Beranda / Thriller / MISTERI LIONTIN VAMPIR / BAB 50-FRAGMEN MEMORI SANG LADY

Share

BAB 50-FRAGMEN MEMORI SANG LADY

Penulis: Mirva Celestira
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-26 21:33:57
Sangat sulit bagi Lucius untuk mengerti apa yang baru saja terjadi. Memori-memori tersebut merentang dari berbagai periode waktu dan berbagai tempat, membuatnya kebingungan. Dia merasa seolah-olah dia baru saja melalui sebuah perjalanan waktu. Dia merasa memori-memori itu bukanlah bagian dari kehidupannya, namun ada ikatan tak terlihat yang menghubungkannya dengan mereka.

Lucius mencoba berpikir logis untuk mengerti apa yang sedang terjadi. Ia memutuskan untuk mencari tahu lebih banyak tentang tulisan naga yang hanya bisa dibaca oleh Bangsa Vampir, mengenai Klan Celeste yang bangkit kembali, dan tragedi yang menimpa wanita dalam salah satu memori tersebut. Dia juga penasaran tentang liontin bermata ruby yang diserahkan oleh seorang pria kepada seorang wanita, dan pernyataan mengenai reinkarnasi.

Namun, untuk saat ini, dia harus memulihkan dirinya dan berusaha mengatasi pusing yang menderanya. Dia merasa seolah-olah setiap sel di tubuhnya diguncang oleh ledakan memori ini.

(Haruskah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • MISTERI LIONTIN VAMPIR   BAB 51- BANGKITNYA SANG PENGHISAP DARAH

    Sesosok Vampir bangun di tengah bulan Darah yang muncul tepat setelah perang Templar pecah.Sebagai Vampir, entitas ini bangkit ketika bulan Darah menggantung di langit, menandai sebuah perubahan penting dan sering kali mengisyaratkan kejadian besar. Kali ini, perang Templar telah meletus, menciptakan suasana yang penuh dengan kekacauan dan darah.Vampir ini, yang telah diam selama berabad-abad, sekarang merasakan getaran perubahan di udara. Dengan mata merah yang memancarkan kecerdasan dan kejahatan, dia merasakan suasana perang yang mencekam dan darah yang mengalir. Sebagai makhluk malam, dia tidak terpengaruh oleh pertempuran siang hari. Namun, ia merasakan kekuatan baru yang muncul dari dalam dirinya saat bulan Darah bersinar di atasnya.Dia memahami bahwa perang Templar ini lebih dari sekadar konflik antara manusia biasa. Ada kekuatan luar biasa yang bermain di balik layar, kekuatan yang bisa menarik bahkan entitas seperti dirinya dari tidur panjangnya. Mungkin ini adalah waktu u

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-27
  • MISTERI LIONTIN VAMPIR   BAB 52-PEMBERANGKATAN PANGERAN LUCIUS DAMIEN

    Pagi itu sebelum matahari muncul di ufuk timur, suasana masih terasa dingin dan sunyi. Pangeran Lucius Damien, sang pangeran muda yang berani dan berdedikasi, bersiap-siap untuk berangkat bertugas di garda depan. Lucius, yang baru saja selesai berdoa di dalam kamar, mengenakan seragam tempur hitam keemasannya dengan cekatan. Dia mengambil pedang Templar dari dinding dan memasukkannya ke sarungnya. Rambut cokelat panjangnya yang tergerai lepas, digelung ke belakang dengan tali kulit sederhana. Wajah tampan dan penuh tekad memancarkan sinar keyakinan yang tak tergoyahkan. Mata birunya yang tajam memancarkan keberanian dan ketegasan, serta semangat yang tak pernah padam. Kaki tegapnya melangkah mantap, setiap gerakan menunjukkan kesiapan dan kegigihan. Dia berjalan menuju pintu, tatapannya menatap jauh ke depan. Suasana pagi yang hening dan dingin tidak mempengaruhi tekadnya. Angin pagi yang berhembus lembut, membawa aroma tanah basah dan dedaunan yang segar. Lucius menarik napas dalam

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-27
  • MISTERI LIONTIN VAMPIR   BAB 53-PANGERAN BERANGKAT KE GARDA

    "Ya, Pangeran," jawab Kapten Aurelius, menunduk dengan hormat. Dia memberikan isyarat kepada para prajurit lainnya dan mereka mulai merapatkan formasi, mengecek senjata dan perisai mereka, serta mempersiapkan strategi. *** Di tengah kesibukan tersebut, Lucius melangkah menuju puncak bukit kecil yang menghadap ke medan pertempuran yang akan segera mereka hadapi. Angin berhembus kencang, menerbangkan rambut hitamnya. Mata birunya tajam, memandang lurus ke horizon. Dia memegang pedang peninggalan ayahnya dengan erat, merasakan beratnya di tangannya. Ini bukan hanya pedang, tapi simbol keberanian dan dedikasinya terhadap kerajaan dan rakyatnya. Ini adalah peninggalan dari seorang raja, seorang ayah, yang juga pernah berdiri di garda depan seperti ini, melawan ancaman yang mengancam kerajaan mereka. Matahari mulai naik, menerangi langit dengan cahaya emasnya. Cahaya itu menyinari wajah Lucius, memberikan semburat emas pada rambut hitam dan seragamnya. Dia tampak gagah dan berani, siap u

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-27
  • MISTERI LIONTIN VAMPIR   BAB 54-API KEHANCURAN FERRANDUS

    Malam sebelum Pangeran Lucius pergi,Adelais semakin tidak mampu menahan hatinya untuk bertemu lagi tetapi ia ingat bahwa Lucius mengatakan"Aku akan melindungi kau dan keluargamu, tapi tidak cinta kita..."Adelais memandang bayangan Pangeran Lucius di balik tirai jendela kamarnya, hatinya berdenyut-denyut dalam kerinduan. Matanya berkaca-kaca saat dia membayangkan keberangkatan pangeran di pagi hari. Ia ingin berlari, memeluknya, mengatakan betapa dalam cintanya. Namun kata-kata Lucius masih membekas dalam ingatannya, "Aku akan melindungi kau dan keluargamu, tapi tidak cinta kita..."Adelais menutup matanya, berusaha untuk mengendalikan perasaannya. Dia mencoba untuk memahami alasan di balik kata-kata Lucius. Mungkin dia takut bahwa cinta mereka akan menjadi sasaran bagi musuh-musuhnya, atau mungkin dia merasa bahwa kewajibannya sebagai pangeran tidak memungkinkan dia untuk membagi hatinya antara tugas dan cinta.Namun semua alasan tersebut tidak mengurangi rasa sakit dalam hatinya. Ti

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-27
  • MISTERI LIONTIN VAMPIR   BAB 55-MENJADI BONEKA TRANSYLVANNIA

    Adelais tampak kelelahan. Dia sudah tidak sanggup untuk berjalan lebih jauh lagi. Dia melihat sosok pria yang memiliki selera baju yang tinggi sedang mendekatinya dan mengatakan,"Adelais...". Seketika pria itu menciumnya di saat Adelais kehilangan kesadarannya.Adelais tampak kelelahan setelah melarikan diri dari kejaran para pembelot Templar. Namun Zaberisk merasakan aroma darah suci menggunggah hasrat vampirnya yang selama ini sudah bangkit sejak 300 tahun lalu."Adelais, beristirahatlah," Zaberisk berbicara dengan suara rendah yang menggema dari lorong bawah tanah yang gelap. Walaupun ia seorang vampir, dia tidak pernah melupakan etika dan rasa manusianya.Adelais menoleh, wajah pucatnya terbalut rasa takut dan penat. "Saya tidak bisa, Zaberisk. Jika mereka menemukan kita..."Zaberisk menghentikannya dengan satu tangan di bibirnya. "Kita akan baik-baik saja. Anda perlu istirahat. Saya akan menjaga."Dia menarik gadis itu ke pelukannya, mengatur napasnya yang terengah-engah dengan i

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-27
  • MISTERI LIONTIN VAMPIR   BAB 56-RENCANA PEMBELOT TEMPLAR DAN KECEMASAN CELESTE

    Ferrandus, yang duduk di kepala meja panjang, melihat para pembelot Templar yang berbaris di samping-sampingnya. Ada rasa tegang namun diimbangi dengan tekad yang kuat pada wajah setiap orang yang ada di ruangan itu. "Ferrandus, kita sudah tidak bisa lagi menunda ini," kata salah seorang dari mereka, seorang laki-laki berambut abu-abu bernama Bertrand. "Saya tahu, Bertrand," jawab Ferrandus, meraih sebuah peta besar Kerajaan Celeste yang terbentang di atas meja. "Kita harus masuk ke Celeste secepatnya. Tapi kita perlu memastikan setiap langkah yang kita ambil adalah yang terbaik." "Lalu apa rencanamu, Ferrandus?" tanya seorang wanita berjubah ungu bernama Isolde. "Rencana pertama, kita memerlukan seorang dalam. Seseorang yang sudah berada di dalam kerajaan dan bisa kita percayai," Ferrandus menjelaskan, menunjuk pada bagian dalam peta dengan jarinya. "Bagaimana kita bisa menemukan orang seperti itu?" tanya Bertrand skeptis, menggaruk jenggotnya. "Ada beberapa kontak yang bisa kit

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-27
  • MISTERI LIONTIN VAMPIR   BAB 57-RENCANA VAMPIR NOCTURNUS MEMASUKI KASTIL CELESTE

    "Aku akan memasuki istana sebagai pelayan. Dan kalian bisa melakukan pendekatan pada Raja Edmund Celeste. Dia hanyalah seorang pria tua-" sambil menjilati sepanjang gigi, Vivienne memberikan pengaruh kuat vampir yang baru saja diterimanya dari Tuan Muda Nocturnus. *** Vivienne, dengan wajah yang dipenuhi keberanian dan semangat, terus menjelaskan rencananya. Kamar yang dipenuhi teman-temannya hening mendengar setiap kata yang keluar dari mulutnya. Mereka semua tahu, dia akan mengambil risiko yang sangat besar. "Jangan lupa," kata Vivienne sambil mengangkat jarinya, "kita harus hati-hati. Raja Edmund mungkin tua, tapi dia cerdik. Dia tidak akan menjadi raja jika dia mudah ditipu. Dan dia tentu saja tahu tentang kita, kaum vampir." Sebuah bisikan gelisah menyebar di antara teman-temannya. Tapi tidak ada yang menyangkal atau menentang. Mereka semua tahu bahwa ini adalah satu-satunya cara untuk mereka mempengaruhi kerajaan dan membantu kaum mereka. "Saya berharap kalian semua memahami

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-27
  • MISTERI LIONTIN VAMPIR   BAB 58-UTUSAN TEMPLAR (1/1)

    Elizabeth mendengar bahwa utusan Templar menemui Ayahandanya untuk melakukan pernikahan. Elizabeth merasa cemas dan bingung mendengar berita tersebut. Kedatangan utusan Templar mengindikasikan sesuatu yang besar, dan pengaturan pernikahan oleh Ayahandanya pasti melibatkan alasan politik atau strategis. Elizabeth bertanya-tanya siapa pasangan yang telah dipilih Ayahandanya untuknya. Apakah dia seorang ksatria Templar? Atau mungkin dia anggota keluarga kerajaan lainnya yang memiliki hubungan dengan Templar? Dia merasa tidak nyaman dengan gagasan pernikahan yang diatur, tetapi dia juga tahu bahwa sebagai seorang putri, dia mungkin harus menyerah pada keinginan Ayahandanya untuk kebaikan kerajaan. Namun, Elizabeth juga berpikir bahwa dia mungkin bisa menggunakan situasi ini untuk keuntungannya. Jika suaminya adalah seorang ksatria Templar atau memiliki hubungan erat dengan mereka, dia bisa memanfaatkan posisi itu untuk mendapatkan lebih banyak pengetahuan dan pengaruh dalam politik dan

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-27

Bab terbaru

  • MISTERI LIONTIN VAMPIR   BAB 125- FRANK FLANDERS BUNUH DIRI

    Setelah pertemuan dengan Lucius, situasi di rumah sakit jiwa St. Dymphna semakin tegang. Frank Flanders, meskipun sempat merasa lega karena telah menceritakan tentang liontin kepada Lucius, tetap dihantui oleh mimpi-mimpi buruk yang mengerikan setiap malam. Suara-suara yang berbisik dalam mimpinya semakin kuat, memerintahkannya untuk melakukan hal-hal yang tak terbayangkan.Suatu malam, saat petugas rumah sakit berpatroli di lorong-lorong yang sunyi, Frank tampak lebih tenang dari biasanya. Para petugas mengira obat penenang yang diberikan akhirnya bekerja. Namun, di dalam kamar isolasinya, Frank memandang sekeliling dengan mata yang gelap dan penuh keputusasaan. Di sudut ruangan, sebuah kain putih, bekas tirai yang telah disobek, tergeletak tak terpakai. Frank menghela napas dalam-dalam, merasakan beban berat di dadanya. Ia merasa tidak ada lagi jalan keluar dari mimpi-mimpi buruk ini. Dengan tangan gemetar, ia meraih kain tersebut dan mulai mengikatkan salah satu ujungn

  • MISTERI LIONTIN VAMPIR   BAB 124-FRANK FLANDERS MASUK RUMAH SAKIT JIWA

    Lucius merasa putus asa setelah pertemuannya dengan Adrian tidak membuahkan hasil. Liontin yang begitu penting baginya ternyata sudah dicuri oleh Frank Flanders, seorang pria yang kini dirundung mimpi buruk setiap malam. Mimpi-mimpi itu begitu mengerikan hingga membuat Frank kehilangan akal sehatnya dan akhirnya harus dirawat di rumah sakit jiwa. Di rumah sakit jiwa, Frank terus meracau tentang liontin yang memanggilnya dalam mimpi, meminta untuk dikembalikan kepada pemiliknya. Kondisinya semakin memburuk, dan meskipun para dokter berusaha memahami keadaannya, mereka tidak dapat menghilangkan mimpi-mimpi buruk yang menghantuinya. Lucius, yang merasa bahwa liontin itu bukan hanya barang berharga tapi juga memiliki kekuatan mistis, sadar bahwa dia harus menemukan cara untuk mendapatkan kembali liontin itu. Dia tahu bahwa hanya dengan mengembalikan liontin kepada pemilik yang sah, kutukan ini dapat diakhiri. Namun, pertanyaannya adalah, bagaimana cara masuk ke rumah sakit

  • MISTERI LIONTIN VAMPIR   BAB 123-PERPUSTAKAAN TUA

    Lucius meninggalkan rumah Elara dengan berbagai pikiran berkecamuk di benaknya. Perpustakaan tua itu menjadi tujuan berikutnya. Mengemudi melalui jalan-jalan kota yang mulai sepi, ia berusaha mengingat setiap detail yang telah didapatkan sejauh ini. Perpustakaan tua itu terletak di ujung jalan yang jarang dilalui orang. Bangunan batu dengan jendela-jendela tinggi dan pintu kayu besar tampak berdiri megah di bawah cahaya bulan. Lucius memasuki perpustakaan, di dalamnya suasana tenang dan berdebu terasa menyelimutinya. Rak-rak buku yang tinggi dan lampu redup menciptakan suasana yang hampir magis.Di belakang meja kayu besar di tengah ruangan, seorang pria tua dengan rambut abu-abu pendek dan kacamata bundar sedang membaca sebuah buku tebal. Lucius mendekatinya dengan hati-hati. "Victor?" tanya Lucius dengan suara rendah agar tidak mengganggu keheningan perpustakaan. Pria tua itu mengangkat pandangannya dan tersenyum tipis. "Ya, saya Victor. Ada yang bisa saya bantu?" Lucius

  • MISTERI LIONTIN VAMPIR   BAB 122-SAKSI MATA KEDUA

    Setelah mengucapkan terima kasih kepada pria tua itu, Lucius bergerak dengan tujuan yang lebih jelas. Dia memindai kerumunan di bar sekali lagi, mencoba menemukan wanita bernama Alicia. Ia memutuskan untuk bertanya pada bartender, yang mungkin lebih mengenal para pelanggan tetap di sana.Lucius mendekati bar dan memanggil perhatian bartender, seorang pria dengan kumis tebal dan tatapan tajam. "Permisi, apakah Anda tahu di mana aku bisa menemukan seorang wanita bernama Alicia? Aku diberitahu bahwa dia sering berada di sini." Bartender itu menatap Lucius sejenak sebelum menjawab, "Alicia, ya? Dia ada di sini tadi. Sepertinya dia sedang duduk di pojok sana, di dekat jendela." Lucius mengikuti arah pandangan bartender dan melihat seorang wanita muda dengan rambut hitam panjang dan mata tajam yang duduk sendirian. Dia sedang menatap keluar jendela, tampaknya tenggelam dalam pikirannya sendiri.Dengan langkah mantap, Lucius mendekati meja Alicia dan memberanikan diri untuk berbicara.

  • MISTERI LIONTIN VAMPIR   BAB 121-KABAR PENYELIDIKAN LUCIUS

    Lucius menatap layar ponselnya sejenak setelah mengirim pesan balasan kepada Alena. Keheningan jalanan malam yang terhampar di sekitar Knockturn Alley menambah suasana misterius di sekitarnya. Cahaya lampu jalan yang redup menyala samar-samar di antara bangunan-bangunan kuno yang menjulang tinggi, memberi sentuhan dramatis pada suasana malam itu.Ia menarik napas dalam-dalam saat melangkah keluar dari gedung penyelidikan. Udara dingin malam London menusuk tulang, membuatnya lebih berhati-hati saat berjalan di sepanjang trotoar yang gelap. Langkahnya mantap meskipun hatinya dipenuhi dengan rasa was-was dan antisipasi akan apa yang akan dihadapinya dalam perjalanan ini.Dengan kunci mobilnya yang digenggam erat, Lucius melangkah menuju kendaraannya. Cahaya lampu mobil menyinari jalanan yang sepi saat ia membuka pintu mobil dan masuk ke dalam. Sejenak, ia duduk di dalam mobilnya, membiarkan dirinya meresapi ketenangan sejenak sebelum melanjutkan perjalanan. Setelah memastikan bahw

  • MISTERI LIONTIN VAMPIR   BAB 120-OBROLAN PAGI ITU

    [Marcus:]"Hai Lucius, ada waktu untuk ngobrol sebentar?"[Lucius:]"Halo Marcus, tentu. Ada apa?"[Marcus:]"Aku turut berduka cita atas kematian atasan kita,Tuan Grissham Bell. Bisa ketemu sebentar di tempat biasa?"[Lucius:]"Bisa. Ada masalah apa?"[Marcus:]"Aku ingin mendiskusikan proyek baru. Ada beberapa hal yang perlu dipecahkan."[Lucius:]"Baiklah, aku akan ke sana dalam 15 menit."[Marcus:]"Terima kasih, Lucius. Sampai nanti."[Lucius:]"Sampai nanti, Marcus."Lucius kemudian bangkit dari peraduannya lalu pergi membersihkan dirinya. Dia sadar bobot tubuhnya sudah menurun sedikit namun perut abs-nya tetap terbentuk sempurna. Setelah berpakaian rapi, Lucius keluar dari rumahnya dan menuju tempat pertemuan yang biasa mereka gunakan, sebuah kafe kecil di sudut kota yang tenang.[Kafe Kecil di Sudut Kota]Marcus sudah duduk di meja sudut, menatap ke luar jendela dengan secangkir kopi di tangannya. Ketika melihat Lucius masuk, dia melambaikan tangan dan tersenyum tipis."Lucius,

  • MISTERI LIONTIN VAMPIR   BAB 119-PELARIAN YANG GAGAL(1/2)

    Bandara Diagon Alley kini dalam kondisi siaga satu. Petugas keamanan dikerahkan ke setiap sudut, memastikan tidak ada celah bagi pelarian. Kabar tentang hilangnya liontin vampir dari museum membuat situasi semakin tegang. Setiap penumpang yang hendak berangkat maupun baru tiba diperiksa dengan ketat, tidak ada yang luput dari pengawasan.Di tengah keramaian yang penuh dengan ketegangan, terdengar bunyi langkah berat dari sepatu-sepatu bot militer yang menggetarkan lantai bandara. Kepolisian Diagon Alley, yang kini menjalankan operasi militer, menyusuri setiap sudut dengan senjata terhunus. Kapten Marcus, pemimpin operasi, memberikan instruksi tegas kepada timnya melalui radio:"Semua unit, pastikan setiap titik keluar dijaga ketat. Tidak ada yang masuk atau keluar tanpa izin saya. Siapkan pemeriksaan intensif di semua pintu gerbang dan terminal."Frank Flanders, yang baru saja mendengar instruksi melalui radio seluler yang diselundupkan, merasa jantungnya berdetak lebih cepat. Dia meny

  • MISTERI LIONTIN VAMPIR   BAB 118-PELARIAN YANG GAGAL(1/1)

    "Oliver yang malang, mengapa kau tidak memunculkan batang hidungmu di depanku?" dengus pria parlente itu.Frank Flanders duduk sendiri di ruang gelap, merenungi kegagalannya. Walaupun penuh dengan keyakinan awalnya, dia akhirnya tersadar bahwa dia sendirian dalam pencarian Oliver. Dalam kesendirian dan keputusasaan, dia terus mencari dengan tekad yang semakin melemah. Namun, hasilnya tetap nihil. Kegagalan itu menghancurkan semangatnya, meninggalkan dia dalam kesedihan dan penyesalan yang mendalam.Mendengar Oliver Brown tertangkap oleh Kepolisian Diagon Alley, pria gempal itu kemudian bersiap-siap untuk mengambil jalur Britania Raya untuk melarikan diri dari masalah yang diperbuat oleh Oliver Brown. Namun tak disangka, seluruh satuan Kepolisian Diagon Alley telah mencium keberadaannya."CH, sial!" geramnya, menggertakkan giginya dengan frustrasi. Ia tahu bahwa pelarian kali ini akan lebih sulit dari yang pernah dibayangkannya. Dengan setiap langkah yang diambil, bayang-bayang kegelapa

  • MISTERI LIONTIN VAMPIR   BAB 117-PENCARIAN LIONTIN BERBAHAYA

    Lucius melangkah keluar dari kamar tidurnya, meninggalkan kehangatan selimut untuk menghadapi hawa dingin malam. Ia menuju ruang kerjanya yang penuh dengan buku-buku tua dan artefak berdebu, peninggalan dari berbagai penelitian yang pernah ia lakukan. Di sudut ruangan, sebuah sakel rusak yang disebutkan dalam mimpinya tergeletak di atas meja, setengah terkubur di bawah tumpukan dokumen.Dengan hati-hati, Lucius membersihkan permukaan sakel, memperhatikan ukiran-ukiran halus yang menghiasi permukaannya. Ia mencoba mengingat setiap detail dari mimpi tadi, berharap menemukan petunjuk yang bisa membantunya membuka sakel ini dalam dunia nyata.(Tidak mungkin ini hanya kebetulan,) pikirnya. (Mimpi itu pasti ada artinya.)Lucius kemudian mengingatkan dirinya pada satu nama: Profesor Aldric, seorang ahli sejarah yang pernah ia temui dalam salah satu konferensi. Profesor Aldric dikenal sebagai seorang yang memiliki pengetahuan mendalam tentang artefak kuno. Dengan cepat, Lucius memutuskan untu

DMCA.com Protection Status