik Dafa

    "Akhirnya sampai ...," ujar Putri girang.Tubuhnya berputar-putar seperti kipas angin. Tangan kanannya menarik tangan Dafa agar berjalan lebih cepat."Putri, kita harus ke penginapan dulu untuk menyimpan barang ini," ucap Dafa."Kan bisa dibawa," ketus Putri."Ya sudah, kamu aja yang bawa!" Dafa menyodorkan koper itu pada Putri."Ck, ya udah." Putri menghentakkan kakinya dengan kesal dan berjalan mendahului Dafa.Sampai di sebuah Villa yang sudah mereka pesan lewat online. Villa dikelilingi persawahan, bentuknya minimalis tapi mewah.Putri membanting tubuhnya di kasur. Melebarkan tangannya. Menikmati sensasi empuk dari kasur itu. Dafa melirik Putri dengan tajam. Dafa menyeringai lalu ikut berbaring di samping Putri.Tangan Putri ia gunakan sebagai bantal. Gadis di sampingnya itu melirik dengan sinis."Minggir!" ucap Putri sambil mendorong kepala Dafa.Put

  • MY SWEET(no) BRIDE   Satu pria saja

    Dua hari berlalu dengan cepat. Kini bus sudah melaju untuk pulang. Putri duduk di samping Dafa. Tidak saling berbincang, Putri hanya memandangi pohon-pohon yang terlintas. Semua orang sudah tahu, sudah tahu akan pernikahan Putri dan Dafa. "Putri," panggil Dafa membuat Putri menoleh ke arahnya. "Kamu mau bicara sama Galih?" tanya Dafa. Putri membulatkan matanya, lalu Dafa berdiri dan melangkah menuju belakang bis. Tidak lama, Galih datang dan duduk di samping Putri. "Hai." Putri hanya tersenyum, hingga membuka suara, "Maaf." Galih menatap Putri dibarengi dengan helaan nafas. "Gak apa," ujar Galih. Putri menunduk. "Aku jahat ya sama kamu," kata Putri diiringi tawa kecil. "Enggak, kok. Kamu hebat, kamu sembunyikan ini supaya aku gak sakit hati kan sama kamu," ucap Galih. Putri tersenyum lebar. "Kamu baik," kata Putri. Galih melemparkan senyum simpulnya pada Putri. "Iya, em... Sil

  • MY SWEET(no) BRIDE   Momen camping 2

    Langit perlahan menjadi gelap. Penglihatan Putri menjadi buram karena minimnya pencahayaan. Putri pasrah. Berdiam diri, tidak mau bergerak. Hal yang sangat ditakuti oleh Putri, sendiri dalam kegelapan.Putri duduk di bawah pohon besar dengan memeluk kedua kakinya sendiri. Hal yang menakutkan sejak tadi sudah terbayang olehnya. Detak jantung yang berdetak dengan cepat. Putri menyembunyikan wajahnya diantara kedua kakinya. Tidak mau melihat apapun.Suara asing masuk ke dalam pendengaran Putri membuatnya semakin mengeratkan pelukannya.Suara langkah kaki yang mendekat.Srek srek srekDedaunan yang jatuh menyebabkan gesekan hingga menimbulkan suara. Suaranya semakin mendekat. Apa itu hewan buas? Atau itu hantu?DumpJantung Putri seakan berhenti berdetak. Ada yang memeluk tubuhnya. Langkah kaki, lalu sekarang pelukan. Benar-benar tidak karuan. Rasanya ingin melompat.Putri tidak bersuara bahkan t

  • MY SWEET(no) BRIDE   Momen camping

    Terik matahari terasa begitu hangat tapi itu dikalahkan oleh dingin nya embun yang masih menyelimuti. Bayangan pohon bergoyang-goyang menambah keindahan suasana pagi.Putri sedang menyiapkan barang-barang keperluan untuk camping nanti. Tepat setelah ujian kenaikan kelas telah selesai. Semua siswa-siswi dinyatakan lulus meski ada sebagian yang mendapat nilai yang tidak memuaskan.Sejak tadi Putri sibuk di dapur tanpa melihat pukul berapa ini. Dengan kelihaian nya memasak ia hanya memasak mie dan telur. Tidak lupa ia memasukkan lima butir telur untuk bekal camping nanti. Beberapa ML air ia masukkan ke dalam tempat minum. Dia sudah melakukan semua nya dan dia pun akhirnya sempat melihat jam tangan.Mata nya membulat ketika melihat jam nya menunjukkan pukul 7.00 yang artinya dia akan ketinggalan bus. Dia mengingat sesuatu bahwa Dafa belum bangun. Putri berjalan dengan cepat menuju kamar Dafa. Membuka pintu nya tanpa permisi dan masih memperlihatkan

  • MY SWEET(no) BRIDE   "Sayang"

    Satu minggu berlalu begitu juga ujian akhir semester satu Putri sudah selesai. Kini Putri duduk di bangkunya sembari menunggu hasil ujiannya dibagikan oleh suami sekaligus gurunya."Baik, sekarang bapak akan memberi tau kalian siapa yang mendapat nilai terbaik di semester akhir ini," kata Dafa.Dafa berjalan sambil membagikan beberapa lembar ujian pada muridnya. Dia memotong pembicaraan membuat para murid penasaran,kecuali Putri. Putri hanya yakin satu hal 'pasti bukan aku'."Silahkan dilihat dan saya akan memberi tau," ucap Dafa lagi. Pria itu begitu bertele-tele.Semua ekspresi murid terlihat biasa saja bahkan ada yang mengeluh akan nilainya. Berbeda dengan Putri yang sedang memelototi kertas yang ia pegang.'A-apa-apaan ini? Gak mungkin'"Dari ekspresi kalian saya bisa melihat siapa yang dapat nilai bagus," seru Dafa memandangi Putri."Putri, selamat." Semua pandangan kini tertuju pada Putr

  • MY SWEET(no) BRIDE   Night

    "Putri!" Suara teriakan Dafa menggema membuat Putri yang sedang belajar terlonjak kaget. "Apa?!" jawab Putri dengan teriakan. Dafa yang berada di ruang tengah itu berjalan menuju kamar. Dia membuka pintu dan menampakkan Putri yang sedang belajar. Raut wajahnya berubah lega ketika mendapati istrinya yang sedang membaca buku. "Pintar sekali, istriku," seru Dafa mendekat pada Putri. "Tapi kok sama rebahan baca bukunya." "Sejujurnya saya ini malas untuk membaca buku," timpal Putri. "Hobi kamu kan baca jadi seharusnya kamu seneng dong?" "Membaca novel bukan membaca buku pelajaran." Putri mendengus kesal pasalnya Dafa terus mengganggu dengan menanyai ini-itu. "Putri," "Mas, Putri ini mau belajar jangan di ganggu dong." "Maaf," ucap Dafa lirih lalu menundukkan Kepala nya. "Mending mas tidur aja deh." "Belum ngantuk." Dafa merebahkan dirinya di samping Putri. "Ya udah diem jangan ganggu!" Dafa ha

  • MY SWEET(no) BRIDE   Ardi Pramaja comeback

    Istrinya menghilang entah kemana dan dengan kebetulan dia mendapati seorang wanita yang di culik. Bantu selagi masih bisa. Sebenarnya Dafa tidak mau terlibat masalah orang lain, berhubung dia tau jadi ya ia bantu.Langkah kakinya berjalan mengendap-endap setelah lolos dari pandangan para penjaga yang berada di depan gerbang. Dafa memutuskan untuk memanjat pagar di bagian samping gudang. Dengan susah payah akhirnya dia sampai di dalam. Dafa berjalan seperti pencuri, sebuah celah persegi ia dapat dari netranya. Dia mendekat lalu mencoba memanjat beberapa tong yang menjulang tinggi sampai celah itu. Dafa sedikit menjinjitkan kakinya untuk bisa mengintip.Sedikit keyakinan yang dihilangkan ketidak percayaan. Netra Dafa mendapati gadis yang ia kenal, yang ia cari selama berjam-jam. Dia sedikit menyipitkan matanya, benar dia melihat Putri di dalam sana."Putri?""Kok dia ada di sini? Dia pingsan? Putri di culik?!"Dafa kaget bukan main

  • MY SWEET(no) BRIDE   Hilang!

    Malam ini Dafa disibukkan dengan kebingungan. Putri sembari tadi belum juga pulang padahal ia pamit untuk pergi ke supermarket dekat apartemen. Dafa bertanya pada pegawai supermarket tapi tidak ada satupun yang tau. Dafa membawa mobilnya untuk mengitari kota pada saat langit sudah gelap. Khawatir berada pada puncak. Pria itu mencoba menelfon istrinya tapi tak juga ada balasan.Sudah hampir dua jam Dafa mencari pucuk hidung Putri yang hilang. Dia sudah menghubungi Lastri tapi dia bilang tidak ada Putri di rumahnya. Semua keluarga itu dibuat panik dengan menghilangnya Putri. Dafa tidak bisa lapor pada pihak yang berwajib sebelum 24 jam. Dia terus melajukan mobilnya kencang sambil menoleh ke kanan-kiri. Sangat hancur.Dafa menghentikan mobilnya di jembatan. Lumayan sepi karena itu bukan jembatan umum. Dafa menenangkan dirinya sejenak menyenderkan tubuhnya pada pembatas jembatan. Dafa meremas rambutnya keras. "Aarrgghh." Dafa berteriak keras untung saja tidak a

  • MY SWEET(no) BRIDE   Kosong minus

    "PUTRI..... " Suara lantang Dafa terdengar sampai luar apartemen. Putri yang mendengarnya itu pun segera berdecak kesal dan melangkah dengan menghentakkan kakinya keras. Padahal dia hanya ingin mencari angin tapi Dafa itu tidak berhenti mengomel."Apa sih?"tanya Putri menggerutu saat sudah masuk ke dalam dan menghadap Dafa yang sudah siap di kamar Putri. Beberapa buku tebal berada di gendongan Dafa."Belajar! Besok loh tes nya,"ucap Dafa dengan lantang. Putri menggeleng membuat emosi Dafa semakin menguap. Kali ini peran Dafa adalah guru di rumah bukan sebagai seorang suami."Putri." Dafa memanggil sekali lagi membuat gadis itu menggeleng dengan cepat. Dafa membanting buku tebal itu di meja belajar Putri membuat Putri tersentak kaget. "Kebun bunga gak jadi." Dafa menekan lalu melangkah pergi membuat Putri membelalakkan matanya."Iya iya iya belajar,"ucap Putri dengan cepat sembari mendudukkan pinggulnya di kursi. Dafa itu kini berba

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status