Share

119. Aksa Mahendra Abinaya

Suasana yang khas. Sebuah kafe murah dengan menu yang mewah. Andalan anak muda kalau waktu luang mengapa. Mereka akan datang kemari membawa pasangan, sahabat, atau kalau sedang susah hatinya maka datang seorang diri. Dua porsi pizza daging dengan segelas cola float dipesan Xena untuk menemani "kencan butanya" kali ini. Ia duduk berhadapan dengan remaja tampan yang sedikit asing untukku. Aksa sedikit berbeda. Ia tak datang dengan jaket kulit dan celana jeans yang robek-robek. Ia tak tersenyum seringai dengan luka di sisi bibirnya. Xena mulai mengerti, ini adalah hari peringatan kematian seseorang yang amat ia cintai di dalam hidupnya. Pengganti orang tua yang tak pernah ia miliki selama ini. Ibu panti itu adalah orang baik yang sudah menghidupi dirinya sampai sebesar ini. 

Xena meliriknya. Ia tersenyum tipis kala Aksa mulai memakan pizza daging yang dibeli olehnya beberapa saat yang lalu. Lahap dan sedikit lucu. Ia tak tahu kalau remaja berandalan seperti Ak

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status