Share

Gara-gara buku harian

POV Nawang

Mas Bayu mengirimkan gambar buku harianku, yang kemarin sudah kuminta mbok Ijah untuk membakarnya. Kenapa bisa ada di tangan mas Bayu? 

"Mbok!" Kupanggil mbok Ijah. 

"Iya, Mbak," sahutnya dari arah dapur. Aku tak sabar menunggu dia datang, kulangkahkan kaki mendatangi ke arahnya. Kami bertemu di pintu dapur. 

"Mbok, buku harian yang semalam saya suruh bakar. Udah dibakar apa belum?" Aku pura-pura bertanya dulu. 

"Belum jadi Mbak. Semalam saya letak dulu di tempat sampah. Sorenya pas mau saya bakar, udah gak ada lagi. Saya pikir, Mbak Nawang yang ngambil lagi," jawabnya polos. Aku percaya sama mbok Ijah. Selama aku mengenal mbo

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status