Share

BAB 63

Penulis: Nenghally
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Di dalam mobil polisi, Bintang duduk di kursi penumpang sebelah Detektif Arif. Mesin mobil meraung hidup, dan detektif itu segera melajukan kendaraan dengan kecepatan tinggi di tengah rintik hujan malam. Kilatan petir sesekali menerangi langit, menciptakan suasana yang semakin mencekam. Lampu jalan yang sesekali melintas di jendela hanya menambah kesan suram perjalanan mereka.

Detektif Arif menoleh ke arah Bintang dengan ekspresi serius. "Selain Agatha, ada hal lain yang harus Anda ketahui," katanya dengan suara berat, hampir tenggelam dalam deru mesin mobil dan hujan deras.

Bintang merasakan detak jantungnya semakin cepat. "Apa maksud Anda?" tanyanya dengan suara serak, hampir berbisik.

"Kami juga sedang menyelidiki kasus penggelapan dana dan korupsi yang melibatkan ayah Anda, Pak Johan. Kami butuh kesaksian Anda," lanjut Detektif Arif, matanya tetap fokus pada jalan yang licin di depan.

Bintang terkejut mendengar ini. "Apa hubungannya ini dengan Agatha?" tanyanya,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Vya Kim
cepet, Agatha sama Niko btuh bntuan...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • MENGEJAR CINTA PAK DOSEN   BAB 64

    Pagi hari menyapa dengan sinar matahari yang hangat menembus jendela ruang tamu. Aera duduk di sofa dengan secangkir kopi hangat di tangannya. Dia berpura-pura membaca buku, namun pikirannya melayang-layang jauh dari halaman-halaman yang terbuka di depannya. Dengan Agatha dan Niko yang hilang, Aera merasa lebih bebas. Dia menghela napas lega, merasa beban yang selama ini menghantuinya perlahan mulai terangkat. Namun, dia juga tahu bahwa ketidakhadiran mereka hanya sementara jika dia tidak waspada.Aera menutup bukunya dan memandang sekeliling ruang tamu. Rumah yang biasanya dipenuhi dengan kegaduhan kini terasa lebih tenang. Hanya suara burung yang berkicau di luar jendela yang terbuka. Keheningan ini memberinya rasa lega yang tak bisa dia sembunyikan. Senyum tipis muncul di wajahnya setiap kali dia memikirkan betapa lancarnya rencana yang telah dia susun.Dia mengambil ponselnya dan melihat beberapa pesan yang belum terbaca. Salah satunya dari seorang yang juga terlibat dalam rencan

  • MENGEJAR CINTA PAK DOSEN   BAB 65

    Malam itu, di rumah sederhana Pak Slamet, Agatha duduk termenung di samping jendela, menatap langit malam yang dipenuhi bintang. Suasana tenang di desa itu kontras dengan kekacauan yang masih bergejolak di dalam hatinya. Setiap malam, pikirannya selalu kembali pada Gio, putranya yang masih kecil.Sebuah pesan masuk ke ponselnya, mengalihkan perhatiannya sejenak. Itu dari Moona."Mbak Agatha, Gio hari ini sudah mulai belajar merangkak. Dia tumbuh begitu cepat. Aku tahu kamu pasti sangat merindukannya."Air mata mengalir di pipi Agatha saat membaca pesan itu. Hatinya berdesir dengan campuran kebahagiaan dan kesedihan. Dia begitu merindukan putranya, merindukan setiap momen kecil dalam pertumbuhannya yang tidak bisa dia saksikan.Niko mendekati Agatha dan duduk di sampingnya, merasakan kesedihan yang terpancar dari sahabatnya itu. "Agatha, kamu harus kuat. Kita akan melewati ini. Gio butuh kamu."Agatha mengangguk, meskipun air mata masih membasahi pipinya. "Aku tahu, Niko. Hanya saja, s

  • MENGEJAR CINTA PAK DOSEN   BAB 66

    Bintang mengikuti Detektif Arif ke ruang interogasi. Mereka duduk berhadapan di meja kayu yang sederhana. Detektif Arif membuka berkas di depannya dan mulai menjelaskan."Kami menemukan beberapa petunjuk baru. Ada yang melihat Aera di sekitar lokasi terakhir di mana Agatha dan Niko terlihat," kata Detektif Arif dengan nada serius.Bintang terkejut mendengar itu. "Apa maksudnya? Apa Aera terlibat dalam semua ini?"Detektif Arif menatap Bintang dengan tegas. "Kami belum bisa memastikan, tapi kami perlu Anda untuk terus waspada. Kami juga akan terus mengawasi Aera. Ini bisa menjadi kunci untuk menemukan Agatha dan Niko."Bintang merasa dunianya berputar. Dia harus menghadapi kenyataan bahwa orang yang selama ini dia percayai mungkin saja terlibat dalam semua kekacauan ini. Namun, dia tahu bahwa dia harus tetap kuat dan fokus untuk menemukan kebenaran demi keselamatan Agatha dan Niko.Di sisi lain, Aera yang baru saja kembali ke rumah, merasa lega bisa lolos dari pen

  • MENGEJAR CINTA PAK DOSEN   BAB 67

    Dessy memejamkan mata, pasrah dengan keadaan yang terjadi. Namun, tiba-tiba terdengar suara orang berkelahi. Dessy membuka mata dan melihat Niko sedang bertarung dengan pria bertopeng itu."Niko!" Dessy berteriak, matanya penuh harap dan ketakutan.Niko terus bertarung dengan pria bertopeng itu, berusaha melindungi Dessy. Mereka saling bertukar pukulan, dan Niko mencoba menahan lawannya agar tidak mendekati mobil Dessy."Pergilah, Dessy! Cepat!" teriak Niko di tengah pertarungan.Dessy tidak bisa bergerak, terpaku oleh rasa takut dan khawatir. Namun, melihat Niko berjuang keras untuk melindunginya, dia akhirnya berhasil mengumpulkan keberaniannya. Dengan tangan gemetar, Dessy menyalakan mobil dan mulai melaju dengan kecepatan tinggi, meninggalkan Niko yang masih bertarung dengan pria bertopeng itu.Saat mobil Dessy menghilang di tikungan, Niko berhasil menjatuhkan pria bertopeng itu dan segera berlari ke arah yang sama, berusaha memastikan Dessy aman.Namun, Niko merasa ada sesuatu ya

  • MENGEJAR CINTA PAK DOSEN   BAB 68

    Niko kembali ke desa dengan motor yang ia pinjam dari warga. Roda motornya berderak-derak di jalan berbatu, debu mengepul di belakangnya. Sesampai di sana, dia segera mencari Agatha dengan hati yang gelisah.Agatha sedang duduk di depan rumah Pak Slamet, matanya terfokus pada pintu pagar yang berdecit saat Niko masuk. Wajahnya langsung berubah cemas melihat ekspresi serius Niko."Ada apa, Niko?" tanyanya dengan cepat.Niko menarik napas dalam-dalam sebelum menjawab. "Dessy... dia diserang dalam perjalanan pulang."Mata Agatha membelalak, tangan gemetar saat meraih ponsel. "Kita harus memastikan dia baik-baik saja."Niko mengangguk, mencoba menenangkan Agatha dengan tatapannya. "Aku sudah memastikan dia aman sampai di apartemennya. Tapi kita harus lebih berhati-hati. Ini sudah terlalu jauh."Agatha merasakan jantungnya berdetak cepat saat ponsel di tangannya menghubungi Dessy. Waktu seolah melambat sampai akhirnya terdengar suara Dessy di ujung sana."Dessy, kamu baik-baik saja?" suara

  • MENGEJAR CINTA PAK DOSEN   BAB 69

    Di bawah langit senja yang berwarna jingga, Agatha dan Niko duduk di teras rumah Pak Slamet, merenung tentang perjalanan mereka sejauh ini. Keputusan untuk meninggalkan desa telah diambil, dan mereka merasa campuran antara ketakutan dan harapan.Mereka khawatir bahwa orang-orang suruhan Aera sudah mulai mencurigai keberadaan mereka, di tambah insiden baru-baru ini yang menimpa Dessy, membuat mereka merasa tak lagi aman."Kita harus pergi," kata Agatha dengan tegas pada Niko. "Semakin lama kita di sini, semakin besar risiko kita ditemukan."Niko mengangguk setuju. "Aku setuju. Kita harus kembali ke kota dan menyusun rencana baru. Kita tidak bisa terus bersembunyi."Pak Slamet, yang mendengar pembicaraan mereka, menatap dengan wajah khawatir. "Apakah kalian yakin ingin pergi? Kota itu berbahaya untuk kalian."Agatha tersenyum lembut pada kakek tua itu. "Kami tidak punya pilihan lain, Pak Slamet. Kami sudah terlalu banyak merepotkan warga di sini. Selain itu, kami tidak ingin kalian terl

  • MENGEJAR CINTA PAK DOSEN   BAB 70

    Setelah pertemuan tak terduga dengan Bintang dan Aera, Agatha merasa gelisah sepanjang malam, pikirannya terus melayang memikirkan Gio. Keesokan paginya, Detektif Arif tiba di apartemen mereka membawa kabar penting."Agatha, Niko," sapanya sambil memasuki ruangan dengan ekspresi serius. "Kita perlu melakukan sesuatu agar kalian bisa bergerak lebih leluasa dan aman. Aku sudah menyiapkan identitas baru untuk kalian."Agatha dan Niko duduk di meja makan, memperhatikan Detektif Arif yang membuka tasnya dan mengeluarkan dua amplop bersegel. "Niko, ini untukmu," kata Arif sambil menyerahkan amplop pertama. "Mulai sekarang, namamu adalah Dongmin. Kamu seorang konsultan IT yang bekerja secara freelance dari luar negeri."Niko membuka amplop itu dan menemukan KTP, SIM, dan beberapa kartu lainnya dengan nama baru tersebut. Dia mengangguk, menerima kenyataan bahwa ini adalah langkah yang perlu mereka ambil."Dan Agatha," lanjut Arif, menyerahkan amplop kedua. "Namamu tetap menjadi Rina. Kamu se

  • MENGEJAR CINTA PAK DOSEN   BAB 71

    Di kantor polisi, suasana terasa tegang. Agatha, Niko, Detektif Arif, dan Rocky berkumpul di ruang interogasi yang sepi. Agatha duduk di salah satu kursi, menatap kosong ke depan, sementara Niko berdiri di sampingnya, mencoba memberikan dukungan. Rocky berdiri di sudut ruangan, dengan wajah penuh kekhawatiran dan amarah yang tertahan. Detektif Arif, dengan raut wajah serius, berjalan mondar-mandir sambil memegang berkas-berkas."Kita harus bergerak cepat," kata Detektif Arif, sambil menyerahkan dokumen-dokumen kepada mereka. "Kita tidak bisa membiarkan Aera terus meneror hidup kalian."Niko mengangguk, mengambil dokumen-dokumen tersebut. "Apa rencanamu selanjutnya, Arif?"Arif menjelaskan, "Kita akan menjebak Aera dengan bukti-bukti yang kita kumpulkan. Kita punya cukup bukti untuk mengaitkannya dengan berbagai kejahatan, termasuk penculikan dan percobaan pembunuhan."Agatha merasa sedikit lega mendengar rencana itu. "Jadi, apa yang harus kami lakukan?""Kalian harus tetap bersembunyi

Bab terbaru

  • MENGEJAR CINTA PAK DOSEN   BAB 87

    "Mas, kamu serius?" tanya Aera gemetar.Sejenak, waktu terasa berhenti. Suara detak jarum jam di ruangan terasa semakin jelas di telinganya, seolah menegaskan betapa tidak terhindarkannya kenyataan yang ada di hadapannya."Aku tidak bisa terus seperti ini, Aera," kata Bintang dengan suara pelan tapi tegas. Matanya berkaca-kaca, namun ia tetap tegar. "Maafkan aku, tapi ini satu-satunya jalan. Semua yang terjadi di antara kita... sudah terlalu jauh. Aku harus melakukan ini demi Agatha dan diriku sendiri."Aera meremas surat itu di tangannya, suaranya tercekat di tenggorokan. "Mas, aku... aku tahu aku telah membuat kesalahan besar. Tapi, tolong... tolong jangan lakukan ini. Jangan tinggalkan aku," suaranya bergetar, penuh dengan rasa putus asa.Bintang menunduk, menghela napas panjang. "Aera, aku sudah memikirkan ini lama. Aku tidak mengambil keputusan ini dengan mudah. Tapi aku tidak bisa terus hidup dalam kebohongan dan luka. Aku butuh waktu untuk menyembuhkan diriku sendiri... dan aku

  • MENGEJAR CINTA PAK DOSEN   BAB 86

    Aera tak mampu berkata-kata, dadanya terasa sesak melihat putrinya berdiri di depan pintu. Semua rencana, kebohongan, dan manipulasi yang ia lakukan selama ini tiba-tiba terasa sia-sia saat ia menatap wajah lugu Airin. Mata anak kecil itu mencari-cari jawaban di wajah ibunya, tak paham dengan kekacauan yang sedang terjadi.“Aera, kau harus memutuskan sekarang,” suara Niko terdengar lebih lembut, tapi tetap penuh penekanan. “Apakah kau akan terus menyangkal dan membiarkan anakmu terjebak dalam kekacauan ini, ataukah kau akan mengakui semuanya dan memberi dia kesempatan untuk hidup tanpa beban dosa-dosamu?”Aera menundukkan kepala, rasa bersalah dan penyesalan mulai menguasainya. Airin adalah segalanya bagi Aera. Selama ini, dia berusaha keras untuk membenarkan tindakannya demi kelangsungan hidup mereka berdua. Namun, melihat putrinya di sini, di tempat di mana Aera seharusnya melindungi dan bukan sebaliknya, membuat dinding pertahanannya perlahan runtuh.Airin melangkah maju, mendekati

  • MENGEJAR CINTA PAK DOSEN   BAB 85

    Saat Aera menyusun barang-barangnya dengan panik, pikirannya melayang pada setiap langkah yang telah dia ambil selama ini. Dia teringat akan semua rencana jahatnya, dan bagaimana dia telah dengan licik mengatur semua orang untuk kepentingannya sendiri. Terlalu banyak yang dipertaruhkan dan terlalu banyak yang bisa hilang.Namun, pelariannya tidak semudah yang dia bayangkan. Saat dia keluar dari apartemennya, dia melihat beberapa mobil polisi berpatroli di sekitar area tersebut, tanda bahwa pihak berwenang mulai melakukan pencarian intensif. Dengan cepat, dia merubah arah dan menyusuri gang-gang sempit, mencoba menghindari perhatian. Di tengah kekacauan, Bintang dan Agatha, yang baru saja selesai menonton siaran pers, merasa terombang-ambing oleh berita tersebut. Keduanya duduk dalam keheningan, mencoba memahami apa yang baru saja terjadi. “Apa yang harus kita lakukan sekarang?” tanya Agatha, suaranya penuh kebingungan dan kekhawatiran.“Yang penting sekarang adalah memastikan bahwa

  • MENGEJAR CINTA PAK DOSEN   BAB 84

    Setelah penangkapan Pak Jinwoo, sesi interogasi diatur untuk mendapatkan pengakuan resmi darinya. Niko dan tim penyidik melakukan interogasi yang intensif untuk mengungkap seluruh keterlibatan Pak Jinwoo dalam berbagai kejahatan. Dalam keadaan tertekan dan merasa tidak ada lagi jalan keluar, Pak Jinwoo akhirnya mengakui semua kesalahannya.Dalam sebuah konferensi pers yang disiarkan secara langsung, Pak Jinwoo memberikan pengakuannya di depan publik. Dengan ekspresi penuh penyesalan, dia mengungkapkan rincian dari semua rencananya.“Saya mengakui semua kesalahan saya,” kata Pak Jinwoo dengan suara gemetar. “Aera adalah otak di balik semua ini. Dia tidak bisa menerima kenyataan bahwa Bintang bersama Agatha dan berusaha menghancurkan kehidupan mereka.”Pak Jinwoo melanjutkan, “Saya juga yang menjebak Pak Johan, ayah Bintang. Semua tuduhan penggelapan yang dikenakan padanya adalah rencana saya untuk menutupi jejak-jejak saya dan mengalihkan perhatian dari aktivitas ilegal saya.”Pengakua

  • MENGEJAR CINTA PAK DOSEN   BAB 83

    Di sebuah sudut kota yang sepi, mobil yang mencurigakan di rekaman CCTV ditemukan oleh tim investigasi. Detektif Arif berhasil melacak nomor plat mobil tersebut dan menemukan bahwa itu adalah kendaraan yang pernah dipakai oleh seseorang dengan hubungan langsung dengan Bu Shinta. Arif dan Niko segera menindaklanjuti petunjuk ini dengan memeriksa alamat yang terdaftar. Ketika mereka sampai di rumah kecil di pinggiran kota yang dikelilingi taman, mereka melihat tanda-tanda kehidupan. Tanpa membuang waktu, mereka memasuki rumah tersebut dengan hati-hati."Ini rumah yang sama," kata Niko, memeriksa sekeliling dengan seksama. "Kita harus sangat hati-hati."Di dalam rumah, Gio terlihat bermain dengan mainan di ruang tamu. Bu Shinta, meski terlihat cemas, mencoba tetap tenang di samping cucunya. Ketika mendengar suara pintu terbuka, wajah Bu Shinta memucat dan dia tahu bahwa waktu untuk melarikan diri semakin singkat."Jangan takut, Gio," kata Bu Shinta dengan lembut, sambil mengajak Gio ber

  • MENGEJAR CINTA PAK DOSEN   BAB 82

    Saat sore hari yang tenang, Gio dan Airin bermain di halaman depan rumah Agatha. Tawa mereka menggema di udara, sementara sinar matahari sore memberikan cahaya hangat. Agatha berada di dapur, dengan hati-hati menyiapkan susu untuk anak-anaknya. Sesekali, ia melirik keluar jendela, memastikan mereka masih bermain dengan aman.Di halaman, pengasuh yang biasanya mengawasi Gio dan Airin pergi ke kamar mandi sebentar. Agatha merasa tenang karena yakin bahwa anak-anaknya berada di tempat yang aman. Namun, ketika ia keluar dari dapur dengan dua botol susu hangat di tangannya, ia merasakan ada yang tidak beres.Agatha melihat Airin berdiri sendirian di dekat gerbang dengan wajah bingung. Hatinya berdegup kencang saat ia bergegas mendekati putrinya. "Airin, ada apa? Di mana Gio?"Airin menatap Agatha dengan mata penuh kebingungan dan sedikit ketakutan. "Gio dibawa pergi seseorang, Tante."Jantung Agatha seakan berhenti mendengar jawaban itu. Cangkir susu di tangannya hampir terjatuh. "Apa maks

  • MENGEJAR CINTA PAK DOSEN   BAB 81

    Aera menutup pintu rumahnya dengan keras, membiarkan suara gemuruh menggema di seluruh rumah. Dia merasa seolah-olah dunia telah menamparnya keras-keras. Di ruang tamu, dia melempar tasnya ke sofa, lalu duduk dengan mata terpejam, mencoba meredakan badai emosi yang berputar di dalam dirinya.Dalam keheningan yang menyelimuti ruangan, kenangan-kenangan bersama Rocky mulai berkelebat di benaknya. Mereka dulunya adalah sahabat baik. Mereka berbagi segala hal—dari rahasia terdalam hingga mimpi-mimpi terbesar. Namun, segalanya berubah ketika Aera mengenal Bintang di kampusnya. Persahabatan mereka terasa semakin jauh seiring dengan berkembangnya perasaan Aera terhadap Bintang.Aera mengingat saat-saat bahagia di masa lalu ketika mereka pertama kali bertemu. Senyuman hangat Rocky, sentuhan lembutnya, dan canda tawa yang mereka bagi. Semua itu terasa seperti mimpi yang jauh, hilang di balik awan kelabu masalah yang kini mereka hadapi.Dia mengingat saat mereka berjalan di taman, tangan mereka

  • MENGEJAR CINTA PAK DOSEN   BAB 80

    Gio tahu bahwa ibunya tidak benar-benar fokus saat bermain dengannya. Meskipun dia masih kecil, dia bisa merasakan kesedihan yang terselubung di balik senyum ibunya. Dengan cepat, dia mencari cara untuk membuat Agatha tertawa."Mama, lihat ini!" serunya dengan antusias.Gio berlari ke kamarnya dan kembali dengan memakai topi besar dan kacamata hitam yang terlalu besar untuk wajahnya. Dia mulai berakting seperti detektif, berkeliling ruang main dengan gaya lucu sambil berbicara dengan suara dalam, "Hmm, sepertinya ada kasus besar di sini! Siapa yang mencuri senyuman Mama?"Agatha tidak bisa menahan tawa melihat aksi Gio yang menggemaskan. Gelak tawanya akhirnya pecah, membebaskan sebagian beban di hatinya.Dia meraih Gio dan memeluknya erat. "Kamu memang detektif yang hebat, Gio. Terima kasih sudah membuat Mama tertawa."Gio tersenyum lebar, senang melihat ibunya bahagia. "Apa pun buat Mama. Aku cinta Mama."Agatha mencium pipi Gio dan berkata dengan lembut, "Mama juga cinta kamu, saya

  • MENGEJAR CINTA PAK DOSEN   BAB 79

    Niko dan Rocky kembali ke Indonesia dengan perasaan kecewa dan tangan kosong. Setelah berminggu-minggu mencari di Amerika, mereka tidak berhasil menemukan jejak Pak Jinwoo. Setibanya di rumah, wajah mereka tampak lelah dan penuh kekhawatiran.Di ruang tamu rumah besar Agatha, Bintang, Agatha, dan Detektif Arif sudah menunggu mereka. Melihat wajah Niko dan Rocky, mereka tahu bahwa misi itu tidak berhasil."Bintang, Agatha, kami sudah mencari di berbagai tempat di Amerika, termasuk Kanada dan Paris. Tapi Pak Jinwoo sepertinya menggunakan identitas palsu dan berhasil mengelabui kami," kata Niko, menundukkan kepalanya.Rocky menghela napas panjang. "Kami tidak menemukan apa-apa, hanya jejak yang hilang."Agatha yang duduk di sebelah Bintang mencoba tetap tenang. "Yang penting kalian sudah berusaha keras. Kita harus mencari cara lain untuk menemukannya."Bintang menggenggam tangan Agatha erat, memberikan kekuatan pada istrinya. "Kita akan terus mencari, tidak akan berhenti sampai kita mene

DMCA.com Protection Status