Beranda / Horor / MISTERI PIANO / BAB 9. MELIHAT HANTU

Share

BAB 9. MELIHAT HANTU

Penulis: Alma carally
last update Terakhir Diperbarui: 2023-01-27 11:57:00

“ Ada yang mau minuman dingin? Aku akan pergi ke kantin untuk membeli makanan kecil,” tanya

Aulia zia sambil bangkit dari duduknya di atas rerumputan hijau taman belakang sekolah.

“ Aku titip jus jeruk dingin.” Sinta mengulurkan beberapa lembar uang kepada Aulia zia.

Aulia zia menganggukkan kepala & berjalan meninggalkan temannya yang sudah terlanjur nyaman duduk di atas rerumputan.

“ Aulia, jangan sekali-kali kamu mengintip ke dalam ruangan tadi !” sahut Alma zia mengingatkan.

Aulia zia tersenyum lebar, menunjukkan sederet gigi sambil mengacungkan ibu jari.

Setelah memberikan isyarat Aulia zia kembali berjalan menyusuri lorong.

Lorong yang dilewati Aulia zia sepi. Rasanya ngeri memang membayangkan dirinya melewati lorong sendirian. Tapi, Aulia zia sudah cukup sering melewati tempat-tempat sepi sendirian.

Langkah kaki Aulia zia terhenti di depan ruang musik tadi. Bukan Aulia zia namanya kalau tidak melanggar peringatan kakaknya. Jadi, sekarang Aulia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • MISTERI PIANO   BAB 10. PERKENALAN

    “ Apa yang kamu lakukan di depan ruangan itu?”Laki-laki tadi melepaskan tangan Aulia zia ketika ke duanya berada di ruang loker yang kebetulan sepi.Aulia zia tersenyum canggung ketika matanya menangkap lebam yang masih membiru di Rahang kakak kelasnya itu. Rasanya, sekarang dia harus meminta maaf, sebelum dia menghajar Aulia zia sebagai pembalasan dendam.“ Kakak, maafkan aku. Sepertinya lebam di rahangmu itu parah,ya? Kalau saja, saat itu Kakak tidak menganggu temanku, mungkin aku tidak akan meninju rahang kakak. Maafkan aku, Kak. Aku tidak akan mengulanginya lagi.”“ Ronald.Kamu..?“ Apa….?” Aulia zia menatap tidak mengerti, saat kakak kelasnya itu mengulurkan tangan.“ Namaku Ronald.Siapa namamu?”Aulia zia tersenyum lebar & membalas uluran tangannya. Sekarang, dia bisa merasa sedikit lega karena Ronald sepertinya tidak berniat buruk saat ini.“ Aulia zia,” jawabnya singkat.“ Boleh kutahu mengapa Kakak mengajakku kemari? Kakak sedang tidak ada pelajaran?”Ronald menganggukkan ke

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-28
  • MISTERI PIANO   BAB 11. PRAKTEK MEMAINKAN PIANO

    “ Kita disuruh keruang musik!”Suara ketua kelas menggema keseluruh pelosok kelas, membuat beberapa anak yang sedang bersama langsung menggerutu sebal. Termasuk, Aulia zia yang sedang asik di depan laptopnya.“ Untuk apa kita keruang musik?” Tanya Sinta sambil menghabiskan makanan yang tadi di belinya di kantin sebelum bel masuk berbunyi.“ Ada pelajaran musik hari ini. Kita akan langsung praktek bermain piano.”Mendengar pernyataan ketua kelas, beberapa anak menggerutu kesal. Sama dengan murid lain,Aulia zia mematikan laptopnya dengan gerutuan yang tidak kunjung berhenti.Aulia zia berjalan mendekati Alma zia & Sinta yang sedang menunggunya di ambang pintu kelas.Sementara, Ratna sudah melangkah terlebih dahulu bersama ketua kelas mereka.“ Kamu harus membantuku bermain piano, Kak. Sudah lama aku tidak menyentuh instrumen itu,” kata Aulia zia sambil nyengir selebar-lebarnya.Alma zia menggeleng-gelengkan kepalanya.“ Kamu memang tidak pernah bisa memainkan piano dengan benar, Aulia.

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-28
  • MISTERI PIANO   BAB 12. TERBUKANYA PINTU ALAM GAIB

    “ Hentikan gerutuanmu itu, Aulia. Kalau boleh jujur,Gerutuanmu itu berhasil membuatku merasa lapar,” canda Alma zia.Aulia zia sempurna memberengut ketika mendengar candaan kakaknya, yang menurutnya tidak lucu. Namun, beberapa detik kemudian, Aulia zia tersenyum lebar sambil merangkul bahu kakaknya. “ Karena nilai Kakak yang paling tinggi di antara kita bertiga, Kakak harus membayar makanan yang kami pesan di kantin,” katanya riang.Mendengar itu, giliran Alma zia memberengut kesal, kemudian meninju pelan lengan adiknya. Yang ditinju hanya terbahak-bahak, sambil mengajak mereka ke kantin.“Kamu tidak ikut kami ke kantin? Kakakku akan mentraktir kita makan,” tanya Aulia zia kepada Sinta, saat menyadari gadis itu berbelok ke arah berbeda.Alma zia lagi-lagi meninju pelan lengan Aulia zia. Sinta tersenyum sekilas sambil menggelengkan kepalanya.“ Aku ingin berkeliling. Aku takut Alma zia keberatan kalau harus mentraktir kita berdua. Nikmati makan siang kalian, Aulia & Alma,” jawabnya.

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-29
  • MISTERI PIANO   BAB 13. ANAK INDIGO

    Aulia zia membuka matanya dengan perasaan yang sama sekali tidak bisa di jelaskan. Dahinya dibanjiri keringat. Matanya membelalak ketakutan & bingung pada saat bersamaan. Sementara, Jantungnya terasa dua kali berdetak lebih kencang.“ Kamu baik-baik saja ?” Suara Alma zia. Aulia zia menoleh ke arah kakaknya yang sedang menikmati minuman dingin. Mereka sedang duduk bersandar di bawah pohon beringin yang ada di taman depan sekolah, sambil memperhatikan murid-murid lain bermain sepak bola.Sepuluh menit yang lalu, kamu bilang akan tidur sebentar. Tapi, kamu malah bangun seakan baru saja bermimpi buruk. Ada apa?”Alma zia menggelengkan kepalanya.“ Kurasa, aku memang bermimpi buruk, Kak. Tapi aku merasa sangat aneh & ketakutan dengan mimpiku sendiri. Anehnya, aku tidak sepenuhnya tidur. Aku masih bisa mendengar suara anak-anak lain di sekitarku.”“Lucid dream? Kamu tidak pernah bertingkah aneh sebelumnya kalau sedang mimpi buruk,” balas Alma zia.“ Aku tidak

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-29
  • MISTERI PIANO   BAB 14. DALAM BAHAYA

    “ Aku harus segera pergi…”Aulia zia memutar balik langkahnya menuju area dalam sekolah.Gedung sekolah sekarang sudah sangat sepi.Zlaaashhh.Langkah kaki Aulia zia kembali terhenti di depan pintu masuk gedung sekolahnya saat dia melihat gadis yang begitu familier dalam ingatannya menangis & menjerit, sambil memegangi kedua telinga. Ada gadis lain di depannya. Ia memiliki wajah oriental sempurna sedang tersenyum penuh kemenangan. Denting piano di belakangnya, entah di mainkan siapa, terdengar seperti alunan musik kematian.Aulia zia menggelengkan kepalanya keras-keras demi menghilangkan bayangan hitam putih tadi.Namun, bayangan itu terus menghantui fikirannya.Aulia zia mencoba memantapkan hati & nyalinya untuk memasuki gedung sekolah lebih jauh lagi.Dengan penuh keteguhan, Aulia zia berlari kecil menyusuri gedung sekolah menuju ruang musik lama yang ada di lorong, dekat taman belakang. Langkah kaki Aulia zia berderap bersama ketakutannya sendiri yang berusaha di tekan, hanya Untuk

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-30
  • MISTERI PIANO   BAB 15. SELAMAT DARI MAUT

    Setelah berada cukup jauh dari ruang musik, keadaan Aulia zia perlahan membaik. Dia terduduk di salah satu kursi yang ada di ruang loker. Pandangan matanya yang tadi memburam, mulai menjernih.Tubuhnya yang kaku perlahan bisa di gerakkan sesuai dengan keinginannya.“ Dia hampir mengambil nyawamu, kamu tahu?”Suara itu menginterupsi Aulia zia, membuatnya mendongakkan kepala & melepas headphone di kepalanya.Ronald telah berdiri sambil berkacak pinggang di depan Aulia zia. Laki-laki itu masih mengenakan jubah karatenya, & yang jelas, sekarang Ronald terlihat ingin memarahi Aulia zia.“ Kalau saja aku tidak datang menolongmu, mungkin esok hari ada berita kematian di mading sekolah,” katanya dingin.Aulia zia bersumpah, kalau saja dirinya tidak sedang lemas & ber mood jelek, pasti dirinya sudah meninju rahang Ronald untuk yang kedua kalinya. Jadi anggap saja saat ini Ronald sedang beruntung.Aku sudah pernah memperingatimu untuk tidak mendekati, mengintip, atau memasuki ruangan itu, kenap

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-31
  • MISTERI PIANO   BAB 16. TIDAK DAPAT DIPREDIKSI

    “ Kamu datang untuk membantu….”Lagu itu berada pada nada tinggi yang sungguh menyayat telinga. Gadis cantik pemain Piano perlahan mendekat, melayang menghampiri seorang gadis dihadapannya yang bertekuk lutut. Dia menyeringai penuh kemenangan ketika jarinya yang lentik menyentuh dada gadis di hadapannya.Seakan-akan dia menyentuh jantung gadis itu lalu menghancurkannya.“ Kamu sungguh akan membantu…”“ Aaarrggghhh…!”Aulia zia terbangun mendadak saat mendengar teriakan nyaring dalam mimpinya. Harus diakui, semenjak kejadian yang menimpanya tadi sore, dia sedikit berubah menjadi aneh. Entah mengapa, Aulia zia menjadi lebih penakut & merasa tidak aman ketika berada di ruangan sepi.Sambil menyeka keringat dingin di pelipisnya,Aulia zia memaksakan diri duduk bersila di atas tempat tidur. Sekali, dia mengambil nafas untuk menenangkan fikirannya yang kacau balau. Ketika Aulia zia menenangkan diri, mendadak saja pintu kamar asrama terbuka keras hingga membuatnya terlonjak kaget.“ Kamu men

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-31
  • MISTERI PIANO   BAB 17. MEMBUKA TABIR MASA LALU

    Alma zia merutuki dirinya yang tidak sengaja menabrak kakak kelas yang ternyata orang yang pernah bermasalah dengan adiknya, Aulia zia. Andai saja, dirinya sedang tidak melamun ketika berjalan, mungkin dia tidak akan menabrak kakak berwajah dingin itu. “ Kudengar adikmu absen hari ini.”Alis Alma zia sempurna bertaut ketika mendengar pertanyaan dari kakak kelas ber name tag Ronald itu. Dari mana Ronald Ronald tahu, Aulia zia absen sekolah hari ini.“ Dia demam,” jawab Alma zia singkat.Ronald terlihat menaikkan kedua bahunya sekilas & menatap Alma zia dengan serius.“ Namaku Ronald. Aku yang kemarin menolong adikmu di ruang musik lama, saat dia nyaris kehilangan nyawanya. Kurasa, adikmu tidak sekedar demam. Kurasa….berhubungan dengan ruangan itu.”Alis Alma zia semakin mengerut. Menyelamatkan Aulia zia di ruang musik lama…? Bagaimana ceritanya, bisa seperti itu? Lebih masuk akal kalau Ronald balas meninju Aulia zia saat keduanya bertemu.Belum juga

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-01

Bab terbaru

  • MISTERI PIANO   BAB 48. END

    Ratna terjatuh di depan kamar mandi, ketika Aulia zia mendorongnya agar menyingkir dari depan pintu. Bukannya merasa bersalah & meminta maaf , Aulia zia malah tertawa terbahak-bahak ketika melihat Ratna mengusap sikunya yang membentur lantai.“ Beraninya kamu…” geram Ratna, sambil bersiap-siap menerjang tubuh Aulia zia yang masih berdiri tegap.Aulia zia yang menangkap sinyal bahaya langsung memutar kakinya ke mana pun agar bisa menghindari terkaman serigala sebuas Ratna yang terlihat mengamuk & bersiap menendangnya ke luar kamar.“ Baiklah, aku dulu yang mandi …..”Mata Aulia zia & Ratna bergantu menatap pintu kamar mandi yang baru dimasuki oleh Sinta. Sedangkan, Alma zia mengedikkan bahunya ketika melihat ekspresi yang ditunjukkan oeh Aulia zia & Ratna.“ Sinta, keluar sekarang juga atau aku menendangmu setelah kamu mandi?!“ Tidak akan !”Aulia zia semakin mendengus kesal ketika mendengar jawaban yang diberikan oleh Sinta dari

  • MISTERI PIANO   BAB 47. PAMIT

    Aulia zia menyadari, bahwa tubuhnya mulai terangkat ke udara & menjadi tembus pandang. Aulia zia mengulurkan tangannya, berusaha meraih tangan Ronald, tapi dirinya malah terbang semakin tinggi & semakin tembus pandang.“ Kak Ronald….”“ Selamat tinggal, Aulia. Jadilah gadis yang kuat, jangan menjadi gadis yang senang membahayakan dirimu sendiri. Tumbuh tinggilah & pastikan kamu bahagia bersama orang-orang yang kamu sayang, Aulia.”Setetes air mata kembali menetes di pipi Aulia zia yang tembus pandang.“ Kakak, jangan lupakan aku pastikan kalau kamu akan selalu mengingatku. Kakak, Ronald.”“ Ah! Aulia, aku sudah menghapus ingatanmu tentangku & semua yang pernah terjadi agar kamu tidak lagi merasa bersalah & trauma.”Aulia zia mengerjapkan matanya beberapa kali, menatap bingung Ronald yang berada di bawah sana.“ Kakak, kamu tidak berhak melakukannya!”“ Aku berhak. Selamat tinggal, Aulia. Senang berkenalan & berteman denganmu. Jadilah anak yang baik

  • MISTERI PIANO   BAB 46.PERTEMUAN TERAKHIR

    Aulia zia menatap tidak mengerti ke arah Andre yang perlahan memudar & bersinar layaknya cahaya terang menyilaukan.Aulia menggelengkan kepalanya beberapa kali, saat Andre tersenyum kepadanya dalam kondisi tubuh yang setipis sutra & seterang cahaya rembulan.“ Kakak, kamu kenapa?”Aulia zia bertanya dengan suara parau.“ Pergi ke tempatku seharusnya, Aulia. Kalau bertemu nanti, sampaikan ucapan terima kasihku kepada Ronald, ya. Selamat tinggal, Aulia. Senang berkenalan denganmu.”Aulia zia berteriak kencang ketika tubuh Andre benar-benar menghilang dari hadapannya. Ketika dinding di labirin itu juga mulai menipis, walaupun perubahannya tidak sedrastis Andre tadi.“ Semuanya sudah selesai, Aulia.”Aulia zia menoleh ke belakangnya & lagi-lagi matanya harus membelalak kaget saat melihat Ronald sedang ada di dekatnya.“ Kak Ronald…? Kamu ada di sini juga…? Bagaimana kamu bisa muncul di sini, Kak..?”Ronald tersenyum sekilas & berjalan mendekat ke

  • MISTERI PIANO   BAB 45. AKHIR HANTU IVANA

    “ Tidak akan kubiarkan….”“ Arrrggghhh!”Ronald menjerit panjang, saat hantu Ana mengeratkan cekikannya. Ingin sekali, Ronald menyudahi permainannya & menghindar sejauh-jauhnya dari Ana. Tapi, dia tidak bisa melakukannya. Dia harus mengakhiri ini semua. Selamanya.Ronald sengaja membuat tempo permainannya semakin cepat walaupun lehernya terasa sangat sakit & sulit bernapas. Dentingan tuts pianoyang dimainkan Ronald beradu dengan suara teriakan nyaring Ana yang memekakkan telinga.“ Kamu … telanlah … semua … mimpimu!” teriak Ronald sekuat tenaga sambil mengakhiri permainannya dengan nada tinggi yang tidak kalah memekakkan telinga mengalahkan teriakan nyaring hantu Ana.“ Arrrggghhh!!! Terkutuklahkamu!! Aaarrrgghhh!”Ana menjerit panjang bersamaan dengan terlepasnya tangan ramping itu dari leher Ronald .Napas Ronald sempat tercekat ketika melihat Ana hendak melukai raga Sinta yang berada tidak jauh dari mereka. Hal itu membuat Ronald kembali memainkan pia

  • MISTERI PIANO   BAB 44. RONALD & ANA 2

    Ronald menjauh sedikit dari piano yang tadi dimainkannya. Ruangan itu masih didominasi oleh teriakan hantu Ana yang menggema penuh frustrasi.“ Aaaaaarrrggghhh!!” Ana menjerit panjang & melengking sambil terus menutup kedua telinganya rapat-rapat. Sebelum akhirnya, raga itu terjatuh dengan lunglai di atas lantai & menyebabkan bunyi berdebam, Robald berjingkat kaget.“ Syukurlah….” Ronald menghela napas lega melihat raga Sinta tidak lagi bergerak & menjerit seperti tadi.“ Masih belum berakhir…”Ronald membalikkan badannya ketika suara dingin menyapa pendengarannya secara tiba-tiba. Mata Ronald membelalak ketika seorang gadis berbaju merah sedang melayang di depannya dengan beberapa helai rambut yang melayang di udara. Ujung pakaian gadis itu seperti sudah termakan usia & ada darah kental yang menetes-netes dari ujungnya.“ Kamu salah kalau berpikir semua sudah berakhir.”Gadis itu, hantu Ivana ( Ana ) menyeringai lebar sambil mengangkat tangan kanannya ke udara, yang memegang sebilah

  • MISTERI PIANO   BAB 43. RONALD & ANA

    Sedetik setelah dentingan tuts piano yang di tekan oleh Ronald terdengar, terdengar pula teriakan frustrasi dari hantu Ana yang berdiri tidak jauh dari piano.Ronald dapat melihat, bahwa Ana berjalan semakin mendekat ke arahnya dengan pandangan kelewat tajam seperti ingin membunuh.“ Kamu tidak akan bisa membunuhku….HAHAHA!”Ana kembali menjerit saat Ronald semakin cepat menekan tuts-tuts pianonya.Tatapan mata Ana semakin menajam & tangannya terulur ke arah leher Ronald. Ronald harus berterimah kasih kepada rambut panjang yang dimiliki Alma zia karena berhasil membelit tangan kanan Ana yang terjulur.“ Telanlah mimpimu sendiri!” Ronald menendang pelan Ana agar gadis itu menjauh dari tubuhnya.“ Kamu tidak akan kubiarkan!” Ana frustrasi lagi, sambil memegang kedua telinganya, ketika permainan piano Ronald terdengar semakin nyaring.Ana berusaha kembali mendekat ke arah Ronald sambil terus menutup kedua telinganya. Sedangkan Ronald tetap memainkan pianonya tanpa memedulikan Ana yang me

  • MISTERI PIANO   BAB 42. MISI RONALD

    Teringat akan tujuannya, Ronald segera bangkit & berjalan cepat ke arah pintu. Namun, sebelum menyambar gagang pintu, Ronald terlebih dahulu melihat pantulan dirinya di cermin.“ Oh, aku tidak pernah membayangkan hal ini sebelumnya,” gumamnya.Di luar sudah gelap ketika Ronald melangkahkan kakinya menuruni tangga asrama putri. Hal itu membuatnya waspada kalau-kalau ada guru patroli yang melihatnya berjalan keluar dari asrama. Kalau dia sampai tertangkap basah, semua rencananya akan berantakan.Setelah beberapa menit melangkah penuh kehati-hatian & memastikan tempat yang akan dilewatinya benar-benar sepi, Ronald sqmpai di depan pintu kaca sekolahnya yang tampak gelap & sepi.“ Sebaiknya aku bergerak cepat.”Ronald membuka pintu kaca sekolahnya & mulai melangkahkan kaki. Ketika berjalan turun dari asrama, tidak ada keraguan di dalam hatinya. Namun, ketika membuka pintu sekolah & berjalan menyusuri koridor, entah kenapa hatinya terasa ragu & gamang.Langkah Ronald sempurna terhenti saat

  • MISTERI PIANO   BAB 41. PERTUKARAN RAGA

    “ Kalau kamu mengizinkan, aku ingin meminjam ragamu untuk kembali. Aku tidak mungkin meminjam raga Aulia zia karena aku tidak tahu di mana Aulia zia berada.”Jawaban dari Ronald sontak membuat Alma zia terperangah. Apa kata Ronald tadi? Meminjam raganya untuk kembali? Oh, yang benar saja. Saat raganya dimasuki roh Ronald artinya raganya akan lebih mudah untuk dimasuki roh lain di kemudian hari.“ Aku tidak mungkin melakukannya.”“ Ini satu-satunya cara untukku kembali & melenyapkan hantu Ana seutuhnya. Aku tidak akan berbuat macam-macam dengan tubuhmu. Aku hanya meminjamnya untuk kembali. Kumohon, hanya kamu yang bisa membantuku sekarang ini, Alma. Hanya kamu.”Alma zia mengigit bibir bawahnya, merasakan kebimbangan yang luar biasa menggeluti hatinya.“ Kamu yakin tidak akan berbuat macam-macam pada ragaku, kan, Kak? Aku takut kamu akan melakukan hal yang sama seperti yang hantu Ana lakukan kepada tubuh Sinta.”“ Tidak akan. Hantu Ana melakukannya karena dia

  • MISTERI PIANO   BAB 40. BERTEMU ROH RONALD

    Ratna kembali menghela nafas penuh ke pasrahan. Menghancurkan hantu Ana….? Hal yang tersulit di dunia yang bahkan hanya ada satu-satunya.“ Kita hanya bisa berharap pada Alma zia & Aulia zia. Atau salah satunya.”“ Sedang apa kamu di sini? Apa yang kamu lakukan?”Alma zia membalikkan badannya ketika suara di belakangnya seakan bertanya kepadanya. Gadis itu sedikit terperangah melihat sosok laki-laki yang di kenalnya sedang menatapnya bingung lewat sorot matanya yang tajam.“ Kak Ronald..?”“ Kamu belum menjawab pertanyaanku. Sedang apa kamu di sini & apa yang kamu lakukan? Aku yakin kamu belum mati.”Alma zia terdiam menatap Ronald yang berdiri di depannya. Entah mengapa, suaranya mendadak tercekat di tenggorokan & tidak bisa dikeluarkan hanya demi menjawab pertanyaan Ronald.Langkah kaki terdengar, saat Alma zia mendingakkan kepalanya. Dia bisa melihat Ronald berjalan mendekat ke arahnya dengan pakaian kebesaran yang berwarna putih, yang bergerak seakan tertiup angin di tengah-tengah

DMCA.com Protection Status