Share

41. Kecupan Sayang

Setibanya di kediaman Bagas, semua orang tengah berduka. Bagas berada di dekat sang ibu, sesekali menerima semangat dan doa dari tamu yang hadir. Mata Bagas tampak sembab yang dia tutupi dengan kacamata hitam.

Perasaan Airyn langsung bergerimis, seolah mengerti dengan luka yang sedang Bagas pendam di hadapan sang ibu. Pria itu tegar dan berusaha tetap tersenyum, meski nyatanya dunia terasa runtuh.

Setelah Arion bicara dengan Bagas dan saling menguatkan, kini gantian Airyn yang mendekat untuk mengucapkan bela sungkawa.

“Ikut juga bocil?” ledek Bagas di tengah kesedihan hati.

“Pak Bagas, jangan ngeselin. Kita tunda dulu berantemnya.” Airyn mencebikkan bibir, berhasil membuat Bagas tertawa. “Tapi kalau dengan ledekin aku bisa buat Pak Bagas ketawa, aku ikhlas deh hari ini. Sehari aja, besok beda cerita.”

Bagas tersenyum, mengacak rambut Airyn. “Terima kasih sudah datang.”

“Iya. Pak Bagas yang kuat ya, jangan patah semangat. Sedih boleh, tapi jangan berlarut. Tuhan sayang sama Pak Bagas,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status