Share

BAB 32: Pasar Dibalik Kabut Merah

Ketika Rosie sudah mulai menyibak sedikit daun rumbianya. Tiba tiba saja ada yang menghentikan pergerakan tangannya dari arah belakang.

BUK

Rosie pun menoleh ke belakang. Ternyata Awan sudah berdiri di belakangnya, menghentikan pergerakan tangannya. Rosie mengehembuskan napas.

“Hah., kau ternyata, Wan!”

“Bukankah Jogoboyo bilang jangan keluar pondok sampai pukul tiga dini hari berlalu?” ucap Awan sambil menunjukkan jam yang masih menunjukkan pukul 02: 57.

“Ada Jazlan di luar memanggil manggil dari tadi,” kata Rosie.

“Kalau benar itu Jazlan, dia akan langsung masuk tanpa perlu memanggil manggil dari luar seperti itu.”

“Tapi, suaranya mirip sekali!”

“Satu lagi, Jazlan tidak memanggil Cantigi dengan sebutan ‘Gi!’, tapi ‘Gils’ bukankah begitu?”

“Eh, iya sih! Tunggu dulu, kalau bukan Jazlan, la.lalu si..siapa?”

“Entahlah, lebih baik kita tidak perlu tahu!”

“Ehem…” tiba tiba Cantigi mengeluarkan suara berdehem cukup keras, sambil melihat ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status