Share

109. Dua Tikus Bodoh!

Malik melempar kasar tas hitam yang sedari tadi menggantung di atas pundak lebarnya. Ia mendorong tubuh Bara untuk jatuh tersungkur di atas tanah. Tak ada yang bisa menjangkau keduanya sekarang ini. Tempat yang dipilihnya begitu strategis untuk menghabisi nyawa seseorang. Tak banyak orang berlalu lalang di lapangan tua sisi gang sempit yang ada di belakang sekolah mereka. Tempat ini ditinggalkan oleh semuanya selepas gedung-gedung bertingkat mulai indah menghiasi hiruk-pikuk Kota Jakarta sekarang ini. Malik bisa melakukan apapun yang ia inginkan. Mengerahkan semua tenaga dan keahliannya untuk menghabisi remaja sialan di depannya itu. 

"Sekarang katakan semuanya!" Malik mulai menggebu-gebu. Ia menatap tajam remaja sebaya yang mulai bangkit selepas satu jejakan kaki mengotori seragam yang ia kenakan.

Bara menyeringai. Ia menatap Malik dengan penuh teka teki. Remaja itu bodoh, ia terlalu lama dalam menyimpulkan situasi yang terjadi. Dirinya hanya pengecut murahan yang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status