Beranda / Horor / MISTERI PIANO / BAB 5. MENOLONG RATNA DARI BULLYING

Share

BAB 5. MENOLONG RATNA DARI BULLYING

Penulis: Alma carally
last update Terakhir Diperbarui: 2023-01-22 21:42:00

Ratna memiringkan kepala & menatap dingin ke arah Aulia zia.

“ Memangnya aku memintamu untuk menolongku? Memangnya aku memanggil namamu supaya menolongku? Tidak, kan?”

Lalu menurutmu aku bisa diam begitu saja , saat teman sekamarku diganggu kakak kelas? Begitu? Berhentilah memandang sedingin itu. Kamu tahu, Bisakah sekarang dia mengaku, bahwa dia menyesal sudah menolong Ratna?

Ratna tersenyum miring ketika mendengar jawaban Aulia zia.

“ Kamu keras kepala. Tukang ikut campur urusan orang. Lain kali, urusi saja urusanmu sebelum menggali kuburanmu sendiri.”

Rahang Aulia zia mengeras ketika Ratna beranjak pergi begitu saja. Bukannya, Aulia zia berharap Ratna mengucapkan terimah kasih padanya. Paling tidak, Ratna berkata sopan, karena bagaimanapun Aulia zialah yg sudah membantunya lolos dari bullying.

“ Kamu akan mendapat masalah.” Suara dingin lain membuat Aulia zia menoleh.

“ Kita liat saja, besok kabar apa yg akan terdengar. Bagus Kalau kamu tidak tidak dipanggil ke ruang ketertiban.”Aulia zia tersenyum miring mendengar celotehan dingin kakaknya. Anggap saja, secara tidak langsung Alma zia mempermasalahkan kebodohan adik kembarnya.

“ Aulia zia tidak akan di panggil ke ruang ketertiban hanya karena membela teman. Kurasa, teman2 dikelas akan mengerti mengapa Aulia zia sampai melakukan hal itu.”

Sinta mencairkan suasana dingin diantara Aulia zia & Alma zia.

Alma zia mempertajam tatapannya kepada Sang Adik tanpa berniat untuk melunakkannya.

“ Ayah pasti akan menyeretmu kerumah nenek di Semarang kalau mengetahui hal ini,” katanya, seraya berlalu meninggalkan adiknya.

Aulia zia mengedikkan bahunya. Oh, telinganya sudah sangat kebal dengan cara kembarannya memarahi dirinya.

“ Tenang saja, teman2 tidak akan menjahuimu karena hal ini. Kamu anak yg berani, & menyenangkan. Mereka akan mengerti,” kata Sinta sambil merangkul bahu Aulia zia.

Aulia zia kembali mengedikkan bahunya tidak peduli “Siapa peduli soal itu?

Bab terkait

  • MISTERI PIANO   BAB 6. SELALU MENGCARI MASALAH

    Jam dinding hampir menunjukkan waktu tengah malam, semua kamar di asrama putri tampak sudah mematikan atau meredupkan lampu. Suasana dingin malam membuat siapapun enggan untuk berlama-lama terjaga.Namun, tidak untuk Aulia zia gadis itu masih duduk di atas tempat tidurnya sambil memegangi buku catatan Fisika & memikirkan kejadian tadi siang.Aulia zia membuang nafas pelan. Kalimat Ratna tentang menggali kuburannya sendiri, kini berputar-putar dalam kepala Aulia zia.Belum lagi, kalimat soal Ayah yang mungkin akan mengirimnya ke Semarang.Memang, tadi siang kalimat- kalimat itu tidak sanggup mempengaruhi Aulia zia. Tapi, saat dirinya sendirian seperti ini, entah kenapa kalimat- kalimat itu terdengar menakutkan baginya.“ kenapa kamu belum tidur? Sudah hampir tengah malam. Kamu sudah melewati jam tidurmu. Tidurlah besok ada latihan karate pertamamu.”Aulia zia menoleh keatas, kakaknya sedang menundukkan kepala dari ranjang atas. Kamar itu memiliki dua kasur bertingkat.“ Apakah aku ben

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-24
  • MISTERI PIANO   BAB 7. KENA HUKUMAN

    “ Ratna, kamu tidak membawa peralatanmu?”Pak Anto berjalan ke arah bangku yang di tempati Ratna karena gadis itu masih sibuk mengorek-ngorek isi tasnya .Kini, semua mata memandang ke arah Ratna termasuk Aulia zia & Alma zia yang duduk bersebelahan, serta Sinta yang duduk di bangku paling depan. Padahal, Pak Anto adalah salah satu guru terkejam yang tega menghukum muridnya membersihkan toilet atau taman jika tidak melakukan tugas dengan baik.“ Sepertinya, aku meletakkannya di meja belajarku semalam.”Aulia zia nyaris terjungkal dari kursinya mendengar jawaban Ratna. Bahkan, teman sekamarnya itu tidak menunjukkan ekspresi menyesal. Ratna malah menatap datar ke arah Pak Anto.“ siapa lagi yang tidak membawa peralatan? Cepat keluar dari kelas & bersihkan halaman belakang sekolah!”Mata Aulia zia membola sempurna mendengar hukuman tersebut. Rencana awal Aulia zia untuk tidak ikut campur, sepertinya akan gagal total,karena gadis itu meletakkan kembali peralatannya kembali ke dalam tas &

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-24
  • MISTERI PIANO   BAB 8. RUANG MUSIK TUA

    Alma zia memiringkan kepalanya sejenak.“ Bermain-main bukan di sini tempatnya. Aku heran, mengapa aku bisa memiliki saudara kembar sepertimu? Tidak bisakah kamu menghilangkan sedikit hobi menggali kuburanmu sendiri itu?”Aulia zia tampak meringis mendengar gerutuan kakaknya.“ Takdir. Aku ditakdirkan menjadi seseorang yang hobi menggali kuburanku sendiri. Kalau tidak aku akan gila,Kak.”“ Tapi, ada saat di mana kamu harus bersikap dewasa. Setidaknya, apa yang kakakmu katakan itu benar, Aulia. Kamu harus membuang sedikit hobi jelekmu itu.”Alma zia tersenyum penuh kemenangan saat Sinta membelanya. Memang, seharusnya adiknya itu bersikap lebih dewasa,kan? Mungkin setelah Sinta mengatakan itu, Aulia zia akan sedikit berubah.“ Aku akan menjadi sangat dewasa setelah aku menikah nanti. Bukankah Kakak tahu aku terkenaSindrom Peterpan. Dan, sindrom itulah yang membuatku enggan untuk berfikir dewasa.”Alma zia menghela nafas kesal ketika mendengar jawaban adiknya. Bugh.Mata Alma zia menger

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-25
  • MISTERI PIANO   BAB 9. MELIHAT HANTU

    “ Ada yang mau minuman dingin? Aku akan pergi ke kantin untuk membeli makanan kecil,” tanyaAulia zia sambil bangkit dari duduknya di atas rerumputan hijau taman belakang sekolah.“ Aku titip jus jeruk dingin.” Sinta mengulurkan beberapa lembar uang kepada Aulia zia.Aulia zia menganggukkan kepala & berjalan meninggalkan temannya yang sudah terlanjur nyaman duduk di atas rerumputan.“ Aulia, jangan sekali-kali kamu mengintip ke dalam ruangan tadi !” sahut Alma zia mengingatkan.Aulia zia tersenyum lebar, menunjukkan sederet gigi sambil mengacungkan ibu jari.Setelah memberikan isyarat Aulia zia kembali berjalan menyusuri lorong.Lorong yang dilewati Aulia zia sepi. Rasanya ngeri memang membayangkan dirinya melewati lorong sendirian. Tapi, Aulia zia sudah cukup sering melewati tempat-tempat sepi sendirian. Langkah kaki Aulia zia terhenti di depan ruang musik tadi. Bukan Aulia zia namanya kalau tidak melanggar peringatan kakaknya. Jadi, sekarang Aulia

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-27
  • MISTERI PIANO   BAB 10. PERKENALAN

    “ Apa yang kamu lakukan di depan ruangan itu?”Laki-laki tadi melepaskan tangan Aulia zia ketika ke duanya berada di ruang loker yang kebetulan sepi.Aulia zia tersenyum canggung ketika matanya menangkap lebam yang masih membiru di Rahang kakak kelasnya itu. Rasanya, sekarang dia harus meminta maaf, sebelum dia menghajar Aulia zia sebagai pembalasan dendam.“ Kakak, maafkan aku. Sepertinya lebam di rahangmu itu parah,ya? Kalau saja, saat itu Kakak tidak menganggu temanku, mungkin aku tidak akan meninju rahang kakak. Maafkan aku, Kak. Aku tidak akan mengulanginya lagi.”“ Ronald.Kamu..?“ Apa….?” Aulia zia menatap tidak mengerti, saat kakak kelasnya itu mengulurkan tangan.“ Namaku Ronald.Siapa namamu?”Aulia zia tersenyum lebar & membalas uluran tangannya. Sekarang, dia bisa merasa sedikit lega karena Ronald sepertinya tidak berniat buruk saat ini.“ Aulia zia,” jawabnya singkat.“ Boleh kutahu mengapa Kakak mengajakku kemari? Kakak sedang tidak ada pelajaran?”Ronald menganggukkan ke

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-28
  • MISTERI PIANO   BAB 11. PRAKTEK MEMAINKAN PIANO

    “ Kita disuruh keruang musik!”Suara ketua kelas menggema keseluruh pelosok kelas, membuat beberapa anak yang sedang bersama langsung menggerutu sebal. Termasuk, Aulia zia yang sedang asik di depan laptopnya.“ Untuk apa kita keruang musik?” Tanya Sinta sambil menghabiskan makanan yang tadi di belinya di kantin sebelum bel masuk berbunyi.“ Ada pelajaran musik hari ini. Kita akan langsung praktek bermain piano.”Mendengar pernyataan ketua kelas, beberapa anak menggerutu kesal. Sama dengan murid lain,Aulia zia mematikan laptopnya dengan gerutuan yang tidak kunjung berhenti.Aulia zia berjalan mendekati Alma zia & Sinta yang sedang menunggunya di ambang pintu kelas.Sementara, Ratna sudah melangkah terlebih dahulu bersama ketua kelas mereka.“ Kamu harus membantuku bermain piano, Kak. Sudah lama aku tidak menyentuh instrumen itu,” kata Aulia zia sambil nyengir selebar-lebarnya.Alma zia menggeleng-gelengkan kepalanya.“ Kamu memang tidak pernah bisa memainkan piano dengan benar, Aulia.

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-28
  • MISTERI PIANO   BAB 12. TERBUKANYA PINTU ALAM GAIB

    “ Hentikan gerutuanmu itu, Aulia. Kalau boleh jujur,Gerutuanmu itu berhasil membuatku merasa lapar,” canda Alma zia.Aulia zia sempurna memberengut ketika mendengar candaan kakaknya, yang menurutnya tidak lucu. Namun, beberapa detik kemudian, Aulia zia tersenyum lebar sambil merangkul bahu kakaknya. “ Karena nilai Kakak yang paling tinggi di antara kita bertiga, Kakak harus membayar makanan yang kami pesan di kantin,” katanya riang.Mendengar itu, giliran Alma zia memberengut kesal, kemudian meninju pelan lengan adiknya. Yang ditinju hanya terbahak-bahak, sambil mengajak mereka ke kantin.“Kamu tidak ikut kami ke kantin? Kakakku akan mentraktir kita makan,” tanya Aulia zia kepada Sinta, saat menyadari gadis itu berbelok ke arah berbeda.Alma zia lagi-lagi meninju pelan lengan Aulia zia. Sinta tersenyum sekilas sambil menggelengkan kepalanya.“ Aku ingin berkeliling. Aku takut Alma zia keberatan kalau harus mentraktir kita berdua. Nikmati makan siang kalian, Aulia & Alma,” jawabnya.

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-29
  • MISTERI PIANO   BAB 13. ANAK INDIGO

    Aulia zia membuka matanya dengan perasaan yang sama sekali tidak bisa di jelaskan. Dahinya dibanjiri keringat. Matanya membelalak ketakutan & bingung pada saat bersamaan. Sementara, Jantungnya terasa dua kali berdetak lebih kencang.“ Kamu baik-baik saja ?” Suara Alma zia. Aulia zia menoleh ke arah kakaknya yang sedang menikmati minuman dingin. Mereka sedang duduk bersandar di bawah pohon beringin yang ada di taman depan sekolah, sambil memperhatikan murid-murid lain bermain sepak bola.Sepuluh menit yang lalu, kamu bilang akan tidur sebentar. Tapi, kamu malah bangun seakan baru saja bermimpi buruk. Ada apa?”Alma zia menggelengkan kepalanya.“ Kurasa, aku memang bermimpi buruk, Kak. Tapi aku merasa sangat aneh & ketakutan dengan mimpiku sendiri. Anehnya, aku tidak sepenuhnya tidur. Aku masih bisa mendengar suara anak-anak lain di sekitarku.”“Lucid dream? Kamu tidak pernah bertingkah aneh sebelumnya kalau sedang mimpi buruk,” balas Alma zia.“ Aku tidak

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-29

Bab terbaru

  • MISTERI PIANO   BAB 48. END

    Ratna terjatuh di depan kamar mandi, ketika Aulia zia mendorongnya agar menyingkir dari depan pintu. Bukannya merasa bersalah & meminta maaf , Aulia zia malah tertawa terbahak-bahak ketika melihat Ratna mengusap sikunya yang membentur lantai.“ Beraninya kamu…” geram Ratna, sambil bersiap-siap menerjang tubuh Aulia zia yang masih berdiri tegap.Aulia zia yang menangkap sinyal bahaya langsung memutar kakinya ke mana pun agar bisa menghindari terkaman serigala sebuas Ratna yang terlihat mengamuk & bersiap menendangnya ke luar kamar.“ Baiklah, aku dulu yang mandi …..”Mata Aulia zia & Ratna bergantu menatap pintu kamar mandi yang baru dimasuki oleh Sinta. Sedangkan, Alma zia mengedikkan bahunya ketika melihat ekspresi yang ditunjukkan oeh Aulia zia & Ratna.“ Sinta, keluar sekarang juga atau aku menendangmu setelah kamu mandi?!“ Tidak akan !”Aulia zia semakin mendengus kesal ketika mendengar jawaban yang diberikan oleh Sinta dari

  • MISTERI PIANO   BAB 47. PAMIT

    Aulia zia menyadari, bahwa tubuhnya mulai terangkat ke udara & menjadi tembus pandang. Aulia zia mengulurkan tangannya, berusaha meraih tangan Ronald, tapi dirinya malah terbang semakin tinggi & semakin tembus pandang.“ Kak Ronald….”“ Selamat tinggal, Aulia. Jadilah gadis yang kuat, jangan menjadi gadis yang senang membahayakan dirimu sendiri. Tumbuh tinggilah & pastikan kamu bahagia bersama orang-orang yang kamu sayang, Aulia.”Setetes air mata kembali menetes di pipi Aulia zia yang tembus pandang.“ Kakak, jangan lupakan aku pastikan kalau kamu akan selalu mengingatku. Kakak, Ronald.”“ Ah! Aulia, aku sudah menghapus ingatanmu tentangku & semua yang pernah terjadi agar kamu tidak lagi merasa bersalah & trauma.”Aulia zia mengerjapkan matanya beberapa kali, menatap bingung Ronald yang berada di bawah sana.“ Kakak, kamu tidak berhak melakukannya!”“ Aku berhak. Selamat tinggal, Aulia. Senang berkenalan & berteman denganmu. Jadilah anak yang baik

  • MISTERI PIANO   BAB 46.PERTEMUAN TERAKHIR

    Aulia zia menatap tidak mengerti ke arah Andre yang perlahan memudar & bersinar layaknya cahaya terang menyilaukan.Aulia menggelengkan kepalanya beberapa kali, saat Andre tersenyum kepadanya dalam kondisi tubuh yang setipis sutra & seterang cahaya rembulan.“ Kakak, kamu kenapa?”Aulia zia bertanya dengan suara parau.“ Pergi ke tempatku seharusnya, Aulia. Kalau bertemu nanti, sampaikan ucapan terima kasihku kepada Ronald, ya. Selamat tinggal, Aulia. Senang berkenalan denganmu.”Aulia zia berteriak kencang ketika tubuh Andre benar-benar menghilang dari hadapannya. Ketika dinding di labirin itu juga mulai menipis, walaupun perubahannya tidak sedrastis Andre tadi.“ Semuanya sudah selesai, Aulia.”Aulia zia menoleh ke belakangnya & lagi-lagi matanya harus membelalak kaget saat melihat Ronald sedang ada di dekatnya.“ Kak Ronald…? Kamu ada di sini juga…? Bagaimana kamu bisa muncul di sini, Kak..?”Ronald tersenyum sekilas & berjalan mendekat ke

  • MISTERI PIANO   BAB 45. AKHIR HANTU IVANA

    “ Tidak akan kubiarkan….”“ Arrrggghhh!”Ronald menjerit panjang, saat hantu Ana mengeratkan cekikannya. Ingin sekali, Ronald menyudahi permainannya & menghindar sejauh-jauhnya dari Ana. Tapi, dia tidak bisa melakukannya. Dia harus mengakhiri ini semua. Selamanya.Ronald sengaja membuat tempo permainannya semakin cepat walaupun lehernya terasa sangat sakit & sulit bernapas. Dentingan tuts pianoyang dimainkan Ronald beradu dengan suara teriakan nyaring Ana yang memekakkan telinga.“ Kamu … telanlah … semua … mimpimu!” teriak Ronald sekuat tenaga sambil mengakhiri permainannya dengan nada tinggi yang tidak kalah memekakkan telinga mengalahkan teriakan nyaring hantu Ana.“ Arrrggghhh!!! Terkutuklahkamu!! Aaarrrgghhh!”Ana menjerit panjang bersamaan dengan terlepasnya tangan ramping itu dari leher Ronald .Napas Ronald sempat tercekat ketika melihat Ana hendak melukai raga Sinta yang berada tidak jauh dari mereka. Hal itu membuat Ronald kembali memainkan pia

  • MISTERI PIANO   BAB 44. RONALD & ANA 2

    Ronald menjauh sedikit dari piano yang tadi dimainkannya. Ruangan itu masih didominasi oleh teriakan hantu Ana yang menggema penuh frustrasi.“ Aaaaaarrrggghhh!!” Ana menjerit panjang & melengking sambil terus menutup kedua telinganya rapat-rapat. Sebelum akhirnya, raga itu terjatuh dengan lunglai di atas lantai & menyebabkan bunyi berdebam, Robald berjingkat kaget.“ Syukurlah….” Ronald menghela napas lega melihat raga Sinta tidak lagi bergerak & menjerit seperti tadi.“ Masih belum berakhir…”Ronald membalikkan badannya ketika suara dingin menyapa pendengarannya secara tiba-tiba. Mata Ronald membelalak ketika seorang gadis berbaju merah sedang melayang di depannya dengan beberapa helai rambut yang melayang di udara. Ujung pakaian gadis itu seperti sudah termakan usia & ada darah kental yang menetes-netes dari ujungnya.“ Kamu salah kalau berpikir semua sudah berakhir.”Gadis itu, hantu Ivana ( Ana ) menyeringai lebar sambil mengangkat tangan kanannya ke udara, yang memegang sebilah

  • MISTERI PIANO   BAB 43. RONALD & ANA

    Sedetik setelah dentingan tuts piano yang di tekan oleh Ronald terdengar, terdengar pula teriakan frustrasi dari hantu Ana yang berdiri tidak jauh dari piano.Ronald dapat melihat, bahwa Ana berjalan semakin mendekat ke arahnya dengan pandangan kelewat tajam seperti ingin membunuh.“ Kamu tidak akan bisa membunuhku….HAHAHA!”Ana kembali menjerit saat Ronald semakin cepat menekan tuts-tuts pianonya.Tatapan mata Ana semakin menajam & tangannya terulur ke arah leher Ronald. Ronald harus berterimah kasih kepada rambut panjang yang dimiliki Alma zia karena berhasil membelit tangan kanan Ana yang terjulur.“ Telanlah mimpimu sendiri!” Ronald menendang pelan Ana agar gadis itu menjauh dari tubuhnya.“ Kamu tidak akan kubiarkan!” Ana frustrasi lagi, sambil memegang kedua telinganya, ketika permainan piano Ronald terdengar semakin nyaring.Ana berusaha kembali mendekat ke arah Ronald sambil terus menutup kedua telinganya. Sedangkan Ronald tetap memainkan pianonya tanpa memedulikan Ana yang me

  • MISTERI PIANO   BAB 42. MISI RONALD

    Teringat akan tujuannya, Ronald segera bangkit & berjalan cepat ke arah pintu. Namun, sebelum menyambar gagang pintu, Ronald terlebih dahulu melihat pantulan dirinya di cermin.“ Oh, aku tidak pernah membayangkan hal ini sebelumnya,” gumamnya.Di luar sudah gelap ketika Ronald melangkahkan kakinya menuruni tangga asrama putri. Hal itu membuatnya waspada kalau-kalau ada guru patroli yang melihatnya berjalan keluar dari asrama. Kalau dia sampai tertangkap basah, semua rencananya akan berantakan.Setelah beberapa menit melangkah penuh kehati-hatian & memastikan tempat yang akan dilewatinya benar-benar sepi, Ronald sqmpai di depan pintu kaca sekolahnya yang tampak gelap & sepi.“ Sebaiknya aku bergerak cepat.”Ronald membuka pintu kaca sekolahnya & mulai melangkahkan kaki. Ketika berjalan turun dari asrama, tidak ada keraguan di dalam hatinya. Namun, ketika membuka pintu sekolah & berjalan menyusuri koridor, entah kenapa hatinya terasa ragu & gamang.Langkah Ronald sempurna terhenti saat

  • MISTERI PIANO   BAB 41. PERTUKARAN RAGA

    “ Kalau kamu mengizinkan, aku ingin meminjam ragamu untuk kembali. Aku tidak mungkin meminjam raga Aulia zia karena aku tidak tahu di mana Aulia zia berada.”Jawaban dari Ronald sontak membuat Alma zia terperangah. Apa kata Ronald tadi? Meminjam raganya untuk kembali? Oh, yang benar saja. Saat raganya dimasuki roh Ronald artinya raganya akan lebih mudah untuk dimasuki roh lain di kemudian hari.“ Aku tidak mungkin melakukannya.”“ Ini satu-satunya cara untukku kembali & melenyapkan hantu Ana seutuhnya. Aku tidak akan berbuat macam-macam dengan tubuhmu. Aku hanya meminjamnya untuk kembali. Kumohon, hanya kamu yang bisa membantuku sekarang ini, Alma. Hanya kamu.”Alma zia mengigit bibir bawahnya, merasakan kebimbangan yang luar biasa menggeluti hatinya.“ Kamu yakin tidak akan berbuat macam-macam pada ragaku, kan, Kak? Aku takut kamu akan melakukan hal yang sama seperti yang hantu Ana lakukan kepada tubuh Sinta.”“ Tidak akan. Hantu Ana melakukannya karena dia

  • MISTERI PIANO   BAB 40. BERTEMU ROH RONALD

    Ratna kembali menghela nafas penuh ke pasrahan. Menghancurkan hantu Ana….? Hal yang tersulit di dunia yang bahkan hanya ada satu-satunya.“ Kita hanya bisa berharap pada Alma zia & Aulia zia. Atau salah satunya.”“ Sedang apa kamu di sini? Apa yang kamu lakukan?”Alma zia membalikkan badannya ketika suara di belakangnya seakan bertanya kepadanya. Gadis itu sedikit terperangah melihat sosok laki-laki yang di kenalnya sedang menatapnya bingung lewat sorot matanya yang tajam.“ Kak Ronald..?”“ Kamu belum menjawab pertanyaanku. Sedang apa kamu di sini & apa yang kamu lakukan? Aku yakin kamu belum mati.”Alma zia terdiam menatap Ronald yang berdiri di depannya. Entah mengapa, suaranya mendadak tercekat di tenggorokan & tidak bisa dikeluarkan hanya demi menjawab pertanyaan Ronald.Langkah kaki terdengar, saat Alma zia mendingakkan kepalanya. Dia bisa melihat Ronald berjalan mendekat ke arahnya dengan pakaian kebesaran yang berwarna putih, yang bergerak seakan tertiup angin di tengah-tengah

DMCA.com Protection Status