Share

BAB 33: Melanggar Pantangan

Jhagad tidak menjawab, tapi justru langsung melangkah ke sebelah kanan jalan, mendekati salah satu ruko kecil. Cantigi, Rosie dan Awan pun mengikutinya.

Rosie pun sumringah ketika melihat ke arah meja dagangan pedagang itu. ‘Taplak meja hijau!’ gumamnya dalam hati.

Seperti yang dikatakan Jogoboyo, Jhagad sekarang sudah berdiri tepat di depan meja dagangan pedagang itu. Tanpa berkata apa apa. Menunggu pedagang itu meresponnya. Tidak terlalu lama, terdengar suara perempuan.

“Sepertinya kalian bukan orang sini,” kata pedagang itu sambil meletakkan sebuah koin perak di meja tepat di depan Jhagad berdiri.

TEKK..

GLUP!

Setelah mendengar perkataan pedagang itu, Rosie menelan ludah. ‘Bagaimana pedagang ini tahu mereka bukan orang sini?’ gumamnya dalam hati.

Sementara itu, Awan dan Cantigi masih melihat ke arah meja. Tampak tangan pedagang itu kukunya rapi, kulitnya putih bersih, namun cenderung pucat. Berbeda dengan Awan dan Can
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status