Share

BAB 72

Malam itu di rumah, Bintang merasakan kekosongan yang mendalam. Suara angin malam yang berhembus lembut di luar rumah terasa seperti simfoni kesedihan yang mendalam. Di kamar, Airin, putrinya, sedang terbaring dengan wajah memerah karena demam tinggi.

Bintang mondar-mandir dengan cemas di samping tempat tidur Airin, sementara anak kecil itu gelisah dan rewel, terus-menerus memanggil nama Aera. "Mama... Mama..." rengek Airin dengan suara serak.

Bintang duduk di tepi tempat tidur dan membelai rambut Airin yang basah karena keringat. "Airin, Mama sedang pergi sebentar. Ayah di sini, Ayah akan menjagamu," kata Bintang dengan suara lembut, meskipun hatinya penuh dengan kegelisahan.

Airin terus menangis dan memanggil ibunya. "Mama... Mama..."

Bintang mencoba segala cara untuk menenangkan Airin, dari mengompres keningnya dengan handuk basah hingga memeluknya erat. Namun, rasa kehilangan Aera membuat Airin semakin gelisah.

Setiap kali Airin memanggil ibunya, Bintang merasakan luka yang mendal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Nenghally
Iya ya, gak semua ibu itu sayang anak
goodnovel comment avatar
Vya Kim
kasian Airin cuma di jadiin tameng, ih pdhl Airin Ama Agatha aja, sono Aera mendekam d penjara...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status