Share

35. Buah dari Kebohongan?

Sekitar jam sembilan malam, Airyn terbangun. Dia terkesiap melihat Arion masih berada di kursi—ketiduran, dengan menjadikan lipatan tangan sebagai bantalan di meja belajarnya. Airyn sadar jika Arion sangat lelah, pulang kantor langsung menyambangi rumahnya.

Tidak langsung Airyn bangunkan, dia segera meraih handuk untuk mandi. Terakhir Airyn mandi dua hari lalu, itu pun jika dia tidak salah ingat. Airyn sibuk membereskan kamar, sebab hanya itulah yang dapat dia lakukan saat sedang stress.

Selesai mandi, Airyn menyiapkan dua mangkuk mie instan untuknya dan Arion. Kebetulan sekarang Guntur sedang tidak di rumah, tadi Airyn sudah kirimkan pesan pada Veroni, katanya mereka sedang jalan-jalan.

Baru berniat masuk kamar untuk membangunkan Arion, ternyata mereka malah berpapasan di pintu. "Bapak ngagetin aja. Badan udah besar, gelap juga di dalam!" decak Airyn memegangi dadanya.

"Saya lapar, Ai."

"Aku masak, tapi cuman mie instan." Arion langsung mengangguk, duluan turun menuju dapur. "Aku tam
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status