Share

90. MEMASTIKAN PERASAAN

              Pagi-pagi sekali Radit sudah tampak rapi. Membuat para penghuni di ruang makan menoleh padanya dengan cepat.

“Aku akan mewakili monthly meeting yang seharusnya dihadiri oleh Pak Dekan,” terang Radit kemudian. “Mungkin pulangnya malam hari karena ada agenda jamuan makan dan perayaan juga di sana.”

“Bisalah ngajakin Manda,” celetuk Mama Tiara mengusulkan.

              Radit sudah hampir menganggukkan kepala. Namun, istrinya lebih dulu menggeleng cepat.

“Enggak bisa, Ma. Ayra masih rewel karena habis jatuh kemarin itu. Kasihan kalau ditinggal. Lagipula hari ini Mama harus nemenin Papa ke rumah sakit lagi ‘kan untuk jadwal kontrol?”

“Iya juga ya,” kata Mama Tiara membenarkan ucapan Amanda barusan. “Memangnya enggak bisa bawa anak kecil ke

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status