Share

CIUMAN

Sandara menegakkan pundak, matanya membara. "Apakah aku terlihat ketakutan,David?"

"Apakah kamu benar-benar mau tahu jawaban pertanyaan itu?"

Sandara melontarkan tawa bimbang, mengakui maksud David. la merasa sikapnya memang terlihat cukup jelas. "Mungkin tidak."

"Menurutku kita perlu mengubah cara kita memandang satu sama lain," lanjut David terlihat tenang, suaranya bernada merenung, tatapannya kembali menyapu Sandara, berlama-lama, lambat. Sandara tahu ia tidak mungkin salah mengartikan atau membayangkan tatapan itu. Tatapan David bagaikan belaian, mata pria itu menyentuh sukma di dalam tubuhnya. "Tentu saja, kita mungkin membutuhkan bantuan praktis dalam hal itu." Hanya David yang akan menggunakan kata praktis dalam suasana seperti ini. Sandara tidak merasa praktis sama sekali. Seluruh tubuhnya bergolak dengan kesadaran, nyeri dengan kebutuhan. "Praktis...?" ulangnya dengan berbisik.

"Ya," David membenarkan, dan ia mengangkat tangan untuk menyelipkan sehelai rambut ke bal
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status