Share

Bab46# Kamu Di mana?

Penulis: Blue_Starlight
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-07 22:50:46

Arthur menghentikan mobil sportnya tepat di depan kedua paruh baya itu. Victor dan Evelyn pun melihat seorang pria muda membuka pintu, lantas turun dari mobil mewah tersebut.

"Arthur?!"

Pasangan suami istri itu terbelalak saat mengenal sosok pria yang menyapanya.

"Hai, Paman. Hai, Tante. Selamat Pagi! Wah ..., mau ke mana ini kalian sudah rapi sekali ...?" ucap Arthur tersenyum lebar. Pria itu bahkan menampakan deretan giginya.

"Tante kira siapa yang bawa mobil keren ini!" puji Evelyn dengan rasa kagum.

"Biasa Tan, anak muda ... Hahaha ...!" tawanya tergelak. "Omong-omong Paman dan Tante mau ke mana?" Arthur melihat keduanya dari atas hingga ujung kaki.

"Oh ... kami mau ke rumah Grace. Sudah lama tante belum ketemu dia lagi. Tante rindu, sekalian mau lihat keadaannya," balas Evelyn kemudian memberi tawaran. "Kamu mau ikut?"

Arthur sejenak terdiam. Terakhir kali ia bertemu dengan sepupunya memang sudah lama. Saat ada orang yang mengintai Leon. "Boleh deh, Tan, kalau aku tidak ganggu ac
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (56)
goodnovel comment avatar
janeeta
segitu kaget nya ortu Grace mendengar max dan Grace pisah kamar sblum nya......, seperti Nya Grace LG di RS deh ya,?
goodnovel comment avatar
Kristianti Chandra
Arthur bisa pegang janji, jangan kuatir
goodnovel comment avatar
bojone mas Rohmat
apakah Grace sedang di rumah sakit
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab47# Tes Darah

    Grace tidak menduga jika di saat dirinya tidak ada di rumah, kedua orang tuanya beserta Arthur datang ke rumahnya pagi-pagi sekali. Padahal, sejak kemarin ia berencana memeriksa darahnya di rumah sakit. Wanita itu ingin segera mengetahui hasil setelah dirinya melakukan penyatuan dengan Max sebelumnya. Mendengar pertanyaan sang mama, Grace seketika tergugu. "A-ku ..." Grace bingung hendak menjawab di mana dirinya saat ini. Tidak mungkin ia beralasan berada di kantor. Apalagi jika sang ayah datang ke kantornya jika ia beralasan bekerja. "Bagaimana ini?" batinnya kebingungan."Kamu di mana, Grace?" tanya Evelyn mengulang."Maaf, Ma. Aku ada keperluan mendadak yang harus kulakukan," jawabnya memberi alasan.Evelyn mengerutkan kening seakan ragu, "Sepagi ini?" "Ya, Ma. Karena mereka akan kembali secepatnya."Sedikit keraguan Evelyn mendengar alasan Grace, tapi ia sendiri juga tidak bisa pungkiri jika sang anak memang penggila bisnis. "Kapan kita bisa bertemu?"Victor dan Arthur saling b

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-08
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab48# Freya Brengsek!

    Dengan penuh rasa penasaran yang semakin kuat, Freya menyelinap mendekati Grace yang sedang berada di kafetaria. Tentu saja wanita itu ingin tahu lebih, tentang apa yang dilakukan Grace di rumah sakit itu.Langkah hati-hatinya, membawa Freya semakin dekat pada istri Max. Di lain sisi, Freya juga tidak ingin jika Grace mengetahui dirinya akan menjemput sang ibu. Terlebih mengetahui tentang semua yang terjadi di dalam keluarganya, serta jati dirinya."Terima kasih," ucap Grace sambil menerima satu cup minuman berisi vanilla latte.Freya memundurkan langkahnya di balik pilar besar, agar dirinya tidak terlihat oleh Grace yang berjalan ke arahnya. "Mau ke mana dia?" gumamnya.Wanita itu terus saja mengikuti langkah Grace yang akan menuju ruang laboratorium guna mengambil hasil penelitian.Di saat menyusuri koridor-koridor rumah sakit, Grace sambil merencanakan apa yang harus ia lakukan lebih dulu agar Max tidak mencurigainya. "Semoga saja hasilnya positif," lirih wanita itu penuh harap. "

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-08
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab49# Aku Ingin Hamil

    Tiidak kuat menahan rasa marah. Tanpa aba-aba Grace langsung menerjang Freya, merampas kembali kertas miliknya, kemudian mendorong wanita jahanam itu."Sekali lagi kau ikut campur urusanku, aku tidak akan segan mengotori tanganku!" gertak Grace penuh kilatan amarah pada sorot matanya.Freya terbelalak hampir saja terhuyung ke belakang andai ia tidak bisa menjaga keseimbangan. Beruntungnya, Freya melakukan itu dengan cepat sekaligus mengembalikan ekspresi keterkejutannya. Ia tidak menduga jika Grace bisa berbuat kasar dan nekat seperti itu.Freya lantas menarik sudut bibirnya. "Hah, kau pikir aku akan tinggal diam! Aku juga akan terus menghalanginya. Aku pasti bisa menyingkirkanmu dari sisi Max! Tunggu saja setelah aku dapat bukti-bukti itu, Grace! Kau pasti menyembunyikan rahasia ...! Hahaha ..." Setelah puas mengancam Grace, Freya meninggalkan wanita itu sendiri. Grace terpaku menatap hasil Lab yang sudah kusut tak beraturan. Perlahan tanganny

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-09
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab50# Kecelakaan Beruntun

    Stella yang beberapa hari lalu pingsan karena dua orang laki-laki mencurigakan itu kembali hanya untuk mencari kebenaran suami rahasia Grace. Terlebih lagi sang perawat mendengar pernyataan Leon. Jika anak itu bertemu dengan pria mencurigakan di dalam kamarnya. Sang perawat langsung mengatakan apapun yang ia dengar pada Brian. Tak elak, Brian pun juga sama-sama terkejut. "Sebenarnya aku tidak tau pasti apa yang sedang mereka inginkan. Tetapi ... ini hanya dugaanku saja jika mereka sebenarnya tidak mengerti apapun tentang Leon. Walaupun wanita yang mereka maksud Grace yang sama." "Tapi siapa mereka sebenarnya? Mengapa mereka mencari suami Grace yang sudah pasti tidak akan mereka temukan!" balas Stella. "Nah, itu aku juga tidak tau, Stella. Apabila mereka orang Jerman yang mengenal Grace, tentunya mereka tidak akan mengenali Grace dengan nama aslinya. Dan ... jika mereka dari Italia, seharusnya mereka tidak mengenal Leon. Karena setahuku Grace selama ini tidak pernah membuka jati d

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-09
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab51# Keadaan Darurat

    Tatapan kacau dan wajahnya yang sudah basah dengan air mata, Grace meratapi sosok yang terkapar dengan berlumuran darah. Wanita itu tercengang melihat wanita muda tidak sadarkan diri."Chel ... Chelsea!" Grace menutup mulutnya menahan agar dirinya tidak berteriak kuat. Langkahnya terpaku, tangannya bergetar. Namun, ia berusaha mengendalikan dirinya. "To-tolong!" teriak Grace melihat sekeliling, kemudian merogoh ponsel dalam tasnya. Berulang kali Grace menghubungi Max. Akan tetapi, pria itu tidak menjawab teleponnya."Max ... ayo, angkat ...!" Grace mengumpat dengan tangan gemetaran. Ia terus menghubungi Max sampai beberapa orang melihatnya, dan petugas polisi mengevakuasi lokasi."Maaf, Anda harus menepi, Nyonya," ucap petugas polisi."Saya mengenalnya, Pak. Dia adik saya." Sembari menjawab, Grace masih berusaha menghubungi Max.Dalam keadaan yang sangat tegang, tim medis pun juga datang. Mereka segera menolong dan mengeluarkan Chelsea dari mobil yang ringsek."Hati-hati!" tegur pe

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-10
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab52# Bagaimana Istriku?

    Grace yang berada di pelukan Max berpegangan erat pada pinggang sang pria saat mendengar pernyataan dokter. Begitu pun dengan Max, hatinya benar-benar hancur saat adiknya terluka hingga menyebabkan retak bagian pinggul."Kemungkinan besar pasien akan sulit memiliki keturunan, Tuan. Karena pasien hanya memiliki satu ovarium," jawab sang dokter."Mak-maksud Dokter, Chelsea harus pengangkatan ovarium?" Grace mengulang pertanyaan."Ya, seperti itulah Nyonya. Karena retak bagian pinggul hingga luka di bagian dalam tersebut," balas sang dokter, lalu beralih pada Max. "Saya belum bisa memastikan ini sekarang. Kita lihat saja hasil operasinya nanti. Yang pasti korban harus menjalani operasi segera, Tuan."Tanpa menunggu lama menyangkut nyawa sang adik. Bagaimana mungkin Max membiarkan Chelsea kesakitan tanpa mendapatkan pertolongan."Lakukan, Dok! Lakukan segera!""Bagaimana dengan suaminya?" tanya sang dokter. "Itu harus persetujuan dengan suaminya juga, Tuan."Grace terbeliak. "Max, apa tid

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-11
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab53# Terima Kenyataan

    Tubuh Darren hampir saja terhuyung andai saja Max tidak memegangi lengan pria itu. Darren benar-benar tidak bisa berkata-kata setelah mendengar pernyataan sang dokter.Max menyangga tubuh Darren dengan lengannya, sementara tangan Max menepuk-nepuk pundak pria itu "Aku tau kamu berat menerima kenyataan ini. Kita semua juga bersedih atas apa yang menimpa Chelsea. Tapi apa boleh buat, kita juga tidak bisa menolak takdir, Darren. Kuharap kau bisa menerima kekurangan Chelsea."Sebagai seorang kakak, sudah pasti akan menjaga adiknya selama ia bisa lakukan itu. Max saja bahkan tidak tega melukai Chelsea sejak bayi.Sang dokter yang masih berada di depan ketiganya pun mengangguk, "Baik kalau begitu Tuan, setelah observasi selesai, pasien akan kami pindahkan ke ruang rawat inap."Setelah mengatakan hal itu sang dokter langsung meninggalkan ketiganya yang masih terpaku."Max ..." Grace mengegam tangan sang suami yang terbebas.Pria tampan itu menoleh, mengedipkan mata pelan. Seolah memberi isy

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-12
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab54# Menjadi Orang Tua Yang Buruk

    Mendengar pekik kesakitan wanita paruh baya, Freya seketika langsung menoleh dan menghampiri wanita tersebut. Maya merintih terduduk kesakitan di lantai. Sebab, kaki wanita itu menginjak pecahan beling yang berserakan.Bukannya menolong, Freya justru berkacak pinggang di depan wanita yang sudah melahirkannya. "Mama kenapa ada di sini?!" bentak Freya dengan melebarkan matanya. "Mau mengawasiku! Mau menguping, ya! Makanya tidak usah mengendap-endap seperti pencuri!"Freya semakin mencecar dengan tuduhan yang tidak masuk akal hingga membuat sang ibu mendongak. "Freya! Mama ini tidak sedang mengupingmu! Mama hanya mau tau apa yang terjadi di kamarmu ini. Kenapa kamu membanting semuanya?"Freya tidak merasa kasihan sedikit pun dengan sang ibu, tetapi justru berdecih. "Cih, alasanmu saja!"Pelayan yang mendengar jeritan Maya pun langsung menyusul ke atas dengan hati-hati. Sang pelayan seketika mengernyit miris, merasa kasihan dengan Maya yang justru mendapat hinaan dari sang majikan. Frey

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-12

Bab terbaru

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab109# Dewi Fortuna

    Mendengar permintaan Freya di seberang panggilan, membuat Daren berdecak kesal. Pasalnya, belum saja keduanya bekerja sama, Freya sudah meminta pinjaman dana untuk perusahaan wanita itu. "Enak saja kamu belum apa-apa sudah pinjam dana!" geram Darren. "Buat aku bertemu Chelsea dulu, baru aku berikan suntikan dana!""Aku janji, Darren. Setelah ini aku pastikan kamu bertemu dengan istrimu lagi ...."Bujuk rayuan Freya kerahkan untuk menyelamatkan perusahaannya. Hanya Darren penolongnya saat ini."Kapan aku bisa bertemu dengannya?" tanya Darren memastikan. "Kalau kamu saja tidak yakin, bagiamana denganku? Sorry, aku tidak bisa memberimu pinjaman!"Merasakan gelagat Darren akan menutup telepon, Freya cepat memberi tanggapan atas pertanyaan pria itu. Wanita itu sontak berseru."Lusa, Darren! Aku pastikan lusa kamu bisa bertemu dengan Chelsea!" ucap Freya sangat percaya diri. Meski ia sendiri juga tidak yakin, yang terpenting adalah Vi

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab108# Kemurkaan Wanita Ular

    Di negara Turki, Steve dan Agatha sedang berada di Cappadocia. Salah satu tempat yang menawarkan pemandangan menakjubkan berupa lanskap berbatu dengan balon udara yang menghiasi langit, menciptakan pemandangan yang spektakuler.Pasangan yang berbulan madu di sini bisa menikmati sensasi terbang dengan balon udara sambil melihat keindahan alam Cappadocia dari ketinggian. "Apa kamu menyukainya?" tanya Steve.Wanita yang kini menjadi istrinya itu, bersandar pada dada bidang Steve, lalu mendongak, "Hm, aku sangat menyukainya. Tempat ini sangat menakjubkan!""Aku pun juga begitu. Meskipun aku sudah mengunjungi banyak negara, tapi ini lebih berbeda .... Beda karena ada kamu di sisiku," balasnya kemudian mengecup bibir sang wanita. "Kamu percaya aku begitu mencintaimu?"Dengan cepat Agatha mengangguk, "Aku sangat percaya padamu. Untuk apa aku menerima lamaranmu kalau aku tidak yakin dengan suamiku?"Pria itu tersenyum lembut dan se

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab107# Kedatangan Freya Di Kantor Chelsea

    Mendengar ucapan Freya, Darren berdecih. Bagaimana ia harus mempercayai wanita itu? Sementara sebelumnya, dirinya dan Freya sedang membuat janji bertemu di resto itu."Apa kamu tidak terlalu licik, Miss Freya? Kamu pikir bisa membohongiku lagi?" sarkas Darren. "Kenapa kamu tadi tidak datang? Huh, dasar wanita penipu!"Keduanya memang hendak bertemu di resto itu. Namun, saat Freya hampir menginjakkan kaki ke dalam, ia melihat kekacauan akibat Darren yang membuat onar. "Apa kamu gila Tuan Darren?! Kamu mau menunjukkan pada Grace jika kita menjalin kerja sama?" Nada suara Freya meninggi satu oktaf.Darren terbeliak, "Jadi kamu melihatnya?"Terdengar gelak tawa membahana dari Freya, "Apa yang tidak kuketahui, Tuan Darren?" sindirnya.Sejenak Darren memupuk dirinya untuk mempercayai ucapan wanita itu lagi. Sulit baginya untuk percaya wanita seperti Freya. Darren pun juga banyak mengetahui tentang sepak terjang Freya di dunia bisnis.

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab106# Misi Freya

    Semua mata tertuju pada sosok pria yang berjalan cepat dengan membawa pecahan botol di tangannya. Kedua mata dengan api dendam, membutakan Darren membunuh wanita yang menjadi target utama, adalah mantan kakak ipar. Namun, sepertinya Darren sudah melupakan itu. Grace melihat semua itu serasa detak jantungnya berhenti sepersekian detik, ketika melihat Darren hendak membunuhnya. "AAAA ...!!" Namun, tiba-tiba saja sebuah tendangan tepat sasaran mengenai tangan Darren sebelum aksi pria itu berjalan lancar, hingga pecahan botol dalam genggamannya terlempar jauh. TRANK! PYAR! "ARGH!! SIALAN!!" umpat Darren membungkuk, memegang pergelangan tangan, "Brengsek! Siapa berani menghalangiku!" Grace langsung berdiri dan menjauhi Darren. Ia melihat sosok pria yang samar-samar ia kenal mendekatinya. "Apa Nyonya terluka?" tanya Kenan. "Ak-aku tidak apa-apa." Grace masih

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab105# Nyawa Di Ujung Tanduk

    Setelah menghabiskan malam bergairah, dan obrolan sesaat sebelum keduanya terlelap. Max mengatakan jika saat Grace pergi, Chelsea berada di rumahnya. Pria itu juga mengatakan bila Darren bukan lagi suami sang adik. Sesaat Grace terkejut mendengarnya, tapi apa boleh buat. Semua keputusan ada di tangan Chelsea dan Max. Hingga pagi ini, Grace dibuat sakit kepala entah karena apa ia sendiri juga tidak tahu. "Ada apa dengan kepalamu, Baby?" tanya Max menghentikan pergerakan tangan. Max yang sudah bersiap dengan setelan jas dan kemeja berdiri merapikan dasi, tatapannya sontak terarah pada sang wanita dari pantulan cermin yang duduk di atas ranjang dengan memegang kepala. "Uhm, tidak tau, Max. Kepalaku berdenyut sekali." "Apa tidurmu tidak nyenyak? Atau ... ada yang menganggu pikiranmu?" "Tidak ada, aku tidak pikirkan apapun. Tapi ... tidak apa, nanti aku minum obat saja," ujar Grace segera mengalihkan perhatian sang suami. "Ya sudah, kalau begitu tidak perlu ke kantor." "Hm,

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab104# Rindu

    Grace kini sedang bermanja-manja, menghabiskan waktu dengan sang suami. Pasalnya sejak kepulangannya dari Jerman, pria itu tidak sedetik pun melepaskan pelukannya.Keduanya kini sedang berada di atas ranjang dalam kamar luas dengan interior mewah. Grace berusaha melonggarkan kedua tangan sang pria yang berada di tubuhnya."Max, lepas! Sudah berapa lama kamu seperti ini, hm?" geram Grace tidak bisa berkutik."Sebentar lagi, aku masih rindu dengan aroma tubuh ini ..." Max tak hentinya menciumi ceruk leher sang istri dan mengendus aroma shampo pada rambut kepala Grace."Ya ... tapi ini sudah sangat lama, Max. Aku tidak bisa bergerak. Ayolah geser sedikit ..." Sang wanita berusaha mendorong dada bidang suaminya. Namun apa daya, tenaganya jelas kalah dari pria itu."Hanya sebentar, Sayang. Sebentar saja ..." Lagi-lagi Grace tidak bisa menolak permintaan sang pria. "Ya sudah, waktumu hanya sepuluh menit saja, Max! Ingat! Sepuluh menit!"Max terkekeh mendengar celotehan sang istri yang sema

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab103# Ide Licik Freya

    Freya segera menatap ke arah Darren, kemudian tersenyum tipis. "Sepertinya saya harus menerima panggilan telepon terlebih dahulu. Baru kita sambung pembicaraan ini." "Terserah. Karena sepertinya saya juga harus pergi dari sini!" sahut Darren dingin, "jadi saya tidak akan tertarik. Jika Anda berpikir saya akan menunggu Anda kembali." Ia bangkit berdiri, sambil merapikan kedua sisi jasnya dengan raut angkuh. Freya memandang pria yang kini berdiri di hadapannya. "Oleh karena itu, simpan saja pembicaraan omong kosong Anda atau pertanyaan konyol selanjutnya!" Darren berbalik. Lalu, pria itu melangkah tegap meninggalkan Freya yang ternganga lebar, tidak percaya dirinya ditinggalkan seperti sebuah benda tidak berharga. "What the—" Freya menggeram. Ia bahkan terlupa dengan ponselnya yang sedari tadi bergetar, hingga akhirnya berhenti dengan sendirinya. Saat baru tersadar, dirinya dengan cepat menoleh ke bawah, hanya untuk melihat layarnya berubah menjadi hitam. Freya berdeci

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab102# Pengusiran Darren

    Keduanya sama-sama tersentak kaget. Namun, segera mengubah ekspresi wajah masing-masing dengan kikuk menjadi datar dan angkuh, membuat kedua petugas itu curiga, jika mereka saling mengenal. Di tengah kecanggungan, salah seorang petugas justru bersiap membuat kejadian buruk di masa depan, bakal terjadi. "Hey, kalian tidak bisa mendorongku seenaknya seperti ini?!" maki pria itu sambil memutar tubuhnya dan menodongkan jari telunjuk sedikit kasar pada wajah salah seorang petugas, yang berusaha ditepis oleh petugas yang lain. "Jaga sikap Anda, Tuan!""Kalian yang seharusnya jaga sikap!" Darren balas berteriak. Napasnya sedikit tersengal. Ia pun mengatur napas terlebih dulu agar tenang,sebelum meneruskan ucapan, "Aku tidak mengundang kalian untuk datang. Tapi, karena kalian telah lebih dulu datang dan justru mencegat diriku masuk. Maka—""Jangan banyak bicara, Tuan! Lebih baik, Anda segera pergi. Karena kehadiran Anda, tidak diterima di sini!" sahut salah seorang petugas keamanan denga

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab101# Bye Mom!

    Grace tiba-tiba menghentikan langkah. Ia juga mengusap tengkuknya yang seketika meremang. Lalu, menoleh cepat ke belakang. Namun, tidak ada aktivitas mencurigakan di sana, membuatnya mengernyitkan dahi. "Sepertinya Aku terlalu berhalusinasi!" Kedua bahunya menggendik. Lalu, kembali berbalik dan meneruskan langkah.Grace mengangguk kecil pada Edward yang berdiri di depan pintu, saat lelaki itu mengangguk hormat padanya dan menyilakan masuk. "Di mana Stella?" "Ada di ruangannya, Nyonya. Mungkin sedang beristirahat. Apa perlu Saya panggilkan?""Tentu. Panggil dia, karena ada beberapa hal yang ingin aku sampaikan, sebelum kepulangan nanti.""Baik, Nyonya!"Grace terus melangkah menuju sang putra, yang ternyata telah terlelap dalam buaian mimpi. Tuan Fufu bahkan tidak lepas dari pelukan, membuatnya sedikit tersenyum simpul, terlebih kala teringat pertanyaan anaknya itu beberapa waktu sebelumnya. Tentang alasan kenapa ia membelikan boneka, alih-alih robot ataupun mainan khas anak laki-lak

DMCA.com Protection Status