Share

KANKER

Rosma hanya bisa tertunduk malu. Menangis. Menyesali semuanya. Rosma sadar, demi menuruti emosinya ia justru kehilangan anak kesayangannya.

Anak yang ia rawat dari bayi. Walau Hafiz bukan terlahir dari rahimnya, tapi Rosma tidak pernah membedakan anak-anaknya.

"Mirna, maafin saya. Andai waktu bisa saya putar ulang, mungkin saya nggak akan pergi ke rumah Arumi menyaksikan pernikahan dia dan Mas Sahrul ...." lirih Rosma.

Wajah Rosma sudah basah dengan air matanya yang tumpah. Namun, Mirna tetap tidak perduli. Mirna tetap dengan keputusannya untuk memperberat hukuman bagi Rosma yang telah menyesali perbuatannya.

"Rosma, kita bisa jadi saudara, demi Hafiz. Kalau kamu mau tetap menggugat aku, nggak masalah. Tapi tolong, aku hanya ingin kita mempunyai hubungan yang baik, itu saja!" tegas Rosma.

Mirna hanya diam terpaku. Menatap wajah pembunuh anaknya itu dengan tatapan kebencian. Mirna sadar, jika ia juga telah berutang budi pada Rosma yang telah mengurus Hafiz dengan baik hingga peristiw
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status