Share

Perubahan Bayu

Penulis: KARTIKA DEKA
last update Terakhir Diperbarui: 2022-04-13 08:01:19

POV Nawang

Aku tetap membeku, tak mampu menjawab pertanyaan mas Bayu. 

"Mas janji … gak akan mengulangi hal konyol itu lagi." Aku menatap bola matanya, mencari kejujuran atas perkataan yang baru saja dia lontarkan. 

"Nawang, boleh menuntut cerai. Mas ikhlas, kalau sampai Mas … mengulanginya lagi." Aku tak percaya dengan perkataannya, tapi bola matanya menyiratkan kesungguhan.

"Mas … tau. Hhhh … Nawang pasti sangat menderita, menjadi istri Mas," ujarnya dengan mata yang berkaca-kaca. Dia menarik nafas yang tampak sesak di tengah kalimatnya. 

Aku masih belum bergeming. Hatiku terasa gamang untuk mempercayainya. Hei,

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • MENANTU PILIHAN IBU   Cemburu datang lagi

    POV NawangBaru saja, aku akan balik badan kembali masuk ke kamarku. Terlihat mas Bayu, sudah berjalan ke arahku. Aku agak terperanjat. Kira-kita mas Bayu, lihat gak ya, saat aku suruh mbok Ijah buang diariku?Mudah-mudahan mas Bayu, gak lihat. Jangan sampai diari itu menjadi pemicu kemarahannya. Jantungku serasa berdebar kencang, aku merasa telapak tanganku mendadak berkeringat. Padahal sudah cukup lama, aku tak merasakan kecemasan seperti ini."Kenapa?" tanya mas Bayu, dengan mata agak menyipit. Seolah dia mencurigai sesuatu."Eng-enggak papa," jawabku gugup. Tenang Nawang, tenang. Jangan sampai suamimu mencurigaimu. Batinku berkata pada diriku sendiri.

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-13
  • MENANTU PILIHAN IBU   Gara-gara buku harian

    POV NawangMas Bayu mengirimkan gambar buku harianku, yang kemarin sudah kuminta mbok Ijah untuk membakarnya. Kenapa bisa ada di tangan mas Bayu?"Mbok!" Kupanggil mbok Ijah."Iya, Mbak," sahutnya dari arah dapur. Aku tak sabar menunggu dia datang, kulangkahkan kaki mendatangi ke arahnya. Kami bertemu di pintu dapur."Mbok, buku harian yang semalam saya suruh bakar. Udah dibakar apa belum?" Aku pura-pura bertanya dulu."Belum jadi Mbak. Semalam saya letak dulu di tempat sampah. Sorenya pas mau saya bakar, udah gak ada lagi. Saya pikir, Mbak Nawang yang ngambil lagi," jawabnya polos. Aku percaya sama mbok Ijah. Selama aku mengenal mbo

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-13
  • MENANTU PILIHAN IBU   Ancaman

    POV NawangMas Bayu, menjambak rambutku dengan kasar. Hingga aku terdongak."INI APAAA!" katanya geram, menunjukkan poto di layar gawainya.Mataku membeliak melihat poto yang ada di gawai itu. Itu potoku dan mas Dimas. Bagaimana bisa?"A-aku gak p-pernah–""APAA! APA ALASANMU! HAH." Belum sempat aku menjelaskan, dia sudah menimpali kata-kataku.Seingatku, memang tak pernah berpoto dengan mas Dimas seperti yang ada di poto itu. Tunggu … itu seperti. Ya, aku baru ingat. Poto itu seperti kejadian di supermarket kemaren. Saat aku bertabrakan dengan mas Dimas.

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-14
  • MENANTU PILIHAN IBU   Sakit hati

    "Gak papa Jeng, biar lancar nanti lahirannya." Ibu yang menimpali perkataan Mama."Ma, Bayu ke kamar dulu ya. Ngantuk, dari pagi tadi gak ada istirahat." Mas Bayu langsung masuk ke kamar, tanpa menunggu jawaban dari Mama."Eh, anak itu. Beberapa hari ini, aneh sekali sikapnya. Uring-uringan terus, pulang ke rumah pun terus larut malam. Gak biasanya dia kayak gitu," curhat Mama.Ternyata mas Bayu, bukan padaku saja berubah. Tapi juga ke Mama."Capek mungkin Jeng. Ada masalah kali, di tempat kerjanya." Ibu berusaha bijak menyikapi perubahan mas Bayu."Tapi, Bayu gak pernah kayak gitu Jeng. Dia gak pernah bawa masalah kerja ke rum

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-14
  • MENANTU PILIHAN IBU   Melawan

    POV NawangAku menepiskan tangannya. Dia tetap memaksa, dia memelukku dari belakang. Aku memberontak."Jangan peluk aku!" Aku meninggikan suaraku. Kutatap tajam kedua manik matanya yang menyiratkan penyesalan. Tapi aku tak percaya lagi. Dia selalu seperti itu, bersembunyi di balik matanya yang sayu."Nawang … gak bisa maafin Mas?" Aku muak mendengar dia bertanya seperti itu.Dia pikir aku ini benda mati! Yang bisa sesuka hatinya memperlakukanku bagaimana pun. Kalau bukan karena Ibu, sudah tak sudi aku sekamar dengannya."Mas, khilaf tadi." Dia coba membela diri."Khil

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-14
  • MENANTU PILIHAN IBU   Melahirkan

    Dia tertunduk dalam. Menyesal, selalu seperti itu. Tapi suatu saat akan mengulang lagi. Aku yang merasa setahun ini, hidup berbahagia dengannya. Mendadak kebahagiaan itu, sirna begitu saja. Bersama dengan dia meludahi wajahku.Aku memegangi perutku, sakit. Sepertinya aku kontraksi. Kali ini lebih parah. Aku duduk di tepi ranjang menahan sakitnya. Kugigit bibirku sendiri, untuk meredam rasa sakit di perutku sekaligus hatiku."Nawang, kenapa? Sakit? Kamu mau melahirkan." Dia memegang tanganku, terlihat cemas.PLAKKAku tepiskan tangannya dengan kasar, aku masih meringis. Aku mencoba bangkit, mengambil tas bayi yang ada di samping nakas. Tas itu berisi perlengkapan bayiku, yang sudah kusiapkan untuk dibawa. Kalau aku aka

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-14
  • MENANTU PILIHAN IBU   Menjadi dingin

    POV NawangSaat kubuka mataku, sudah ada mas Bayu di sisi tempat tidur. Wajahnya nampak pucat dan lelah. Mungkin karena tak tidur semalaman."Sudah bangun?" tanyanya, aku menarik tanganku yang ada di genggamannya."Nawang, masih marah?" tanyanya lagi. Aku diam, malas menanggapi.Aku bukanlah tipe pendendam terutama dengan suami sendiri. Tapi aku tak mau, dia terus bertindak sesuka hati. Di saat amarahnya datang, bisa seenaknya saja memperlakukan aku. Dia harus tau, aku juga manusia biasa, yang punya harga diri.Masih kuingat bagaimana caranya meludahiku. Seolah aku ini manusia hina. Bahkan jauh lebih sakit rasanya, dari tamparannya d

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-14
  • MENANTU PILIHAN IBU   Hanya sesaat

    Malam ini kami lalui dengan syahdu, berharap ini awal yang baik bagi perjalanan rumah tangga kami. Aku berusaha mengetepiskan ego yang masih bertengger di hatiku.★★★KARTIKA DEKA★★★Namun ternyata perubahan itu hanya beberapa bulan saja, kini di saat anakku Tama sedang lucu-lucunya. Dia berulah lagi.Adiguna pratama, artinya anak lelaki pertama yang pintar dan yang banyak manfaatnya. Nama yang disematkan untuk anakku. Kami memanggilnya Tama. Aku berharap Tama tumbuh sesuai dengan namanya.Saat ini Tama sedang belajar berjalan. Tapi jarang di dampingi Papanya. Sekarang mas Bayu seolah memiliki dunia lain. Pulang selalu larut malam, dalam keadaan wajah kuyu yang kelihatan sangat lelah.

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-14

Bab terbaru

  • MENANTU PILIHAN IBU   POV Author – Akhirnya (TAMAT)

    Naldi dan Asih terperangah melihat kehadiran Rika yang datang berdua dengan Pur ke rumah mereka. Sempat terlintas pikiran buruk di benak mereka. Apalagi mendengar Pur dan Rika mengutarakan niat mereka untuk menikah. "Bagaimana kalian bisa saling kenal? Tau-tau kalian ingin menikah?" selidik Naldi. "Tak perlu kami ceritakan bagaimana prosesnya. Yang jelas, keinginan kami sungguh-sungguh untuk menikah," jawab Pur. Dia merasa tak perlu berbagi cerita tentang niat terselubung mereka pada awalnya. Yang terpenting sekarang, dia dan Rika sungguh-sungguh ingin menjalin cinta mereka sendiri. Tanpa mengusik jalinan cinta orang lain lagi. "Tapi Rika masih kuliah, pasti Ayah tak akan mengizinkannya menikah semuda ini. Apalagi dengan orang yang usianya jauh lebih tua." "Aku tetap mengizinkan Rika menyambung kuliahnya. Tapi dia harus balik lagi ke Kalimantan. Soal usia, aku rasa tak masalah. Asal Rika nyaman." Naldi memandangi wajah adiknya. Naldi melihat harapan besar akan restunya buat Rika,

  • MENANTU PILIHAN IBU   POV Author – Menikah?

    Hari-hari terus berlalu, hubungan Rika dan Asih semakin akrab. Rika juga tetap menjalankan aktifitasnya bersama Pur. Menghabiskan sore hari dengan bermandi peluh, menikmati kenikmatan sesaat. Sebelum tujuannya tercapai, Rika tak akan berhenti. "Huh, kamu gagal!" Rika langsung memukul Pur, saat baru saja Pur membuka pintu kamarnya di hotel.Pur bingung, melihat tingkah Rika kali ini. Biasanya Rika datang langsung mendorongnya ke atas tempat tidur. Rika bertindak lebih agresif memang. Dia yang selalu memulai duluan, tanpa menciptakan suasana romantis sebelum memulainya.Jelas saja, tak dibutuhkan romantisme. Tak ada cinta di antara mereka. Mereka melakukan itu hanya untuk memuluskan rencana mereka saja.Ada sedikit penyesalan di hati Pur. Sejak awal manis madu Rika dia reguk. Dia tau, Rika gadis yang tak mudah mengobral diri. Terbukti, meski perangainya terlalu menyebalkan. Tapi dia masih bisa menjaga kesucian. Dia menyerahkan pada Pur hanya untuk satu tujuan. Merebut Naldi dari Asih.

  • MENANTU PILIHAN IBU   POV Author – Tak lagi cemburu

    Naldi memandangi gawainya cukup lama. Dia merasa heran dengan sikap Rika barusan saat dia hubungi. Kenapa Rika tan sepertinya? batinnya. Bukan dia tak menyenangi perubahan Rika yang sepertinya sudah bisa menerima pernikahannya dengan Asih. Tapi terlalu mendadak bagi Naldi. Masih dia ingat, bagaimana sikap Rika terakhir kali. Ada rasa curiga terselip di hatinya. "Apa Rika sedang merencanakan sesuatu?" gumamnya. "Bang!" "Ya!" sahut Naldi mendengar panggilan Rika dari dapur yang ada di lantai bawah."Tolongin dong!" kata Asih. Tanpa bertanya, pertolongan seperti apa yang diinginkan istrinya. Naldi bangkit dari peraduan, diletakkan kacamata yang sedari tadi bertengger di hidungnya ke atas meja kerjanya beserta dengan file yang ada ditangannya. Dia segera keluar kamar dan menuruni anak tangga satu persatu. Langsung menuju ke arah dapur. "Tolong apa, Dek?" tanyanya saat sudah sampai di dapur."Ini, tolong buatkan sangkutan buat menyangkutkan wajan juga panci." Naldi langsung memenuhi

  • MENANTU PILIHAN IBU   POV Author – Sandiwara Rika

    "Syukurlah, sekarang Karin sudah keluar dari rumah ini. Kalau tidak, kita pasti akan dalam masalah lebih besar," kata Papa Bayu setelah mendengar cerita Bayu, tentang kronologi perempuan bernama Ayu mencari Karin hingga membawa orang-orang suruhan, membuat kekacauan di rumah mereka."Bayu juga nggak nyangka Pa. Karin bisa terlibat dengan sindikat seperti itu." "Begitulah, kalau terlalu materialistis. Gak pikir panjang, kalau mau berbuat sesuatu. Ada hikmahnya juga, dia dulu ninggalin kamu." "Iya Pa. Hikmah terbesarnya, Bayu bisa punya istri seperti Nawang," kata Bayu melirik Nawang yang pura-pura asik mencari channel siaran yang menarik di tivi. Padahal dia juga mendengar pembicaraan bapak dan anak itu. Nawang mencoba menutupi semburat merah di pipinya dengan pura-pura mencium ujung rambutnya sendiri.Nawang tak henti mengucap syukur di dalam hatinya, ternyata kesabarannya berbuah manis. Meski sempat hampir menyerah menghadapi sikap temperamental Bayu. Namun kesempatan kedua yang di

  • MENANTU PILIHAN IBU   POV Author – Sindikat

    Karin benar-benar merasa bingung sekarang. Kalau dia menyeret nama Bram, dia khawatir keselamatan keluarganya akan terancam. Bram merupakan otak dari sindikat perdagangan manusia. Bisnis prostitusinya sangat sulit diendus pihak berwajib. Bukan hanya secara online, Bram juga menjalani bisnisnya secara offline, yang menyasar kalangan atas. Bram pasti tidak akan tinggal diam. Selama ini dia selalu bekerja di belakang layar dan sangat rapi, wanita-wanita yang dia pekerjakan tak ada yang mengenalnya. Hingga sulit bagi polisi untuk melacaknya. "Saudari Karin, sebaiknya Anda bekerja sama. Kalau Anda kooperatif, itu dapat mengurangi hukuman Anda." Penyidik terus memperhatikan ekspresi Karin, yang jelas ketakutan juga kebingungan."Apa … Anda sedang merasa terancam?" tanya penyidik. Karin masih saja bungkam."Kami akan memberi perlindungan pada Anda, kalau benar ada yang mengancam keselamatan Anda," kata penyidik. Karin tetap saja tidak berani buka suara, meski polisi berjanji akan melindungi

  • MENANTU PILIHAN IBU   POV Author – Kegilaan Rika

    Sementara itu di tempat lain. Rika datang menemui Pur ke hotel tempatnya menginap. Rika mengambil gawainya dari dalam tas. Dicarinya nama Pur, tertera tulisan Secret Man. Dihubunginya melalui aplikasi bergambar gagang telepon berwarna hijau."Aku sudah di depan hotel," kata Rika langsung tanpa basa basi, saat Pur mengangkat panggilannya."Aku di kamar Melati. Kamu temui saja customer service, nanti aku akan menghubunginya. Aku akan beritahu dia, kalau kamu adalah tamuku." Klik, Rika langsung mematikan gawaiya. Kakinya melangkah dengan mantap masuk ke dalam hotel, tak ada keraguan sedikitpun ataupun merasa risih, dia akan mendatangi seorang pria yang usianya jauh lebih tua darinya. "Selamat siang, ada yang bisa dibantu?" sambut customer service ramah, saat Rika sudah ada di hadapannya."Saya mau ke kamar Melati," jawab Rika."Oh iya, tadi sudah diberitahu kalau akan ada tamu. Silahkan naik ke lantai tiga, sebelah kiri, kamar ketiga, nanti ada tulisan kamar Melati di pintunya. Terima

  • MENANTU PILIHAN IBU   POV Author – Prostitusi online

    Seorang polisi juga ikut ke kamar tamu bersama dengan Bayu. Mata mereka memindai setiap sudut kamar, hingga bawah kolong tempat tidur juga di dalam lemari, tak ditemukan keberadaan Karin. "Apa mungkin dia keluar sebelum orang-orang tadi datang?" gumam Bayu. Bukan tanpa alasan Bayu berpikir seperti itu. Seluruh rumah mereka memiliki jerjak besi di tiap jendela juga pintunya, tak mungkin bagi Karin bisa keluar tanpa diketahui siapa pun. "Karin! Keluar!" teriak Bayu, matanya nyalang. Dia geram, karena Karin tak kunjung keluar dari persembunyian. Padahal polisi sudah mengamankan ke empat orang yang mencarinya."Saudari Karin! Sebaiknya anda keluar, sudah aman sekarang. Orang yang mencari anda sudah ditahan!" polisi berpangkat kapten yang bersama Bayu juga turut memanggil Karin.Karin mendengar, tapi dia terlalu takut untuk keluar. Dia bertahan di tempat persembunyiannya, berencana akan kabur bila nanti ada kesempatan. Menunggu Bayu dan keluarganya lengah. Dia tak may polisi menahannya.

  • MENANTU PILIHAN IBU   POV Author - Siapa yang mencari Karin?

    Laki-laki itu langsung masuk ke kamar tamu. Kali ini Nawang tak lagi mencegahnya. Dia mengambil gawai yang ada di saku celananya. Mencoba menghubungi Bayu."Anak ganteng." Nawang berhenti, urung menghubungi Bayu. Saat dilihatnya wanita itu mengangkat Bayu tinggi-tinggi seolah hendak menghempaskan tubuh putranya.Nawang dan Mama Bayu sangat khawatir, kalau perempuan itu benar akan menghempaskan tubuh Tama. Tama justru tertawa-tawa, merasa senang saat perempuan itu berulangkali melempar tubuhnya ke udara lalu menangkapnya lagi. Tama mengira, perempuan itu sedang mengajaknya main."Tolong, lepasin anak saya." Karin memelas pada wanita itu. Tapi tak diindahkan."Dia gak ada bos," kata laki-laki tadi keluar dari ka

  • MENANTU PILIHAN IBU   POV Author - Terungkapnya kebohongan Karin

    Cipto menggeleng-gelengkan kepalanya, menghembuskan nafasnya perlahan. Membuat Bayu bingung dengan sikap Cipto."Apa Karin yang mengatakan begitu?" tanya laki-laki berjenggot itu."Ya," jawab Bayu seraya mengangguk."Maafkan aku, jujur, dulu aku memang sangat menggilai dia. Sampai tak berpikir panjang waktu itu. Memang kuakui, beberapa hari sebelum kalian menikah, aku masih berusaha membujuk Karin untuk kembali." Cipto mulai bercerita. Bayu tak berniat menyelanya. Sudah tak lagi ada amarah di hatinya, karena perbuatan Cipto yang ingin merebut Karin kembali dulu. Semua itu hanya tinggal masa lalu back Bayu."Tapi waktu itu Karin menolak. Dengan alasan, dia sudah tak mencintai aku. Dan kamu lebih memiliki segalanya da

DMCA.com Protection Status