Share

43. DENGERIN AKU

Dua anak kecil itu memberi es krim. Betapa senangnya keduanya. Senyum Afura tertarik saat melihat keponakannya loncat-loncat nggak jelas. Senang bercampur gembira. Tiba-tiba terlintas di benaknya jika anaknya dulu masih hidup. Mungkin segemoy keduanya.

“Udah, jangan lari-lari nanti jatuh.”

“Ayo lari!” ajak Abizar sambil menarik ke dua keponakannya untuk lari.

“Eh, kok bisa sih! Jangan lari-lari kok,” teriak Afura sambil mengejar keduanya. Dan tiba-tiba saja Uqik terjatuh. “Kan, jatuh!” Afura duduk. Mensejajarkan tubuhnya dengan keponakannya. Kemudian menepuk-nepuk dengkul Uqik. “Sakit?”

“Hiks…hiks.. ecimnya jatuh!”

“Yaudah kita beli lagi.”

“Adek Lebay, gitu aja nangis.” ucap si paling besar.

“Kakak jahat! Hiks…hiks…”

“Udah, nggak papa. Kamu beli es krim juga.”

“Iya.”

“Ayo kita pergi!” ajak Afura. “Makanya, jangan ajak mereka la
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status