Share

BAB 79. Mengurai Benang Kusut

"Kamu... benar-benar selingkuh dengan Ranis?" tanya Tabitha saat mereka meninggalkan rumah sakit satu jam kemudian.

Sakha melirik sang istri yang duduk di kursi penumpang. "Maksud kamu?"

"Jauh sebelum kita ketemu lagi, kamu pernah main-main dengan istri orang?"

Lagi-lagi, Sakha harus mendengar nada sarat tuduhan dari Tabitha. Istri Sakha itu bahkan tidak mau repot-repot melihat sang suami saat bertanya demikian.

"Ya Tuhan," Sakha tersenyum kecut. Sisi wajahnya yang bagian kiri, terutama dari ujung bibir hingga ke pipi masih terasa nyeri karena bogem mentah Riley tadi, laki-laki yang merupakan suami Ranis. "Bagaimana bisa kamu dengan mudahnya terpengaruh omongan orang gila itu, Bee?"

"Aku tanya, Sakha. Kamu tinggal jawab 'iya' atau 'enggak'."

Sakha hanya perlu menjawab 'tidak' dan Tabitha bisa lega. Namun, Sakha diam saja karena kesal dicurigai terus-menerus. Ia mungkin akan lebih bisa diajak kompromi jika Tabitha menanyakannya dengan cara yang lebih baik dan tidak melukai egonya
naftalenee

Jadi gini guysss, dari setiap masalah yang ada, kelihatan kalau Tabitha punya isu kepercayaan ke suami yang pernah dia kira selingkuh. Makanya trigger dikit aja bikin dia kepancing. Ngambek lagi, marah lagi. Nggak jelasss. Agak bodoh juga dia tuh, udah tahu dia nggak benar-benar yakin sama Sakha, tapi maksain diri nikah lagi dengan dalih cintašŸ˜¶šŸ˜¶ Sakha-nya juga salah karena nggak tegas. Tapi aku masih agak maklum sih. Sakha dituduh mulu makanya wajar kalau dia lama-lama malas jelasin apa-apa ke istrinya. Tapi kalau nggak dijelasin gimana istrinya mau ngerti, ya kan????? Enaknya mereka diapain ya???? šŸ˜šŸ˜

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status