Share

126. Kisah Itik Tanpa Induk

Jari jemarinya kuat meremas perban yang ada di dalam genggaman. Sudah lewat dari lima belas menit, tetapi Malik dan Aksa belum datang juga ke tempat ini. Xena tak ingin menunggu dalam diam seperti ini. Ia ingin berlari kembali ke tempat itu selepas memberikan salep luka di atas permukaan kulit wajah milik gadis yang kini meneguk sebotol air putih yang ia beli bersama perban dan salep luka itu. Nara seakan tak peduli. Ia mengabaikan fakta bahwa Malik dan Aksa yang sudah menolongnya tadi. Gadis itu masih kokoh dalam diam hanya sesekali melirik ke arah gang gelap tempat akses utama untuk datang ke neraka itu. Nara tak berucap apapun. Bahkan sekali ia menguap sebab rasa kantuk mulai dirasakan olehnya. 

Gadis berambut panjang dengan ujung yang bergelombang itu kini mulai menundukkan pandangannya. Ia memainkan ujung sepatu dengan sesekali menghentak di atas rerumputan hijau yang menjadi alas pijakannya kali ini. Ia resah dan hatinya gelisah. Menunggu dalam diam s

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status