Beranda / Horor / MISTERI GUNDUKAN TANAH / Bab 18 Meninggal Tak Wajar

Share

Bab 18 Meninggal Tak Wajar

Ekspresi Lita terlihat aneh bagi Nila. Lita yang selalu ramah, malam ini berubah dingin entah apa penyebabnya Nila tak mengerti.

"Neng Nila, ini gulanya. Oh iya, ini ada sedikit singkong hasil kebun. Lumayan buat dijadikan olahan cemilan." Bu Heti memberikan setengah bungkus gula dan satu kantong kresek singkong.

"Ya ampun, Bu ... Aku jadi merepotkan Ibu. Ngomong-ngomong, terima kasih banyak ya, Bu. Iya nanti setelah masak aku akan bikin cemilan buat teman ngobrol sama A Wira," ucap Nila.

"Sama-sama, Neng Nila. Sama sekali tidak merepotkan. Wira sudah saya anggap anak sendiri, berarti Neng Nila anak Ibu juga. Jangan sungkan kalau butuh apa-apa. Kesini saja," imbuh bu Heti.

Ucapan bu Heti membuat Nila terharu. Disaat Retna membuangnya, kini ia dianggap anak oleh bu Heti, yang kenyataanya hanya tetangga Wira. Tapi kebaikannya membuat Nila merasa terharu.

"Kalau begitu aku pulang ya, Bu. Mau lanjutin masak lagi," pamit Nila.

"Iya, Neng Nila," sahut bu Heti.

Nila pun segera keluar dari ru
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status