Share

Part 72

Dari jendela pesawat di sebelah kirinya, Pram melemparkan pandangan ke daratan di bawah sana. Tampak terbentang luas bagai jutaan titik penuh warna yang lama kelamaan semakin menjauh dan mengecil, lalu hilang di balik awan putih yang berarak di angkasa.

Pram memejamkan mata merasakan sesak yang tiba-tiba hadir di dalam dada saat membayangkan wajah gadis tercinta yang terpaksa dia tinggalkan tanpa sempat bertemu, walaupun untuk sekedar mengucapkan selamat tinggal sementara waktu dan meminta gadis itu untuk menunggu.

Namun dia yakin Cinta juga merindu seperti dirinya saat ini. Karena setiap kali hatinya melirihkan nama Cinta, sekujur tubuhnya serasa menghangat dan jantungnya berdebar hebat.

Pagi tadi sewaktu Bu Ocha mengantarnya ke bandara, dia memohon pada Bu Ocha untuk segera menyempatkan diri bertemu Sabrina dan meminta nomor pribadi Cinta. Agar dia dapat menghubungi gadis itu begitu sampai di tempat tujuan.

Dan Bu Ocha berjanji hanya dengan menganggukka

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status