Share

Part 83

Pekan Baru 2020

Sudah setahun aku tinggal di kota ini. Kota yang konon katanya tempat kelahiran Bang Malik. Ya, setidaknya itu yang selalu dia ucapkan padaku.

"Abang ini putra melayu asli, dari keluarga Said," serunya penuh semangat kala itu.

Lahir di Pekan Baru, kemudian dititipkan di panti asuhan karena kedua orang tuanya sudah meninggal. Begitulah surat yang ditinggalkan bersamaan dengan kehadirannya.

"Kalau Abang punya darah melayu, berarti Chaca juga?" tanyaku polos.

"Tentu saja, kamu kan adik Abang. Lupakan orang tua yang sudah membuangmu. Anggap mereka sudah mati seperti orang tua Abang. Kalau pun mereka masih hidup, berdoa saja agar mereka cepat mati." Begitulah kata-kata kasar yang sering kami ucapkan.

Tak pernah tahu caranya bertutur kata yang sopan. Sebab kata-kata umpatan tersebut juga sering diucapkan para pengurus panti.

Dengan alasan nama itulah aku menambahkan nama Sayyida di belakang namaku, agar mengingatkanku bahwa Bang Malik benar-benar kakakku.

Namun kenyataan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Anies
ya ampun.. setahun loh, bang malik apa kabar???
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status