Share

STEVAN BRENGSEK

"Ya," Sandara mengakui. Ia kembali melirik Anin, yang masih berdiri sendirian. Indi otomatis mengikuti tatapan matanya.

"Dia terlihat sedikit bingung, ya?" bisiknya.

"Ya." Sandara bergerak gelisah. Mungkin mengundang Anin ke acara seperti ini merupakan kesalahan. Persahabatannya dengan Anin agak meregang sejak perubahan sikap Stevan, ia tidak tahu apa itu karena rasa bersalahnya sendiri atau perasaan Anin yang terluka. Mungkin keduanya." Sebaiknya aku ke sana dan bertanya padanya," ujar Sandara, dan meminta diri, mulai melangkah ke arah Anin, hanya untuk dicegat oleh Anggun.

"Kita kehabisan gelas anggur," desis Anggun. "Petugas katering bodoh itu tidak membawa cukup banyak. Aku tidak bisa meminta David..."

"Aku akan mengurusnya," Sandara menenangkan. Anggun sudah tegang sejak tiba, dan Sandara menduga itu ada hubungannya dengan kunjungan putra wanita itu. "Aku yakin kita bisa meminjam beberapa." Ia kembali melirik Anin yang semakin terlihat sedih dan kesepian.

"Orang-orang m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status