Share

MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN
MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN
Author: Mithavic Himura

DITAMPAR SUAMI!

last update Last Updated: 2025-02-27 14:38:01

"Mas, apa yang kamu lakukan?!"

Gina berdiri mematung di depan pintu kamar, napasnya tercekat. Baru saja ia pulang dari posyandu bersama bayi kecilnya, Raya, tetapi yang ia temukan di rumah adalah pengkhianatan.

Suaminya, Haris, sedang bersama perempuan lain di ranjang mereka!

Wanita berambut pirang panjang itu segera membenahi pakaiannya, karena ia hampir tanpa pakaian saat Gina memergoki ia dan suami Gina di kamar tersebut.

Tanpa pikir panjang, Gina mendekat dan menarik wanita itu dengan amarah yang meluap. Namun, tangan Haris dengan cepat menahannya.

"Cukup, Gina! Jangan sentuh Jessica!" bentak Haris, matanya menatap tajam, bukan dengan rasa bersalah, melainkan kemarahan.

Gina mengerjap, hatinya hancur melihat bagaimana suaminya lebih memilih membela wanita lain dibanding dirinya.

"Kamu membelanya? Aku istrimu, Mas!"

"Ya! Karena dia lebih baik darimu!" sahut Haris tanpa ragu. "Aku muak denganmu! Kamu cuma bisa melahirkan anak perempuan!"

Gina tersentak. Air matanya menggenang, bukan karena rasa sakit fisik, tetapi karena luka di hatinya yang lebih dalam. "Kamu benar-benar tega, Mas ... Raya anakmu juga!"

Setelah merapikan keadaannya seadanya, Jessica langsung melangkah mendekati Gina.

Sadar didekati oleh selingkuhan suaminya, Gina mengarahkan pandangannya pada Jessica setelah tadi ia hanya fokus dengan Haris saja karena mereka sedang berdebat.

Jessica melangkah maju lagi sambil menyeringai. "Pria seperti Mas Haris itu butuh penerus laki-laki, bukan sekadar beban seperti kamu dan anakmu."

Gina mengepalkan tangannya. Amarahnya terasa semakin memuncak, tetapi ia berusaha menahannya. “Kamu juga anak perempuan, kan? Bisa-bisanya, kamu bilang anak perempuan itu hanya jadi beban!"

Nada suara Gina terdengar lebih tinggi, tetapi juga ada getaran di dalamnya. Hatinya benar-benar bergetar. Tangannya berusaha tetap mendekap Raya agar tidak terbangun karena perdebatan ini.

Akan tetapi, apa yang dilakukan oleh Gina tidak membuat Jessica merasa bersalah atas apa yang ia lakukan pada rumah tangga Gina, justru perempuan itu semakin memasang wajah lebih galak lagi di hadapan Gina.

"Semua pria itu lebih suka anak laki-laki, kalaupun ingin anak perempuan itu nanti, setelah anak laki-laki lahir, sedangkan kamu apa? Kamu justru mengecewakan suami dan keluarga suami kamu, wajar aja Mas Haris itu selingkuh!"

Dengan pongahnya, Jessica membalas perkataan Gina, seolah-olah ia adalah ratu di rumah tersebut.

Gina yang merasa tidak ada gunanya meladeni Jessica segera menyambar salah satu tangan perempuan itu dan menarik Jessica agar keluar dari kamarnya. Namun, Jessica terus berteriak kesakitan, membuat Haris ikut terpancing hingga akhirnya mendorong tubuh Gina agar menjauh dari Jessica.

Untungnya, Gina masih bisa menahan tubuhnya dan tidak terjatuh. Ia mengeratkan pelukannya pada Raya yang ada di gendongannya, khawatir bayi itu akan bangun dan menangis. Namun, beruntung Raya masih terlelap.

“Aku sudah bilang jangan sentuh Jessica!” seru Haris dengan penuh emosi, tatapannya tajam ke arah Gina.

“Aku istrimu, Mas … kenapa kamu tega,” kata Gina dengan lirih, seolah benar-benar tidak percaya dengan apa yang baru saja ia alami.

“Lalu kenapa? Aku sudah bilang kalau aku muak denganmu. Lagipula, Jessica itu berbeda denganmu, dia terhormat, keluarganya sukses, tidak seperti kamu!” Haris terus menatap Gina dengan tajam, ucapannya keluar tanpa beban dan rasa bersalah.

“Wanita terhormat tidak akan mau tidur dengan suami orang!” kata Gina seolah tak mau kalah. Sesekali ia menyeka air matanya yang mulai jatuh dari pelupuk matanya. Ia berusaha meredam amarahnya agar tidak membuat Raya terbangun.

Plak!

Tamparan itu melayang dari tangan Haris ke wajah Gina. “Jaga ucapanmu!”

Gina terperangah, tidak menyangka akan mendapat tamparan dari suaminya. Ia memegang pipi kanannya yang memerah. Air matanya mengalir semakin deras, suaranya terdengar lebih bergetar. “Kamu menampar aku demi wanita itu, Mas?”

Belum sempat Haris menanggapi ucapan Gina, tiba-tiba, Hasmi, ibu Haris datang mendekati mereka yang sedang bertengkar sejak tadi.

"Kalian ini kenapa ribut sekali?” kata Hasmi dengan nada kesal. Pandangannya menyapu ketiga orang tersebut, lalu berhenti pada Jessica. “Siapa perempuan ini, Haris?"

Ketika Jessica ingin menjawab pertanyaan Hasmi, Gina mendahului.

"Dia selingkuhan Mas Haris, Ma ... Aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri!"

Suara Gina bergetar, berharap ibu mertuanya akan membelanya.

Penjelasan yang diucapkan oleh Gina membuat situasi menjadi seketika tegang. Haris yang tadi sangat percaya diri saat membentak istrinya, tiba-tiba merasa khawatir. Bagaimana jika ternyata ibunya marah atas apa yang dilakukannya sekarang?

Sementara itu, Hasmi yang mendengar penjelasan dari Gina mengarahkan pandangannya pada Jessica yang tertunduk, melihat wanita itu dari ujung kepala hingga ujung kaki.

Seketika, tatapan Hasmi berubah penuh dengan ketertarikan. "Siapa namamu? Dari keluarga mana?"

Mendengar pertanyaan itu, Jessica mengangkat wajahnya perlahan. Saat melihat tatapan penuh minat dari Hasmi, Jessica mendadak merasa lega. "Saya Jessica, Bu. Ayah saya pengusaha furniture sukses."

Senyum Hasmi melebar. Ia berbalik pada Haris. "Kalau begitu, apa yang kau tunggu? Ceraikan Gina dan nikahi Jessica!"

“Ma …” sahut Gina lirih, tidak percaya dengan apa yang mertuanya katakan.

“Kenapa? Keluargamu hanya orang kampung dan kamu cuma bisa memberi kami cucu perempuan! Menantu gak berguna!” Hasmi menatap Gina dengan remeh.

Meskipun tahu sikap ibu mertuanya memang tidak pernah baik padanya terutama semenjak ia melahirkan anak perempuan, Gina berpikir, ibu mertuanya masih akan menghargai sebuah pernikahan, hingga mungkin saja sang ibu mertua akan mendukungnya untuk mengusir Jessica dari rumah mereka.

Namun, ternyata Gina salah. Ibu mertuanya justru mendukung perselingkuhan Haris bahkan meminta Haris untuk menceraikannya!

"Kenapa diam saja? Kamu gak dengar, Mama ngomong apa sama kamu? Kita cerai, Gina! Pergi dari rumah ini dan bawa sekalian anak kamu itu!" ucap Haris tegas.

Mendengar itu, hati Gina terasa semakin teriris. Selama ini, ia selalu percaya bahwa Haris adalah pria yang baik. Hampir 2 tahun menikah dengan Haris, Gina telah sepenuhnya bergantung pada Haris karena keluarga Gina yang jauh di kampung.

Dunia Gina runtuh seketika. Ia memeluk Raya erat-erat, menyadari bahwa ia kini hanya memiliki anaknya. Haris, mertuanya, semuanya telah membuangnya.

Dengan mata yang penuh luka, Gina melangkah pergi. Ia tak tahu harus ke mana, tetapi satu hal yang pasti—ia harus bertahan, demi putrinya....

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    LUNTANG-LANTUNG DI JALAN

    “Ke mana aku harus pergi,” kata Gina lirih.Gina terus membawa anaknya melangkah tanpa tujuan. Meskipun Gina masih memiliki keluarga di kampung, tetapi Gina tidak mau pulang ke kampung. Selain karena Gina tidak punya uang untuk pulang, ia juga tidak ingin membuat keluarganya khawatir dan terpukul atas apa yang terjadi padanya. Bagaimanapun juga, ayahnya adalah seorang pamong desa yang selalu dipandang baik oleh orang desa. Jika orang-orang tahu bahwa Gina bercerai, jelas itu akan merusak reputasi keluarganya karena orang desa masih menganggap perceraian sebagai sebuah aib.Ketika Gina nyaris putus asa, tiba-tiba Raya menangis.“Raya, maafkan Mama, Nak. Kamu pasti kepanasan, ya?” ucap Gina pada anaknya.Gina bergegas mencari tempat berteduh agar tidak terpapar matahari. Akhirnya, ia berhenti di teras toko lama yang terbengkalai. Dengan penuh kasih sayang, Gina mulai menyusui Raya, sambil terus mengibaskan tangannya pelan, memberi angin untuk Raya.Beruntung ASI Gina sangat banyak sehi

    Last Updated : 2025-02-27
  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    PEKERJAAN BARU

    Tanpa sadar, hanya tersisa dirinya yang belum dipanggil sementara para wanita tadi yang menurut Gina saingan beratnya dalam mendapatkan pekerjaan tersebut justru ditolak semuanya!‘Mereka semua ditolak, bagaimana dengan aku?’Hati Gina berbisik demikian.Tak lama, seorang pegawai perempuan menuntun Gina untuk masuk ke sebuah ruangan. Di dalamnya, Gina bisa melihat ada seorang pria yang sedang duduk di sofa besar.Pria itu tampak sangat berwibawa dengan kemeja putih dan celana hitam. Namun, tatapannya sangat tajam seolah ingin mengintimidasi siapapun yang ada di hadapannya. Ia tampak mengerutkan dahi ketika melihat Gina masuk membawa bayi di gendongannya, tetapi tidak ada satu kata pun yang keluar dari mulutnya.“Ini yang terakhir?” tanya pria itu akhirnya pada pegawai perempuan yang membawa Gina masuk. Suaranya terdengar berat, tetapi seolah mampu membuat siapapun yang mendengarnya merasa takluk.“Iya, Tuan. Namanya Gina Nirmala, dia membawa anaknya yang masih bayi, Tuan,” jawab pegaw

    Last Updated : 2025-02-27
  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    MENGUNDURKAN DIRI

    “Kenapa Raya diberi susu formula? ASI aku itu berlimpah, Arin! Aku bisa menyusui dua bayi sekaligus! Aku harus ketemu Raya!" kata Gina dengan kesal.Gina shock sekaligus marah karena Raya diberikan susu formula tanpa sepengetahuannya. Ia ingin mencari pengasuh yang dikatakan Arin untuk mengambil Raya. Akan tetapi, niat Gina dihentikan oleh Arin, dan temannya itu menatap serius wajah Gina, pertanda ia tidak mau Gina sulit untuk diatur."Kamu harus tahan diri kamu, Gina! Ini rumah orang yang berkuasa, dia wajib dipatuhi, apa yang dilakukan oleh pengasuh tuan muda itu atas perintah Pak Bara langsung, jadi, kamu enggak usah bereaksi kayak gini, bikin kamu nanti dipecat!"Arin mengucapkan kata-kata itu sambil mencengkram salah satu tangan Gina, agar Gina tidak nekat untuk mencari babysitter Gavin yang sedang menjaga Raya. Akan tetapi, Gina tetap tidak terima, anaknya diberikan susu formula padahal Raya, anak yang paling berhak mendapatkan ASI darinya ketimbang anak orang lain."Kamu tahu

    Last Updated : 2025-02-27
  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    DIREMEHKAN SANG NYONYA BESAR!

    Keduanya beradu pandang, dan Gina semakin merasa, dari tatapan mata Bara yang sekarang menatapnya, pria itu benar-benar ingin menegaskan pada Gina bahwa ia tidak mau ditentang karena ia yang berkuasa atas siapapun di rumah besar tersebut.'Bagaimana ini? Ternyata Arin benar, orang ini nggak mudah untuk dihadapi, tapi aku nggak mau mengorbankan Raya, aku bekerja seperti ini untuk Raya, nggak mungkin aku justru mengabaikan kebutuhan Raya....'Dalam gejolak perasaannya yang merasa sudah diujung tanduk ketika melihat tatapan Bara padanya, Gina mengucapkan kalimat itu di dalam hati seraya terus menguatkan diri bahwa keputusannya itu tidak bisa diubah lagi, meski oleh Bara sekalipun."Aku tanya padamu, Gina, jika aku tidak mau mengabulkan permintaanmu, kamu mau apa? Aku yang membuat aturan di sini, bukan, kau!"Suara Bara yang mengucapkan kalimat itu membuat Gina semakin tercekat di tempatnya berdiri, namun, bayangan wajah Raya berkelebat di benak Gina, dan itu membuat Gina semakin berusaha

    Last Updated : 2025-02-27
  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    GINA WAS-WAS....

    Suara Karina melengking bercampur dengan suara tangisan Gavin yang terganggu dengan teriakan ibunya sendiri bercampur pula dengan keinginannya yang ingin mendapatkan ASI dari Gina.Situasi itu begitu kacau hingga membuat Bara datang karena mendengar keributan tersebut."Ada apa ini? Kenapa ribut sekali? Gina! Kenapa Gavin sampai menangis seperti itu?"Bertubi-tubi, Bara melontarkan pertanyaan pada Gina yang kebingungan harus berbuat apa dengan tekanan yang diberikan oleh istri Bara di hadapannya."Mas, aku nggak setuju kamu mempekerjakan ibu susu segala di rumah ini! Perempuan seperti dia nggak pantas untuk Gavin, aku nggak setuju!!" Karina tetap menyampaikan rasa keberatannya pada sang suami, dan itu membuat Gina semakin membisu di tempatnya meskipun ia tidak tega mendengar tangisan Gavin atas perbuatan sang ibu kandung bayi tersebut."Kalau kamu tidak setuju, lakukan tugas itu untuk Gavin!" sahut Bara berusaha tetap tenang walaupun wajahnya menyiratkan kemarahan karena tidak suka h

    Last Updated : 2025-02-27
  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    TERTEKAN DI RUANG MAKAN!

    Untuk sesaat, Bara hanya diam mematung di tempatnya dengan tangan yang masih memegang handle pintu kamar Gavin, seolah sekarang ia berubah menjadi sebuah arca tidak bisa bergerak, hanya melotot lurus ke arah dada Gina yang terlihat di matanya.Sebenarnya, Bara yang ke kamar Gavin memang berniat untuk menenangkan diri di kamar anaknya. Setelah pertengkarannya dengan sang istri yang terjadi beberapa saat yang lalu di depan Gina, Bara menjadi merasa tidak enak, karena tidak seharusnya masalah rumah tangganya diketahui oleh orang lain. Sebab itulah, pikirannya menjadi sedikit gusar. Namun, begitu tiba di kamar Gavin, ia justru melihat sesuatu yang seharusnya tidak ia lihat."Maaf, lanjutkan saja, setelah itu, ke ruang makan untuk makan!" ucap Bara setelah berhasil menguasai keterkejutannya. Ia memalingkan wajahnya sejenak, lalu kembali menutup pintu dan melangkah pergi. Walaupun terkejut, Bara mampu tetap bersikap tenang hingga Gina merasa hanya dirinya yang terkejut karena bagian tubuh

    Last Updated : 2025-02-28
  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    DIANGGAP CARI PERHATIAN

    Mendengar Bara yang memberikan perintah seolah tidak mau dibantah, Gina semakin bingung. Sekarang ia tidak tahu harus bagaimana, melakukan perintah Bara, tapi perutnya pasti tidak akan terima, atau menolak yang pasti berujung membuat sang atasan marah.Sekarang, Gina bukan hanya merasa canggung saja, tapi juga ketakutan karena sudah membuat Bara sepertinya sangat tersulut emosi."Kenapa tidak dimakan juga? Apa kau benar-benar termasuk perempuan yang cerewet dengan berat badan sendiri?!"Bentakan yang diberikan oleh Bara membuat nyali Gina semakin menciut. Ia sekarang benar-benar tidak menyangka, acara makan yang biasanya sangat ia sukai justru sekarang berubah menjadi sebuah momok menakutkan untuknya."Sungguh, saya tidak seperti itu, Tuan. Saya … saya–""Ah sudahlah. Habiskan makanan itu kalau memang kamu tidak bermaksud seperti yang aku katakan tadi!" potong Bara dengan suaranya yang sama seperti tadi, penuh kemarahan meskipun sekarang nadanya sudah diturunkan sedikit.Gina kembali

    Last Updated : 2025-02-28
  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    KARINA SEMAKIN MARAH!

    Ucapan dingin itu dibisikkan oleh Karina dengan disertai cengkraman tangan Karina yang semakin erat mencengkram pundak Gina. Gina mengernyit menahan sakit karena perbuatan istri Bara tersebut, tapi ia tidak berani melepaskan cengkraman itu lantaran khawatir akan makin membuat Karina marah."Maaf, Nyonya, saya tidak bermaksud untuk demikian, saya juga tidak mungkin bersaing dengan Nyonya karena saya ke sini untuk bekerja bukan melakukan hal yang lain. Tolong percaya pada saya."Sembari menahan rasa sakit akibat cengkraman yang dilakukan oleh Karina pada pundaknya, Gina berusaha untuk menjelaskan agar kemarahan ibunya Gavin itu tidak semakin berkobar.Namun, Karina yang sudah kepalang marah sekaligus cemburu tidak peduli dengan penjelasan dan ekspresi kesakitan yang ada di wajah Gina, ia justru menikmati karena ia tidak suka dianggap remeh. "Suamiku itu tampan, aku pun mengakuinya, kau pasti sedang mencari cara untuk membuat dia lebih memperhatikan kamu, kan? Aku sudah banyak menemuka

    Last Updated : 2025-03-01

Latest chapter

  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    BERBUNGA TAPI GELISAH....

    "Bagaimana apanya, Tuan?" tanya Gina tidak paham dengan apa yang dimaksud oleh Bara."Kau ingin rujuk dengan dia?" Bara akhirnya bisa mengucapkan pertanyaan itu tapi masih tidak sambil menatap Gina lantaran masih sulit mengatasi perasaannya."Tidak. Saya tidak akan rujuk dengan dia, Tuan."Perasaan lega Bara membuat pria itu nyaris tersenyum senang hingga Bara menggunakan telapak tangannya untuk mengusap wajahnya agar senyumannya tidak terlihat oleh Gina. 'Dia bertanya seperti itu karena dia tidak mau kamu berhenti bekerja, Gina. Bukan suka!'Suara hati Gina mengingatkan, dan Gina menggigit bibir merasa sempat terlena dengan situasi yang diciptakan oleh Bara sekarang."Aku minta maaf."Gina memalingkan wajahnya ketika Bara justru mengucapkan maaf padanya dengan jelas kali ini. "Tuan kenapa minta maaf?" tanya Gina khawatir perkataan maaf itu hanya sebuah sindiran Bara yang sebenarnya untuk dirinya yang mungkin melakukan kesalahan lalu diminta untuk mengucapkan maaf."Banyak hal yang

  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    DIDESAK SANG IBU

    "Kau ingin pulang?" tanya Bara pada Gina dengan wajah datar. Setengah mati, Bara berusaha untuk mengatasi perasaannya yang bergemuruh, tidak mau Gina tahu bahwa ia sekarang merasa kesal dan cemburu melihat mantan suami perempuan tersebut datang."Tidak, Tuan. Saya tidak mau pulang?""Lalu, kenapa dia datang ke sini untuk menjemput? Dia tahu kau di sini?"Gina tertunduk dalam. Jemari tangannya saling bertaut pertanda ia bingung dan gelisah, bagaimana caranya ia menjelaskan pada Bara bahwa ia tidak tahu mengapa Haris tiba-tiba datang dan memintanya untuk ikut pulang.Perempuan itu merasa, Bara sekarang sedang marah, hingga Gina gugup lantaran aura kemarahan Bara terasa sangat tajam menusuknya."Sudahlah. Mungkin kau masih punya perasaan padanya, itu bukan hakku, aku hanya tidak mau, kau melanggar kontrak. Aku tidak suka kau main pergi tanpa alasan yang jelas karena Gavin sangat memerlukan mu, Gina!"Setelah bicara seperti itu pada Gina, Bara berbalik dan melangkah meninggalkan Gina yan

  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    BERTENGKAR DENGAN HARIS!

    Gina diminta keluar oleh Bara lewat Arin yang melintas. Arin segera melakukan perintah Bara tanpa banyak kata lantaran masalahnya dengan Karina belum terselesaikan sebab Bi Narsih dan ia masih menunggu momen yang tepat untuk membeberkan tentang apa yang diinginkan Karina lewat Arin.Sebab itulah, sembari menunggu situasi yang tepat untuk bicara, Arin berusaha untuk tidak banyak tingkah. Beberapa saat kemudian, Gina keluar. Dan Bara terpaksa menyingkir untuk membiarkan Gina dan Haris bicara. Namun, Bara tidak benar-benar pergi dari ruang tamu, ia mengawasi keduanya dari ruang tengah meskipun kesal tidak bisa mendengar dengan jelas apa yang dikatakan oleh Haris begitu Gina keluar, tapi dari paras pria itu saja, Bara bisa membuat kesimpulan bahwa, Haris senang bertemu dengan Gina dan ada rasa kesal dirasakan Bara menyadari hal itu.Rasa kesal Bara membuat telapak tangannya mengepal. 'Padahal, aku sedang berusaha mencari momen yang tepat untuk mengatakan perasaanku pada Gina, karena set

  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    RASA CEMBURU BARA

    Sekujur tubuh Arin gemetar menerima uang dalam jumlah yang banyak yang diberikan oleh Karina. Hatinya bergulat seketika, antara merasa girang dan juga menolak. Girang karena ia sedang gelisah memikirkan bagaimana caranya mendapatkan uang karena tidak berani bicara dengan Bara untuk berhutang, dan sekarang ia justru mendapatkan uang itu dalam jumlah yang banyak. Akan tetapi, hati Arin juga ada keinginan untuk menolak, karena ia khawatir itu akan membuat ia mendapatkan masalah lalu nasibnya akan berakhir seperti Santi. Dua perasaan itu membuat Arin jadi diam saja di tempatnya. Hanya bisa menatap uang di tangannya, tapi Karina tidak peduli dengan raut ragu Arin. Perempuan itu terus mendesak Arin agar ia mau melakukan apa yang dikatakan olehnya, hingga akhirnya Arin jadi menerima apa yang diberikan oleh Karina diikuti janji yang diucapkannya yang akan berusaha untuk melakukan apa yang diinginkan oleh Karina sebisanya.Arin keluar dari mobil Karina dan Karina segera menstater mobilnya

  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    DICEKIK KARINA!

    Wajah Jessica berubah mendengar apa yang dikatakan oleh Karina. "Kamu becanda, kan?" katanya sambil menatap Karina tanpa berkedip. "Memangnya aku terlihat seperti bercanda? Aku tidak punya waktu untuk bercanda hal-hal seperti ini.""Lalu, apa untungnya untukmu? Kamu juga bukan tipe orang yang peduli dengan orang yang tidak akrab dengan kamu, kan?"Jessica masih tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Karina padanya, hingga perempuan itu melontarkan pertanyaan seperti itu pada Karina. "Ya, meskipun ucapanmu itu menyebalkan, aku tidak akan membantah. Itu memang benar, aku memang bukan perempuan yang baik, dan tidak akan baik jika tidak ada imbalan, tentu saja aku ingin imbalan dan kurasa itu sebanding dengan apa yang akan aku berikan padamu."Mendengar apa yang dikatakan oleh Karina senyum kecut Jessica terkembang. Seolah sudah paham dengan apa yang dimaksud oleh Karina. "Apa maumu?" tanyanya dengan kedua tangan yang dilipat di dada. "Aku masih ingin rujuk dengan Bara, masalah

  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    BERTEMU JESSICA

    "Guna-guna? Karina, kau ini seperti orang yang tidak beragamanya saja, memangnya anakku itu tidak bisa membentengi dirinya sendiri dari ilmu ilmu semacam itu? Sudahlah, kau masuk ke rumah orang membuat keributan, pergilah jangan sampai aku meminta para penjaga keamanan untuk membawamu keluar paksa!"Telapak tangan Karina mengepal mendengar apa yang diucapkan oleh mantan ibu mertuanya. Ia ingin marah, tapi ia khawatir usahanya untuk meyakinkan sang ibu mertua tentang Gina yang kemungkinan memakai ilmu hitam tidak berhasil. "Tante. Bara itu tidak mudah untuk diatur, jika dia memutuskan maka keputusannya itu tidak bisa dirubah, belakangan ini aku perhatikan sikap Bara berbeda, Bara seperti bukan Bara, Tante! Itu sangat aneh!""Sudahlah, sekarang ini situasi di rumah ini sedang tidak nyaman, kau tidak perlu menambahnya dengan isu-isu seperti itu, pulanglah, Karina! Aku tidak mau kehadiran kamu membuat Gavin dan Bara tidak nyaman!" Nada suara Indira meninggi ketika mengucapkan kalimat t

  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    KENEKATAN KARINA!

    "Ayo keluar, Gina sedang menyusui Gavin, jangan mengganggu," kata Indira pada Bara sambil memberikan isyarat pada sang anak untuk ikut dengannya dan Bara patuh mengikuti perintah ibunya setelah melirik ke arah Gina yang menutupi dadanya dengan rambutnya agar Bara tidak melihat dadanya meskipun pria itu juga sudah pernah melihat bahkan memegangnya hingga sampai saat inipun, Gina masih sulit bersikap biasa pada Bara jika mengingat itu semua.Sesampainya di luar, Indira mengajak Bara ke taman samping rumah Bara agar para pekerja di rumah Bara tidak mendengar apa yang sedang mereka bicarakan. "Kamu tidak pernah seperti ini sebelumnya, Bara. Mengaku salah padahal Gina itu hanya seseorang yang bekerja dengan kamu saja di rumah ini."Indira langsung bicara seperti itu ketika mereka sudah ada di taman samping rumah Bara. "Mi. Mami memikirkan apa memangnya? Aku merasa bersalah, karena memang aku yang salah, aku meremehkan apa yang selama ini aku lihat mudah. Aku melihat sendiri, betapa sulit

  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    PENGAKUAN BERSALAH BARA

    Mendengar apa yang diucapkan oleh sang ibu, Bara terdiam. Perasaannya semakin tidak menentu. Namun, ia patuh juga dengan apa yang dikatakan oleh sang ibu, bahwa ia harus menarik napas dalam-dalam dulu karena sekarang Bara merasa dadanya memang sesak hingga wajahnya mengeluarkan keringat dingin.{Bara. Kamu seperti ini karena Gina, kamu terdengar sangat khawatir padanya, katakan pada Mami, apa kamu suka padanya?}Suara sang ibu kembali terdengar membuat Bara semakin merasa sesak lantaran ia bingung apa yang harus ia katakan untuk menjawab pertanyaan dari sang ibu tentang sikapnya yang mengawatirkan Gina. {Apakah perempuan yang pernah kau katakan sangat menyita pikiran kamu belakangan ini itu adalah, Gina?}Lagi, suara ibunya terdengar kembali meskipun pertanyaan pertanyaan yang diajukan oleh sang ibu belum dijawab oleh Bara dengan baik.{Mi. Gina adalah orang yang memberikan ASI untuk Gavin. Wajar aku sangat khawatir dengan keadaannya. Aku seperti ini karena khawatir dengan Gavin.}A

  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    GINA PINGSAN!

    "Astaghfirullah, Rin. Kenapa kamu sampai berpikir sejauh itu sama aku? Kita kenal, dan kamu sangat tahu aku enggak mungkin seperti itu!" bantah Gina yang mendadak pusing mendengar apa yang diucapkan oleh Arin padanya.Ia sudah lelah, mengantuk dan kurang istirahat, tapi Arin justru menambah semua rasa lelahnya itu dengan dugaan yang menurutnya tidak masuk akal."Aku cuma ingin tahu, Gina! Justru karena kita teman, aku ingin aku tahu apa yang terjadi sebenarnya, Santi dipecat sambil bicara seperti itu, aku ingin menyangkal tapi sikap Pak Bara sama kamu itu beda! Dia enggak mungkin suka sama kamu!"Dia enggak mungkin suka sama kamu!Dia enggak mungkin suka sama kamu!Dia enggak mungkin suka sama kamu!Kalimat terakhir yang diucapkan oleh Arin cukup membuat Gina tertohok lantaran terus berulang di otaknya.Jemari tangan Gina mencengkram ujung pakaiannya menahan diri agar tidak terpancing emosi dengan apa yang diucapkan oleh Arin. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa kalimat terakhir Arin

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status