Share

83. FOTO BERSAMA

Penulis: A mum to be
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-12 15:35:30

“Maaf,” cicit Amanda yang sontak mendudukkan diri. “Aku terkejut karena jarak kita terlalu dekat. “K-kau mau apa?”

Radit pun jadi salah tingkah. “Tidak. Tadinya aku hanya ingin memindahkan posisi tidurmu saja.”

              Amanda pun mengangguk singkat. Lantas segera menaikkan selimutnya hingga sebatas dada. Sementara Radit menggeram dalam hati karena niatan yang sudah gagal.

“Tidak ada sofa di sini. Jadi kau bisa tidur di sisi ranjang yang lain.” Amanda mengatakannya sembari menggeser tubuh menepi lebih jauh. Membiarkan Radit mengambil posisi tidur di samping tubuh gadis itu.

              Di sinilah Radit sekarang. Dia bisa tidur satu ranjang dengan sang istri walaupun dalam keadaan dipunggungi. Salahnya sendiri yang terlalu lamban bertindak. Bahkan sampai sekarang pun m

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • MENIKAHI SUAMI WARISAN   84. BERTEMU MANTAN LAGI

    “Man-da?? Apa kabar?” Pertanyaan barusan sama sekali belum terjawab lantaran kedua netra milik Amanda masih menatap nanar pria dan wanita yang ada di hadapannya. Sudah cukup lama ternyata. Hampir enam bulan dia tak lagi mendengar kabar mereka. Namun, sekarang pasangan yang sudah menjadi suami istri ini muncul tepat di depan matanya.“Kamu sendirian?” tanya si pria.Amanda masih bergeming hingga beberapa saat kemudian dia dikejutkan dengan sebuah tangan yang melingkari pundaknya. Wanita itu bahkan kehilangan suara untuk sekedar menyapa dua orang tadi.“Sudah belanjanya?” tanya Radit sambil tersenyum. “Ayra tadi penasaran lihat maskot susu yang ada di sana. Jadi aku ikutin maunya dia dulu.”“Hu um,” ucap Amanda seraya menganggukkan kepala. Setelahnya ia memberanikan diri menatap dua orang yang pernah ia percaya sekaligus menghancurkan hatinya itu. Rasa perih kembali menyerang saat Tisa, mantan manajer yang sekarang menjadi istri sang mantan kekasih dulu tenga

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-13
  • MENIKAHI SUAMI WARISAN   85. REAKSI PANAS DINGIN

    Gerah. Amanda merasakan tubuhnya yang mulai memanas secara perlahan. Gadis itu tak nyaman. Gelisah pun menyambangi dirinya sekarang. Benar-benar aneh.“Andre? Apa yang kamu lakukan?” tanya Amanda yang sudah bergerak bagai cacing kepanasan. Bukannya menjawab pertanyaan tadi, Andre malah menyeringai kecil. Dia bahkan terbahak lalu mendekati Amanda sambil tersenyum.“Gimana, Sayang? Obatnya udah mulai bereaksi?”“O-obat?” Amanda menggeleng dengan tubuh yang semakin terasa tak nyaman. Dia mengepalkan tangannya sendiri untuk bertahan sekuat tenaga. “Kamu masukin sesuatu ke dalam minuman aku?”“Maaf, Manda Sayang. Aku terpaksa,” jawab Andre kemudian. “Kamu itu milikku. Jadi walaupun kamu sudah jadi istri orang, tetap saja aku tak rela

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-13
  • MENIKAHI SUAMI WARISAN   86. MALAM YANG BASAH

    “Sa …kit.” Amanda merengek saat Radit tengah menyentuh bagian intinya dengan dua jari. Memastikan bahwa gadis itu masih utuh belum pernah tersentuh lebih tepatnya. Sungguh penemuan yang mencengangkan. Membuat pria itu pusing bukan main. Dugaannya tidak meleset. Bagaimana tidak. Di kala peperangan sudah hampir dimulai ternyata sang lawan dalam keadaan yang cukup memprihatinkan. Sebagai orang lelaki sejati yang masih punya hati nurani dia mana tega untuk meneruskan ke tahap yang lebih menantang. Ingat, Radit. Amanda sedang dalam pengaruh obat sekarang. Apa kau tega merenggut pertahanannya dengan cara menyakitkan? Begitulah yang ada di kepala pria itu.&

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-14
  • MENIKAHI SUAMI WARISAN   87. AMANDA JADI KUCING GARONG

    Radit menggeleng lemah. Lantas kemudian menatap netra kecokelatan sang istri yang sudah penuh dengan air mata. Tangannya dengan cepat menyambar jemari yang bahkan masih menyisakan jejak keriput malam tadi. “Kau salah paham, Manda. Aku enggak pernah memandangmu begitu.” Amanda malah terbahak. “Aku hanya gadis tua yang tidak menarik. Usia kita terpaut hampir sepuluh tahun. Jelas bukan seleramu.” “Kata siapa?” sergah Radit cepat. Pria itu buru-buru menjauhkan nampan beserta meja beroda yang ada di sisi ranjang. Mendudukkan diri di sana tanpa melepaskan kontak mata yang tercipta di antara mereka. CUP! Satu kecupan singkat mendarat sempurna di bibir Amanda yang terlihat pucat. Gadis itu kemudian merabanya dengan gerakan pelan. Apa dia barusan bermimpi? Mulutnya hendak terbuka untuk bertanya maksud perlakuan tadi. Namun, niatan tersebut urung lantaran Radit memajukan tubuhnya lagi. Hingga kini jarak keduanya hanya sekitar dua jengkal saja. “A-pa maumu?” tanya Amanda yang mendadak

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-14
  • MENIKAHI SUAMI WARISAN   88. MENYINDIR RADIT

    Radit tak peduli dengan segala tudingan yang dilontarkan oleh sang istri. Pria itu masih meringis karena serangan mendadak yang barusan ia terima. Kedua tangannya kini masih mengipasi benda pusaka di dalam celana yang terancam punah.“Kau sengaja ‘kan mau ambil kesempatan, hah?” omel Amanda di sela-sela kemarahannya.Radit menggeleng setelah mendudukkan diri di atas ranjang. “Ya ampun! Lihatlah dirimu sekarang! Kau masih baik-baik saja ‘kan? Aku hanya meletakkan obat sakit kepala di dalam gelasmu tadi.”“Bohong!”“Terserah kalau tak percaya,” dengkus Radit yang kemudian merebahkan dirinya. Hingga beberapa menit ke depan pasangan suami istri itu sibuk dengan pikiran masing-masing. Amanda tengah berbaring miring dengan tatapan awasnya,

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-15
  • MENIKAHI SUAMI WARISAN   89. AKU CAPEK

    “Loh loh! Kalian kenapa sih? Pulang-pulang wajahnya pada ditekuk begitu.” Amanda hanya menggeleng pelan sebagai respon atas pertanyaan papanya barusan. Dia lantas menyapa Ayra yang sedang merengek di pangkuan Mama Tiara. Sementara sang suami mendudukka diri di atas sofa.“Tuh! Mama dan papa udah pulang,” ucap Mama Tiara pada cucunya. Suara rengekan tadi langsung mereda begitu melihat kedatangan Amanda. Benar saja. Ayra lekas merangkak menghampiri mama sambungnya itu.“Nguh!!” celoteh Ayra sambil melirik tajam sang mama. Mulutnya kemudian terbuka lebar seolah menunjukkan sesuatu.“Eh eh? Anak mama tumbuh lagi giginya ya?” kekeh Amanda yang segera mengecup gemas area wajah Ayra. “Selamat ya, Sayang. Makannya makin pinter nih.”

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-15
  • MENIKAHI SUAMI WARISAN   90. MEMASTIKAN PERASAAN

    Pagi-pagi sekali Radit sudah tampak rapi. Membuat para penghuni di ruang makan menoleh padanya dengan cepat.“Aku akan mewakili monthly meeting yang seharusnya dihadiri oleh Pak Dekan,” terang Radit kemudian. “Mungkin pulangnya malam hari karena ada agenda jamuan makan dan perayaan juga di sana.”“Bisalah ngajakin Manda,” celetuk Mama Tiara mengusulkan. Radit sudah hampir menganggukkan kepala. Namun, istrinya lebih dulu menggeleng cepat.“Enggak bisa, Ma. Ayra masih rewel karena habis jatuh kemarin itu. Kasihan kalau ditinggal. Lagipula hari ini Mama harus nemenin Papa ke rumah sakit lagi ‘kan untuk jadwal kontrol?”“Iya juga ya,” kata Mama Tiara membenarkan ucapan Amanda barusan. “Memangnya enggak bisa bawa anak kecil ke

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-16
  • MENIKAHI SUAMI WARISAN   91. AKU MENGINGINKANMU

    “A-aku …hmmph.” Amanda tak bisa melanjutkan kalimat barusan karena sentuhan ringan Radit pada bibir ranumnya. Dalam sekejap mereka saling berpagutan dengan pandangan yang tertuju pada netra masing-masing. Berusaha menyelami perasaan yang masih diragukan untuk saat ini. Sebagai seorang pria yang berpengalaman, jelas Radit mampu memimpin permainan. Memadukan cumbu rayu hingga wanitanya mabuk kepayang. Terbukti kini Amanda tergeletak pasrah bersiap menerima segala sentuhan yang akan ia berikan.“Aku menginginkanmu, Manda. Kau istriku,” racau Radit di sela-sela penyatuan mereka.“Sssh. Hmmph.”Amanda sempat merapatkan kedua pahanya karena nyeri luar biasa akibat gesekan tubuh mereka. Sementara Radit dengan sabar menanti sampai istrinya itu siap untuk perm

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-16

Bab terbaru

  • MENIKAHI SUAMI WARISAN   136. TAKDIR TUHAN SELALU BAIK (TAMAT)

    Radit tahu bahwa semua yang terjadi adalah kehendak Yang Kuasa. Namun, entah mengapa sulit sekali menyiapkan diri untuk kemungkinan terburuk. Sungguh pengalaman pamit saat menyambut kelahiran Ayra dulu masih membekas jelas di dalam ingatannya. “Kalau Bapak mau ke luar dari sini silakan. Operasi akan segera dimulai,” kata seorang perawat kemudian. Tidak. Radit tak akan mau meninggalkan Amanda yang sedang berjuang melahirkan para buah cinta mereka. Pria itu bangkit lalu berjalan perlahan ke sisi sang istri. Kini kedua mata mereka saling bertemu pandang seolah sedang berbicara dari hati ke hati. Operasi pun dimulai. Efek anastesi mulai berjalan sehingga Amanda tak lagi bisa merasakan sayatan demi sayatan yang perlahan mulai membuka kulit perutnya. Sementara Radit terus melantunkan do’a di dalam kalbu. Memohon pada Tuhan agar orang-orang yang dicintainya selamat dan tidak kekurangan sesuatu apapun. “Aku mencintaimu, Sayang.” Amanda mengatakann

  • MENIKAHI SUAMI WARISAN   135. ANTARA HIDUP DAN MATI

    Tadinya Radit yang sudah terserang bucin akut pada Amanda sangat khawatir begitu melihat orang yang ada di hadapan mereka saat ini. Namun, rasa cemas pun perlahan sirna usai menyaksikan sendiri betapa wanitanya tidak lagi ingin menghindar.“Nama anak cantiknya siapa?” tanya Amanda sambil tersenyum. Bayi perempuan usia satu tahunan yang ada di pangkuan mamanya itu menggeliat kecil. Lantas tersenyum malu dan tampak salah tingkah.“Nama aku Aulia, Tante.” Adalah Tisa selaku sang mama yang menjawab pertanyaan barusan. Tak lama kemudian Amanda mengulurkan tangannya dan disambut dengan kecupan oleh si bayi. Membuat Ayra yang tadi duduk anteng di baby chair-nya mendadak berontak. Kelakuan calon kakak dari anak-anak kembar Amanda tersebut menjadi perhatian para orang dewasa di sekitarnya.“Ni Mama Aia!!” pekik Ayra dengan mata yang sudah melirik sinis. Dia bahkan menggeleng saat Radit hendak memperkenalkannya pada putri Tisa dan Andre itu.“Ya ampun!

  • MENIKAHI SUAMI WARISAN   134. RUMAH BARU

    “Sayang, masih lama?” Radit yang sedang mengemudi menoleh sekilas ke arah istrinya lalu menjawab, “Sebentar lagi kita akan sampai. Sabar ya, Sayang.” Amanda mengangguk. Wanita cantik itu tersenyum manis walaupun dalam keadaan mata yang masih tertutup sejak mereka meninggalkan rumah tadi. Hingga hampir setengah jam kemudian mobil yang dikendarai Radit pun berhenti. Pria itu bergegas membuka sabuk pengaman dirinya dan sang istri. “Apa aku boleh buka penutup matanya?” tanya Amanda yang sudah tak sabaran. “Jangan dulu,” jawab Radit yang seketika menggenggam erat tangannya. “Kita melangkah perlahan agar kau tak tersandung. Hati-hati.” Amanda bergumam pelan seraya menganggukkan kepala. Dia terus melangkah sesuai tuntunan sang suami hingga berhenti beberapa saat kemudian. “Apa sudah bisa dimulai, Pak?” tanya seseorang yang berdiri di kejauhan. Radit mengangguk. Pria itu kemudian mengambil posisi di belakang sang istri lalu membuka ikatan penutup mata tadi. “Silakan, Sayang.” Kini k

  • MENIKAHI SUAMI WARISAN   133. HAPPY BIRTHDAY, HONEY!

    Satu harian ini Amanda jadi misuh-misuh sendiri di dalam kamar. Wanita cantik tersebut hanya keluar untuk mengisi perut atau sesekali melihat keadaan Ayra. Tentu saja dia masih kesal karena sang suami pergi tanpa mau mengajaknya. Padahal apa yang dikatakan Radit tadi ada benarnya. Dia mungkin akan kelelahan karena aktifitas mereka yang sangat padat hingga malam hari. Meskipun begitu, tetap saja hati kecil Amanda tidak terima. Jadilah dia cemberut sekarang.TOK TOK!!“Masuk aja. Enggak dikunci kok,” kata Amanda yang mematut diri di depan cermin. Beberapa detik kemudian Bu Ningsih muncul sembari menggendong Ayra yang sudah terlelap. Ibu mertuanya itu masuk lalu merebahkan sang cucu di atas ranjang.“Ibu dan Tiara mau keluar ya. Ayra samamu dulu.”Amanda langsung manyun. Kenapa mereka juga tak mau mengajaknya? Atau paling tidak berbasa-basi. “Kalian mau ke mana, Bu?”“Si Tiara minta ditemenin ke supermarket. Beli buah-buahan katanya,” jawab Bu Ni

  • MENIKAHI SUAMI WARISAN   132. JANGAN?

    “Jangan mancing-mancing.” Amanda menjauhkan kepalanya dari Radit lalu melirik sebal pria yang sudah mengulum senyum itu. Tentulah ia tahu apa maksud dari serangan kecil barusan. “Boleh aku bicara jujur?” Radit masih saja mengeluarkan jurus jitunya. Apalagi kalau bukan menggoda Amanda. “Apa?” “Kau semakin cantik dan seksi,” bisik Radit sembari mendekatkan tubuh mereka kembali. “Semuanya padat dan berisi.” “Berhentilah membual,” desis Amanda saat tangan nakal itu sudah mulai menjalar ke mana-mana. “Ini masih pagi dan situasinya enggak tepat.” Namun, Radit yang sudah terbakar gairah sepertinya tidak peduli. Dia malah semakin bersemangat untuk menggempur tubuh sang istri. Pertarungan di atas ranjang pun menggantikan olahraga paginya kali ini. Bunyi kecipak dan ayunan lembut yang mereka ciptakan sendiri menjadi suara yang begitu memabukkan. Bahkan ketika ledakan cinta didapat, keduanya masih ingin menggapai momen itu kembali. Sayangnya gagal karena pintu kamar sudah terbuka seba

  • MENIKAHI SUAMI WARISAN   131. SANGAT TAKUT KEHILANGANMU

    Amanda refleks melebarkan kelopak matanya saat merasakan nyeri di bagian perut. Begitu juga dengan Radit yang baru menyadari sang putri sudah terbangun."Mama Aia!!""Iya, Sayang. Kenapa malah mukul tangan papa sih? Perut mama juga kena jadinya." Radit mengomel sembari melihat ke arah istrinya."Enggak pa-pa," ucap Amanda yang kemudian mendudukkan diri. Lantas dia tersenyum pada Ayra yang sudah cemberut. "Anak mama kenapa ya kok main pukul-pukul lagi? Katanya sayang sama papa juga, kenapa begitu, hmm?""Mama Aia!!"Gadis kecil itu malah menatap tajam sang papa. Seolah memberitahu bahwa Amanda hanya miliknya saja. Sementara kini Radit hanya menjadi pendengar kedua ibu dan anak tersebut yang mulai berbicara.Kini dengan suara lembutnya Amanda menjelaskan bahwa sikap Ayra barusan salah. Tak ada nada bicara meninggi ataupun rasa kesal yang tertangkap di wajah istri cantiknya tersebut. Membuat Radit semakin kagum pada wanitanya itu."Lain kali ngomongnya baik-baik ya, Sayang," kata Amanda

  • MENIKAHI SUAMI WARISAN   130. AKU BUKAN DINDA!!

    “Kau ini kenapa sih?? Istri lagi hamil kok malah dibuat stress. Maumu apa, hah??” Radit menggeleng pelan dengan kepala yang sudah tertunduk. Tak berani menatap wajah sang ibu yang sedang mengomel itu. Sementara Mama Tiara hanya diam sembari memandang keduanya secara bergantian.“Aku hanya mencemaskannya,” kata Radit dengan suara lirih. “Aku enggak pernah menyangka jika Manda hamil anak kembar. Itu sangat berisiko.” Ya. Bukannya Radit tidak bahagia, tetapi rasa khawatir yang ada pada dirinya melebihi apapun saat ini. Sungguh kepingan memori buruk perihal wafatnya sang istri terdahulu mulai menari-nari di dalam kepala.Melihat wajah gelisah itu, Bu Ningsih berdecak pelan lalu menarik kursi hingga dia dan Radit kini saling berhadapan. Satu tangannya menyentuh pundak anak semata wayangnya tersebut.“Relakan apa yang sudah terjadi. Ibu tahu kalau kau takut Manda mengalami kejadian serupa seperti yang lalu bukan?” tanyanya yang membuat Radit lekas mengiyakan. “Se

  • MENIKAHI SUAMI WARISAN   129. DUA JAGOAN

    “Dokter ‘kan enggak cuma satu aja. Ada banyak pilihan dan menurutku … ini yang terbaik. Dia juga lebih pro ke persalinan normal.” Radit mengatakannya sambil tersenyum. Tidak lagi marah karena pembicaraan tentang Dinda kembali menjadi topik mereka walaupun memang bukan disengaja.“Ya sudah kalau gitu,” kata Amanda kemudian.“Atau kau sudah punya pilihan dokter sendiri, hem?” tanya Radit sembari memelankan laju kendaraannya.Amanda menggeleng cepat sebagai jawaban. “Aku ‘kan sudah lama sekali enggak balik ke sini. Jadi ya terserah kau saja kita mau ke mana.”“Siapa tahu ada saran dari teman atau rekan di sosial media,” gumam Radit.“Enggak sih. Temanku dulu cuma Tisa dan sekarang malas rasanya dekat sama siapapun juga. Lagian sudah ada suami dan anak-anak. Cukup kok buatku.” Keterangan barusan membuat Radit semakin menyadari bahwa wanita di sampingnya ini memang introvert sedari lama. Dulu saat dia sedang bersama mendiang Dinda pun, Amanda terlihat acuh tak a

  • MENIKAHI SUAMI WARISAN   128. BERSABAR SEBENTAR YA

    Ada yang janggal. Itulah yang disimpulkan Amanda sekarang. Dia tak bisa bertanya pada Radit lantaran suasana tidak mendukung. Terlebih lagi Ayra mulai merengek lantaran ingin sekali berada di pangkuannya.“Ya udah iya. Sebentar ya, Sayang,” kata Radit pada sang putri. Dia pun mulai menepikan kendaraan lantas ke luar dari mobil.“Mu mama!!”Ayra sudah tak sabaran. Tangan dan kakinya yang sibuk meronta-ronta. Membuat Mama Tiara yang memangku jadi sedikit kewalahan. Hingga beberapa detik gadis kecil itu tersenyum saat sang papa sudah mengambil alih dan meletakkan tubuhnya di tempat yang ia inginkan.“Gimana, Sayang? Udah nyaman?” tanya Radit setelah memundurkan tempat duduk Amanda. Menyisakan jarak yang sedikit jauh agar kedua kaki istri cantiknya bisa bergerak dengan lebih leluasa.“Sudah,” jawab Amanda sekenanya. Barulah Radit kembali melajukan mobil seperti sedia kala. Sementara Ayra sudah tampak kegirangan karena berada di pangkuan mamanya.“Ana, Ma?”“Iya

DMCA.com Protection Status