Share

MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN
MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN
Author: Mithavic Himura

DITAMPAR SUAMI!

last update Last Updated: 2025-02-27 14:38:01

"Mas, apa yang kamu lakukan?!"

Gina berdiri mematung di depan pintu kamar, napasnya tercekat. Baru saja ia pulang dari posyandu bersama bayi kecilnya, Raya, tetapi yang ia temukan di rumah adalah pengkhianatan.

Suaminya, Haris, sedang bersama perempuan lain di ranjang mereka!

Wanita berambut pirang panjang itu segera membenahi pakaiannya, karena ia hampir tanpa pakaian saat Gina memergoki ia dan suami Gina di kamar tersebut.

Tanpa pikir panjang, Gina mendekat dan menarik wanita itu dengan amarah yang meluap. Namun, tangan Haris dengan cepat menahannya.

"Cukup, Gina! Jangan sentuh Jessica!" bentak Haris, matanya menatap tajam, bukan dengan rasa bersalah, melainkan kemarahan.

Gina mengerjap, hatinya hancur melihat bagaimana suaminya lebih memilih membela wanita lain dibanding dirinya.

"Kamu membelanya? Aku istrimu, Mas!"

"Ya! Karena dia lebih baik darimu!" sahut Haris tanpa ragu. "Aku muak denganmu! Kamu cuma bisa melahirkan anak perempuan!"

Gina tersentak. Air matanya menggenang, bukan karena rasa sakit fisik, tetapi karena luka di hatinya yang lebih dalam. "Kamu benar-benar tega, Mas ... Raya anakmu juga!"

Setelah merapikan keadaannya seadanya, Jessica langsung melangkah mendekati Gina.

Sadar didekati oleh selingkuhan suaminya, Gina mengarahkan pandangannya pada Jessica setelah tadi ia hanya fokus dengan Haris saja karena mereka sedang berdebat.

Jessica melangkah maju lagi sambil menyeringai. "Pria seperti Mas Haris itu butuh penerus laki-laki, bukan sekadar beban seperti kamu dan anakmu."

Gina mengepalkan tangannya. Amarahnya terasa semakin memuncak, tetapi ia berusaha menahannya. “Kamu juga anak perempuan, kan? Bisa-bisanya, kamu bilang anak perempuan itu hanya jadi beban!"

Nada suara Gina terdengar lebih tinggi, tetapi juga ada getaran di dalamnya. Hatinya benar-benar bergetar. Tangannya berusaha tetap mendekap Raya agar tidak terbangun karena perdebatan ini.

Akan tetapi, apa yang dilakukan oleh Gina tidak membuat Jessica merasa bersalah atas apa yang ia lakukan pada rumah tangga Gina, justru perempuan itu semakin memasang wajah lebih galak lagi di hadapan Gina.

"Semua pria itu lebih suka anak laki-laki, kalaupun ingin anak perempuan itu nanti, setelah anak laki-laki lahir, sedangkan kamu apa? Kamu justru mengecewakan suami dan keluarga suami kamu, wajar aja Mas Haris itu selingkuh!"

Dengan pongahnya, Jessica membalas perkataan Gina, seolah-olah ia adalah ratu di rumah tersebut.

Gina yang merasa tidak ada gunanya meladeni Jessica segera menyambar salah satu tangan perempuan itu dan menarik Jessica agar keluar dari kamarnya. Namun, Jessica terus berteriak kesakitan, membuat Haris ikut terpancing hingga akhirnya mendorong tubuh Gina agar menjauh dari Jessica.

Untungnya, Gina masih bisa menahan tubuhnya dan tidak terjatuh. Ia mengeratkan pelukannya pada Raya yang ada di gendongannya, khawatir bayi itu akan bangun dan menangis. Namun, beruntung Raya masih terlelap.

“Aku sudah bilang jangan sentuh Jessica!” seru Haris dengan penuh emosi, tatapannya tajam ke arah Gina.

“Aku istrimu, Mas … kenapa kamu tega,” kata Gina dengan lirih, seolah benar-benar tidak percaya dengan apa yang baru saja ia alami.

“Lalu kenapa? Aku sudah bilang kalau aku muak denganmu. Lagipula, Jessica itu berbeda denganmu, dia terhormat, keluarganya sukses, tidak seperti kamu!” Haris terus menatap Gina dengan tajam, ucapannya keluar tanpa beban dan rasa bersalah.

“Wanita terhormat tidak akan mau tidur dengan suami orang!” kata Gina seolah tak mau kalah. Sesekali ia menyeka air matanya yang mulai jatuh dari pelupuk matanya. Ia berusaha meredam amarahnya agar tidak membuat Raya terbangun.

Plak!

Tamparan itu melayang dari tangan Haris ke wajah Gina. “Jaga ucapanmu!”

Gina terperangah, tidak menyangka akan mendapat tamparan dari suaminya. Ia memegang pipi kanannya yang memerah. Air matanya mengalir semakin deras, suaranya terdengar lebih bergetar. “Kamu menampar aku demi wanita itu, Mas?”

Belum sempat Haris menanggapi ucapan Gina, tiba-tiba, Hasmi, ibu Haris datang mendekati mereka yang sedang bertengkar sejak tadi.

"Kalian ini kenapa ribut sekali?” kata Hasmi dengan nada kesal. Pandangannya menyapu ketiga orang tersebut, lalu berhenti pada Jessica. “Siapa perempuan ini, Haris?"

Ketika Jessica ingin menjawab pertanyaan Hasmi, Gina mendahului.

"Dia selingkuhan Mas Haris, Ma ... Aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri!"

Suara Gina bergetar, berharap ibu mertuanya akan membelanya.

Penjelasan yang diucapkan oleh Gina membuat situasi menjadi seketika tegang. Haris yang tadi sangat percaya diri saat membentak istrinya, tiba-tiba merasa khawatir. Bagaimana jika ternyata ibunya marah atas apa yang dilakukannya sekarang?

Sementara itu, Hasmi yang mendengar penjelasan dari Gina mengarahkan pandangannya pada Jessica yang tertunduk, melihat wanita itu dari ujung kepala hingga ujung kaki.

Seketika, tatapan Hasmi berubah penuh dengan ketertarikan. "Siapa namamu? Dari keluarga mana?"

Mendengar pertanyaan itu, Jessica mengangkat wajahnya perlahan. Saat melihat tatapan penuh minat dari Hasmi, Jessica mendadak merasa lega. "Saya Jessica, Bu. Ayah saya pengusaha furniture sukses."

Senyum Hasmi melebar. Ia berbalik pada Haris. "Kalau begitu, apa yang kau tunggu? Ceraikan Gina dan nikahi Jessica!"

“Ma …” sahut Gina lirih, tidak percaya dengan apa yang mertuanya katakan.

“Kenapa? Keluargamu hanya orang kampung dan kamu cuma bisa memberi kami cucu perempuan! Menantu gak berguna!” Hasmi menatap Gina dengan remeh.

Meskipun tahu sikap ibu mertuanya memang tidak pernah baik padanya terutama semenjak ia melahirkan anak perempuan, Gina berpikir, ibu mertuanya masih akan menghargai sebuah pernikahan, hingga mungkin saja sang ibu mertua akan mendukungnya untuk mengusir Jessica dari rumah mereka.

Namun, ternyata Gina salah. Ibu mertuanya justru mendukung perselingkuhan Haris bahkan meminta Haris untuk menceraikannya!

"Kenapa diam saja? Kamu gak dengar, Mama ngomong apa sama kamu? Kita cerai, Gina! Pergi dari rumah ini dan bawa sekalian anak kamu itu!" ucap Haris tegas.

Mendengar itu, hati Gina terasa semakin teriris. Selama ini, ia selalu percaya bahwa Haris adalah pria yang baik. Hampir 2 tahun menikah dengan Haris, Gina telah sepenuhnya bergantung pada Haris karena keluarga Gina yang jauh di kampung.

Dunia Gina runtuh seketika. Ia memeluk Raya erat-erat, menyadari bahwa ia kini hanya memiliki anaknya. Haris, mertuanya, semuanya telah membuangnya.

Dengan mata yang penuh luka, Gina melangkah pergi. Ia tak tahu harus ke mana, tetapi satu hal yang pasti—ia harus bertahan, demi putrinya....

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    LUNTANG-LANTUNG DI JALAN

    “Ke mana aku harus pergi,” kata Gina lirih.Gina terus membawa anaknya melangkah tanpa tujuan. Meskipun Gina masih memiliki keluarga di kampung, tetapi Gina tidak mau pulang ke kampung. Selain karena Gina tidak punya uang untuk pulang, ia juga tidak ingin membuat keluarganya khawatir dan terpukul atas apa yang terjadi padanya. Bagaimanapun juga, ayahnya adalah seorang pamong desa yang selalu dipandang baik oleh orang desa. Jika orang-orang tahu bahwa Gina bercerai, jelas itu akan merusak reputasi keluarganya karena orang desa masih menganggap perceraian sebagai sebuah aib.Ketika Gina nyaris putus asa, tiba-tiba Raya menangis.“Raya, maafkan Mama, Nak. Kamu pasti kepanasan, ya?” ucap Gina pada anaknya.Gina bergegas mencari tempat berteduh agar tidak terpapar matahari. Akhirnya, ia berhenti di teras toko lama yang terbengkalai. Dengan penuh kasih sayang, Gina mulai menyusui Raya, sambil terus mengibaskan tangannya pelan, memberi angin untuk Raya.Beruntung ASI Gina sangat banyak sehi

    Last Updated : 2025-02-27
  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    PEKERJAAN BARU

    Tanpa sadar, hanya tersisa dirinya yang belum dipanggil sementara para wanita tadi yang menurut Gina saingan beratnya dalam mendapatkan pekerjaan tersebut justru ditolak semuanya!‘Mereka semua ditolak, bagaimana dengan aku?’Hati Gina berbisik demikian.Tak lama, seorang pegawai perempuan menuntun Gina untuk masuk ke sebuah ruangan. Di dalamnya, Gina bisa melihat ada seorang pria yang sedang duduk di sofa besar.Pria itu tampak sangat berwibawa dengan kemeja putih dan celana hitam. Namun, tatapannya sangat tajam seolah ingin mengintimidasi siapapun yang ada di hadapannya. Ia tampak mengerutkan dahi ketika melihat Gina masuk membawa bayi di gendongannya, tetapi tidak ada satu kata pun yang keluar dari mulutnya.“Ini yang terakhir?” tanya pria itu akhirnya pada pegawai perempuan yang membawa Gina masuk. Suaranya terdengar berat, tetapi seolah mampu membuat siapapun yang mendengarnya merasa takluk.“Iya, Tuan. Namanya Gina Nirmala, dia membawa anaknya yang masih bayi, Tuan,” jawab pegaw

    Last Updated : 2025-02-27
  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    MENGUNDURKAN DIRI

    “Kenapa Raya diberi susu formula? ASI aku itu berlimpah, Arin! Aku bisa menyusui dua bayi sekaligus! Aku harus ketemu Raya!" kata Gina dengan kesal.Gina shock sekaligus marah karena Raya diberikan susu formula tanpa sepengetahuannya. Ia ingin mencari pengasuh yang dikatakan Arin untuk mengambil Raya. Akan tetapi, niat Gina dihentikan oleh Arin, dan temannya itu menatap serius wajah Gina, pertanda ia tidak mau Gina sulit untuk diatur."Kamu harus tahan diri kamu, Gina! Ini rumah orang yang berkuasa, dia wajib dipatuhi, apa yang dilakukan oleh pengasuh tuan muda itu atas perintah Pak Bara langsung, jadi, kamu enggak usah bereaksi kayak gini, bikin kamu nanti dipecat!"Arin mengucapkan kata-kata itu sambil mencengkram salah satu tangan Gina, agar Gina tidak nekat untuk mencari babysitter Gavin yang sedang menjaga Raya. Akan tetapi, Gina tetap tidak terima, anaknya diberikan susu formula padahal Raya, anak yang paling berhak mendapatkan ASI darinya ketimbang anak orang lain."Kamu tahu

    Last Updated : 2025-02-27
  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    DIREMEHKAN SANG NYONYA BESAR!

    Keduanya beradu pandang, dan Gina semakin merasa, dari tatapan mata Bara yang sekarang menatapnya, pria itu benar-benar ingin menegaskan pada Gina bahwa ia tidak mau ditentang karena ia yang berkuasa atas siapapun di rumah besar tersebut.'Bagaimana ini? Ternyata Arin benar, orang ini nggak mudah untuk dihadapi, tapi aku nggak mau mengorbankan Raya, aku bekerja seperti ini untuk Raya, nggak mungkin aku justru mengabaikan kebutuhan Raya....'Dalam gejolak perasaannya yang merasa sudah diujung tanduk ketika melihat tatapan Bara padanya, Gina mengucapkan kalimat itu di dalam hati seraya terus menguatkan diri bahwa keputusannya itu tidak bisa diubah lagi, meski oleh Bara sekalipun."Aku tanya padamu, Gina, jika aku tidak mau mengabulkan permintaanmu, kamu mau apa? Aku yang membuat aturan di sini, bukan, kau!"Suara Bara yang mengucapkan kalimat itu membuat Gina semakin tercekat di tempatnya berdiri, namun, bayangan wajah Raya berkelebat di benak Gina, dan itu membuat Gina semakin berusaha

    Last Updated : 2025-02-27
  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    GINA WAS-WAS....

    Suara Karina melengking bercampur dengan suara tangisan Gavin yang terganggu dengan teriakan ibunya sendiri bercampur pula dengan keinginannya yang ingin mendapatkan ASI dari Gina.Situasi itu begitu kacau hingga membuat Bara datang karena mendengar keributan tersebut."Ada apa ini? Kenapa ribut sekali? Gina! Kenapa Gavin sampai menangis seperti itu?"Bertubi-tubi, Bara melontarkan pertanyaan pada Gina yang kebingungan harus berbuat apa dengan tekanan yang diberikan oleh istri Bara di hadapannya."Mas, aku nggak setuju kamu mempekerjakan ibu susu segala di rumah ini! Perempuan seperti dia nggak pantas untuk Gavin, aku nggak setuju!!" Karina tetap menyampaikan rasa keberatannya pada sang suami, dan itu membuat Gina semakin membisu di tempatnya meskipun ia tidak tega mendengar tangisan Gavin atas perbuatan sang ibu kandung bayi tersebut."Kalau kamu tidak setuju, lakukan tugas itu untuk Gavin!" sahut Bara berusaha tetap tenang walaupun wajahnya menyiratkan kemarahan karena tidak suka h

    Last Updated : 2025-02-27
  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    TERTEKAN DI RUANG MAKAN!

    Untuk sesaat, Bara hanya diam mematung di tempatnya dengan tangan yang masih memegang handle pintu kamar Gavin, seolah sekarang ia berubah menjadi sebuah arca tidak bisa bergerak, hanya melotot lurus ke arah dada Gina yang terlihat di matanya.Sebenarnya, Bara yang ke kamar Gavin memang berniat untuk menenangkan diri di kamar anaknya. Setelah pertengkarannya dengan sang istri yang terjadi beberapa saat yang lalu di depan Gina, Bara menjadi merasa tidak enak, karena tidak seharusnya masalah rumah tangganya diketahui oleh orang lain. Sebab itulah, pikirannya menjadi sedikit gusar. Namun, begitu tiba di kamar Gavin, ia justru melihat sesuatu yang seharusnya tidak ia lihat."Maaf, lanjutkan saja, setelah itu, ke ruang makan untuk makan!" ucap Bara setelah berhasil menguasai keterkejutannya. Ia memalingkan wajahnya sejenak, lalu kembali menutup pintu dan melangkah pergi. Walaupun terkejut, Bara mampu tetap bersikap tenang hingga Gina merasa hanya dirinya yang terkejut karena bagian tubuh

    Last Updated : 2025-02-28
  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    DIANGGAP CARI PERHATIAN

    Mendengar Bara yang memberikan perintah seolah tidak mau dibantah, Gina semakin bingung. Sekarang ia tidak tahu harus bagaimana, melakukan perintah Bara, tapi perutnya pasti tidak akan terima, atau menolak yang pasti berujung membuat sang atasan marah.Sekarang, Gina bukan hanya merasa canggung saja, tapi juga ketakutan karena sudah membuat Bara sepertinya sangat tersulut emosi."Kenapa tidak dimakan juga? Apa kau benar-benar termasuk perempuan yang cerewet dengan berat badan sendiri?!"Bentakan yang diberikan oleh Bara membuat nyali Gina semakin menciut. Ia sekarang benar-benar tidak menyangka, acara makan yang biasanya sangat ia sukai justru sekarang berubah menjadi sebuah momok menakutkan untuknya."Sungguh, saya tidak seperti itu, Tuan. Saya … saya–""Ah sudahlah. Habiskan makanan itu kalau memang kamu tidak bermaksud seperti yang aku katakan tadi!" potong Bara dengan suaranya yang sama seperti tadi, penuh kemarahan meskipun sekarang nadanya sudah diturunkan sedikit.Gina kembali

    Last Updated : 2025-02-28
  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    KARINA SEMAKIN MARAH!

    Ucapan dingin itu dibisikkan oleh Karina dengan disertai cengkraman tangan Karina yang semakin erat mencengkram pundak Gina. Gina mengernyit menahan sakit karena perbuatan istri Bara tersebut, tapi ia tidak berani melepaskan cengkraman itu lantaran khawatir akan makin membuat Karina marah."Maaf, Nyonya, saya tidak bermaksud untuk demikian, saya juga tidak mungkin bersaing dengan Nyonya karena saya ke sini untuk bekerja bukan melakukan hal yang lain. Tolong percaya pada saya."Sembari menahan rasa sakit akibat cengkraman yang dilakukan oleh Karina pada pundaknya, Gina berusaha untuk menjelaskan agar kemarahan ibunya Gavin itu tidak semakin berkobar.Namun, Karina yang sudah kepalang marah sekaligus cemburu tidak peduli dengan penjelasan dan ekspresi kesakitan yang ada di wajah Gina, ia justru menikmati karena ia tidak suka dianggap remeh. "Suamiku itu tampan, aku pun mengakuinya, kau pasti sedang mencari cara untuk membuat dia lebih memperhatikan kamu, kan? Aku sudah banyak menemuka

    Last Updated : 2025-03-01

Latest chapter

  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    BARA KECEWA, GINA KEBINGUNGAN

    Mendadak, Gina merasa sangat gugup ketika Bara menatapnya sedemikian rupa hingga ia merasa canggung dan sangat gelisah.Namun, hatinya berulang kali menyadarkan Gina bahwa ia tidak boleh terlalu banyak berharap lantaran ia dan Bara sangat sulit disejajarkan karena ia sadar dirinya siapa. Sebab itulah, Gina menegaskan pada dirinya sendiri, ia tidak mau berpikir macam-macam hanya ingin fokus pada tujuannya yaitu membuat kehidupan Raya terjamin sampai Raya besar dan menikah dengan pria pilihannya."Tentang apa yang dikatakan oleh Bu Karina yang bilang kalau saya mengabaikan Tuan Muda Gavin, dan hanya fokus pada Raya saja, itu tidak benar, Tuan karena -""Sudahlah, tidak perlu diteruskan!"Bara memotong penjelasan Gina lalu berbalik dan melangkah menuju pintu kamar Gavin dengan luapan rasa kecewanya yang memuncak.Hal yang sangat ditunggu Bara, bahwa Gina akan mengklarifikasi tentang apa yang dikatakan oleh Karina bahwa perempuan itu tidak mau menikah lagi lantaran terlalu mencintai mant

  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    BARA MENYUKAI SANTI?

    Bara ingin membentak Santi lebih lanjut seperti biasanya jika ia sedang marah dengan orang yang bekerja dengannya. Akan tetapi, tiba-tiba saja kata-kata Gina terngiang di telinganya di mana, Gina mengatakan bahwa ia sebenarnya pria yang baik dan bukan pria yang tidak punya perasaan. Berpikir sampai di sana, Bara berusaha menahan diri untuk tidak membentak lebih lanjut Santi sampai ia harus mengepalkan telapak tangannya untuk menahan diri agar tidak melakukan hal itu."Kali ini kau kuberikan kesempatan, tapi jika terulang kembali, kau benar-benar tidak akan aku beri ampun, Santi!" ucapnya setelah itu berbalik meninggalkan Santi tanpa peduli perempuan itu masih bersimpuh seperti tadi di tempatnya.Santi membeku di tempatnya, sampai kemudian, Arin menemukannya dan berjongkok membantunya untuk bangkit. "Ada apa? Kamu kena marah Pak Bara?" tanyanya pada Santi karena tadi ia sempat melihat sosok Bara yang menghilang dari balik pintu ruang tengah.Santi mengangkat wajahnya dan menatap ke

  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    BARA MURKA!

    "Apa kamu bilang? Gina lebih baik daripada aku? Lebih baik dari segi mana? Dia itu diceraikan suaminya! Lebih baik dari segi mana si Gina itu daripada aku?!"Tidak terima dikatakan lebih buruk dari pada Gina, Karina mengucapkan kalimat tersebut dengan nada meninggi di hadapan Bara. Ini membuat Gavin dan Raya terusik suara kerasnya hingga membuat kedua bayi itu menangis. Melihat hal itu, Bara murka. Ia segera meminta Karina untuk keluar dari kamar anaknya karena tidak suka kehadiran Karina membuat dua bayi di kamar itu menangis.Namun, Karina yang tidak suka dianggap buruk daripada Gina tidak mau keluar begitu saja dari kamar tersebut. Ia melangkahkan kakinya mendekati sang mantan suami dan berhenti tepat di hadapan suaminya itu dengan jarak yang begitu dekat. "Hanya karena dia menjadi ibu susu anak kita, kamu lupa kalau aku adalah ibunya Gavin? Kamu menyebut dia lebih baik daripada aku padahal dia hanya memanfaatkan kamu, Bara!"Ucapan yang dilontarkan oleh Karina terdengar jelas

  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    PENGAKUAN BARA

    Melihat perubahan wajah Gina, Karina mengutuk perempuan itu di dalam hati, sebab, ia sekarang yakin Gina pasti menyukai mantan suaminya tersebut.Hingga membuat Karina semakin kesal dengan Gina yang saat itu duduk menyamping karena menyusui Raya seolah tidak mau dadanya terlihat mata Karina."Wajahmu berubah, mendengar Bara memintaku untuk bertemu dengan Gavin, itu berarti dugaanku selama ini benar, kamu datang ke sini bukan hanya untuk bekerja, tapi juga ingin mengambil hati Bara, iya, kan?" ucap Karina tanpa peduli rengekan Gavin yang benar-benar terganggu dengan apa yang diucapkannya pada sang ibu susu penggantinya tersebut.Gina memperhatikan Gavin yang gelisah, dan ia sebenarnya khawatir anak Bara itu akan menangis lantaran Karina justru fokus mengomelinya tapi mengabaikan keadaan anaknya sendiri seperti itu.Namun, ia tidak bisa berbuat apapun untuk sekarang karena Raya sendiri masih asyik menyedot puting susunya lantaran anaknya itu merasa belum puas mendapatkan jatah itu sekar

  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    KARINA BERUBAH?

    "Heem, baiklah. Jangan bersikap dingin pada perempuan yang sudah memberikanmu anak, Bara. Biar bagaimanapun, aku tetap ibu dari Gavin, kamu tidak bisa menyangkal hal itu."Karina mengingatkan sesuatu yang tidak boleh dilupakan oleh Bara, hingga Bara menghela napas mendengarnya."Apa yang kau mau?" tanyanya dengan nada yang masih datar. "Aku sudah mengatakannya, apakah aku perlu mengulang?""Aku akan meminta Gina membawa Gavin untukmu!""Tunggu!" Langkah Bara terhenti ketika Karina mencegahnya untuk beranjak setelah ia selesai mengatakan akan meminta Gina untuk membawa Gavin untuknya."Aku ingin ke kamar Gavin sendiri, memangnya tidak boleh?"Kembali Bara menghela napas. Sejujurnya ia tidak suka Karina masuk ke dalam kamar Gavin, hanya saja karena ia sadar, Karina adalah ibunya Gavin, mau tidak mau ia tidak bisa bersikap terlalu keras mencegah apa yang diinginkan oleh perempuan tersebut hingga akhirnya, Bara terpaksa mengizinkan meskipun setengah hati."Jangan membuat keonaran, Karin

  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    DIKUNJUNGI MANTAN ISTRI

    Pertanyaan Bara yang selanjutnya jadi membuat Gina semakin dalam terpaku di tempatnya.Jika ia menjawab dengan jujur pertanyaan itu, apakah akan mempengaruhi sikap Bara padanya nanti? Dan jika ia berbohong, apakah itu adalah jalan keluar yang baik?"Kau tidak mau menjawab, karena kau tidak suka urusan pribadimu diketahui oleh orang lain?"Suara Bara membuyarkan pergulatan batin Gina yang lagi-lagi terjadi setelah tadi ia sempat merasa lega karena sudah berhasil menjawab pertanyaan Bara dengan baik."Bukan seperti itu, Tuan.""Kalau begitu, kenapa tidak dijawab? Kau diceraikan atau minta cerai?"Bara mendesak, hingga Gina merasa terdesak. Pendapat Bara menyikapi perempuan yang diceraikan pasti buruk karena pria itu sendiri menceraikan Karina. Apakah jika ia jujur menjawab bahwa ia diceraikan, Bara juga akan menganggapnya buruk?'Gina. Kau sudah dianggap baik dalam bekerja, masalah kehidupan pribadimu buruk atau tidak, itu bukan masalah orang lain, kau tidak perlu takut untuk jujur, se

  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    BERUSAHA BERTERUS TERANG

    "Itu....""Katakan saja, katakan apa yang ada di dalam otakmu tentangku. Apakah menurutmu, aku adalah pria yang tidak punya perasaan?" desak Bara, semakin tidak sabar untuk mengetahui apa yang dipikirkan oleh Gina tentangnya.Gina tertunduk dalam, merasa bingung didesak jujur oleh Bara tapi jika ia jujur, ia khawatir, akan membuat Bara marah.Akan tetapi, apakah ia bisa untuk tidak menjawab? Sepertinya juga tidak akan bisa karena Bara pasti tidak akan memberikan kesempatan itu padanya. "Menurut saya, Tuan itu...."Kalimat Gina terhenti di kerongkongan seolah ada batu yang menyumbat mulutnya hingga ia tidak bisa mengatakan semuanya dengan lancar."Lanjutkan! Kenapa berhenti? Kau ingin membuat Raya dan Gavin menangis karena kau terlalu lama di sini?"Kembali Bara mendesak, dan hal ini membuat Gina semakin sulit untuk menguasai dirinya sendiri. "Kau tidak mau bicara juga, Gina?" Suara Bara membuyarkan lamunan Gina yang bergulat sendiri dengan perasaannya agar ia memiliki kekuatan untu

  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    MENCOBA NEKAT

    "Ya, saya percaya, Mbak. Mbak bukan perempuan yang suka berbohong, saya tahu itu."Gina mengucapkan syukur tidak terhingga mendengar apa yang diucapkan oleh Bi Narsih. Tidak bisa ia ungkapkan kata-kata lagi perasaan syukur Gina selain mengucapkan terima kasih berkali-kali pada Bi Narsih dengan mata yang mulai berkaca-kaca lantaran ia terharu, Bi Narsih percaya dengan apa yang dikatakannya."Ajak Pak Bara bicara, biar semuanya jadi jelas, tidak apa-apa, saya yakin, Pak Bara tidak akan marah," dukung Bi Narsih sebelum akhirnya ia keluar dari kamar itu setelah mengingatkan Gina yang harus meminum minuman kemasan instan sari kacang hijau yang tadi dibawanya.***"Tuan."Bara menghentikan langkahnya ketika Santi memanggilnya. Tanpa bersuara, ia meminta Santi mengatakan apa yang ingin dikatakan oleh perempuan itu dengan isyarat saja, dan melihat isyarat itu, Santi memandang berkeliling untuk memastikan bahwa di sekitar mereka tidak ada orang lain."Anu, Tuan. Begini, tadi tidak sengaja mend

  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    KETERKEJUTAN GINA!

    Karena merasa kepikiran dan merasa bersalah, keesokan harinya Gina kembali mendekati Arin yang saat itu sedang melakukan tugasnya membersihkan kamar Gavin kembali."Heeem, kamu masih enggak percaya juga kalau ternyata kamu itu penyebab perceraian antara Pak Bara dan Ibu Karina?" tanya Arin ketika Gina mendekatinya dan Arin langsung mengucapkan kalimat tersebut padahal Gina belum bicara sama sekali apa yang ingin disampaikannya pada teman satu kampungnya itu."Iya. Aku berpikir juga gitu, makanya aku mau ngomong sama kamu, kalau aku bahas ini sama Pak Bara, kira-kira gimana? Aku lancang, enggak?" kata Gina yang tidak lagi menyangkal tuduhan yang dialamatkan Arin padanya tentang dirinya yang kata Arin adalah penyebab perceraian atasannya tersebut."Enggak usah! Buat apa? Kamu mau ngajak Pak Bara ngomong empat mata gitu? Siapa kamu, Gina? Lancang itu sih, bisa-bisa kita berdua akan dipecat, aku enggak mau!" Sambil bicara demikian, Arin melotot pada Gina pertanda ia tidak setuju dengan a

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status