Share

MASUK KE KAMAR YANG SALAH

Sandara melangkah hati-hati di lantai marmer yang berkilau yang sepertinya membentang tanpa batas ke berbagai arah. Apartemen ini memang menakjubkan seperti yang dikatakan Anggun, tapi juga hampa. Bahkan tanpa ciri khas. Jika ia berharap akan memperoleh petunjuk mengenai cara berpikir David atau bahkan perasaannya dari tempat pria itu tinggal, ia pasti kecewa. Apartemen itu tidak menunjukkan apa pun. Mungkin, pikir Sandara dengan ironis, itulah indikasi cara berpikir David. David bukan pria yang mudah menunjukkan emosi.

Sandara memasuki ruang depan yang luas dengan jendela-jendela kaca besar menghadap danau. Persis seperti yang dikatakan Anggun, semuanya berwarna hitam atau putih. Atau hitam dan putih. Sandara mengamati beberapa sofa kulit berwarna krem yang terlihat sangat mahal, meja makan dari marmer putih yang terlihat bagaikan ukiran modern, lukisan tergantung di atas meja marmer hitam, tidak lebih dari bujur sangkar putih dengan bercak tinta hitam berantakan di sudut kanan bawah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status